"Kita tidak akan pernah berpisah," janji Damian.
Tapi janji tak semudah itu untuk ditepati, saat masih anak-anak dan sama-sama ditawan oleh penculik mereka saling memeluk erat.
Tapi beberapa tahun kemudian mereka kembali dipertemukan dan seperti orang asing.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
WSTM Bab 33 - Merasa Mual
"Kak Ford, bagaimana bisa sampai di sini?" tanya Ainsley, dia terkejut tapi tetap memeluk sang Tuan yang datang menghampirinya.
Tapi Demian bukannya menjelaskan, malah langsung mencium bibir Ains dengan mesra. Sampai tubuh Ains terdorong masuk lebih dalam ke toko tersebut. "Sudah ku katakan, aku akan mengetahui semua rahasia mu," balas Damian.
"Curang!" kata Ainsley dengan mendengus, mentang-mentang memiliki banyak uang jadi tuan Ford selalu bisa mendapatkan apapun yang dia mau.
Di toko tersebut hanya ada mereka berdua, sementara Zen dan Reino sudah pulang lebih dulu. Rencananya Ains akan pulang saat waktu sudah menunjukkan jam 9 malam. Sementara saat ini masih jam setengah 6 sore.
"Jika datang hanya untuk menganggu ku lebih baik pulang saja, hari ini bukan jadwalku jadi wanitanya kak Ford," ucap Ains seraya mendorong dada sang Tuan agar melepaskan pelukannya, tapi bukannya dilepas Damian justru menarik Ains dan diangkatnya, lalu dia dudukan di meja kasir.
"Aku membawakan sesuatu untukmu," kata Damian, dia pergi keluar sebentar untuk mengambil makanan dan minuman yang dia bawa. Lalu masuk lagi dan menutup pintu.
Damian sungguh tidak tahu jika di seberang jalan sana ada Helena yang terus memperhatikan.
"Astaga, kakak bawa apa? Banyak sekali makanannya," kata Ainsley, dia turun dari meja dan bantu membawa semua makanan. Lalu mengambil dua kursi untuk duduk mereka berdua.
"Makan dulu, setelahnya aku tidak akan mengganggumu," jawab Damian, kalimat sederhana yang mampu membuat Ainsley meleleh.
"Aaaa, jadi tambah sayang deh," balas Ainsley, dia memeluk kak Ford lagi, dan kali ini Damian seolah menolak pelukan itu, tapi Ainsley malah jadi memeluk semakin erat.
"Sudah cepat makanlah," titah Damian.
"Kak Ford makan juga."
"Suapi."
"Ish manja," balas Ainsley, tapi setelahnya dia pun benar-benar menyuapi sang Tuan. Satu sendok untuk berdua.
Pemandangan itu mampu dilihat jelas oleh Helena melalui dinding kaca. Meski banyak kardus yang menghalangi, tapi tetap saja tak membuatnya terganggu.
Di dalam mobil taksi itu Helena mengepalkan kedua tangannya dengan kuat, dia tetap berada di sana sampai matahari tenggelam. Sampai malam akhirnya datang menyapa. Sampai dilihatnya Damian keluar dari dalam toko tersebut.
Helena berhasil mendapatkan beberapa foto wanita asing tersebut, berbekal foto ini dia akan cari tau siapa wanita itu.
"Jangan terlalu malam pulangnya, ya?" pinta Damian.
Ainsley mengangguk patuh. "Sebentar lagi aku juga pulang, kakak hati-hati ya. Terima kasih sudah datang."
Kini gantian Damian yang mengangguk, dia bisa saja membantu Ains menyelesaikan ini semua dengan cepat, bahkan bisa saja memberikan toko yang lebih besar dan bagus daripada ini. Tapi satu yang Damian tau tentang Ains, Ains adalah wanita yang mandiri dan memiliki harga diri tinggi.
Damian tak ingin membeli harga diri Ains dengan uangnya. Karena itulah dia hanya akan mendukung apapun usaha yang akan dilakukan oleh Ains, hanya akan membantu diam-diam di belakang.
Sebelum mereka berpisah, Damian kembali memeluk pinggang Ains dengan erat, kembali mencium bibirnya dengan mesra.
Sebuah ciuman yang sungguh membuat Helena merasa mual, melihat pemandangan itu Helena rasanya ingin muntah.
Menjijikkan, kamu benar-benar menjijikkan Dam. Batin Helena. Sungguh, dia benar-benar merasa telah dikhianati. Bagiamana bisa Damiam mencium seorang wanita miskin seperti itu.
Akhirnya dia tak sanggup lagi berada di sana, dan memerintahkan sang supir untuk segera pergi.
"Jalan Pak! Cepat!"
Helena menutupi mulutnya mengunakan salah satu tangan, dia benar-benar mual melihat pemandangan menjijikkan itu. Melihat betapa dekatnya hubungan Damian dengan wanita itu membuat Helena yakin jika hubungan keduanya telah terjalin cukup lama.
Mungkin selama ini Damian pun selalu menghabiskan malam bersama wanita tersebut.
"Huwek!" Helena tak bisa mengendalikan dirinya sendiri. "Berhenti sebentar Pak," titah Helena kemudian.
Sang supir kembali menghentikan mobil itu di tepi jalan dan Helena buru-buru keluar untuk memuntahkan semua isi perutnya. Sangat menjijikkan jika membayangkan Damian sampai berhubungan baddan.
Huwek! Helena muntah tak terkendali, di saat tubuhnya begitu lemas dia lihat mobil Damian yang melintas.
"Tidak bisa begini Dam, kamu adalah milikku."
dpt bogeman lo kan...😃😃😃
maka ny jadi orang jangan terlalu lejam ppada anak sendiri.sehingga dia mencari perlindungan pada orang lain yg menjadi musuh mu 😃😃😃
tunggu saat kang Damian bertindak,
tamat riwayat lo Helena
semua berbalik pada mu karena iri dan dengki 😁😁😁
mulai keliatan sifaat serakah Helena
tapi mau bagaimana lagi, hati Kang Damian tlh terpatri utk satu nama dari masa kecil ny, yaitu Ai sley.