NovelToon NovelToon
Perjalanan Cinta Rinjani

Perjalanan Cinta Rinjani

Status: tamat
Genre:Romantis / Pelakor / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 5
Nama Author: Muhammad Yunus

Disarankan untuk membaca ternyata aku Istri Kedua terlebih dahulu

"Aku benar-benar tidak bisa"

Pemuda itu segera berlari, menyambar apapun yang bisa digunakan menutup tubuhnya.

Sampai dikamar mandi Pemuda menguyur tubuh nya dengan air dingin.

Ini lali pertama mereka mencoba mendekat, mereka dua orang yang saling menyayangi tetapi dalam hal yang berbeda.

Si wanita dulunya adalah Kaka iparnya, mereka menikah demi dua anak yang sama-sama mereka sayangi.

" Aku merindukan mu Kak" Wanita itupun meremas selimut yang menutupi tubuhnya, belum terjadi apapun diantara mereka, bayangan masalalu tak bisa mereka tinggalkan begitu saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ben

Ansel melepaskan istrinya ketika orang tuanya ingin bicara sesuatu.

" Kak, Ma, Pa, Rinjani sama Ben keruangan Kak Nurry dulu" izin Rinjani yang angguki oleh Ansel.

" Hati-hati sayang, nanti aku nyusul" Bisik Ansel sebelum Rinjani benar-benar meninggalkan ruang rapat

Ben keluar bersama para direksi, dengan tangan terkepal kuat, orang-orang tampak meragukan rumor yang beredar luas, hanya karena pertemuan singkat.

Ben terjingkat saat tiba-tiba sebuah tepukan di bahu menyadarkan nya.

" Aku boleh ke ruang Kak Nurry bentar Ben??" Tanya Rinjani ramah, dengan senyum hangat seperti biasanya.

" Eh" Ben segera merubah ekspresi wajah nya seraya tersenyum. " Tentu, ayo ku antar kan" Ucap Ben seraya mengayunkan tangan nya mempersilahkan Rinjani jalan terlebih dahulu.

Rinjani tersenyum manis dan segera melangkah, Mantan asisten Nurry itu memandang sendu wanita yang berjalan beberapa jarak dari nya.

Wanita yang penuh kasih yang bisa meluluhkan hati seseorang seperti Nurry, bagaimana kebaikan dan kesabaran wanita itu terekam jelas di setiap momen kebersamaan mereka saat Ben selalu berada di sisi Nurry, wanita lembut yang sangat layak untuk di perjuangkan.

Rinjani beriringan masuk lift bersama Ben, pria yang dari dulu selalu irit bicara, Nurry sering meminta Rinjani untuk diantar Ben saat mereka sedang makan di luar dan Nurry tiba-tiba ada pertemuan mendadak atau hal lain, jadi berdua seperti ini bukan untuk pertama kalinya bagi Rinjani dan Ben.

" Kantor ini lebih luas ya Ben!" Komentar Rinjani saat masuk kedalam ruangan mendiang suaminya.

" Ya, begitulah" timpal Ben menanggapi kemudian pemuda itu menarikan kursi untuk Rinjani. " Duduk lah"

Rinjani tersenyum dan mengucapkan terima kasih.

" Kenapa ada fotoku juga di pajang di sini Ben??" Tanya Rinjani saat menemukan pigura besar di atas dinding dan itu adalah potret nya.

" Aku sengaja memasangnya__ eh__ Maksud nya Tuan Nur memintaku untuk menempatkan potret Anda di sana"

" Harusnya sudah di turunkan Ben!!, enam bulan ini kamu sudah Mengantikan posisi kak Nurry, apa kamu ngak neg lihat wajah ku setiap hari??" Rinjani mencoba mengajak Ben bercanda, tetapi pemuda itu hanya menanggapinya dengan senyum tipis, Ben memang akan banyak berbicara jika sedang dengan Nurry, sangat jarang mengobrol dengan orang lain jika tidak ada perlu.

Usia Ben kurang lebih dengan Nurry, mungkin dua atau tiga tahun di bawah Nurry, Nurry berusia 34tahun saat meninggal dunia, usia yang masih sangat muda.

" Apa kau bahagia??" Tiba-tiba suara Ben terdengar setelah beberapa lama Rinjani sibuk mengamati ruangan.

Rinjani mendongak, sedikit terusik mendengar pertanyaan Ben yang terdengar ambigu. mereka tak sedekat itu sampai perlu bertanya tentang keadaan, karena kenyataannya dirinya tampak baik-baik saja bukan?

" Iya, Alhamdulillah, seperti yang kau lihat"

" Di laci ada banyak permen berbagai rasa kau bisa mengambilnya kalau kau mau, aku akan mengambilkan mu minum"

Rinjani ingin mencegah tetapi Ben terlanjur keluar dari ruangan itu, padahal tinggal menelpon bukan untuk sekedar memesan minuman mengapa harus turun tangan sendiri?

Lagian yang mogok kerja orang-orang tertentu kan, ngak semua nya.

Rinjani membuka laci yang dikatakan Ben banyak permen, dan ternyata benar, banyak permen memenuhi laci tersebut, Rinjani tersenyum Ben bukan pemuda perokok, tetapi tidak menyangka bahwa dia pecinta permen, Rinjani mencari rasa yang ingin dia makan sampai tak sengaja melihat sebuah dompet, Rinjani pikir itu mungkin milik Ben, atau dompet kartu, Rinjani hendak menaruhnya di atas meja agar memudahkan dirinya untuk memilih sebuh permen untuk dirinya, tetapi dompet itu justru terjatuh, membuat Rinjani kaget dan segera menunduk untuk mengambil dompet itu, tetapi saat dompet itu Rinjani ambil dompet lipat itu terbuka dan memperlihatkan sebuah foto yang familiar, sebenarnya Rinjani ragu untuk melihat, tetapi karena penasaran Rinjani akhirnya lihat juga, dan benar saja, ada foto dirinya di dompet itu, ini jaman apa?? ternyata masih ada seseorang yang menyimpan foto nya, tunggu!!

Siapa dirinya? sampai Ben menyimpan potret nya di dompet, dan foto di dompet itu sama persis dengan yang terpajang di dinding.

Rinjani merasa mungkin itu bukan dompet milik Ben, tetapi identitas di barisan kartu pertama itu jelas tanda pengenal milik Ben. Imanuel Ben Felim, Rinjani jadi merasa bingung dengan ini semua, tetapi karena ada suara langkah kaki, Rinjani buru-buru memasukkan dompet milik Ben ke dalam laci yang di penuhi permen.

" Apa aku terlalu lama??" tanya Ben membawa dua bangkir kopi.

" Tidak! Harusnya kamu ngak perlu repot Ben, aku hanya ingin melihat tempat kak Nurry Bekerja, selama ini aku belum pernah kesini" Tutur Rinjani mencoba bersikap biasa saja.

" Ya, Tuan Nur memilih bekerja di dekat rumah kalian agar bisa pulang-pergi, hanya jika ada urusan mendesak beliau kesini"

Rinjani mengangguk, rasa-rasanya Rinjani ingin bertanya mengapa ada fotonya di dalam dompet Ben.

" Minum lah___"

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

" Kalaupun Ben dalang semua ini, tujuan nya apa??, bahkan kita selama ini tidak pernah melarang dia untuk mengenakan uang perusahaan untuk kebutuhan pribadi nya, saat Nurry beli mobil , Ben juga akan di belikan, kita bukan orang lain!"

" Benar, jika soal harta, kurasa tidak, bahkan dia bisa melakukan nya dari enam bulan yang lalu, ini dia tetap bekerja dan bertanggung jawab dengan sangat baik, bahkan begitu jujur" Keluh Papa Nurry.

" Lantas siapa Pa?? hanya Ben yang tau seluk beluk keluarga kita!" sanggah Mama Nurry.

" Kita perlu menyelidiki semua ini dengan tenang , PR nya kita harus segera mencari solusi agar perusahaan kita tetap berjalan"

" Papa dan Mama tenang saja, aku yakin tidak sampai lima puluh persen dari seluruh karyawan yang akan mundur, perusahaan kita termasuk perusahaan paling diminati, mereka akan berpikir berulang jika kita dengan mudah akan mengabulkan keinginan mereka, kadang kita harus terlihat tak butuh untuk memancing ego seseorang, tak acuh , meski sebenarnya butuh, tapi jika memang mereka memilih mundur, itu berarti sudah seharusnya kita cari ganti.

" Papa percayakan kepada mu Ansel" Pria paruh baya itu menepuk pundak putra nya.

Mama Ansel juga memeluk sang putra.

" Susul Rinjani, dia berada di lantai 15" tutur sang Mama.

" Iya Ma," Ansel keluar menuju lift untuk menyusul istrinya.

Ansel langsung mendorong pintu saat sampai di ruangan yang pernah menjadi ruang mendiang Kakanya.

" Sayang!" Ansel memanggil Rinjani yang sedang berbicara pada Ben.

" Kalian akan pulang??" Tanya Ben pada Ansel.

" Iya, besok aku akan kembali" Ungkap Ansel menghampiri istrinya

" Apa benar aku harus mengabulkan keinginan pengunduran diri dari para direksi??"

" Ya, Ben, aku percaya padamu, aku serahkan masalah ini padamu, kau yang lebih mengenal mereka" Jawab Ansel tenang.

" Oke Ben kita pulang dulu"

Ben mengangguk mengizinkan, meskipun tatapan matanya hanya terpatri pada sosok wanita yang tengah di rangkul oleh Ansel.

1
glade🌊
ko bisa ansel se sabar dan se ikhlas itu😭😭
glade🌊
terharu dehh,,,
glade🌊
ansel idaman sekali🤗
Batriani
melebar ke dunia mafia.....
Mahfudlon 5758
jujur nangis q kak......./Sob//Sob/
bisakah ada cerita lagi tentang mereka di kehidupan ke2 kak nurry sama istri pertamanya dan rinjani sama ansel....
Rustan Sinaga
keren thor...
semangat terus dlm berkarya
Rustan Sinaga
Ansel juara deh
Rustan Sinaga
masih ada stock laki² model Ansel thor?
nitip satu dong buat mantu yah...
Rustan Sinaga
sekarang aja ngemis belas kasihan you marry and jeselyn... rasakno ngono kui
Rustan Sinaga
yg memulai duluan siapa zeust Marry and zeust Jeslyn...?
Rustan Sinaga
wah, ditawarin jadi tangan kanan mafia Sel, keren tuh
Rustan Sinaga
keren Ansel
Rustan Sinaga
mantan anak buah Nurry pada kemana thor...?
kok bisa kecolongan sama tante sendiri...?
Rustan Sinaga
ada aja musibahnya
Rustan Sinaga
Ben mau belajar romantis...???
Rustan Sinaga
dah thor, tamatin ajalah, jadi ikut emosi jiwa baca ceritanya
Rustan Sinaga
keknya author dendam ke Rinjani krn cintanya ditolak yaaaa...?
Rustan Sinaga
mulai kembali ke setelan pabrik ya kak Ansel...???
Rustan Sinaga
duka lama terkuak lagi, bikin Rinjani down lagi
tetap semangatin Sel...
Rustan Sinaga
jadwal ya thor, bukan jatwal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!