NovelToon NovelToon
Langit Senja

Langit Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Idola sekolah
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: nduk ayu

sekolah tinggi, lulus, kerja, punya rumah, menikah, hidup bahagia. ternyata hidup tak sesederhana itu, tak semanis susu vanila favorit nya, tak seindah langit. namun, sangat menakjubkan seperti senja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nduk ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

hari yang menyebalkan

  Aroma manis dari kue pukis setengah matang seakan menggelitik hidung nya, Senja melirik kotak berisikan kue favorit nya itu. sebelumnya, kue dengan es kekinian rasa matcha itu tidak ada di sana.

   Namun, saat ia kembali dari kamar mandi, tiba-tiba saja kedua makanan yang menggoda iman nya itu nangkring di atas mejanya.

  Ia melirik Langit, dan dengan sekali tatap ia tau jika cowok itu yang melakukannya. Langit tersenyum samar sebelum akhirnya mengurai pandang di antara mereka.

   Hal seperti ini hampir terjadi setiap hari setelah Langit menegaskan pada nya satu hal yang selalu Senja hindari.

   " bagaimana kalau kita mulai dari awal, aku ingin mendekati mu dengan benar, aku ingin kita memiliki hubungan yang sebenarnya, aku nggak mau pura-pura lagi."

  Senja mengusak wajah nya dengan paket sains yang ia ambil dari gerbong nya. Tentu saja ia menolak mentah-mentah ucapan Langit waktu itu.

   Semakin ia berusaha menulikan telinganya semakin keras juga Langit berteriak. Semakin ia berusaha menghindari nya, semakin intens juga Langit mendekati nya.

   Senja membuka email nya, untuk melihat progres pekerjaan nya. Namun, satu pesan dari email yang tidak di kenal nya begitu mengganggunya.

  Mickey mouse

  kepada saya

  jauhi langit.

 Senja menghela napas panjang, bersamaan dengan itu langit keluar dari kelas. Senja melirik pergerakan Langit dengan tatapan horor.

  Dia bukan artis, tapi fans nya toxic semua. Bagaimana jika dia beneran artis. Senja kembali melihat layar ponselnya nya, otak nya sibuk menerka siapa orang di balik akun email Mickey mouse itu.

  Ia bergidik ngeri membayangkan apa yang terjadi padanya saat itu kembali menimpanya. Kalau berani by one sih Senja berani. Kalau main belakang itu yang berbahaya.

  " wah sudah masuk pidana tindakan yang tidak menyenangkan ini." Senja tersentak saat mendengar suara tiba-tiba dari belakang nya.

  Melihat itu Siska tersenyum lebar saat Senja memasang wajah jengkel padanya. Entah kenapa akhir-akhir ini Siska selalu mengganggunya. Seakan mereka pernah akrab dan berteman baik sebelum nya.

  " Gue tampol Lo ya lama-lama." sungut Senja, ia semakin jengkel dengan reaksi Siska yang tiba-tiba duduk di sebelahnya dan ikut nimbrung melihat layar ponselnya.

  " bahaya tuh Senja. Selvi masih gangguin Lo?"

  " Lo tau akun ini? Ini punya Selvi?" Senja mencoba memastikan meskipun ia sangat tidak yakin kalau itu akun milik Selvi.

  Setahunya Selvi itu fans Noval garis keras. Kalau ini Akun Selvi kenapa dia menginginkannya menjauhi Langit. Atau jangan-jangan ini Bintan.

  " gue nggak tau sih." Senyum lebar yang di tunjukkan Siska membuatnya semakin kesal. Ia berdecak lalu menutup ponselnya.

  " ya siapa tau kan? Dia mencoba mencelakai kamu sebelumnya."

  " Bukan Selvi!" desis nya lalu melirik es matcha di depannya. tenggorokan nya tiba-tiba terasa kering, meski begitu ia tetap tidak berminat untuk menyentuh minuman itu meskipun itu salah satu minuman kesukaannya.

 " Lo mau ?" tanya Senja saat tak sengaja melihat Siska melirik makanan yang ada di atas mejanya.

  " nggak deh, itu khususon buat Lo. Kalau buat gue entar peletnya nggak nyampek lagi." Siska terkikik seakan lelucon yang ia ucapkan begitu menggelitik hatinya.

  " buat Lo aja, gue lagi nggak mau makan dan minum yang manis-manis."

  sorot mata Siska seketika berbinar." Lo serius?" meski kesal, Senja tetap menganggukkan kepala sebagai jawaban.

  " kalau gitu kebetulan." Siska setengah berlari menuju bangkunya, mengambil air dingin lalu memberikan nya pada Senja.

  " Lo minum ini aja, gue tau Lo haus." kali ini Senja yang bagai tertimpa durian runtuh. Tapi, ia bisa mengontrol mukanya agar tidak terlihat berlebihan.

  " Lo nggak ke kantin? " Senja menggeleng dengan posisi yang masih meneguk air. Sialan Siska, nggak tau tempat aja saat bertanya.

  " kalau gitu ayo ke perpus." Siska menarik tangannya, Senja sudah menggeleng. Tapi, gadis itu begitu Keukeh memaksanya, bahkan ia menambah kekuatan tangannya agar berhasil menariknya berdiri.

   Beberapa orang yang ada di kelas menatap mereka berdua dengan sorot heran, ada juga yang tampak terkejut. Selama ini Senja susah di dekati. Entah perempuan maupun laki-laki, mereka akan mundur teratur begitu melihat respon Senja untuk pertama kali.

  Awalnya Siska seperti itu. Tapi, akhir-akhir ini gadis itu begitu gencar mendekatinya. Bahkan, ucapan menusuk pun tak jua membuat gadis itu kapok mengganggu nya.

  " Lo ngerti bahasa manusia nggak sih!" Senja mengibaskan tangannya begitu mendapat kesempatan. Tindakan Siska yang cukup berani barusan benar-benar di luar ekspektasi nya.

  Bukan nya tersinggung atau setidaknya merasa bersalah, gadis itu justru nyengir kuda." Lo tuh jenius Senja, tapi kenapa anti banget sama perpustakaan."

  " bukan urusan Lo!" sergah nya cepat. Senja memutar badannya berniat kembali ke kelas. Tapi, langkah Siska juga tak kalah cepat.

  Dia berlari dan menghadang Senja dengan merentangkan kedua tangannya. Senja geram sendiri melihat nya." Lo mau ngapain sih!"

  Lagi-lagi respon Siska di luar ekspektasi nya. Anak itu nyengir kuda bersamaan dengan tangannya yang terulur untuk menggapai tangan Senja lagi.

  Senja menghela napas panjang, waktu emas nya untuk menulis artikel sudah berlalu, mood nya terlanjur memburuk karena kelakuan Siska, belum lagi saat ia melihat ke arah lapangan basket. Konsentrasi semakin terganggu manakala manik mata nya justru tak mau bekerja sama dengannya. Pergerakan Langit yang begitu gesit tampak keren di matanya. Sial!

  " dari kita kelas satu, gue nggak pernah melihat Lo ke perpustakaan kecuali saat kita ada kelas di sana. sekarang ayo kita kesana. Gue dengar dari pak Handi banyak buku baru datang termasuk buku cerita, bahkan novel pun ada kayak nya."

  " gue nggak berminat Siskaee." Siska tersenyum mendengar Senja memanggil nama kebesaran nya. Itu berarti ia satu-satunya orang yang berhasil menjalin pertemanan dengannya. Selain Langit dan Noval tentu saja.

   " Sekaliiii aja."

   " nggak! Gue udah sering waktu SMP." bukannya menyerah, Siska malah menggunakan full power nya untuk menyeret Senja menuju perpustakaan. Mau tidak mau, dari pada tangannya putus Senja memutuskan untuk mengikuti Siska sekali ini saja.

  Jalan satu-satunya menuju perpustakaan harus melewati lapangan, sebenarnya ini juga termasuk alasan utamanya Keukeh menolak ajakan Siska. Ia malas bertemu dengan Langit.

  " Senja, Langit nyamperin Lo tuh kayak nya." Siska memberikan gestur pada nya untuk menoleh ke arah mana dia memusatkan pandangannya saat ini.

  " jalan nggak Lo, kalau nggak gue balik aja!" belum sempat ia berbalik, Langit sudah duluan menjulang di depannya, wajah nya penuh keringat, beberapa anak rambutnya jatuh menutupi dahi nya.

  Senja terhipnotis beberapa saat oleh mata elang nya, bahkan kini manik matanya jatuh pada bibir kotaknya yang tengah menyunggingkan senyum.

  Kalau saja Langit tidak merebut paksa air pemberian siska yang masih berada dalam genggaman nya, mungkin ia masih saja melongo seperti orang bodoh.

  " ngedip Senja. Kayak nggak pernah lihat Langit mode ngajak kawin kayak gini aja." Senja melotot seketika, wajah nya terasa memanas, ia merebut kembali air minum nya dengan memasang wajah galak. Sengaja untuk menutupi wajah nya yang mungkin sekarang sudah sewarna tomat masak.

  " lain kali permisi!" alis Langit terangkat sebelah.

  " aku kira memang buatku" dia sengaja memasang wajah polosnya untuk menggoda Senja.

  Sedang Siska, Gadis itu bertingkah absurd melihat Langit berkata se-sopan itu sama Senja, membuat Senja jengah dan tak sabar ingin menyeret gadis menyebalkan itu sekarang juga dari sana.

   " dih! Menurut gue, elo harus menurunkan sedikit tingkat kepercayaan diri Lo itu!"

  Setelah itu Senja melangkah kaki lebar-lebar meninggalkan lapangan, ia urung ke perpustakaan, malah kini langkah kakinya berbelok menuju kantin. Ia butuh pengalihan, apapun itu yang penting perutnya kenyang untuk menekan rasa kesal bercampur malu nya.

1
Vanillastrawberry
heh langit! ambil kesempatan dalam kesempitan /Facepalm/
Vanillastrawberry
Langit pliss, nggak boleh bar bar ya🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!