Perjalanan Cinta Rinjani
" Sahhhhhhh!!" Seruan itu mengema di ruangan yang sudah di hias sedemikian rupa.
Si wanita mendekati si Pria dan meraih tangan nya, Mereka terisak dalam tangis, Tidak ada kebahagiaan yang menyapa hati mereka, sepasang suami istri itu justru di penuhi kebimbangan dan rasa ragu untuk melangkah.
Beberapa bulan yang lalu mereka hanya sebatas ipar, sekarang status mereka berubah menjadi sepasang suami isteri
Memang tidak ada yang tahu rahasia tentang umur, tetapi yang pasti semua akan tetap pergi, hanya masalah waktu. Bahkan satu detik kedepan pun manusia tidak pernah tau.
Hari sudah gelap ketika mereka kembali bertemu di ruang yang sekarang bisa di sebut kamar mereka.
Tangis keduanya sama-sama pecah, begitu netra mereka bertubrukan, Saling menatap satu sama lain mengingatkan mereka pada pasangan masing- masing.
Rinjani Aqilla, wanita yang cantik dan lembut, hatinya, secantik fisiknya, dirinya menikah dengan Kaka pria yang kini menjadi suaminya tiga setengah tahun yang lalu, kebahagiaan memenuhi rumah tangganya bersama mendiang suaminya, pria yang bernama Nurry Al-Biru , tetapi siapa sangka kebahagiaan itu hanya sampai tiga setengah tahun sebelum semua terenggut paksa
Kecelakaan merenggut nyawa Nurry Al-Biru beserta kedua putra yang masih di dalam kandungan nya, tidak hanya Rinjani yang kehilangan, Pemuda yang kini menjadi suaminya itu juga kehilangan Istri yang juga tengah mengandung seorang janin perempuan.
Apa yang lebih menyakitkan dari pada semua itu?? Bahkan Ansel Al-Biru baru saja berbahagia saat penantiannya memiliki seorang anak baru saja akan terwujud, tetapi takdir kembali memporandakan hati keduanya.
Mau sekuat apapun, kehilangan Suami atau istri tetaplah bukan hal yang mudah, keduanya sama-sama sakit tak berdarah.
Rinjani bisa kuat karena masih memiliki Dua putra dan satu putri yang di tinggalkan oleh mendiang suaminya, sedangkan Ansel tidak ada satupun jejak yang di tinggalkan istrinya, mereka baru menikah bebera tahun , jauh lebih dulu Rinjani, bahkan mereka baru saja bergembira karena kabar akan hadirnya seorang anak di tengah-tengah mereka, tetapi ternyata semua terenggut dalam sekejap mata.
Ansel Al-Biru bukanlah seorang pria normal tanpa kecacatan apapun, dibalik badannya yang kekar, dirinya memiliki gangguan kecemasan, dulu dia adalah pria yang hanya besar fisik namun mental anak-anak, tetapi sejak kehadiran Kaka iparnya yang saat ini menjadi istrinya mentalnya mengalami perubahan drastis, bahkan Ansel dinyatakan sehat tanpa cela .
Dari situlah keluarga besar Al-Biru Tidak mau kehilangan wanita yang sangat istimewa seperti Rinjani, Ansel juga sangat menyayangi Ketiga keponakannya, ke hadiran Ansel bisa menjadi sosok Daddy yang sempurna untuk Ketiga anak mendiang Nurry.
Rinjani sempat menolak permintaan keluarga besar Al-Biru mengingat dia masih belum bisa begitu saja melepas bayangan suami tercinta nya, Nurry adalah sosok suami yang sangat luar biasa, Malaikat penolong bagi Rinjani, Rinjani menikah dengan Nurry setelah kegagalan pernikahan pertamanya.
Ya Rinjani adalah seorang janda dan menikah dengan Nurry yang juga merupakan seorang duda beranak satu
Kehadiran Nurry mampu menyembuhkan luka hati Rinjani yang saat itu terkoyak-koyak oleh perbuatan mantan suami pertamanya.
" Kenapa belum tidur??" Rinjani terperanjat saat mendengar suara pemuda yang kini menjadi suaminya itu terdengar.
Kini sudah tiga bulan mereka menikah, tetapi mereka masih tidur di kamar yang terpisah, alasannya mereka masih belum bisa move on dari masa lalu, tidak mudah bagi keduanya untuk tiba-tiba mengantikan sosok yang mereka cintai dengan sosok lain, meskipun mereka bukanlah orang asing
Rinjani sangat menyayangi Ansel, begitu juga sebaliknya, tetapi sayang mereka tak lebih Sayangnya seorang adik pada Kakanya, dan seorang Kaka pada adiknya, meskipun usia keduanya sama .
" Apa Ivan dan Ivander sudah tidur??" Rinjani tersenyum tipis
Interaksi mereka sama sekali tidak berubah seperti saat mereka masih bersetatus ipar, Bahkan mereka tidur terpisah, Ansel tidur bersama si kembar, kehadiran Ansel benar-benar membantu Rinjani mengurus dua putranya.
" Iya" jawab Ansel singkat, kemudian pemuda itu duduk di samping Kaka iparnya, yang sekarang jadi istri nya.
Rinjani memiringkan wajahnya menatap pemuda yang seperti akan mengatakan sesuatu.
" Aku akan ke Inggris, tapi kali ini sedikit lebih lama ada hal yang harus ku kerjakan" perkataan pemuda itu sedikit membuat Rinjani sedih, bukan Karena dirinya yang takut di tinggal tetapi Rinjani khawatir jika si kembar akan merindukan Ansel, bahkan karena alasan itulah Rinjani dan Ansel menikah, demi anak nya, karena Ansel adalah sosok Sempurna untuk mengantikan peran Nurry, hal yang sebenarnya paling tidak di inginkan Rinjani adalah menikahi adik mendiang suaminya, karena bagaimanapun sebelumnya dia juga di nikahi oleh pria yang pernah menjadi Kaka ipar nya sungguh perjalanan hidup yang sulit dan rumit.
Dan kini dirinya harus mau menjalani hubungan yang rumit itu, andai saja Nurry hanya meninggalkan kedua putranya mungkin Rinjani tak takut untuk menikah dengan pria lain nantinya, tetapi ada Rania, gadis kecil putri dari Nurry dan mendiang Kakanya, Rania sudah kehilangan Bunda nya , kini harus kembali kehilangan Daddynya dan jika Rinjani memilih pergi dari rumah bersama kedua putranya, keluarga Nurry tak mengizinkan Rinjani membawa Rania, sedangkan selama ini Rinjani teramat sangat menyayangi gadis itu, keluarga Nurry akan mengambil hak asuh Rania jika Rinjani menikah dengan pria lain selain dari keluarga Al-Biru, dan pria terlayak dan ter mampu merawat ketiga anaknya dengan tulus hanya Ansel seorang, sebelum ini kedekatan ketiga keponakan dan pamannya itu memang sudah sangat dekat.
Satu bulan paska kepergian Nurry, Rinjani sudah berusaha untuk menjalani rutinitas nya, tetapi tentu sangat sulit bagi Rinjani untuk merawat ketiga anaknya seorang diri, tidak ada lagi tangan hangat yang membantunya menjaga buah hatinya saat mereka rewel, tidak ada lagi senyum menawan pria yang selalu meredam lelah nya saat menjalani masa kehamilannya, Rinjani sangat kehilangan sosok suami nya.
Meskipun seberapa banyak pengasuh yang membantu mengurus anaknya tetapi tidak pernah bisa mengantikan peran seorang Ayah.
Dua bulan paska kehilangan Nurry, Rinjani mulai bisa untuk berjalan dengan kedua kakinya normal, yaa kecelakaan itu tidak hanya merenggut lima nyawa tetapi juga membuat Rinjani cidera pada kakinya, Rinjani sempat dua hari tak sadarkan diri paska operasi besar yang dilakukan untuk mengeluarkan dua janinnya yang sudah tak bernyawa dari perutnya
Berbagai cara Rinjani lakukan agar tak berkecimpung dengan kesedihan yang berlarut-larut, andai saja dia belum memiliki anak, dia ingin berdoa agar Tuhan juga mencabut nyawanya, Rinjani ingin ikut kemanapun sang suami pergi, tetapi Rinjani tidak bisa se egois itu, ada si kembar dan Rania yang masih membutuhkan nya.
" Kamu sudah berpamitan pada Ivan dan Ivander??" Tanya Rinjani menatap adik ipar yang kini sudah menjadi suaminya sejak tiga bulan yang lalu.
" Belum" Ucap Ansel membuang nafas
Ansel pemuda yang ceria dan sangat ramai, tetapi semenjak kejadian lima bulan yang lalu semua berubah, meskipun dirinya masih sangat ceria di hadapan ketiga keponakannya.
" Akan ku bantu menjelaskan"
" Bisa kita pergi bersama??" Tanya Ansel tiba-tiba
" Ha" Rinjani tak bisa menutupi rasa keterkejutan nya mendengar ucapan Ansel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Nora Nora
mending nurry meninggal ceritanya ditamatin aja, rasa gak enak hati bacanya. apa lg rinjani hidup serba kecukupan. pd umumnya perempuan yg ditinggal meninggal suami jarang ada keinginan menikah lg apapun alasannya. dgn cinta suami tiada batas gt
2022-09-28
0
Fe☕
Mencoba mengikuti lanjutan kisah Rinjani meski baca komen nya sdh bikin mewek 😬
2022-08-15
1
Irena Bkl
kirain di part 2 ini bakalan bahagia ga.tau nya sediiiiiih banget😭
2022-08-02
1