Perjodohan berkedok menyambung silaturahmi dengan sahabat Daddy nya membuat Atlas Ferdinand yang sudah berusia matang harus menikahi gadis belia atas permintaan keluarga nya .
" Lala nggak suka sama Om " kata Azila yang baru melihat wajah pria itu saja sudah kelihatan pemarah nya .
" Kau pikir aku menyukaimu?" pertanyaan Atlas yang kalau tidak terpaksa juga tidak mau menikahi bocah ingusan itu.
" Masa Om nggak suka , Lala cantik loh" kata gadis kecil itu dengan centil tersenyum.
" Cantik? bocah ingusan seperti kamu cantik ?" tanya Atlas ulang merasa geli melihat gadis kepedean itu .
" Sembarang bilang Lala bocah ingusan sebulan lagi Lala lulus SMA" katanya tidak terima dikatai bocah ingusan .
" Terserah aku tidak peduli " ketus Atlas memangku kedua tangannya.
" Bagaimana nak apa kalian cocok ?" pertanyaan orang tua mereka begitu datang dan ikut duduk bersama mereka .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33
" Sekarang semua terserah Om, Lala ingin keluar dari rumah ini dan mengurus perceraian kita " pernyataan Lala .
" Ja, jadi kamu beneran akan meninggalkan aku?" tanya Atlas dengan suara bergetar menatap Lala dengan tatapan sendu bahkan air matanya sudah menetes .
" Sekarang pilihan ada ditangan Om , ingin memperbaiki diri atau justru bunuh diri " ucap Lala yang sudah memutuskan semuanya dengan berpikir matang .
" Lala aku mohon jangan tinggalkan aku " Atlas tiba-tiba berlutut memeluk kaki Lala agar tidak meninggalkan nya dalam keadaan terpuruk seperti ini .
" Udah nggak ada lagi satupun orang yang mengerti diriku selain kamu, aku benar-benar terpuruk mengetahui kenyataan, jangan pergi Lala" Atlas benar-benar memohon .
" Apa yang Om lakukan berdirilah " ucap Lala merasa tidak nyaman dan tidak wajar Atlas berlutut di kaki nya .
" Tidak, aku tidak akan melepaskan sebelum kamu berjanji bahwa tidak akan meninggalkan ku " ucap Atlas memeluk erat kedua kaki Lala .
Melihat Atlas yang benar-benar hancur membuat Lala tidak tega , Lala duduk dilantai dan membawa Atlas kedalam pelukan nya.
" Lala kenapa semua jadi begini " sendu Atlas bersandar dalam pelukan Lala .
" Udah , Om itu laki-laki nggak boleh nangis " ucap Lala mengusap air mata Atlas yang perlahan tenang dalam pelukan nya.
" Semua terjadi diluar kendaliku , Mommy dan Daddy menyalahkan aku karena berpikir aku melakukan hubungan seks dengan Rose atas keinginan sendiri padahal mereka tidak tau kejadian sebenarnya" lirih Atlas .
" Aku dijebak Lala, tapi walaupun begitu tidak pernah terbesit dipikiran ku untuk melenyapkan darah daging ku sendiri " Atlas merasa sesak dengan keadaan.
" Aku sangat terpukul dengan kematian bayiku dan ternyata orang tuaku sendiri yang merencanakan membunuhnya secara sengaja " pilu hati Atlas .
" Bagaimanapun bayi itu tidak bersalah " sambung Atlas .
" Sudah jangan disesali lagi , karena bagaimana pun akar permasalahan ini terletak pada diri Om " ucap Lala mengatakan kebenaran.
" Om yang memilih wanita itu sebagai kekasih jadi Om juga harus siap menanggung segala resiko atas pilihan Om " sambung Lala .
" Lala dulu Rose adalah wanita baik-baik walaupun sejak awal hubungan kami terjalin orang tua ku tidak memberikan respon berlebihan , namun ketika aku sadar dia mulai melakukan kesalahan aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami " jelas Atlas .
" Tapi sialnya Rose malah menjebak ku hingga dia hamil dan membuat aku tidak bisa lagi lepas dari nya " Atlas mengusap air matanya.
" Saat Rose keguguran maka sejak itu hubungan kami berakhir " Atlas keluar dari pelukan Lala dan menatap Lala dengan tatapan layu .
" Dan perihal alasan pernikahan kita seperti ini aku benar-benar tidak tau Baby, aku tidak tau " kata Atlas dengan jujur memegang kedua tangan Lala .
" Percayalah padaku, sedari awal aku menjalani pernikahan ini atas dasar permintaan kedua orangtuaku namun seiring aku menjalani pernikahan kita ini aku merasakan kenyamanan" Atlas benar-benar mencintai Lala .
" Aku mulai jatuh cinta dengan kehadiran kamu yang perlahan mengisi setiap ruang kosong di hatiku dan perasaan aku sudah jauh berubah sejak hari itu Baby, hari dimana aku berjanji akan menjadi tempat pulang untuk mu " ucap Atlas .
" Jadi sedari awal Om beneran tidak tau alasan pernikahan kita yang sebenarnya?" tanya Lala menatap manik mata Atlas yang menggeleng itu .
" Tidak sama sekali Baby, aku benar-benar tidak tau percayalah padaku, aku tidak berbohong" ucap Atlas yang terlihat jelas dari matanya.
" Pantas Om Atlas semakin hancur ketika aku akan pergi meninggalkan nya, rupanya dia juga tidak tau alasan ini padahal aku berpikir dia sudah tau sebelumnya" batin Lala jadi berkesimpulan kalau ternyata Atlas tidak salah sepenuhnya.
" Baby, aku tau kamu kecewa karena aku tidak perjaka lagi dan aku juga tidak membela diri atas itu " Setelah memikirkan semuanya Atlas memilih jujur pada Lala sebelum melakukan malam pertama pernikahan mereka .
" Tapi Om kehilangan nya karena dijebak wanita itu " ucap Lala tidak terlalu kecewa karena setidaknya Atlas tidak melakukan nya secara sadar .
" Lala posisiku adalah korban dari semuanya, pertanyaan Rose menjebakku lalu kedua orang tua ku menikahkan kita untuk menutupi aib itu namun aku tidak bisa membela diri atas itu karena semua bukti mengarah padaku " ucap Atlas menjelaskan apa yang dialaminya.
" Mereka hanya menatap dari satu sisi tanpa mengetahui yang sebenarnya, jadi dalam posisi seperti tadi aku harus apa ?" Atlas benar-benar frustasi dengan keadaan.
" Tapi apapun itu pewaris tahta memang tidak boleh lahir dari rahim wanita jalang Om , karena kesalahan-kesalahan bisa saja terjadi termasuk pemalsuan hasil tes DNA " ucap Lala .
" Ma, maksud kamu ?" Atlas menatap Lala meminta melanjutkan ucapan nya .
" Tante Rose itu tidur dengan beberapa pria , bisa saja kan anak itu bukan anaknya Om " kata Lala memikirkan kemungkinan yang lain .
" Tapi hasil tes DNA yang diberikan oleh Rose menyatakan anak itu adalah anakku " ucap Atlas .
" Itulah kesalahan Om terlalu gegabah , data medis itu bisa saja direkayasa kenapa Om begitu mudah percaya tanpa mencari tau kebenaran nya " ucap Lala yang membuat Atlas langsung berdiri untuk memastikan nya .
Atlas menelfon seseorang untuk melakukan tindakan karena merasa ucapan Lala ada benarnya.
Setelah menutup telfon Atlas berjongkok menatap Lala yang masih duduk dilantai lalu mengangkat istrinya keatas ranjang.
" Terimakasih Baby telah membuat pikiran ku terbuka untuk mendapatkan kebenaran" Atlas mengecup kening Lala yang duduk disebelahnya.
" Sama-sama" kata Lala berdiri namun pinggang nya langsung diraih Atlas hingga Lala jatuh terduduk diatas pangkuan nya .
" Apapun yang terjadi kita akan tetap bersama " ucap Atlas memeluk Lala dengan erat dan membenamkan wajahnya di tengkuk Lala .
" Om tapikan,"
" Baby aku sangat mencintai mu " Atlas akan mencium Lala namun dia menghindar .
" Tidak lama lagi kebenaran akan terungkap dan kalau benar yang keguguran itu bukan anak Om maka Om bisa hidup dengan tenang tanpa rasa bersalah " ucap Lala yang diangguki Atlas.
" Aku berharap dengan terungkapnya kebenaran itu bisa membuat masalah yang terjadi di keluarga kini selesai dan kesalahpahaman ini bisa berakhir " ucap Atlas .
Masalah ini berdampak pada semua keluarga entah hubungan Lala dengan Atlas, hubungan Atlas dengan orang tua nya dan juga hubungan orang tua Atlas dengan orang tua Lala yang juga merasa tersakiti.
Keesokan paginya.
Pagi-pagi sekali kedua orang tua Lala datang bertamu kerumah hingga membuat Atlas menjadi terkejut ketika kedua orang tua Lala datang sepagi ini .
" Kalian ajaklah mereka kemeja makan untuk sarapan, sebentar lagi aku akan turun " ucap Atlas pada pelayan menyampaikan pesan .
Ini benar-benar masih sangat pagi bahkan Lala belum bangun namun kedua orang tuanya sudah datang .
" Baby bangunlah" Atlas membangunkan Lala .
" Kenapa?"