Salsabila Rinjani si gadis bar - bar yang multitalenta, tak jarang juga dia menjadi detektif yang biasa di pakai di dunia mafia.
Namun sayangnya, nasibnya tidak seberuntung itu karena dia mati di bunuh oleh pacar dan juga sahabatnya sendiri karena memergoki pacar dan sahabatnya sedang memadu kasih di apartemen sang pacar
Akan tetapi entah ini anugrah atau malah kesialannya bukannya mati jiwanya malah terdampar ke dalam tubuh gadis SMA yang cupu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Esti R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33
..." trus kenapa bisa ke dua detektif itu malah nengejarmu?" tanya Alvian serius tanpa menghiraukan kartu black card yang sedang di sodorkan oleh Salsa ke deoan Alvian ...
..."sebenarnya mereka..... Mereka berdua ingin nyulik aku" jawabnya jujur sambil menundukkan kepalanya ...
..." kenapa kamu bisa ingin di culik oleh mereka?" ucap Alvian dengan rasa penasarannya sambil menaikkan sebelah alisnya ...
..." yah ... Karena mereka sangat ingin aku sekali supaya aku mau ngakuin sesuatu yang gak pernah aku lakuin, dan mereka juga sengaja ingin mengambing hitam kan aku akibat madalah itu " ucap Salsa dengan ekspresi yang di buat sedih dengan mata yang sudah mulai berkaca - kaca ...
..." kenapa bisa begitu, aku yakin pasti meteka melakukan itu pasti ada alasannya bukan?" tanya Alvian heran kenapa ada detektif yang seperti itu ...
..." yah.... Karena katanya detektif yang cewek itu katanya mengkonsumsi barang terlarang tetapi tunangannya gak terima dan dia nyuruh aku buat ngakuin kalo memang aku yang menjebak cewek itu, biar tuh cewek nya tidak mendapatkan masalah" ucap Salsa dengan mata yang sudah mulai berkaca-kaca...
..." mereka nyuruh kamu pasti ada alasannya kan, gak mungkin gitu kalo tiba-tiba dia akan nyari kamu buat jadi kambing hitam bukan? " ucap Alvian mulai santai tetapi tegas...
..." iya, karena waktu itu aku memang mencegat mobil wanita itu saat aku sedang di kejar sana sekelompok preman untuk meminta bantuan tetapi malah dia bersikap aneh bahkan tidak segan untuk melukai diri sendiri, dia juga menyuruh aku buat pulang sendiri " ucap Salsa berusaha menjelaskan dengan hasil karangan sendiri tentunya....
...Alvian mengerutkan keningnya saat mendengar perkataan dari Salsa tetapi tak lama kemudian dia segera mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti....
...Alvian kini kembali melangkah mendekat ke arahnya, kini mereka hanya berjarak beberapa jengkal saja dengan tatapan yang dingin dan tajam membuat Salsa semakin kesulitan untuk bernafas bahkan oksigen yang ada di sekitarnya membuatnya semakin sesak...
..." ya sudah, sekarang kamu boleh kembali ke kamarmu yang tadi" ucap Alvian tegas dan tak ingin di bantah...
..." em.... Tapi lebih baik aku mau pulang aja ke rumahku " ucapnya dengan ragu - ragu...
..." oh.... Kalo memang kamu mau pulang ya silahkan pulang saja, gak masalah buat aku" ucap Alvian santai ...
..." emang kamu mau bertemu dengan detektif sampah itu lagi, terus nanti di tangkap lagi, dan bisa jadi nanti kamu bakal di siksa lagi olehnya" timpal Alvian dengan santainya sambil memasukkan tangannya ke dalam saku dan tak lupa senyum miringnya yang penuh ledekan ...
...Mendengar perkataan dari Alvian barusan membuat Salsa mengerjapkan matanya lucu seperti anak kecil yang sedang mulai berfikir ...
...Salsa berfikir sejenak " benar juga ya, yang di bilangin mafia di depannya itu ,kalo gue paksain buat pulang dengan kondisi yang masih sakit semua seperti ini, tenaga juga belum ada dan masih sangat lemah dengan bahkan luka yang baru saja di obati begini perban pun juga baru aja di pasang pasti kalo bertemu dengan ke dua detektif gila itu gue gak mungkin bisa untuk melawan mereka , bahkan untuk sekedar melarikan diri juga pasti akan semakin susah , karena mereka pasti sudah lebih siap dari sebelumnya." pikir Salsa lebih keras...
..." kenapa masih diam saja, katanya mau pulang? Gak jadi ? " tanya Alvian sambil melipat kedua tangannya di dada...
..." he he he, kalo boleh aku lebih baik tinggal disini aja dulu dech" ucap Salsa sambil cengengesan tanpa rasa bersalah ...
..." jadi kamu mau tinggal di sini?" ucap Alvian sambil memicingkan matanya . Pertanyaan tersebut langsung dianggukin oleh Salsa dengan penuh semangat...
..." oh ... Jadi kamu mau apa tinggal di sini, ?" tanya Alvian dengan mata memicing ...
...":Di ruangan ini? " lanjutnya penasaran ...
..." Sama saya? Emang kamu mau ngapain tinggal di ruangan saya atau kau memang mau kita menghabiskan malam bersama di sini ya?" tanyanya dengan suara yang tajam dan datar. Ucapan tersebut seperti menusuk di dalam hati Salsa. Membuat bulu kuduk Salsa berdiri merasakan bahwa kini dia sedang dalam keadaan yang sangat berbahaya karena sudah salah bicara...
..." aduh mati gue" ucapnya sambil menutup mulutnya dengan tangannya sambil sesekali menepuk mulutnya dengan pelan...
..." kenapa sih gue harus salah ngomong kayak tadi, dasar mulut hak ada otak" makinya pada diri sendiri karena merutuki ucapannya tadi ...
..." apa memang otak semua mafia itu pada mesum semua ya? " batinnya sambil sesekali mengangguk anggukkan kepalanya ...
...Kini Alvian malah berusaha untuk memangkas jarak diantara mereka bahkan bau parfum yang Alvian sangat jelas menusuk ke dalam hidung, jantung Salsa kini berdetak semakin kencang . Ingin rasanya dia segera kabur dari hadapan Alvian tetapi dia tidak cukup nyali untuk melakukan itu semua, akhirnya dia hanya pasrah dengan keadaan seperti ini ...
..." ingat kamu boleh tinggal di sini sampai kapanpun yang kamu mau, tetapi kamu juga harus ingat kalo semua ini tidak ada yang gratis semuanya harus ada bayarannya dan untuk pembayaran kapan saja semauku untuk memintanya. Kamu mengerti" ucapnya tegas dan dingin mau...
...Salsa hanya bisa mengangguk kan kepalanya mendengar perkataan dari Alvian dengan jantung yang berdebar kencang karena merinding dengan perkataan intimidasi dari Alvian kepadanya ...
...Salsa berusaha menelan ludahnya dengan susah payah tetapi dia tetap harus memasang sikap waspada terhadap pria di depannya tersebut, yah walaupun dia sendiri sebenarnya juga tidak yakin kalo bisa menghadapi Alvian dalam keadaan yang terluka seperti sekarang ini, tetapi dia akan terus berhati-hati dan tetap waspada kepada siapapun dia tidak mau ati sia - sia hanya karena kebodohannya ...
..." kamu kenapa? Takut sama aku?" ucapnya sambil tersenyum miring ke arah Salsa yang kini sedang menundukkan kepalanya ...
..." ti tidak, siapa bilang aku takut" ucap Salsa sedikit bergetar karena rasa takut bahkan dia tidak berani mengangkat wajahnya ...
..." sial, kenapa sih harus bergetar seperti ini kan jadi kelihatan sekali kalo sedang ketakutan" gerutu Salsa merutuki sikapnya tersebut ...
...Salsa tersenyum kecil melihat wajah pucat pasi dari Salsa , dia kemudian kambali menjauhkan wajahnya kepada Salsa ...
..." Sudah sana kembali ke kamar yang tadi," ucap Alvian dengan tegas dan dingin...
...Tetapi Salsa belum juga bergeming dari tempatnya berdiri ...
..." kamu tenang aja aku gak ada niatan sama kamu, yang masih kecil seperti kamu ini " ucap Alvian...
..." ha ha ha, kamu Benar juga ya, aku masih kecil, lulus SMA saja belum" ucapnya sambil tertawa canggung sambil menutup mulutnya ...
..." kenapa Kamu malah tertawa? Emang ada yang lucu" tanya Alvian dengan menaikkan kedua alisnya ...
..." em ... Enggak ya udah kalo gitu aku pergi dulu" ucap Salsa kemudian segera lari menuju ke kamarnya ...
..." dasar gadis aneh" gumamnya sambil tersenyum tipis...
...***...
...gimana nih ya nasibnya Salsa gaes, apa dia akan tetap aman mulai sekarang?...
...***...
...Makasih atas dukungannya ya gaes, dan masih selalu mengikuti cerita dari ku ...
sbnarnya cerita nya bagus
cuma nama tokoh nya itu lo kok ya berubah-ubah
jd bingung baca ny🙏