Usia ku baru 10 tahun, aku melihat ibu ku pergi dengan sebuah koper di seretnya ayah ku diam saja melihat ibu ku pergi tidak menahan nya...
Sejak kepergian ibu ku ayah ku menikah lagi dengan wanita yang lebih muda dari ibu ku... wanita itu sangat baik dan menyayangi ku... sejak saat itu aku memanggilnya mama...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33...
Sandra menghubungi mbo Nunung Melihat siapa yang menghubungi dirinya dengan cepat mbo Nunung mengangkatnya setelah melihat nama panggilannya di layar ponselnya...
"Nona dimana sekarang.?" tanya mbo Nunung.
"Aku tinggal di rumah susun... Besok baru aku akan balik kampung, bagaimana kabar Putri Bu saya kangen Putri." ucap Sandra.
"Nona Putri nangis terus non..." ucap Mbo Nunung.
"Kenapa tidak minum susu atau cemilan dan apa Putri ada makan mbo.?" ucap Sandra.
"Kamu pulang sekarang.!" ucap Vano mengambil ahli ponsel mbo Nunung.
Sandra kaget tiba tiba suara mbo Nunung berubah suara lelaki yaitu suara Vano yang memintanya pulang saat Vano kaan berbicara lagi tiba tiba ponselnya di rebut dan di matikan oleh Renata.
"Kenapa kamu matikan.?" uco Vano.
"Biarkan Sandra bahagia bersama anaknya." ucap Renata.
"Maksud kamu.?" ucap Vano.
"Iya biarkan Sandra menentukan kebahagiaan nya... Anak nya tidak berdosa Van... Kamu juga harus sadar itu anak mu sendiri biar bagaimana pun kamu harus menerima dan mengakuinya." ucap Renata.
"Kak Renata benar, untuk apa dia pulang bila nanti anaknya akan terluka." ucap Bella.
"Kalian aneh berdua.. " ucap Vano.
Yoga, Rangga dan Reza hanya diam benar yang di ucapkan Renata dan Bella bahwa Sandra dan anaknya berhak bahagia untuk apa Sandra kembali toh Vano tidak menginginkan mereka.
"Kamu tenangkan diri mu Van, aku rasa Bella dan Renata benar Sandra kembali dan kamu akan melukai anak mu saja Van..." ucap Yoga.
"CK... Kamu bicara apa.?" ucap Vano.
"Sandra kembali, lalu kamu akan membenci anak mu dan anak mu hanya akan melihat kamu menyayangi Putri." ucap Rangga.
"Biar putri tinggal bersama ku." ucap Reza.
"Sama kamu.?" ucap Vano...
"Besok mami ku datang dan akan tinggal di Indonesia selama aku belum menikah aku rasa mami kaan terhibur bila ada putri dan akan melupakan masalah ku." ucap Reza.
"Kamu gila Za... Aku tidak setuju." ucap Bella.
Setelah lama berbincang Vano juga melihat perut Bella yang besar Vano sempat membayangkan Sandra dengan perutnya yang besar dan harus berjuang sendirian di sana, Sementara Sandra menghubungi nenek Yena.
"Nek... Apa kabar.?" ucap Sandra.
"Kamu dimana nak...?" ucap Nenek Yena.
"Sandra tinggal di rumah Bu Oki nek, maafin Sandra nek." ucap Sandra.
"Kamu tidak salah sayang, apa kamu sudah hubungi bibi mu nak.?" ucap Nek Yena.
"Belom, Sandra tidak .au melibatkan bibi." ucap Sandra.
"Kamu hubungi kasian bibi akan khawatir pada mu." ucap nek Yena.
Akhirnya Sandra menurut dia menghubungi bibi nya di rumah Rangga... Akhirnya Sandra mau berbicara pada bi Yeti karena dari tadi Sandra tidak mau menerima panggilan dari bi Yeti yang menghubunginya.
"Kamu di mana Sandra..?" ucap Bi Yeti.
"Sandra di Bu Oki bi, bibi tenang saja Sandra baik baik saja bi... Bu oki juga baik Sandra membantunya disini." ucap Sandra.
"Apa benar kamu mau pulang kampung.?" ucap Bi Yeti.
"Mungkin setelah Sandra melahirkan saja bi." ucap Sandra.
"Boleh bibi minta alamat kamu nak.?" ucap Bi Yeti.
"Maaf bi Sandra tidak bisa kasih." ucap Sandra..
"Sandra kamu sudah bibi anggap anak bibi kita akan tanggung sama sama sayang." ucap Bi Yeti.
"Tapi bi... Baiklah." ucap Sandra mengakhiri panggilannya dia pun mengirim alamat tempat tinggalnya saat ini ke bi Yeti.
Bersambung....
