Sandiwara Cinta Yang Menggemaskan

Tok tok tok tiba-tiba Tania muncul di pintu yang sengaja tidak ditutup Niana saat masuk ruangan Dirga.

"Selamat siang, Dirga Ken. Apa kalian sedang sibuk?" ucap Tania yang tiba-tiba masuk karena Niana tidak menutup pintu waktu masuk ke ruangan Dirga

"Tania..." ucap Dirga langsung melepaskan tangan kirinya yang merangkul pinggang Niana, dan melepas kertas ditangan kananya. Niana pun langsung mengambil kertas itu dan kembali duduk di sofa.

"Apa yang sedang terjadi? apa yang kamu lakukan dengan karyawanmu"

"Maafkan saya nona, ini hanya salah paham. Saya tadi terpeleset saat mau mengambil kertas yang ingin diserahkan Pak Dirga. Jadi saya terjatuh tidak sengaja menabrak Pak Dirga" ucap Niana yang berdiri dari sofa menghadap Tania

"Maaf apakah kamu karyawan wanita yang digosipkan menggoda atasan anda dan menukar proposal perusahaan Sanjaya?"

"Darimana Tania mendapat gosip seperti itu" batin Dirga

"Maaf nona semua itu hanya salah paham, saya tidak seperti itu"

"Apa anda tidak malu sudah digosipkan buruk tetapi masih selalu mendekati tunangan saya?"

"Saya tidak pernah mendekati atasan saya, nona. Saya sadar diri saya hanya karyawan biasa di Sanjaya Grub"

"Lalu kenapa anda masih sering muncul di depan tunangan saya. Setiap saya ke ruangan Dirga, anda selalu ada di sini juga. Apa anda tidak malu menjadi wanita penggoda tunangan orang"

"Saya disini bekerja nona. Saya tegaskan lagi saya tidak pernah menyukai Pak Dirga dan saya juga sudah memiliki teman dekat" ucap Niana berbohong mempunyai teman dekat agar Tania tidak salah paham lagi

"Bukankah anda tidak pernah muncul saat tunangan anda amnesia. Lalu sekarang tiba-tiba tanpa rasa bersalah mendatanginya, anda bersembunyi dimana saat itu. Sampai saya menjadi korban keegoisan anda" batin Niana menahan amarahnya karena Tania terus menerus mencecarnya

"Permisi Pak Dirga, saya akan kembali ke meja saya" ucap Niana meninggalkan ruangan itu

"Dirga, karyawanmu itu benar-benar tidak tau malu, padahal sudah seminggu digosipkan wanita penggoda bos, kenapa masih sering ada di ruanganmu"

"Karena aku yang membuatnya berlama-lama di ruanganku"

"Apa yang kamu katakan, kamu mau membuatku cemburu dan marah" ucap Tania merangkul tangan kiri Dirga dan menyandarkan kepalanya di bahu Dirga

"Tidak, aku benar-benar suka dia berada lama bersamaku" ucap Dirga yang masih membiarkan tangan Tania bergelayutan di lengannya

"Dirga...! Aku ini tunanganmu kenapa kamu berbuat seperti ini" seru Tania melepaskan tanganya dari lengan Dirga

"Calon tunangan yang gagal lebih tepatnya. Tania jangan kamu pikir bisa membodohiku. Aku sudah tahu tujuanmu pulang ke Indonesia" ucap Dirga memasukan kedua tangannya ke saku celana sambil sedikit mencondongkan kepalanya ke wajah Tania

"Apa? Dirga sudah tahu. Pasti Ken yang mencari informasi tentangku. Bagaimana aku akan bisa mendapatkan izin penelitian kalau Dirga sudah tidak menginginkanku" batin Tania

"Dirga aku bisa jelaskan, tolong dengarkan aku sebentar"

"Maaf Tania semua sudah jelas, diantar kita tidak ada apa-apa lagi. Kejarlah karirmu. Aku mau meeting dengan klien. Ken urus Tania" ucap Dirga sambil mengambil jaz nya yang tergantung di kursi kerjanya

"Baik tuan"

"Dirga... tunggu" seru Tania yang tidak dipedulikan Dirga

Sebenarnya Dirga tidak ada jadwal meeting denga klien hari ini. Dia hanya ingin menghindar dari Tania. Hatinya terpukul dengan ucapan Niana yang telah mengatakan kalau Niana tidak pernah menyukainya dan sudah memiliki teman dekat. Dirga melajukan mobilnya menuju sebuah cafe I-Like untuk menenangkan hatinya yang terasa sesak.

"Nona Tania, anda tidak perlu berpura-pura lagi. Tidak perlu bersusah payah berusaha mencintai Tuan Dirga. Anda tetap akan mendapatkan izin penelitian di Hospital Sanjaya. Selama anda tidak mengusik lagi kehidupan Tuan Dirga. Besok pagi datanglah ke sini untuk mengambil surat izin penelitian anda"

"Baiklah Ken. Terima kasih"

"Tak apalah aku relakan Dirga karena yang terpenting aku sudah dapat izinnya. Karena Dirga juga sudah tidak menginginkanku lagi, jadi buat apa aku bersusah payah membuang waktu bersikap manis tapi tak ada hasil" batin Tania yang telah pergi meninggalkan ruangan Dirga

Di sebuah kafe Dirga duduk sendiri menikmati segelas air lemon yang dia pesannya. Banyak wanita yang mencoba mendekatinya tetapi dia menolak. Sedangkan wanita-wanita yang sering datang ke kafe itu pasti tidak akan berani bicara padanya apalagi mendekatinya. Mereka sudah tahu siapa Dirga Bustoni Sanjaya. Jika mereka berani mendekatinya apalagi sampai menyentuh kulit putih pemilik Sanjaya Grub itu maka segala yang menyangkut kehidupannya akan diluluhlantahkan sampai mengemis minta ampun atas perbuatannya.

Dirga memang tidak suka didekati wanita lain apalagi sampai menyentuhnya karena dia menjaga perasaan orang yang dia cintai. Makanya dia selalu bersama Mr Ken atau pengawal saat pergi ke kafe. Tetapi kali ini dia pergi sendiri tanpa pengawalan apapun. Tetapi dia tetap tidak membiarkan wanita lain mendekatinya. Entah perasaan siapa yang dia jaga, tentu bukan Tania karena dia sudah menghapus perasaannya untuk Tania.

Sedangkan Niana adalah wanita yang selalu membuat jantungnya berdebar tak karuan dan selalu membuatnya resah gelisah kini sudah menyatakan tidak pernah menyukainya. Hatinya seperti tergores pisau tajam. Apalagi Niana mengatakan kalau dirinya sudah memiliki teman dekat. Perih, panas, pedih memenuhi rongga dadanya mungkin seperti itu perasaannya saat ini. Tetapi bukan Dirga namanya kalau menyerah begitu saja. Dia akan mengejar wanita yang disukainya karena selama ini wanita-wanita lah yang mengejarnya. Tetapi Niana menjadi tantangan karena sulit ditaklukannya.

"Ken selidiki siapa yang menyebar gosip tentang Niana, kenapa sudah seminggu tidak kamu ketahui" ucap Dirga melalui ponselnya

"Maafkan saya tuan, saya masih mengumpulkan bukti-bukti sebelum menangkap orangnya"

Sebenarnya Fatir cleaning servis yang memiliki bukti kalau Niana tidak pernah menukar proposal itu. Sayangnya bukti itu ada di dalam ponselnya yang rusak karena masuk kloset waktu bersih-bersih toilet di kantor. Waktu itu dia meminta nomer Niana jika sewaktu-waktu ponselnya yang rusak bisa diperbaiki lagi dia bisa langsung mengirimkan bukti itu pada Niana. Karena keterbatasan biaya dia belum bisa memperbaiki ponselnya. Untungnya Mr Ken segera menemui Fatir dan menanyakan baik-baik hubungan dia dengan Niana saat Dirga menarik Niana agar tidak memberikan nomer wechat padanya waktu itu. Kini ponsel itu dibawa Mr Ken ke ahli ITE.

"Dari siapa kamu mendapatkan bukti-bukti itu Ken?"

"Dari Fatir, tuan. Cleaning servis yang bersama Niana waktu mau bertukar chat dan anda cegah waktu itu"

"Sebenarnya Niana digosipkan apa saja"

"Nona Niana dikatakan gadis polos penggoda bos, penipu, penghianat, pencuri. Gosip ini memang benar sudah seminggu tersebar di seluruh kantor. Dan baru-baru ini dia digosipkan sebagai orang ketiga yang merusak hubungan anda dengan Nona Tania"

"Bukankan alasan pemecatan Niana yang sebenarnya hanya kamu dan Bu Niken yang tahu"

"Iya Tuan, hanya kita dan Bu Niken yang tahu alasan Niana dipecat. Saya yakin Bu Niken bukan orang yang suka bergosip"

"Ken cari tau siapa yang membuat gosip ini, dan pecat dia secara tidak hormat"

"Baik tuan, sepertinya tuduhan ini sudah direncanakan seseorang. Berdasarkan penelusuran waktu yang saya lakukan gosip itu beredar bahkan sebelum surat pemecatan ada di mejanya. Gosip Nona Niana penghianat perusahaan sudah tersebar sehari sebelum surat pemecatan ada di mejanya. Mungkin ada seseorang yang tidak menyukai Nona Niana dan ingin Nona Niana keluar dari perusahaan Sanjaya. Kemungkinan. Nona Niana memang tidak pernah menukar proposal perusahaan ke Askara Company" ucap Mr Ken

"Selidiki siapa dibalik semua ini. Aku akan kembali ke kantor"

"Jadi Niana tidak pernah berhianat. Aku sudah memakinya menyakiti perasaannya dan melukai kakinya. Bahkan aku telah mengerjainya hingga hampir menghilangkan nyawanya karena sup kepiting itu" batin Dirga memejamkan mata sambil mengusap kasar rambut kepalanya penuh penyesalan