Suatu malam ketika Lintang berjalan pulang melewati tempat pembuangan sampah, ia di kagetkan dengan suara balita yang sedang menangis keras dengan keadaan yang penuh dengan lebam.
Dengan rasa iba nya, akhirnya Lintang Membawanya pulang dan merawatnya dengan sepenuh hati.
Suatu ketika, sang ayah dari balita bernama Elivan itu bertemu dengan nya, dan begitu mengagetkan nya ternyata Ayah dari balita itu adalah sang mantan kekasih yang terpisah karena perjodohan kedua orang tuanya.
Pria bernama Fareed itu masih menyimpan perasaan penuh untuk Lintang, Kebahagiaan Fareed bertambah ketika dia menerima kabar bahwa ia dan istrinya sudah resmi berpisah, dan status nya kini menjadi seorang Duda dengan anak satu.
Suatu hari terkuak sebuah fakta tentang Fareed yang menyembunyikan sesuatu yang membuat lintang harus memilih antara pergi atau menetap.
Sementara keputusan itu hanya bisa di tentukan oleh anak yang di temukannya.
Ini masih novel perdana author, maaf jika amburadul
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rerin., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
opponent's weakness.
“Maaf...”
Bug...
Fareed memukul tengkuk Lintang sangat keras hingga terjatuh dan pingsan. Teknik yang di buat nya berasal dari Lion, ia ikut belajar ketika Elivan di ajari oleh Lion. Teknik memukul tengkuk dengan keras di namakan dengan teknik opponent's weakness atau kelemahan lawan. ketika seseorang di pukul dengan keras di bagian tengkuknya, maka aliran darah yang mengarah ke syaraf otak akan berhenti, dan terjadilah pingsan.
Jangka waktu pingsan tergantung dengan kekuatan imunnya, jika orang dengan imun lemah maka jangka waktu ia tak sadarkan diri semakin lama, begitupun sebaliknya.
Opponent's weakness atau kelemahan lawan jika salah penggunaan atau salah melakukan teknik orang yang terpukul akan bisa kritis bahkan meninggal.
Back.....
Fareed menangkap tubuh Lintang yang pingsan, ia menarik selimut di atas ranjang untuk menutupi bagian bawah Lintang yang terlihat, ia menyelimuti, mengangkat dan menaruh tubuh Lintang di atas ranjang nya.
Sementara itu, Elivan menangkap Hiza yang juga pingsan akibat kehabisan napas nya.
“Dad... Tolong” ucap Elivan. Ia sudah tak mampu menahan beban berat dari tubuh Hiza.
Tanpa berkata apa-apa, Fareed langsung menggendong tubuh Hiza, menaruhnya di samping Lintang. Ia yakin, bahwa Lintang tak sadarkan diri dalam waktu yang cukup lama.
“Dad,” panggil Elivan.
“Hmm.”
“Kita panggil psikiater saja, El punya semua Vidio semua kejadian nya.” tutur Elivan memperlihatkan jam tangan Web king nya ke Fareed.
“Apakah bisa seorang psikiater memeriksa tanpa memberi pertanyaan ke pasien nya?” tanya Fareed, Ia sekarang tengah mengelus rambut Hiza.
“Bentar” jawab Elivan. Elivan mengotak atik jam tangannya, setelah kurang lebih dua menit akhirnya semuanya terjawab.
“Psikiater adalah seorang dokter kejiwaan. Di dalam sekolahnya, psikiater harus bisa menganalisa penyakit jiwa seseorang hanya dengan melihatnya saja. Jadi psikiater bisa melihat Kondisi kejiwaan seseorang hanya dengan melihat.” ucap web king memberi tahu.
“Baiklah, panggil saja psikiater nya.” ucap Fareed menyuruh, Fareed merebahkan dirinya di samping Hiza. Sementara Elivan hanya melirik nya malas, seperti keluarga kecil pikirnya.
Elivan menghela nafas lelah, seperti ini lah Fareed jika ada Elivan, dia akan menyerahkan semua pekerjaan yang menurut nya bisa di kerjakan oleh Elivan ke Elivan.
Elivan sempat bertanya 'kenapa harus aku dad, kenapa bukan Daddy, kan daddy lebih dewasa pasti lebih hebat' dan jawaban Fareed sangat membuatnya terbiasa. 'Belajar dewasa, di dunia ini tidak ada orang yang baik, bahkan mommy mu saja sendiri bisa menyakiti mu kan?' jawab Fareed membuat Elivan bungkam.
Memang benar, jika di dunia ini tidak ada orang baik, tapi argumen itu telah di patahkan oleh Lintang. Lintang orang baik. berarti masih banyak orang baik di dunia ini.
Elivan kembali mengotak atik jam tangan Web king nya, “Panggilkan psikiater ke sini!!” titah Elivan.
“Baik tuan” jawab web king, web king memindai alamat psikiater terdekat, setelah berhasil ia menelponnya dan berbicara dengan psikiater tersebut yang masih di dengar oleh Elivan.
“Ada yang bisa saya bantu?” tanya psikiater itu.
Dengan sendirinya web king akan menjawab apa yang di maksud oleh tuannya.
“Dengan dokter Sila?” tanya web king.
“Iya, saya sendiri”
“Saya ingin anda datang ke rumah jalan merapi nomor 19 sekarang ada orang yang sedang membutuhkan pertolongan anda”
“Baiklah 10 menit lagi saya akan kesana”
Tut...
Web king dengan sendirinya mematikan telepon itu.
“Terimakasih King” ucap Elivan.
“Sudah tugas saya tuan”.
🌼🌼🌼.
Deg degan....🩺🩺🩺... lagi Serius baca ceritanya tiba-tiba alurnya begini....🤔😄😄😄.... Selamaaaaa.....t buat Author telah Sukses telah berhasil membuat jantungku Deg degan....👏👏👏