NovelToon NovelToon
Zhui Mei Sang Pewaris [Mystic World Universe]

Zhui Mei Sang Pewaris [Mystic World Universe]

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Cintapertama / Sistem / Iblis / Mata Batin / Kutukan
Popularitas:601
Nilai: 5
Nama Author: Syah raman

Aku memiliki ibu bernama Zhui Ja.

Terakhir kali aku melihatnya ketika umurku 6 tahun saat di taman bunga yang begitu indah.

Bahkan aku sendiri tidak mengerti mengapa semua ini terjadi pada diriku.

Aku hanya mendengar sebuah berita, bahwa ibuku telah tiada...

Bahkan aku hadir di pemakamannya, tetapi entah mengapa... Aku masih bisa merasakan bahwa jiwa ibuku masih hidup, meski jasadnya telah benar-benar dimakamkan.

Kekuatan ini, dan alam ini?

Dan Qi yang bersarang di dalam tubuhku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syah raman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Sampingan - Dari Surga Ke Dunia Mecha: Kompilasi Bab 3 & 4

   Aroma rumput dan tanah di dunia manusia sangat tercium di hidungku.

"Benda lunak apa ini?" Tanyaku dalam hati.

Aromanya tidak begitu sedap... ini membuatku terasa ingin muntah. Hewan berkaki empat itu adalah kambing. Jadi ini adalah kandang kambing, dan aku terkena tahinya pada bagian pantat dan tanganku.

Seharusnya kandang kambing hanya memerlukan rotan-rotan oleh pemiliknya. Namun di sini punya banyak jeruji besi serta kaca anti peluru.

Ternyata aku terlempar di sini pada waktu malam. Aku menyadari kolam air untuk aku membasuh tahi kambing ini.

Seorang lelaki yang memiliki rambut acak-acakan telah menyadari keberadaanku.

Tepukan tangan dari lelaki ini membuatku bingung.

"Kamu maling yang menyamar jadi Cosplayer ya?"

"Aku bukan seperti yang kau pikirkan, aku turun dari surga!"

Burung-burung serta hewan malam yang berhinggap di luar kandang kambing telah bangun, bersuara dengan ciri khas mereka dalam pendengaran telingaku.

Seketika suara pintu belakang rumah terbuka.

Seorang gadis berambut setengah bahu terkejut dengan kehadiranku.

Kemudian gadis manis itu memanggil orang di dalam rumah. "Mama, ada pacar kak Sena.''

Sang ibu melepaskan piring hingga jatuh ke lantai.

"Cantik bukan seperti aktor utama di drama korea.''

"Sena, jelaskan tentang pacarmu."

...

Aku menunduk di depan ibunya Sena.

"Perkenalkan, nama saya Asana, pacar anak anda."

Sena seperti ingin menjelaskan, tetapi aku membungkam mulutnya dengan sebuah jurus penghenti saraf bicara.

Aku tersenyum lebar karena telah menjadi pacar tidak resmi lelaki ini.

...

Setelah itu aku menyadari bahwa tidak ada seorang pun berjalan-jalan di pegunungan ini. Padahal sinar bulan cukup menerangi area sekitarnya. Seketika instingku merasa ada seseorang.

"Kau benar-benar mengikutiku ya?"

Aku langsung menatap Sena yang mengikutiku dari tadi.

"Apakah benar... kau adalah Dewi yang turun dari surga?"

Karena merasa kesal, aku berbalik badan lagi dan segera pergi.

Tanpa sengaja... aku menginjak batu kecil yang runcing.

Ada goresan luka cukup menyakitkan yang aku rasakan sekarang.

"Aduh... kakiku."

Instingku ternyata semakin berkurang, semenjak mengalami serangan dari Malik ketika di surga.

Banyak darah yang merembes keluar dari bantalan kakiku.

"Astaga,'' ucapnya mendekat padaku.

Seketika aku mendengar suara robekan kain. Dia merelakan bajunya sobek... hanya demi membalut lukaku yang sakit sekali.

"Jadi apa yang kamu rasakan?"

"Sudah tidak perih lagi."

Seketika wajahnya terpampang jelas di depanku, meski dia sendiri masih menatap luka di kakiku.

...

Aku menatap bagian bawah tubuhku sambil mengingat masa indah di surga, aku segera saja bercerita pada Sena... yang mana aku duduk bersebelahan dengannya.

''Awalnya aku hidup di dunia lain sebagai pemburu monster-monster ganas... Singkatnya aku berhasil mencapai tingkat tingkat tertinggi sebagai manusia suci... Bahkan Tuhan menugaskanku sebagai divisi malaikat maut.''

Sena bergumam lalu memegang dagunya sendiri.

"Ya-ya, mau sampai kapan kau jadi Chunibyou?"

"Tunggu... kau masih belum percaya dengan asal usulku?"

Aku segera menjauh darinya.

Seketika Sena menarik tanganku. "Tunggu sebentar... aku tadi hanya menguji emosimu."

Aku melepas pegangan tangannya karena kesal.

Angin malam yang deras telah mengibarkan rambut panjangku.

"Jika kamu tidak percaya bahwa aku dewi yang turun dari surga... tolong lupakan aku."

"Maaf... mulai sekarang aku percaya kau dewi yang turun dari surga."

...

Aku mendapatkan sebuah tempat tinggal... yaitu rumah yang cukup sederhana. Tapi mungkinkah firasatku benar... tentang menebak ada sesuatu selain properti?

Ketika aku memasuki rumah sewa ini... Aku terkejut karena robot setinggi kakiku datang secara tiba-tiba.

"Perkenalkan namaku Ziro... sistem yang aku pakai adalah AI berbasis anroid versi 30... Bahkan aku dilengkapi Chipset Cualcom Snapdragon 100 Gen, selalu update os tanpa perlu kuota. Apa saja yang anda tanyakan, aku bisa menjawabnya dengan mudah... Peringatan; jangan pernah merusak hardware yang ada di dalam tubuhku, maka aku tidak bisa membantumu lagi."

Tubuhnya yang berbentuk oval... cukup membuatku kegirangan... "Ziro... sebenarnya aku menyukaimu."

Langsung saja aku mengangkat tubuhnya bagai seorang bayi.

"Sudah kubilang... jangan menghancurkan sistemku."

Aku langsung saja meletakkan Ziro ke lantai.

"Jujur saja, kau membuatku gemas... Di surga tidak ada robot, kau tahu?''

Ziro tidak merespon dengan menampakkan tanda seru pada layarnya.

"Sistem tidak mengerti... Tapi masih dalam tahap pengembangan."

"Ya sudahlah... aku tidak ingin berdebat denganmu."

...

Aku duduk pada sebuah bangku... seketika Ziro menatapku.

"Siapa namamu wahai penghuni baru?"

"Namaku adalah Asana."

"Sebenarnya kau berasal dari mana?"

"Aku dewi yang turun dari surga... " dan aku tidak akan mengatakan itu lagi.

Sepertinya Ziro tidak bisa memproses jawaban tentang pernyataanku.

"Sebenarnya... ini bumi bagian mana?"

Ziro memproses jawaban.

"Kamu berada di kota Atlantis tengah samudera Fasific... Daerah ini tercipta karena adanya Apocalyps, dan luasnya sebanding dengan Indonesia... Sekarang kamu berada di desa yang masih berkembang."

Sebagai mantan kustomer malaikat maut, aku merasa Ziro belum menjelaskan secara detail; mungkin dia berpikir bahwa aku manusia yang berasal dari bumi.

"Jelaskan padaku apa itu Apocalyps."

Ziro memproses jawaban dari pertanyaan diriku yang mungkin harus di singkat.

"Suatu invasi yang melibatkan manusia untuk mendekati angka kepunahan, dari semua itu... beberapa orang coba untuk menjadi pahlawan, dan beberapa orang lagi berebut wilayah kekuasaan untuk mendapatkan zona aman... Dan daerah ini termasuk dalam zona aman yang dibuat oleh kesepakatan antar federasi."

Meski sebenarnya aku belum sepenuhnya apa yang Ziro jelaskan, namun hal itu seperti hari kiamat yang telah Allah ceritakan dalam kitab suci Al-Qur'an.

...

Akhirnya aku resmi tinggal di bumi dan berbaur dengan para makhluk di dalamnya dan harus menikmati waktu-waktu bersama mereka. Bisa saja nanti aku bisa bereinkarnasi ke surga. Aku bergarap begitu, namun nyatanya tidak ada tanda-tanda aku bisa kembali ke sana.

Ada baiknya sebelum tidur, aku melakukan peregangan.

"Apakah AI dirancang untuk menjadi membantu manusia?"

"Tidak semuanya... tapi kalau aku memang dirancang untuk membantu sesama manusia dalam keperluan sehari-hari mereka."

"Adakah sesuatu yang tidak bisa kau lakukan untuk mewujudkan keinginan manusia?"

"Aku tidak bisa dijadikan alat untuk berperang."

...

Aku merasa tubuhku mulai kaku... "kenapa menjadi manusia sangat melelahkan?!"

"Bukankah kamu memang berasal dari bumi?"

Aku menghela nafas, "iya."

"Cepatlah mandi."

...

Aku ingin mandi, ''tapi kenapa pintu ini sangat sulit untuk di buka?"

"Kamu belum membuat kata sandi."

"Apa yang kamu bilang?'

Ziro menunjuk sebuah alat dengan banyak angka.

"Apa aku tidak salah lihat?"

"Buatlah sandi baru anda... " kata alat pendeteksi sidik jari.

"Aku tidak bisa membuatnya!"

"Baiklah... akan aku buatkan untukmu."

(... Sandi; penghayal0000)

"Ha-ha-ha... Jika kamu lupa kata sandi... silahkan tanya padaku."

Meski terdengar sedikit mengesalkan, tapi hanya inilah cara satu-satunya agar aku bisa mandi di tempat ini.

"Lebih sopanlah sedikit, bukannya aku majikanmu?"

"Hahaha, aku senang bercanda.''

....

Meski sabun ini tidak seharum buah surga... tapi lebih lumayan untukku pakai.

Aku mengoleskan sabun ke wajahku dengan lembut... Tapi entah mengapa saat aku menyentuh payudaraku, rasanya seperti ada sesuatu kenikmatan yang sulit dijelaskan.

"Ada masalah dengan bak mandinya?"

"Tidak... sebenarnya aku hanya terkejut dengan rasa nyaman yang ada di tubuhku."

"Kamu mungkin masih dalam proses pubertas... aku yakin itu."

"Dulu aku dewi dari surga... tidak pernah merasakan yang namanya pubertas."

"Wah, kamu bisa sekali jadi pengarang cerita... dewi yang turun dari surga... atau; dari surga ke dunia mecha."

Aku menepuk dahi karena respon itu.

...

"Asana, ada tamu!"

Ziro berhadapan dengan seseorang di ruang tamu, dan aku segera menyusul untuk menghampiri mereka.

Tamu itu ternyata Sena, tetapi ekpresinya seperti terkejut, aku baru menyadari bahwa aku lupa mengenakan sesuatu apa pun setelah mandi tadi.

"Asana!"

Ziro telah berteriak.

"Kenapa?"

"Kenakan baju atau apapun!"

...

"Ini ada makanan untukmu... nikmatilah."

Aku menerima kantong plastik yang berisi makanan.

"Terima kasih." Ucapku.

Sena menggaruk belakang kepalanya.

"Maukah hari ini kamu jalan-jalan denganku?"

Aku hanya tersenyum mendengar ajakannya, "pas sekali... aku memang tidak ada kegiatan."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!