Ketika mimpi tidak sesuai dengan realita!
Kaira, seorang gadis sederhana, tak pernah membayangkan hidupnya akan berubah drastis ketika dinikahi oleh pria kaya keturunan bangsawan terhormat, Kairo Archipelago Attar. Pria yang selama ini tampak ramah dan penuh pesona justru menunjukkan wajah aslinya setelah mereka menikah.
Bagi Kairo, Kaira bukanlah istri—melainkan pion. Tujuannya hanya satu: membuka kedok para pengkhianat dalam keluarga bangsawan Archipelago Attar, meski harus mempertaruhkan nyawanya sendiri.
Namun, pernikahan itu menyeret Kaira ke dalam pusaran intrik, politik, dan dendam. Ia menerima penghinaan dan perlakuan kasar dari keluarga bangsawan yang membencinya. Di tengah kekacauan itu, hanya satu pertanyaan yang terus menghantui:
Apakah Kairo akhirnya akan membuka mata dan melindungi istrinya?
Atau tetap memilih mengorbankannya demi rencana yang sudah ia bangun?
“Aku menikahi mu untuk menghancurkan mereka… tapi justru aku yang hancur karena mencinta mu.”
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
The Royals — BAB 33
HILANGNYA SRI DARI SEKAPAN
Tok! Tok! Suara ketukan pintu membuat Kaira segera membukanya, saat dia melihat Lela. Senyuman terukir di bibir tipisnya yang berpoles lipstik warna peach.
“Sudah lebih baik?” tanya Lela yang tersenyum ramah.
Kaira segera menyuruhnya masuk, toh Kairo juga sudah pergi pagi-pagi sekali. “Maaf, aku tidak sempat membersihkan kamar!” kata Kaira dengan malu.
Gadis cantik bernama Lela itu hanya tersenyum kecil. “Tidak masalah, itu hal biasa setelah malam yang panjang!” kata anak itu yang hanya dibalas senyum kecil.
Dengan berhati-hati, Lela mencoba menoleh ke pintu dan berharap tidak ada yang menguping.
“Soal yang kemarin. Apa penjaga itu sudah bertemu dengan mu?” tanya Lela.
Kaira menggeleng. “Tidak. Dia tidak ada di rumah, istrinya bilang— Riko tidak pulang semalaman dan— ”
Bruakk!!! “KAIRA!!!” teriak Kalindi yang tiba-tiba datang mengagetkan keduanya hingga Kalindi langsung mencengkram erat lengan Kaira cukup kasar.
“Ibu apa yang Ibu lakukan? Lepaskan!” kata Lela yang mencoba menarik ibunya. Namun Kalindi malah menepis kasar tangan putrinya.
“Jangan ikut campur dan pergilah!” gertak Kalindi menatap tajam ke Lela.
Sementara anak itu benar-benar tak ingin pergi dan ingin menghentikan perilaku kasar ibunya kepada Kaira.
“Lela! Aku bilang, pergi!” sekali lagi Kalindi mengatakannya, hingga gadis itu menatap ke Kaira yang mengangguk kecil.
Dengan sedikit kesal, Lela menatap marah ke ibunya, lalu bergegas pergi.
Kepergian Lela membuat cengkraman Kalindi semakin kuat. “Kau pikir dengan membuka tembok itu, kau bisa menghancurkan ku HAH!!” kesal Kalindi yang membuat Kaira bingung.
“Apa maksudmu?” gertak Kaira yang mencoba melepaskan tangannya yang masih dicengkeram oleh Kalindi.
Wanita paruh baya yang kini mengenakan kebaya orange itu menyeringai kecil. “Jangan main-main denganku Kaira. Dimana kau sembunyikan pelayan itu? DI MANA??”
“AKU TIDAK TAHU YANG KAU BICARAKAN!!” sentak balik Kaira yang menipis kasar tangan Kalindi dengan berani, sehingga kini dia terlepas dan menatap tajam ke ibu mertuanya itu.
Keduanya sama-sama beradu pandang dengan emosi masing-masing. Sampai Kaira tersenyum kecil dan maju dua langkah.
“Jadi benar! Ada ruangan lain di dinding bawah tanah itu. Dan pelayan siapa yang kau kurung, Bibi?!”
Kalindi menggertakkan giginya dan menatap marah hingga wajahnya memerah ingin meledak. Tentu, ia tak tinggal diam dan malah menjambak rambut Kaira sampai mendongak.
Sedangkan Kaira masih tersenyum kecil saat melihat ketakutan di wajah Kalindi meski dia tidak tahu, siapa yang membobol dinding itu dengan cara halus tanpa merusak dinding nya.
“Aku tidak akan melupakan semua ini. Dan lain kali akan aku pastikan, tidak ada yang meleset saat ajal menjemputmu.” Kata Kalindi yang langsung melepaskan jambakan itu dan pergi begitu saja.
Kini Kaira yang terduduk di lantai, ia segera bangkit dengan penuh tanya. Ia segera pergi secara waspada, menuju ke penjara bawah tanah untuk memastikannya sendiri. Namun kali ini penjaga di sana sudah tidak lagi menghalanginya. Mungkin karena perintah dari Kairo.
-‘Tidak ada kerusakan di sini. Lalu siapa yang tahu tempat ini selain nyonya Kalindi?’ Batin Kaira yang bertanya-tanya.
“HYYAAAAA!!!”
Pyaarrr!!!! Bruakk!! Semuanya gaduh di dalam kamar Kalindi tatkala ia membanting semua benda-benda di sana saking emosinya.
“Nyonya Kalindi! Anda baik-baik saja?”
“PERGILAH SIALAN!!!!” Bruakk!!! Raka berteriak centil dan kaget saat sebuah vas terlempar ke arahnya dan hampir mengenai wajahnya.
Dengan takut dan panik akhirnya ia keluar dari kamar dan tak sengaja bertemu dengan Caesar.
Sementara Kalindi memegangi kepalanya yang pusing. “Sialan... SIALAN!!!” kesalnya sampai napasnya naik turun tak karuan.
“Ibu! Apa yang terjadi?” tegas Caesar segera masuk dan menatap lekat ibunya.
Kemarahan Kalindi yang bercampur air mata itu, mulai menatap ke putranya dengan kesedihan. “Caesar....” Tangisnya yang pecah dan berlari memeluk anaknya dengan sedih.
Ya! Bukan sedih karena nasib anaknya, dia sedih karena Sri hilang dari cengkraman nya. Dan dia panik jikalau kejahatannya terbongkar dan dia akan masuk penjara.
“Ada apa?” tanya pria itu yang berkerut alis dan terheran. Sedangkan Raka masih berdiri takut di belakang Caesar dengan tatapan sendu.
“Itu— ” Seketika dia terdiam saat sadar bahwa Caesar tidak mengetahui tentang Sri dan pembunuhan lainnya. Tangisan Kalindi hilang menjadi datar saat dia melepaskan pelukan tersebut. “Tidak ada. Ak-aku hanya pusing! Kau tahu, memikirkan semuanya yang begitu lambat.” Ucap Kalindi yang berhasil membuat Caesar tak curiga dan malah ikut kepikiran soal hal yang sama.
“Ibu jangan khawatir! Paman Raziq akan menyelesaikan nya. Dan kita tunggu saja keputusan Kairo, jika dia menandatangani surat itu, maka kita akan memburunya atau membuatnya terpuruk.” Kata Caesar menyentuh kedua pundak ibunya dan menatap lekat.
Kalindi hanya mengangguk-angguk kecil dan stress karena masalah nya yang paling utama adalah kehilangan Sri. Yang artinya dia akan kehilangan bukti-bukti kejahatannya sendiri.
“Tenangkan diri Ibu, jangan sampai Lela ikut mencurigai kita.” Ucap Caesar menyentuh pipi ibunya lalu pamit pergi.
“Jaga dia!” Pinta Caesar kepada Raka yang ditinggal di sana.
“Ba-baik Tuan!” balas pria itu dengan nada pelan.
Saat dia balik menatap Kalindi, Raka kembali terdiam melihat nyonya besarnya itu masih nampak pusing kepala hingga tangannya terkepal kesal.
...***...
Gudang tua
Kairo melangkah masuk bersama Elon. Sebuah gudang tua yang berada dekat pelabuhan Kartapura. Namun ia masuk ke sebuah lemari besi yang merupakan pintu rahasia menuju ruangan yang sesungguhnya.
“Tuan Kairo!” ucap salah satu pria yang seketika membuat orang-orang di sana segera berdiri dari duduknya dan memberi hormat kepada Kairo.
“Apa kalian menemukan sesuatu?” tanya Kairo kepada pria tua yang merupakan pemimpin dari kelompok mata-mata bayaran dengan peralatan yang canggih. Dan mereka yang bekerja bersama pria tua bernama Joko itu, kebanyakan dari mereka adalah anggota keluarga dari korban yang dibunuh oleh Kalindi.
“Kami sudah melacak pulau itu, tapi sepertinya di sana tidak bisa masuk sinyal apapun. Sepertinya sudah disadap dari sananya, Tuan. Saranku... Jika ingin mengetahuinya, lebih baik pergi ke sana.” Jelas Joko dengan serius.
Kairo terdiam dengan tatapan tegas. “Untuk saat ini tidak bisa. Jika terlalu gegabah, mereka akan brutal. Kaira dan orang-orang lain yang tidak bersalah juga pasti akan terkena imbasnya.” Jelas Kairo yang bingung, karena di sisi lain, dia juga tidak ingin mengancurkan Archipelago Attar yang merupakan kerajaan paling bertahan hingga sekarang.
“Jadi apa keputusan Anda?” tanya Joko.
Kairo masih diam dan memikirkan cara lain untuk lebih bermain tenang namun tepat sasaran.
“Aku akan menolak surat wasiat itu.”
“Tidak Tuan. Jika Anda menolaknya, maka mereka memiliki akses penuh untuk menyingkirkan Anda dari dunia ini.” Kata Elon memperingati nya.
Dan ucapan itu memang benar. Tapi jika Kairo menerimanya pun, dia tetap akan dilengserkan dengan cara licik musuh-musuhnya.
kita lihat reaksi rasiq & kalindi selanjut nya & tindakan apa yg kairo akan lakukan buat para penghianat2 itu..