System Keberkahan

“Aku gak mau dijodoh-jodohkan lagi dad, mau dia anak raja sekalipun aku tetap gak mau karena saat ini aku sudah memiliki kekasih dan itu pilihan ku sendiri, aku bahagia bersama dia dad, apa Daddy ingin mengambil kebahagiaanku?”

“Apa Daddy belum puas untuk menjodoh-jodohkan ku, Daddy yang kenal dengan Nick saja tidak tahu sifat aslinya apalagi ini, orang baru, bahkan Daddy tidak tahu wajahnya dan juga tidak tahu sifatnya seperti apa. Kenapa bukan Daddy saja yang menikah dengan orang bertopeng itu? Kenapa harus aku”ucap Aletta

Ia sangat dibuat marah oleh daddy nya, ia dipanggil untuk datang kerumahnya hanya untuk menjodohkan dirinya dengan orang yang tak dikenal.

Venna yang melihat anaknya menangis pun berusaha menenangkannya, Venna juga sangat tidak habis pikir dengan jalan otak suaminya itu.

“Biarkan Aletta mencari pasangannya sendiri, apa kamu pikir dengan menjodohkan Aletta dengan lelaki yang kau maksud itu akan membuat anakku bahagia? Jangan pikirkan diri sendiri tapi pikiran perasaan Aletta”bela Venna

“Tapi dia seorang keturunan kaisar Abhiseva, jika Aletta menikah dengan dia pasti kehidupan anak kita bahagia kedepannya, dan tidak akan kekurangan apapun”ucap Baskara

“Daddy sangat egois, Daddy hanya mementingkan diri sendiri tanpa memikirkan perasaan ku. Lebih baik aku menikah dengan lelaki pilihan ku meski dia tidak punya apa-apa, tapi aku bahagia bersamanya dibandingkan dengan lelaki pilihan Daddy”ucap Aletta

“Aku benci Deddy, Deddy sangat egois dan aku gak mau bertemu denganmu lagi”

Aletta langsung pergi begitu saja, Venna yang melihat anaknya pergi pun ikut menyusul namun sebelum itu ia berkata

“Kau egois mas, kau hanya mementingkan kebahagiaanmu sendiri tanpa memperdulikan kebahagiaan anak ku..! Aku akan ikut dengan Aletta dan jangan coba-coba kau menemui ku”

“Mommy, akan ikut dengan mu nak..! Sekalian kau saja yang menikah dengan lelaki pilihan mu itu”

Aletta dan Venna langsung pergi begitu saja, tujuannya hanya satu yaitu apartemen milik Aletta. Sedangkan Baskara hanya bisa diam dan duduk merenungi kesalahannya.

Prang

Baskara memecahkan semua barang yang ada di dekatnya, ia meremas rambut kepalanya sendiri. Ia tak bisa berpikir apa-apa, apakah cara ia salah? Ia hanya ingin kebahagiaan untuk putrinya

“Kenapa seperti ini, aku hanya ingin anak ku bahagia dan hidup tercukupi”ucap Baskara

“Siall, akhhh”teriak Baskara

Seluruh pekerja yang mendengar barang pecah dan teriakan dari majikannya tak berani mendekat, jika mereka mendekat yang ada nyawanya hilang.

Sedangkan di apartemen, Aletta dan mommy nya hanya berdiam diri, tak ada yang mengawali pembicaraan. Venna begitu kecewa terhadap suaminya karena terus menjodoh-jodohkan dengan lelaki lain.

“Apa kamu sudah memiliki kekasih?”tanya Venna

“Udah mom, Aletta dan dia baru jadian beberapa hari dan Aletta sangat bahagia dan nyaman jika bersamanya”

“Kalau kamu bahagia bersamanya, mommy tidak akan menjodohkanmu dengan lelaki pilihan mommy lagi.! Kapan kamu mengenalkan dia ke mommy”

“Mommy seriusan? Aku sangat tidak suka jika Daddy memaksa ku dan menjodohkan ku dengan orang lain, nanti aku telpon dia mom”ucap Aletta

“Iya sayang, maafkan mommy yang sempat mendukung daddy mu untuk menjodohkan mu, mommy tunggu”

Aletta begitu bahagia, karena akhirnya mommy nya itu tidak memaksa dia untuk dijodohkan dengan lelaki pilihan mommy nya lagi. Aletta segera mengirim pesan terhadap Raka

(Sayang, apa nanti pulang sekolah kamu ada waktu? Mommy ku ingin bertemu dengan mu)

Lima menit tak ada balasan

Ting

(Iya sayang, sepulang sekolah aku akan kesana? Mau bertemu dimana?) Balas Raka

(Di apartemen ku saja, hari ini aku tidak masuk kerja dan juga sangat malas untuk keluar)

(Baiklah, kamu dan mommy mu mau dibawakan apa)

(Apa saja, aku akan memesan makanan untuk makan siang bersama)

(Ya udah, aku lanjut belajar lagi ok)

“Mom, nanti siang dia kesini, kalau saat ini dia sedang sekolah”

“Apaa, kekasih mu masih sekolah? Berapa umur kekasih mu itu”tanya Venna kaget

“Iya mom, dia murid ku sendiri tapi saat ini aku tidak mengajar lagi karena dia meminta ku untuk fokus kuliah dan fokus bekerja, umur dia 18 tahun mom”

“Astaga, umur kalian beda 4 tahun loh, emang keluarga dia tidak mempermasalahkannya”

“Cinta itu tidak memandang umur mom, keluarga dia tidak mempermasalahkan kok bahkan kekasih ku itu sudah bekerja dan memiliki restauran dan juga perusahaan”

“Ya sudah, mommy tidak akan melarang..! Asal anak mommy bahagia”

Sedangkan di posisi Raka, setelah mengirimkan pesan tersebut ia kembali ke kelasnya karena jam istirahat sudah habis. Sekarang Raka menjadi siswa paling populer di tambah dengan kekasihnya anak pemilik sekolah ini.

Tetttttttt

Bell pulang sekolah pun sudah berbunyi, Raka memasukan semua buku-buku pelajarannya kedalam tas. Setelah itu ia berjalan menuju kelas kekasihnya dan menunggu di depannya.

“Raka, hari ini supirku gak menjemput ku, jadi kamu antarkan aku pulang yah”ucap Sisil

“Tidak bisa, hari ini aku sibuk”jawab Raka

“Terus aku pulangnya sama siapa? Aku gak punya temen di sekolahan ini, aku cuma kenal sama kamu doang”

Murid di kelas Aya pun sudah pada keluar, Raka segera berdiri dan menyambut kedatangan kekasihnya itu. Sisil benar-benar di acuhkan oleh Raka.

“Ayo pulang, siang ini aku ada urusan dengan Aletta”ucap Raka

“Ya udah ayo, nanti kak Aletta nungguin kamu lagi”ajak Aya

Mereka berdua langsung menuju parkiran, Sisil yang melihat itu langsung mengejar mereka. Hingga akhirnya di parkiran tiba-tiba Sisil langsung masuk kedalam mobil dan duduk di kursi depan.

“Biar aku aja yang menyetir”ucap Aya

“Oh, oke bos ku”jawab Raka

Aya langsung duduk di kursi pengemudi, Sisil tentu saja terkejut karena ia kira yang masuk itu adalah Raka melainkan Aya. Raka duduk di kursi belakang dan dengan santainya ia bermain ponsel.

“Apa-apaan sih kamu, kenapa kamu duduk disitu”ucap Sisil

“Memangnya kenapa? Ini mobil milik kekasihku dan hari ini aku ingin menjajal ilmu mengemudi ku..! Syukur-syukur gak nabrak kereta paling kalo oleng sedikit nabrak mobil truk”jawab Aya

Sisil menatap tajam ke arah Aya, sedangkan wanita itu santai saja dan ia mulai menjalankan mobil milik kekasihnya.

“Dimana rumahmu? Atau kamu ingin turun di tengah jalan saja?”tanya Aya

“Jalan kenangan nomor 7”jawab Sisil

Aya langsung menjalankan mobilnya dengan kencang mirip dengan pembalap, Raka tentu saja terkejut karena baru kali ini melihat dan merasakan jika kekasihnya yang menyetir sedangkan Sisil sudah mual karena Aya membawa mobil dengan unggal-unggalan.

“Turun”ucap Aya

“Apa kau mau membunuhku hah, Raka coba kamu lihat, pacarmu itu membawa mobil dengan tidak baik dan untung saja kita tidak kecelakaan”

Lelaki yang diajak ngomong itu hanya diam saja, Sisil yang melihat Raka mengacuhkannya langsung turun begitu saja. Aya menjalankan mobil Raka menuju rumahnya.

“Salam buat kak Aletta, kamu jangan coba-coba dekat dengan wanita gatal itu”ancam Aya

“Iya-iya, aku duluan”

Raka menuju rumahnya, setelah mengganti pakaiannya ia turun kembali namun tiba-tiba, Lea menghalangi jalannya

“Abang mau kemana?”

“Mau ketemu kak Aletta”

“Aku ikut, aku kangen banget sama kak Aletta dan kak Aya, pokoknya aku ikut”ucap Lea

“Kamu dirumah aja, nanti abang pulangnya beliin makanan deh”

“Nggak mau, pokoknya aku mau ikut”

Akhirnya Raka pun terpaksa mengajak Lea karena ia takut jika Lea menangis, jika Lea sudah menangis maka untuk berhentinya sangat lama.

Sesampainya di apartemen, mereka berdua langsung masuk ke dalam lift dan menuju lantai empat.

Tok

Tok

Baru saja Aletta membuat pintu tiba-tiba ada yang memeluknya, Aletta membalas pelukan Lea karena ia juga sangat rindu dengan adik iparnya.

Aletta mengajak mereka masuk, sedangkan Vena sedang duduk diruang tamu karena ia menunggu kedatangan kekasih anaknya, ia sangat penasaran dengan sosok lelaki yang berhasil meluluhkan hati anaknya.

“Siang tante”sapa Raka

“Siang, loh nak Raka?”

“Eh Tante Vena”

“Loh, kalian sudah saling kenal?”tanya Aletta

“Raka ini yang menolong kami waktu itu, dan Raka juga yang ingin mommy jodohkan dengan mu, apa dia kekasihmu”

“Iya mom, dia kekasihku..! Makasih yah kamu udah menolong mommy dan Daddy ku”

“Siapa gadis cantik ini, sangat menggemaskan sekali”

“Aku Lea adiknya bang Raka”ucap Lea

“Sini sayang duduk dekat Tante, kamu kelas berapa sayang”

“Aku kelas 2 smp Tante”

“Oh begitu, kita makan dulu yah”

Mereka berempat pun makan siang bersama, Lea duduk di tengah-tengah Vena dan Aletta, karena Vena tidak ingin jauh dengan Lea.

Setelah selesai makan siang, Lea benar-benar dimanja oleh Vena. Aletta yang melihat itu tentu saja bahagia apalagi mommy nya sangat senang dan bahagia dengan keluarga kekasihnya.

Kring

Kring

Handphone milik Raka berdering, ia segera menjauh dari mereka dan segera mengangkat teleponnya.

“Lapor king, anggota kita tiba-tiba di serang oleh klan mafia lain dan kami sedang menyelidikinya, bahkan ada beberapa yang mengalami luka serius dan saat ini sedang di rawat di rumah sakit. Dan dua orang tewas”

“Bajingan, aku akan kesana sekarang”

“Baik King”

Setelah memutuskan telepon tersebut, Raka menghampiri mereka yang sedang bercanda dan bercerita.

“Telpon dari siapa”tanya Aletta

“Dari temen, ada urusan mendadak hari ini..! Dek, kita pulang yuk, Abang lagi ada urusan”

“Lea di sini aja, nanti Tante sama Aletta yang akan mengantar Lea pulang. Lagian Tante pengen kenal sama keluarga kamu”

“Baiklah, bawa mobilku saja karena temanku sudah menjemput”

“Iyah, hati-hati”

“Kamu jangan buat kak Aletta sama Tante repot yah, kalau ada apa-apa telfon Abang, Abang berangkat dulu”

Cup

Raka mencium pipi adiknya, ia menyalami Vena sedangkan Aletta mengantar kekasihnya keluar. Saat di luar apartemen, Raka mencari tempat yang sepi setelah itu ia berteleportasi menuju markasnya

Wushhh

Kemunculan Raka membuat mereka terkejut, namun mereka langsung berlutut di hadapan Raka.

“Berdirilah, apa sebenarnya yang terjadi”

“Izin menjelaskan tuan, kejadiannya sama dengan yang lalu, mereka sedang menjalankan tugas dari kami karena ada beberapa kampung yang sangat membutuhkan bantuan, saat di perjalanan pulang, tiba-tiba ada yang mengepung mereka dan jumlah mereka lebih banyak”

“Dan 5 lainnya sedang di rawat inap karena terluka lumayan serius, sedangkan dua lainnya tewas”

“Kita antarkan jenazahnya sekarang juga, apa kalian tahu dimana mereka tinggal?”

“Izin menjawab king, mereka tidak memiliki keluarga karena kami hanya gelandangan saja”

“Baiklah, kita akan memakamkan mereka sekarang”

“Baik tuan"

Leo sudah menghubungi seseorang untuk mengurus pemakaman tersebut, dan Raka memilih untuk memakamkan mereka di tanah kosong miliknya dan itu akan dijadikan makam khusus.

Setelah beres acara pemakaman, kini Raka beralih ke rumah sakit un

tuk melihat anak buahnya. Raka mengeluarkan lima pil di cincin penyimpanannya.

“Kalian minumlah pill ini, Gilang, urus biaya administrasi mereka”

“Baik tuan”

“Jika sudah sehat, kalian langsung ke markas”

“Baik tuan"