NovelToon NovelToon
Kembar Jenius Milik Bos Arogan

Kembar Jenius Milik Bos Arogan

Status: tamat
Genre:Menikah Karena Anak / Anak Kembar / Lari Saat Hamil / Anak Genius / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Tamat
Popularitas:46.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

Asila Angelica, merutuki kebodohannya setelah berurusan dengan pemuda asing yang ditemuinya malam itu. Siapa sangka, niatnya ingin menolong malah membuatnya terjebak dalam cinta satu malam hingga membuatnya mengandung bayi kembar.

Akankah Asila mencari pemuda itu dan meminta pertanggungjawabannya? Atau sebaliknya, dia putuskan untuk merawat bayinya secara diam-diam tanpa status?

Penasaran dengan kisahnya? Yuk, simak kisahnya hanya tersedia di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33. Menegangkan

Setibanya di sekolah si kembar Asila dan Edgar diarahkan menuju ruang guru. Di sana mereka mendapati keberadaan anak laki-lakinya, Dylan bersama dua siswa lainnya yang tengah bersitegang.

Baru kali ini Edgar turun tangan menangani anak kecil, sebelumnya ia tidak pernah menyukai anak kecil, bahkan tak pernah sekalipun ia berurusan dengan bocah kecil. Entah kenapa setelah bertemu dengan anak-anaknya ia selalu ingin ikut andil untuk mengurusnya.

"Maaf permisi Bu, saya orang tuanya Dylan, kalau boleh tahu ada permasalahan apa ya, hingga membuat saya dipanggil untuk datang kemari? Apakah anak saya tengah membuat keributan?"

Asila menemui wali kelas anaknya dan meminta penjelasan mengenai permasalahan yang dihadapi oleh anaknya. Selama ini Dylan maupun Sheila tidak pernah bertingkah, kalaupun mereka dalam masalah tentunya sudah pasti disenggol duluan.

"Oh..., jadi anda orang tuanya Dylan? Jadi begini Bapak, ibu, tadi Dylan sama temannya membuat keributan di kelas hingga mengganggu murid yang lain. Saya selalu kepala sekolah di sini sengaja mendatangkan orang tua murid yang bersangkutan agar mengetahui sikap anak-anaknya. Kalau kita tidak mendidiknya sedari dini, apalah jadinya kalau mereka tumbuh dewasa, pasti akan banyak hal-hal yang akan merugikan. Apa kalian nggak malu jika anak kalian membuat ulah hingga memicu terjadinya keributan?"

Di situ Asila tersulut emosi. Ucapan kepala sekolah seolah-olah telah menyinggungnya yang tak becus mendidik anak-anaknya dengan baik. Sebagai ibunya tentu ia tak terima dengan ucapan kasar kepala sekolah, ia pun membantahnya.

"Bu, maaf sebelumnya. Bukannya saya ingin melakukan pembelaan terhadap anak saya, tapi saya perlu tahu apa permasalahan mereka hingga memicu pertengkaran? Tidak akan ada asap kalau tidak ada api, saya tahu betul seperti apa anak saya."

"Mommy, aku nggak salah, mereka yang membuat ulah duluan, mereka mengata-ngataiku mom," sahut Dylan mengadu.

"Mengata-ngatai gimana maksudnya? Kalau nggak berlebihan kamu juga nggak perlu membalasnya kan? Mommy paling nggak suka sama anak nakal. Mommy nggak pernah didik kamu buat jadi anak bandel. Ayo coba ceritakan pada mommy, tapi ingat, mommy ingin kamu bicara dengan jujur."

Asila cukup kesal dicibir kepala sekolah, dia pun melampiaskan kekesalannya pada sang anak, meskipun dia yakin Dylan tak sepenuhnya bersalah.

"Jadi awalnya aku dikatain anak haram sama mereka, mereka selalu mengata-ngataiku nggak punya Ayah. Hampir setiap hari mereka bilang seperti itu, aku kesal kan jadinya, aku pukul mereka."

Dylan jujur memberikan penjelasan terkait permasalahannya hingga mendatangkan orang tuanya di sekolah. Dari situ Asila tahu yang seharusnya disalahkan. Selama ini ia sudah cukup diam saat anaknya dimusuhi oleh banyak orang gara-gara statusnya yang dianggap kurang jelas, tapi kali ini ia tak akan tinggal diam lagi, karena dengan diam harga dirinya semakin terinjak injak oleh orang-orang yang tak berperasaan.

"Ya kan emang kenyataannya seperti itu! Dylan memang tak memiliki ayah kan? Semenjak pindah ke sini kami tidak pernah mendapati kedatangan ayahnya Dylan, bahkan di rapornya tidak tertera nama ayahnya. Apa itu masih kurang jelas?"

Asila menoleh pada salah satu wanita yang usianya lebih tua darinya. Ucapannya cukup kasar seolah-olah dirinya paling benar.

"Sedetail itu anda sampai mengetahui isi dari pada raport anak saya mbak? Saya loh nggak pernah kenal sama anda, kok anda begitu dekat dengan anak saya sampai mengetahui isi raportnya. Apa anda wali kelas anak saya? Atau jangan-jangan ibu angkat anak saya?"

Wanita itu mendengus dengan membuang muka ke arah pintu. Dia nampak begitu arogan dan juga angkuh.

"Pokoknya aku nggak mau tahu, di sini Dylan sudah main kasar pada anakku, anakku terluka karena ulahnya, aku tidak bisa menerimanya. Dylan harus dihukum, dia harus dikeluarkan dari sekolah ini, karena jika tidak akan banyak murid yang akan menjadi korbannya!"

Sikap perempuan itu mencerminkan kalau dirinya bukanlah orang yang pemaaf. Bahkan dengan lantangnya dia meminta pihak sekolah untuk mengeluarkan Dylan dari sekolah. Tentunya ucapan wanita itu mengundang kemarahan Edgar dan juga Asila. Mereka tak terima dengan penghinaan yang dilakukan terhadap putranya. Harapan mereka hanya satu, jika saja pihak sekolah tidak bisa bertindak tegas mska ia sendiri yang bakalan turun tangan.

"Nyonya, anda punya hak apa ingin mengeluarkan putra saya dari sekolah ini? Memangnya ada itu siapa, ingin membuat kebijakan di sini. Jelas-jelas anak anda sudah menghina anak saya. Anda tahu saya siapa? Rupanya perlu saya tegaskan di sini, saya ini ayah kandung Dylan dan juga Sheila. Bisa-bisanya anda menjudge anak saya haram. Tahu darimana anda kalau anak saya itu anak haram ? Apa anda dokter yang menanganinya di saat mereka lahir, atau barangkali anda kerabat dekat istri saya? Kalau saya jelas-jelas tidak memiliki saudara seperti anda. Mulut anda terlalu pedas!"

Bukannya takut wanita bernama Risma itu malah melepas tawa meledeknya. Dia sama sekali tidak percaya dengan penjelasan Edgar sebagai ayah kandung si kembar. Dengan bangganya dia menganggap dirinya yang paling benar.

"Kamu dibayar berapa oleh wanita ini untuk mengakui si kembar sebagai putramu? Mau-maunya kamu mengakui si kembar sebagai anakmu, jelas-jelas kamu bukan siapa-siapanya! Kalau butuh uang bilang saja, aku akan memberimu uang, kamu nggak harus mempermalukan dirimu di depan kita semua. Wanita ini tidak memiliki suami, dia melahirkan anak tanpa memiliki suami. Apa itu masih kurang jelas untuk membuktikan bahwa anak-anaknya itu haram. Sudahlah Tuan, lebih baik kau tidak memihaknya!"

Tangan Edgar terkepal dengan sorot matanya tajam bak elang yang siap menerkam mangsanya. Kesabarannya mulai menipis. Ia tak bisa terima jika sudah ada yang berani merendahkan martabat istrinya. Sebagai kepala keluarga ia memiliki kewajiban untuk melindungi anak dan juga istrinya. Ia akan perjuangkan untuk bisa memberikan keadilan buat mereka.

"Nyonya, anda tahu siapa saya?"

"Siapa kamu? Memangnya itu penting? Palingan juga pemulung! Siapapun kamu aku nggak peduli. Statusmu tidak sebanding denganku. Kau tahu..., suamiku kepala divisi di perusahaan Pratama. Dia memiliki kekuasaan yang tinggi di perusahaan Pratama grup. Siapapun dirimu tidak akan selevel dengan kami!"

"Kau benar-benar menguji kesabaranku nyonya! Kalau kau seorang laki-laki sudah pasti bakalan kuhabisi di sini!"

Asila meraih tangannya mencoba untuk membuatnya lebih tenang. Dia sendiri cukup emosi, tapi dengan marah tidak akan mendapatkan solusi yang baik, apalagi tempatnya di sekolah, sudah pasti akan ditiru oleh anak-anak yang ada di situ.

"Sudah-sudah, jangan diladeni. Biarkan saja dia mau ngomong apa! Anggap saja orang gila!"

"Nggak bisa gitu dong yang! Dia sudah menghina kita, kalau aku yang dihina aku masih bisa tahan, tapi kalau sudah menyangkut harga diri kamu dan anak-anak aku nggak bisa diam! Orang seperti ini harus ditutup mulitnya. Mulutnya begitu pedas. Dia tidak bisa menjaga lisannya dengan baik. Dia pikir aku tak berani melawannya. Mentang-mentang suaminya memiliki jabatan kepala divisi aja bangga! Aku bahkan bisa dengan mudah memecatnya!"

Asila menggelengkan kepalanya. Dia tidak ingin permasalahannya semakin runyam. Kedatangannya bertujuan untuk menyelesaikan masalah anaknya tapi malah ikut-ikutan bermasalah dengan wali murid lainnya. Bahkan tidak satu guru pun memiliki niatan untuk melerainya.

"Kau berani sekali melawanku!  Kau pikir dirimu itu siapa? Pemilik perusahaan? CEO? Kau itu lebih pantas menjadi pemulung! Lihatlah penampilanmu! Sangatlah tidak sepadan dengan suamiku. Sepertinya kalian memang pantas kalau menjadi pasangan. Ceweknya murahan laki-lakinya juga miskin."

"Sudah nyonya, jangan terlalu merendahkan orang lain, nggak baik. Tujuan kita berkumpul di sini untuk menyelesaikan masalah, bukan untuk saling mengejek!"

Kepala sekolah yang semula hanya diam kini mulai menengahi perdebatan mereka. Suasana semakin kacau, ia khawatir permasalahan itu didengar oleh sekolah lain yang tentunya akan berdampak buruk.

"Sudahlah Bu, anda diam saja! Lebih baik urus saja murid itu sesegera mungkin."

"Maksudnya apa kamu ngomong kayak gitu?" tanya Asila masih berusaha tetap sabar.

"Cepat pergi dan bawa anakmu keluar dari sini. Tempat ini khusus untuk murid-murid yang berprestasi dan jelas asal-usulnya, terutama jelas identitasnya. Kau tak pantas menyekolahkan anak-anakmu di sini. Bikin malu sekolah aja!"

"Sudah cukup! Hentikan ocehanmu itu! Aku bahkan bisa bertindak kasar padamu! Jangan kau pikir aku tak berani melawanmu! Kau itu hanyalah wanita culas yang kejam. Jangan kau pikir suamimu seorang divisi kau bisa semena-mena terhadap orang lain. Aku bahkan bisa membuat keluargamu miskin tujuh turunan!"

Wanita itu melepas tawa. "Oh ya?? Kalau begitu kita lihat saja siapa yang hengkang dari sini. Tunggu di sini, aku akan hubungi suamiku!"

1
Erda Erda
😍😍😍
Erda Erda
cerita bagus ..
Ririn Nursisminingsih
yaa salahin momoymu knapa dia beebohong
Ririn Nursisminingsih
nah gini dong sat set jg mbuletae
Ririn Nursisminingsih
ngaku aja asila biar tau rasa edgar dan tanggung jawab
Ririn Nursisminingsih
ini yg bener namanya dirga apa edgar🤗🤗
Nana Meidian
bagus Edgar. nah gitu dung
buna nisa
masak bocah,,kasar amat thor bahasanya apa lagi guru yg ngomong
tia
Thor anak wakil skolah toni apa roni 🤭😄
Ika Dw: typo kak😭😭
total 1 replies
Nana Meidian
nah gitu dung Edgar yg tgas lindungin anak mu
Nana Meidian
si Edgar harus nya tegas jgn smpai siska gangguin hubungan mu SMA istri mu
tia
Edward sabar ,,dari pada nanti tidur di luar 😄😄
Nana Meidian
ayo Edgar habisi mrka jgn kasih kndor ini wktunya kamu membela mlindungin anak2 mu. braninya mrka nghina anakmu 💪
tia
lanjut thor
kang putra
hlo kak,seru bnget ya
Ika Dw: terimakasih untuk kehadirannya 🤭
total 1 replies
tia
lanjut thor update
Ika Dw: hari ini update satu dulu kak, lagi tumbang😭
total 1 replies
tia
jangan mobil mobilan ,,,mobilx sungguhan langsung di belikan 😄
4U2C
𝘀𝗲𝗺𝘂𝗮 𝘀𝗮𝗹𝗮𝗵 𝘁𝗶𝗮𝗱𝗮 𝘀𝗮𝘁𝘂 𝗽𝘂𝗻 𝗯𝗲𝘁𝘂𝗹,,𝗶𝗻𝗶 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗽𝗲𝗿𝗱𝗲𝗯𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗹𝘂𝗮𝗿𝗴𝗮..🤣
Ika Dw
oke... dilanjut besok ya kak😁
Ika Dw: wkwkwk... mampir beneran,, makasih hadirnya kak🤭
total 2 replies
tia
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!