Arya Sebentar Lagi dia mendapatkan Sertifikat praktek kedokteran, Sebelumnya Dia Baru pulang dari luar negri setelah berbulan madu dengan Eriska.
Arya sendiri memiliki banyak istri dan Eriska ini istri yang ke 8, bagai mana keseruan kisah cinta Arya dan bagai mana dia mempertahankan semua haremnya.
ikuti terus ceritanya.
Ket : Petualang Cinta Dokter Muda sebenarnya Season 3 dari Dukun Muda Mencari Cinta Season 2, mau baca langsung boleh karena ada pengenalan tokoh, mau cari season pertama juga boleh banget.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dani Sutisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 Dasar Wanita Gila
Bab 33 Dasar Wanita Gila
Mereka semua mendengar curhatan dari indra, mengenai dirinya yang sedang mencari pekerjaan untuk magang karena sebentar lagi dia akan melakukan skripsi.
Sebelum skripsi dia harus magang terlebih dahulu atau KKN, hampir semua temannya sudah mendapatkan pekerjaan, tetapi dirinya belum karena tidak memiliki koneksi ke instansi terkait.
Di sana Asri menawarkan pekerjaan untuk Indra "Kak indra, mau tidak bekerja di Hotel Arssad, kebetulan rekan kerja ku keluar, siapa tahu kamu minat?"
Mata indra berbinar mendengar tawaran asri "Benarkah itu, kira kira bagian apa?"
Asri tersenyum lalu menjawab "Jadi tukang cuci piring, lumayan loh gajinya sekitar 4 jutaan per bulan"
Wajah indra yang awalnya berbinar menjadi lesu "Kamu bercanda ya, gue ini calon sarjana, mana mungkin Jedi tukang cuci piring, setidaknya bekerja kantoran pake jas atau apa lah"
Indra menatap ke arah Ayu Dias "Yu, sebenarnya laki loe, kerja apa, benar kan dia CEO?"
Ayu Dias tersenyum "Mas Arya kerjaannya hanya jalan jalan saja, apa pun dia lakukan"
"Ah kalian ini, gak bener" kemudian dia bertanya kepada Wina "Win, kasih tau pekerjaan Bro Arya itu apa, gue penasaran?"
Wina menggelengkan kepalanya "Tanya saja sendiri, itu orangnya ada di depan kak indra sendiri, kenapa harus nanya ke setiap orang"
Indra menepuk pundak Arya "Bro jujur Ama gue, loe CEO kan, kalau iya kasih gue kerjaan dong, gak mungkin kalau loe bukan CEO, buktinya loe kasih jam tangan ini Ama gue.
Ini jam tangan merk Tag Huer yang harganya 22 juta rupiah, kalau loe orang bisa, mana mungkin kasih jam semahal ini, ayolah bantu gue, gue janji akan menjadi anak buah loe yang paling setia"
Arya hanya tersenyum menanggapi indra yang mengoceh untuk mendapatkan pekerjaan.
Kemudian Arya berkata "Kalau loe mau kerja, nanti sore datang aja ke perusahaan Erwij Medical, trus kalau di tanya ama resepsionis bilangin kenalan gue, mau ketemu Eriska Wijaya, bilang ke dia di suruh gue untuk kerja di sini"
Ucapan Arya serius tetapi tanggapan indra seperti menanggapi perkataan dari Asri, dia tidak percaya kepada Arya karena ada sangkut paut dengan Eriska.
"Bro loe bercanda kan ! Loe tau siapa Eriska, dia adalah nona muda keluarga Wijaya anak orang terkaya di kota ini.
Gue datang ke sana malah jadi badut, siapa gue yang bisa ketemu Eriska, dia Ama gue bagai langit dan bumi.
Di daftar pemuda pemudi sukses di kota kita ini, Eriska termasuk 5 besar wanita muda tersukses, mana mungkin gue bisa kerja di perusahaannya.
Kalau geu bisa kerja di sana, gue akan berlutut dan memanggil mu ayah jika kita bertemu, dan gue akan jadi anjing setia mu bro"
Arya tersenyum "Kalau loe percaya, yang loe datang ke sana, sebelum loe sebut nama gue injak lantai 3 kali baru loe sebut nama gue, di jamin loe akan di terima kerja"
Mendengar perkataan itu indra langsung menepuk jidatnya sendiri "Tuh kan gue juga apa, Leo bercanda Ama gue bro, tapi gak apa terima kasih informasinya"
Indra turun dari motor kemudian dia memarkirkan motornya lalu kembali berkumpul dengan Arya "Eh bro, hati hati ada yang ingin cari masalah Ama Loe, mereka sudah menunggu loe di depan gerbang"
Arya tersenyum "Terima kasih atas informasinya, gue akan hati hati"
Wina melangkah "Tuan muda, biar aku yang mengawal mu sampai gerbang, kalau ada yang membuat masalah anda tidak perlu turun tangan sendiri"
Arya mengangguk "Baik, kalau begitu kamu duluan ke sana nanti aku menyusul"
Setelah di berikan perintah Wina berjalan pergi menuju gerbang dan Arya masih berkumpul bersama yang lainnya.
Ayu Dias berkata "Mas apa kamu sekarang mau langsung ke markas, kata Sofy Jenderal Tanto Subagjo menunggu mu di sana"
Arya merasa di ingatkan oleh ayu Dias "Oh iya aku sampai lupa, iya sekarang aku akan langsung ke markas terlebih dahulu, kalau di sana tidak ada kesibukan yang lain paling aku akan kerumah sakit terlebih dahulu.
Aku malu sama om Candra, kalau jarang ke rumah sakit tapi gaji masih masuk ke rekening, pulang dari sana aku jemput kamu, tapi kalau lewat jam 5 sore aku belum ada di sini, pulang saja duluan"
Ayu Dias menganguk "Baik lah mas, hati hati di jalan ya"
"Kalau begitu mas jalan dulu, di jalan takut macet" setelah berkata begitu Arya menjulurkan tangannya kepada Ayu Dias, kemudian Ayu Dias menyambutnya lalu dia sun tangan, setelah itu Arya mencium keningnya.
Sebelum tancap gas Arya berbicara kepada indra yang masih berdiri di sana "Bro, bukanya loe pengen tahu kerjaan gue apa, tadi gue bicara ama bini gue soal pekerjaan,
kalau bisa loe tebak kerjaan gue apa. Minggu sekarang gue ajak loe temuin Eriska Wijaya kalau loe gak percaya gue"
Indra ingin menebak apa pekerjaan Arya, tetapi Arya mengangkat tangannya "Gak perlu jawab sekarang, besok juga gak apa apa"
Di gerbang kampus Wina menghampiri 6 orang anak buah reja, mereka sengaja menunggu Arya untuk membuat masalah.
Wina bertolak pinggang sambil berkata "Woy pereman kampus, mau apa kalian berkumpul di sini, apakah kamu ingin membuat masalah dengan kekasihnya Ayu Dias"
Wina tidak mengatakan bahwa Arya adalah tuan mudanya dia menyebut Arya kekasih Ayu Dias, karena itulah yang mereka tahu.
Salah seorang dari mereka berkata "Kalau iya, loe mau apa, mau nantangin kita anak anak beladiri, apa loe berani"
Wina menunjuk lalu membalikkan tangannya sehingga dia melambai hanya dengan telunjuknya saja.
"Iya aku nantangin kalian semua ayo kesini, mau berkelahi di sini atau di sarang kalian?" Tantang Wina.
Orang itu meludah "Cih wanita lemah seperti mu berani menantang kami, kami menang pun malah jadi cibiran orang, di kira kita menang karena melawan wanita"
Wina tertawa "Hahaha.... Kecoa seperti kalian merasa diri sudah hebat, bahkan hanya dengan satu tangan aku bisa membuat kalian babak belur, bagai mana kalau kita bertaruh"
"Apa yang mau kamu taruhkan" tanya orang itu.
"Kalau aku bisa mengalahkan kalian semua, kalian jangan ganggu Ayu Dias dan kekasihnya, dan kalau aku kalah, kalian bisa melakukan apa pun"
Semua orang tersebut dan ada tatapan cabul dari mereka semua "Hai bagai mana kalau ada taruhan yang lain, kalau kamu kalah, bagai mana kalau kamu temani aku 1 malah saja"
Wina mengangguk "Baik, tapi jika kamu kalah, aku mau satu kaki mu"
Wina menoleh ke yang lainnya "Siapa yang ingin bertaruh lebih"
Orang satunya lagi berbicara sambil tersenyum cabul dan menatap ke arah dada "Jika aku menang, aku hanya ingin memainkan 2 kelinci kecil mu itu"
"Baiklah tapi jika aku menang aku mau satu tangan mu, ayo siapa lagi?" Tanya Wina.
Orang yang lain berkata "Aku ingin kamu memainkan mikropon milik ku, sampai aku puas"
"Ya boleh tapi jika kamu kalah, aku ingin gigi mu"
Satu persatu mengajukan permintaan kepada Wina, permintaan itu kebanyakan mengarahkan ke hal yang tidak senonoh.
Dan Wina mengiyakan keinginan mereka tetapi jika mereka kalah Wina menginginkan ada salah satu anggota tubuh mereka yang akan dia buat cacat.
Wina berkata "Kalau begitu ayo, mau berkelahi sekarang, mau di sini atau di sarang kalian"
"Dasar wanita gila, aku mau tahu kehebatan mu, apakah kamu benar benar sehebat apa yang kamu ucapkan, kalau begitu ayo kita pergi ke gor tempat kita latihan"
Mereka pun pergi meninggalkan gerbang kampus, sehingga Arya aman dari gangguan para pereman kampus karena di tantang Wina.
Sebenarnya Wina sedang menyelamatkan mereka, karena kalau sudah menyinggung Arya, entah apa yang akan terjadi dengan mereka.
Mungkin tidak hanya mereka yang mati, tetapi keluarga mereka akan ikut binasa.
Wina belajar dari pengalamannya dulu ketika ada pemuda yang bernama Mandala Adijaya menyinggung Arya karena menyukai Eriska.
Mandala Adijaya di buat cacat dan keluarganya di bantai habis bahkan perusahaan keamanan milik keluarga Adijaya di bakar dan di musnahkan.
***
* Bersambung