Prasetya terpaksa menikahi perempuan pilihan orang tuanya karena desakan dari orang tuanya, namun selama pernikahan dia tidak pernah mencintai perempuan yang telah menjadi istrinya itu karena hatinya sudah memilih perempuan lain yang menjadi kekasihnya selama mereka masih sekolah. Namun demi memenuhi keinginan orang tuanya dia rela menikahi perempuan pilihan orang tuanya.
Namun ternyata wanita pilihannya tidaklah sebaik yang dia kira selama ini, kekasihnya ternyata memiliki sifat jahat yang hanya ingin menguasai harta miliknya. Dia pun juga memanipulasi perasaan Prasetya dengan berpura-pura menjadi wanita yang baik di hadapannya. Tetapi, sifatnya berbeda ketika di belakang Prasetya. Dia bahkan memfitnah istri pertama Prasetya agar dia terlihat jelek di mata suaminya dan Prasetya tidak akan pernah menyukai istri pertama itu yang ternyata memiliki hati yang baik seperti malaikat.
Akankah kejahatannya bisa terbongkar dan memperlihatkan sifat aslinya itu?! bisakah Jasmine bertahan?!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phoenixsoen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 Foto Prewedding
Sekitar jam 9:10 pagi Pras kembali ke villa melalui pintu belakang yang terhubung dengan villa Viona yang dia sewa. Villa itu hanya berjarak sekitar 100 meter dari villa keluarganya, Pras memindahkan Viona ke villa karena merasa khawatir dengan kondisi Viona yang sedang hamil muda.
Sedangkan di halaman depan villa semua anggota keluarga Pras sudah menunggu untuk mengikuti acara foto-foto keluarga. Rumi menggandeng tangan Jasmine dan berjalan menuju tepi kolam renang dimana sesi foto keluarga akan dilakukan.
"sayang, Pras kemana kok dari tadi mama tidak lihat dia sarapan bareng?!" tanya Rumi yang kebingungan mencari sosok putra sulungnya.
"oh.. Mas Pras masih di kamar mandi, mungkin sebentar lagi akan datang menyusul kesini" jawab Jasmine beralasan.
"gimana sih anak itu, acara keluarga gini dia malah di kamar terus" ucap Rumi sedikit kesal.
"mungkin.. mas Pras masih capek ma, soalnya sejak Minggu kemarin pekerjaannya di kantor banyak sekali. Mas Pras juga sering pulang malam bahkan sampai larut malam" jawab Jasmine melakukan pembelaan.
Disaat bersamaan Askara datang mendekati mereka yang tengah duduk di pinggir kolam renang.
"suamimu itu sibuk bekerja.. Atau sibuk dengan yang lain..?!" Askara menelisik dengan tatapan yang sulit di artikan dan melanjutkan perkataannya.
"Ingat Jasmine, serapat-rapatnya kalian menyembunyikan sesuatu dari papa suatu saat pasti akan ketahuan juga semuanya" sindir Askara secara halus.
Glek!!
Jasmine mendadak gugup ketika mendengar ucapan Askara yang menusuk hatinya, perkataan itu seolah merupakan suatu peringatan bagi Jasmine dan Pras bahwa Askara selalu mengawasi mereka dari kejauhan. Jasmine pun menelan saliva nya dengan susah payah seolah dia seperti sudah tertangkap basah telah membohongi mertuanya.
"e.. Enggak pa, mas Pras memang sibuk bekerja kok pa. Ini juga mas Pras sedang mengerjakan suatu proyek besar yang tidak bisa di tunda" jawab Jasmine dengan sedikit gugup.
"ingat Jasmine, papa paling tidak suka dengan orang yang tidak jujur" ucap Askara sambil berlalu meninggalkan Rumi dan Jasmine.
Di lain tempat Bima dan Biantara sedang sibuk menyiapkan peralatan foto dan juga berbagai keperluan penunjang untuk sesi pemotretan di temani oleh seorang fotografer profesional yang mereka sewa untuk sesi pemotretan tersebut.
"ma, pa. Bagaimana background untuk pemotretan ini?! Apa sudah sesuai dengan keinginan kalian?!" tanya Bian ketika pemasangan hampir selesai.
Rumi pun mengamati semuanya dengan seksama, dan kemudian menilai dengan pendapatnya.
"ehmm ya.. Lumayan bagus, mama suka dengan gradasi warnanya apalagi fotonya akan menghadap ke laut secara langsung" ucap Rumi dengan senyum yang mengembang.
"ya.. Syukurlah kalau mama suka dengan pengaturan latarnya" kata Bian cukup senang.
Pemasangan pun akhirnya selesai semua dan pemotretan pun siap di lakukan, Pras pun akhirnya bisa bergabung dengan mereka setelah beberapa saat. Semua anggota keluarga melakukan sesi pemotretan dengan berbagai gaya dan posisi serta dengan berbagai enggel yang berbeda. Semua anggota keluarga pun melakukan pemotretan secara bergantian sesuai arahan sang fotografer. Berbagai foto pun berhasil di abadikan dalam sesi foto tersebut, kini tinggal foto Jasmine dan Pras yang akan di ambil.
"Pras, kalian kan saat menikah belum punya foto prewedding, bagaimana kalau kalian sekalian saja mengambil fotonya disini" kata Askara dengan seringai tipis di wajahnya.
"ehm.. Tapi pah, pernikahan kami kan sudah cukup lama sekitar 4 bulan yang lalu. Tidak perlulah pah, lagipula juga kita sudah punya foto pernikahan yang diambil saat acara waktu itu" tolak Pras dengan halus.
Rumi yang menguping pembicaraan mereka pun ikut mendukung keputusan Askara dan meminta mereka untuk melakukan sesi foto tersebut.
"ayolah Pras, kamu tidak usah malu, mama setuju kok dengan papa. Kalian kan memang belum punya foto prewedding saat menikah dulu, mumpung sekarang kita lagi melakukan sesi foto.. Kamu sekalian saja ambil foto prewedding kamu dengan Jasmine sekarang" ucap Rumi menimpali.
"emh.. Tapi ma, Jasmine malu kalau hanya untuk melakukan foto berdua saja"ucap Jasmine merasa gugup.
"tidak perlu malu Jasmine, kalian kan sudah menjadi suami istri yang sah jadi tidak perlu malu lagi untuk melakukan foto itu" kata Askara dengan nada datar.
Akhirnya karena Askara yang sudah berbicara seperti itu, mau tidak mau mereka pun menyetujui melakukan sesi foto prewedding tersebut seperti yang dikatakan oleh Askara.
"ini.. Sayang, kamu ganti bajunya dengan yang ini ya, mama sudah siapkan baju baru yang serasi untuk kalian" Jasmine pun mengambil baju dalam paperbag yang diberikan Rumi kemudian mereka pun memakainya.
setelah berganti baju mereka kembali ke tempat pemotretan dengan baju baru yang berwarna senada. Fotografer pun mengarahkan gaya mereka dengan berbagai macam posisi dan enggel.
"mas, bisa lebih dekat lagi?! Tolong dirangkul istrinya dengan lebih mesra lagi" ucap sang fotografer mengarahkan.
"ayo.. Jasmine, Pras yang mesra dong.. Masa cuma begitu saja posisinya" kata Rumi menyemangati.
Sesi foto yang di lakukan oleh Pras dan Jasmine tersebut tidak luput dari penglihatan Viona yang berada didalam villa belakang yang menghadap ke halaman belakang villa mereka. Dari kejauhan Viona menyaksikan kemesraan mereka secara langsung juga bagaimana keluarga Pras memperlakukan Jasmine dengan penuh kasih sayang dan perhatian.
Hal itu tentu saja membuat hati Viona seakan terbakar api cemburu yang begitu besar, semua itu tentu saja di ketahui oleh Askara yang melihat Viona sedang mengintip di balik jendela yang tertutup tirai putih yang tipis. Menyaksikan Kecemburuan Viona membuat Askara merasa puas dan tertawa didalam hatinya, sebab penderitaan Viona adalah merupakan kesenangan untuk Askara.
'kamu lihat itu kan, perempuan jalang. Tunggulah pertunjukan yang lebih besar lagi yang akan membuat kamu lebih menderita dari sekarang. Itu adalah pembalasan atas apa yang kamu lakukan karena berani bermain api di belakang saya' ucap Askara dalam hati.
Tapi.. Lain halnya dengan Pras yang merasa gelisah disaat semua keluarganya menikmati momen bahagia bersama saat ini, ponselnya sejak tadi terus bergetar karena notifikasi pesan yang di kirimkan oleh Viona. Namun pesan itu ia abaikan sebab mata Askara seolah tidak lepas memandanginya sejak dia bergabung dengan keluarganya kembali.
Setelah sesi foto selesai semua anggota keluarga kembali ke dalam villa untuk makan siang bersama, Rumi pun sengaja memesan makanan spesial dari restoran langganan keluarganya ketika mereka berada Bali. Pras dan Jasmine pun ikut bergabung dengan yang lainnya setelah selesai foto terakhir mereka. Jasmine pun langsung membantu Rumi untuk menyiapkan meja dan alat makan untuk keluarganya.
Namun berbeda dengan Pras yang memilih pergi ke kamar terlebih dahulu dengan alasan ingin buang air, tapi.. Sebenarnya dia ingin melihat pesan dari Viona dan membalasnya.
kaya Jasmin pun
pras pun