Amore

Suara rintik hujan diluar jendela, menambah kesan syahdu pengantin baru ini.

Ciuman Alan berlanjut kepunggung Sarah.

" Alan " Sarah menyebut nama Alan lirih dengan nafas nya yang mulai berat, sembari membalikkan badan nya menghadap Alan.

" i cannot stop thinking of you " ucap Alan lirih, Alan mengangkat dagu Sarah dengan tangan nya, lalu mencium lembut bibir Sarah. Alan mengangkat tubuh Sarah menuju tempat peraduan mereka.

"Alan, i want your body on mine"

" i'm on yours tonight"

Alan dan Sarah saling bercumbu melepas hasrat mereka, Sarah mulai terbiasa dengan aktifitas baru nya ini, gerakan demi gerakan mereka bak tarian erotis. Desa*an yang bersahutan dengan rintik hujan di luar jendela, menambah gelora bercinta mereka.

Gerakan Alan semakin intens menandakan ia akan sampai di ujung kenikmatan, tak butuh waktu lama, ia pun merasakan nikmat itu.

Milik Alan masih berdiri kokoh, ia masih ingin bercinta dengan istri nya, Sarah pun merasa masih ingin menikmati nya lagi. mereka pun melanjutkan aktifitas bercinta tersebut lagi.

" Sarah, come again, aaahhh " lirih Alan.

Akhirnya mereka merebahkan diri mereka di atas tempat tidur. Alan melihat Sarah yang berada disebelahnya. Sarah pun melihat Alan.

" i'm happy to love you " ucap Alan sembari menarik tubuh Sarah lalu memeluk nya.

" me too" jawab Sarah.

*******

Pagi ini Sarah akan ke lokasi perumahan ia akan memeriksa, hasil pekerjaan di lapangan.

" hari ini sayang pergi ke kantor sendiri atau mau barengan? " tanya Sarah sembari membantu Alan mengancingkan kemejanya.

" sebentar lagi aries jemput aku " jawab Alan.

" oh, ok "

Mereka pun berangkat kerja masing-masing. Sebelum pergi Alan mengecup kening istrinya.

sesampai di lokasi Sarah pergi mengecek salah satu rumah yang masih setengah pengerjaan nya. Masih banyak material yang berserakan disana. Dengan sangat hati-hati Sarah melewati nya.

Namun nahas kaki Sarah tergelincir, ia terjatuh dari lantai 2, kepala nya membentur lantai, ia tidak sadarkan diri. Dan langsung dibawa kerumah sakit.

*******

Handphone Alan terus bergetar, namun ia tidak mengangkat nya karena ia sedang melakukan meeting dengan karyawan nya.

Aries tiba-tiba masuk ruangan dan membisikkan sesuatu. Alan langsung berdiri berlari meninggalkan ruang meeting tersebut.

Aries memberitahukan pada sekretaris Alan tentang apa yang terjadi.

" Bu Sarah? Istri? Sejak kapan?"

Mereka bukan terkejut karena Sarah masuk rumah sakit tapi karena status Sarah kini sudah menjadi istri Alan.

Sementara itu Alan, sangat cemas mengkhawatirkan keadaan istrinya. Ia berlari bertanya pada perawat dan dokter yang berada di rumah sakit tersebut.

Sarah sedang berada di ruang operasi, luka dikepala nya cukup parah, ia mengalami pendarahan.

2 jam telah berlalu, dokter pun keluar dari ruang operasi tersebut, Alan berlari menanyakan keadaan Sarah.

" gimana dok istri saya?"

" operasi nya berhasil, tapi untuk hasil nya kita lihat perkembangan nya nanti, setelah ini butuh waktu untuk mengembalikan kesadarannya, saya sudah berusaha tapi semua nya ada di tangan Tuhan"

Alan terduduk lemas, ia mencemaskan keadaan Sarah saat ini dan kedepan nya.

Sarah telah dipindahkan ke ruang intensif. Alan menitik kan air mata nya melihat istrinya terbaring di atas tempat tidur dan tidak sadarkan diri.

Alan menggenggam tangan Sarah.

" sayang bangun ya, jangan tinggalin aku " bisik Alan. Alan kembali menangis, Ia tidak bisa membayangkan jika harus ditinggalkan oleh Sarah. Mereka baru saja merasakan manis nya pernikahan.

Ibu Kania serta keluarga Sarah pun datang ke rumah sakit. Mereka menangis melihat keadaan Sarah. Ia tidak menyangka kejadian ini akan menimpa Sarah.

Nio mencoba menenangkan Alan yang terlihat kacau.

" Sarah pasti bisa melewati nya, istrimu itu wanita yang kuat, kamu harus lebih kuat dari nya "

Alan kembali menangis, rasa sedih ketika melihat istri nya tidak berdaya membuat hati nya hancur.

Nio terus memegang pundak Alan. Ia tau perasaan Alan saat ini, karena ia pun merasakan kesedihan yang sama dengan Alan. Sarah adalah salah satu orang yang ia sayangi dalam hidupnya. Melihat keadaan Sarah seperti itu, hati nya pun sangat sedih.

Alan terus menemani Sarah, ia menunggu Sarah hingga ia tersadar dari koma nya.

Sudah 2 hari Alan berada di rumah sakit, namun Sarah tidak ada menunjukkan kemajuan apa pun, Sarah masih belum sadarkan diri.

Ibu Kania mengkhawatirkan putra nya, ia menyuruh Alan untuk pulang dan beristirahat sebentar, ia bersama tante nya Sarah akan menggantikan Alan untuk menjaga Sarah.

" kamu pulang lah dan istirahat lah dulu, biar ibu dan Tante Vivi yang jaga Sarah disini "

Pada awalnya Alan menolak nya namun ibu Kania terus membujuk nya, akhirnya ia pun menurut. Ia pun pamit dengan Sarah dan berbisik ditelinganya

" Sarah, aku pulang dulu ya sayang, nanti aku kembali lagi " pamit Alan. Dan tiba-tiba Sarah merespon ucapan Alan, Sarah menggerakkan jari nya.

Alan yang merasakan ada gerakan kecil dari jari istri nya pun langsung menghubungi perawat dan dokter. Mereka memeriksa Sarah, Sarah kembali menggerakkan jari nya kembali, namun tidak membuka matanya.

Alan yang tadi nya ingin pulang pun mengurungkan niatnya, ia kembali duduk disamping Sarah. Ia ingin sewaktu Sarah membuka mata nya nanti, Sarah melihat dirinya telah menunggu nnya kembali.

Bersambung ....