Bukan Single Mom

Aku mencium kening cinta, sekarang dia lebih tenang menatap sang ibu, tapi vera membuang muka..

"gak usah melihat aku seperti itu" sentak vera

"anak momy sama encus dulu ya" ucapku

ku berikan cinta ke encus, mereka masuk ke dalam mobil,,ibu us berjalan kami yang mau masuk kedalam mobil..

"tunggu"

"apa ibu" ucapku

"mbaknya yang mau mengadopsi cucu saya??"

"iya ibu, biarkan aku menjaganya"

"trimakasih banyak mbak" terharu ibu us

"sama sama, kalo ibu mau samperin cinta sangat boleh, nanti biar temanku kasih alamat untuk ibu sama bawa surat"

"baik mbak, jaga Naura untuk saya ya mbak,,maafkan vera dia masih sangat muda jadi emosinya belum bisa di kendalikan"

"iya ibu aku sangat mengerti, kalau begitu kami mau pulang dulu"

"iya mbak, hati hati di jalan"

"siap ibu"

Sita dan Lala masuk duluan ke mobil, aku memeluk ibu us, terlihat sekali wajahnya sangat sedih..

nenek mana yang mau pisah dengan cucu kandungnya sendiri, entah latar belakang bapaknya seperti apa Naura atau kerap aku panggil cinta itu tetap cucunya..

"mbak olivia cantik, secantik hatinya semoga mbak dapat pasangan yang baik hatinya seperti mbak"

"amin ibu, yaudah kami pamit dulu"

"iya mbak, hati hati di jalan"

"iya ibu"

lagi lagi ibu berkata hati hati di jalan, akupun tersenyum kearah ibu us lalu membuka pintu mobil masuk kedalam mobil..

Lala melajukkan mobilnya, ku tatap wajah cinta anak yang tidak berdosa dia bergitu cantik dan juga imut..

menyenderkan tubuhku, menatap ke samping bisa ku lihat lampu mulai menerangi jalanan,,aku tidak menyangka bahwa ada orang sejahat bapak kandung cinta..

"aku tau ini berat cinta" pekik sita

"iya sit, tidak apa apa aku ikhlas membantu cinta" seruku

"apa kamu yakin tetap mau merawat cinta??" tekan Lala

"iya la, aku sangat yakin, lihat keluarga cinta gak memungkinkan untuk ku berikan cinta, bisa bisa Kalo ibu us kecolongan cinta bisa mati"

"iya juga sii liv" sahut sita

"kita tidur hotel kan liv?? kasian cinta dia kecapean" ujar sita

"oke, kita tidur hotel malam ini" kataku

"jadi kita cari hotel??" tanya Lala

"iyes" kompakku dan sita

kami mulai mencari hotel,,cinta mulai rewel pasti dia capek tidak tiduran sama sekali di tambah dia belum makan juga..

"masih jauh gak sii??" tanyaku

"lumayan" ucap sita

"apa kita cari makan dulu kali ya, lapar nih" pekik Lala

"baik ibu supir" senyumku

"Lala Lala sii dokter yang gak bisa paling nahan lapar"

"iya dong, makan itu adalah prioritas ku" dengan wajah candanya

"dan barra adalah jodoh sang dokter Lala" ledek Sita hahahaha

Hahahha Hhahahaha Haha..

Aku, sita, tertawa begitu pula dengan encus, wajah lala sangat kesal sekali, bibirnya manyun lima Senti..

di tengah-tengah kami sedang menggoda Lala,, ponsel sita berbunyi, wajah sita ketiaka berubah drastis ia memanyunkan bibirnya..

"loh kok manyun??" hahahaha Ledekku

"apa apaan sii ayam kampret ngajak aku dinner !! Gak banget kan" gerutunya

Hahaha hahaha hahaha

kini gantian Lala yang tertawa terbahak bahak,akupun cekikikan melihat wajahnya sita aku tau pasti dia sangat risih..

"coba sini aku lihat pesan dari ayam kampret" ucapku

"nih"

mengambil ponsel sita,membuka chat dari ayam kampret..

Ayam kampret [ sayang sita, malam ini dinner yuk ]

Sita [ najis ]

Hahahha,

"kasian ayam kampretnya, sang belahan jiwa gak mau di ajak dinner" godaku

Ddrrt Drrrttt drrrtt..

"sit, nih pacar kamu telfon" ledekku lagi

"gak ih, gak usah di angkat"

"di angkat aja sita,biar kita tau dia mau apa" seru Lala

"iya sit" sambungku

"mana"

Kuberikan ketangan sita lagi ponselnya,

Sita [ Hallo ]

Reyhan [ akhirnya di angkat juga sayang ]

Sita [ gak usah panggil Aku sayang karena kita belum jadian ]

Reyhan [ oo sita cantik dan sangat manis,jangan seperti itu sayang]

Hahaha hahaha hahaha

sumpah aku gak bisa menahan tawaku mendengar suaranya Reyhan yang sangat lebay dan juga alay..

sita mematikan teleponnya, ia juga ikut tertawa mendengar suaranya Reyhan yang begitu alay..

"kan apa yang aku bilang, dia itu sangat mengesalkan"

"betul itu, ada aja ya"

"misalkan tampannya seperti dokter Arka sih nggak masalah kalau dia sealay itu" ngehalu sita

"idih, kaya kenal aja" protes Lala

"yakan, misal Lala cintanya barra" Hahaha

"mulai deh"

encus menangis, aku dan sita menatap ke Encus ..

"loh ncus, Kenapa??" tanyaku penasaran

"iya ncus kok nangis??" sahut sita

"aku terharu melihat persahabatan kalian yang begitu sangat asyik" ucap encus

"Oalah Encus, kita kira kenapa" senyum kami

Lala memakirkan mobilnya di parkiran warung makan Padang, kesukaan lala dia sangat suka makan di warung nasi padang..

"usap air matanya encus, kita makan" ucapku

"iya non"

"cinta sini sama momy, biar encus menyiapkan makan kamu"

sita, Lala, aku keluar dari mobil sambil menunggu encus membutakan makan untuk cinta..

"ayok non" seru encus

"udah yang buat makannya"

"sudah non"

kami langsung masuk kedalam warung mengambil makan yang kita inginkan, aku nyuapin cinta sedangkan encus mengambil makan untukku..

"anaknya ya buk" ucap ibu ibu duduk di depan meja makanku

"iya ibu"

"nikah muda pasti kan??"

"iya"

Pokoknya di iya'in saja,

"lucu banget sii mbak, siapa namanya??"

"cinta buk"

"hii cinta" ibu itu berdiri dari duduknya cuci tangan

Makananku udah datang cinta udah yang makan, ia duduk bersama encus kami makan bersama..

"ulala, makanan kesukaanku,, yummy" girang Lala

"iya ibu dokter" sambung sita

"Monggo non maem" seru encus

Aku, sita dan Lala saling bertatapan tidak tau apa yang di katakan encus,

"gimana ncus??" tanyaku

"silahkan non makan" senyum encus

"Oalah gitu" kompak kami bertiga

kami pun makan bersama emang makanan kesukaan Lala tidak pernah gagal rasanya Emang enak dan menggugah selera..

sesudah makan kami melanjutkan lagi perjalanan menuju hotel rasana sudah sangat ngantuk..

"nah itu hotelnya" teriak sita

"sita kaget tau !!" kesalku

"hehehe, ya maaf saking bahagianya aku akhirnya Nemu hotel yang cucok"

"yaudah langsung gas masuk"

"iyes, udah pengen banget bersih bersih nih badan" ucapku

kali ini kita yang menyetir mobil,sita mencari tempat parkir,

"sebelah sana aja sit" seru Lala

"oke"

Sita memakirkan mobilnya,

"gak usah di bawa semua, koper kita aja" ucapku

"baik non"

"sini cinta aku gendong"

encus memberikan cinta kepadaku, kamipun masuk kedalam Lala mengurus semuanya hingga kami mendapat kamar..

"akhirnya bisa selonjoran juga" ucapku menidurkan cinta di atas kasur

"ia non, encus mandi dulu atau non olivia??" tanya Encus

"encus dulu" jawabku

*****