NovelToon NovelToon
Fake Antagonist

Fake Antagonist

Status: tamat
Genre:Tamat / Dosen / Isekai / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Transmigrasi ke Dalam Novel / Chicklit
Popularitas:507.1k
Nilai: 5
Nama Author: Joy Jasmine

Ayla Navara, merupakan seorang aktris ternama di Kota Lexus. Kerap kali mengambil peran jahat, membuatnya mendapat julukan "Queen Of Antagonist".

Meski begitu, ia adalah aktris terbersih sepanjang masa. Tidak pernah terlibat kontroversi membuat citranya selalu berada di puncak.

Namun, suatu hari ia harus terlibat skandal dengan salah seorang putra konglomerat Kota Lexus. Sialnya hari ini skandal terungkap, besoknya pria itu ditemukan tewas di apartemen Ayla.

Kakak pria itu, yang bernama Marvelio Prado berjanji akan membalaskan dendam adiknya. Hingga Ayla harus membayar kesalahan yang tidak diperbuatnya dengan nyawanya sendiri.

Namun, nyatanya Ayla tidak mati. Ia tersadar dalam tubuh seorang gadis cantik berumur 18 tahun, gadis yang samar-samar ia ingat sebagai salah satu tokoh antagonis di dalam novel yang pernah ia baca sewaktu bangku kuliah. Namun, nasib gadis itu buruk.


“Karena kau telah memberikanku kesempatan untuk hidup lagi, maka aku akan mengubah takdirmu!” ~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Joy Jasmine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 ~ Bertarung Bersama

Sementara Alice dan teman-temannya saling beradu tos. Kelimanya tertawa, namun tetap tawa Darier yang paling menggelegar.

.

.

.

"Bos, masalah sudah teratasi dan keadaan telah terkontrol," lapor seorang pria berpakaian serba hitam.

Pria dibalik kursi itu mengangguk, "Kuserahkan sisanya padamu."

"Siap, Bos."

"Bos, ternyata orang dibalik masalah yang kita hadapi memiliki nickname Tigle."

Pria itu menarik sudut bibirnya kemudian memutar kursi menghadap sang bawahan, dan dia adalah Edric. Ia lalu bangkit sembari mengencangkan kedua sisi jasnya, terlihat sangat keren.

"Kurasa untuk seukuran bocah itu, kau bisa menanganinya."

'Bocah? Sekuat itu?' pikir sang pria seolah tidak percaya. Pasalnya orang yang bernama Tigle ini hampir berhasil memporak-porandakan salah satu daerah kekuasaan mereka jikalau Edric tidak datang memimpin.

Selagi ia masih berpikir, Edric telah berjalan keluar. Setelah berada di dalam mobil, ia menghubungi Nico yang rupanya bukan hanya sahabatnya sebagai dosen tapi juga asisten pribadinya dalam bisnis terang.

"Apa tugas rahasiamu sudah selesai?" tanya Nico langsung tanpa sapaan setelah menjawab panggilan Edric.

"Bagaimana keadaannya?"

"Aku? Tentu saja aku sehat selalu."

"Ck, bukan kau tapi gadisku. Bagaimana keadaannya?"

"Dia? Sepertinya tidak dalam keadaan baik."

"Apa? Ada apa dengannya?" tanya Edric dengan panik.

"Tenanglah, secara fisik dia tidak papa. Tetap cantik menawan."

"Berani kau memujinya?"

"Tidak berani, Bos," sahut Nico dengan takut tapi wajahnya malah tertawa mengejek.

"Aku tau kau sedang tertawa Nick." Sebuah perkataan seketika membuat wajah mengejek Nico menghilang.

"Cepat katakan ada apa dengan gadisku!"

"Ini semua adalah ulah adikmu. Dia memaksa papamu untuk mempercepat pernikahannya dengan Alice."

"Jangan panggil gadisku dengan nama!"

"Huh, apa itu penting sekarang? Lebih baik kau pikirkan cara untuk merebut ALICE," ujar Nico sembari menekan nama Alice kemudian membuat seringai kecil.

Edric sedikit tidak terima, namun apa yang dikatakan pria itu adalah benar.

"Lalu apakah dia menerimanya?"

"Alice? Awalnya tidak tapi besoknya ia malah teriak sana sini bahwa sebentar lagi akan jadi nyonya Aldric Nelson."

"Apa? Tidak bisa dibiarkan!"

"Tenang, Bos. Itu semua karena ia ingin membuat ibu tirimu semakin tidak suka padanya. Bahkan saat ini dia bela-belain masuk ke sebuah klub hanya agar ibu tirimu semakin dan semakin membencinya."

"Klub? Klub yang mana? Apa dia belum keluar dari sana? Dengan siapa dia ke sana?"

"Satu-satu, Bos! Dia ada di toko buku Read and Return. Depannya memang toko buku biasa tapi di dalamnya berisi sebuah klub yang terkenal di kalangan orang berada. Dia kesana bersama sahabatnya Lucy, Kiara, Darier..."

Tutt.

"Dan Yosua... heh main matiin aja. Dasar pria posesif."

.

.

.

Sementara di klub, kelima sahabat itu menyewa sebuah ruangan. Kelimanya bersenang-senang di dalam sana. Saling bermain games domino dan yang kalah akan dicoret wajahnya.

Ketika seorang dicoret, yang lainnya akan tertawa bahagia. Begitu cara mereka menghabiskan waktu di dalam sana.

Mereka memutuskan untuk tidak keluar dulu karena takut ada anak buah Valerie yang masih berjaga. Jika tertangkap sekali saja maka semua usahanya selama ini akan sia-sia. Jadilah mereka tetap bertahan paling tidak hingga tengah malam baru bisa keluar dari klub.

"Aku mau keluar sebentar, kalian lanjutlah bermain," ujar Alice yang diangguki yang lain, entah mereka dengar atau tidak karena semuanya fokus dalam permainan.

Sementara di luar Edric telah sampai, matanya jeli menatap hal aneh yang bisa membawanya ke klub yang Nico maksud tadi.

Hingga ia melihat seorang pria yang sembunyi-sembunyi masuk ke salah satu rak setelah memutarnya, ia pun masuk ke dalam dengan cara yang sama.

"Pergi!" titahnya dengan wajah datar nan dingin ketika beberapa wanita mendekat padanya. Para wanita itu buru-buru kabur ketika melihat aura mematikan itu. Mereka tidak ingin mengambil risiko meski Edric tampak sangat tampan.

Pria itu berkeliling, memindai seisi klub sana sini namun tak menemukan keberadaan sang kekasih. Ia lalu lanjut naik ke lantai dua yang berisi ruang-ruang mewah yang biasa di sewa tamu yang ingin menghabiskan malam di sana.

Melihat seorang wanita yang sedang mengantar seorang tamu, ia mendekat. "Apa kau tau ruangan yang dipesan oleh Alice?"

"Maaf, Tuan. Kami tidak boleh membocorkan keberadaan tamu kami," jawab wanita itu sopan namun dengan tatapan mendamba.

"Tapi, jika Tuan mau aku bisa memberitahu namun Tuan harus menemaniku malam ini," lanjutnya sembari tersenyum genit dan seketika menghambur jatuh ke pelukan Edric.

"Cih, dalam mimpimu." Edric mendorong wanita itu kemudian memelintir kedua tangannya hingga wanita itu memekik.

"Katakan dimana ruangannya sekarang!"

"Dia ada di... Hey, Jeff cepat tolong aku! Ada penyusup di sini."

Pria yang bernama Jeff itu segera menghampiri. "Sial," gumam Edric ketika melihat tidak hanya Jeff yang datang tapi hampir sepuluh orang berbadan besar.

Wanita itu menyeringai, "Masih ada kesempatan untuk selamat jika kau mau menerima tawaran ku."

Edric tersenyum miring, dalam sekejap ia mendorong wanita itu ke arah beberapa pria itu kemudian berbalik. Ia sedang malas berkelahi, jadilah ia ingin berlari kabur sembari mencari sang kekasih.

Namun pria-pria itu tidak melepaskannya, mereka tetap mengejar walau Edric telah berbaur dalam keramaian di lantai bawah. Perkelahian pun tak terhindarkan, semua pengunjung memekik ketika melihat Edric di keroyok seperti itu. Namun pria itu sungguh hebat, ia masih bisa bertahan dan melawan balik.

Kehebohan itu menarik perhatian Alice, dari jauh ia seperti melihat bayangan sang kekasih. Namun ia menggeleng, apa ia rindu pada pria itu? Pikirnya merasa aneh dan kesal sekaligus.

Namun pikiran tidak percaya itu terbantahkan ketika Edric menarik tangannya dan membawanya untuk berlari bersama. Masih merasa tidak percaya, Alice menarik tangan pria itu membuat Edric menghentikan langkahnya dan menatap pada sang gadis.

"Kak," lirih Alice sembari menatap benar-benar wajah pria di hadapannya.

"Awas!" pekiknya kemudian sembari mendorong tubuh Edric ke samping, jadilah ia yang harus mendapat pukulan Jeff yang sedikit meleset tapi tetap mengenai wajahnya.

Edric menggeram marah, ia membalas memukul Jeff dengan membabi-buta. Tak memberi sedikitpun celah untuk pria itu untuk menyerang balik. Alice pun tak tinggal diam, dengan keahlian bertarungnya sebagai Ayla ia membantu menghadapi pria lain.

Mereka pun bertarung bersama, saling berkerja sama hingga menjadi pusat perhatian semua orang di sana. Kadang Edric mengangkat pinggang Alice dan gadis itu akan menendang dengan sepatu hak tinggi nya. Kadang Alice menendang kursi untuk menghadang orang yang ingin menyerang Edric. Sungguh pertunjukan bagus yang tak boleh dilewatkan.

Namun mereka tetap harus kabur karena jumlah lawan semakin banyak, keduanya kembali berlari menuju ke sisi klub yang lain. Di sana seolah tidak terjadi apa-apa masih tetap ramai oleh kerumunan manusia yang masing-masing sibuk dengan urusan bersenang-senang mereka.

Keduanya berhenti berlari, berbaur dalam keramaian dan berjalan masing-masing dengan santai di antara orang-orang yang menari. Pria-pria yang mengejar pun terlihat kebingungan.

Alice meraih sebuah jas wanita di atas salah satu meja dan memakainya, begitu juga dengan Edric lalu gadis itu meraih sebuah kacamata dari sepasang manusia yang sedang berciuman. "Hey," pekik sang wanita.

"Pinjam sebentar," sahut Alice sembari mengedipkan sebelah matanya.

"Sudahlah, nanti aku belikan yang baru," ujar sang pria kemudian kembali melayangkan ciuman rakusnya.

Sepasang kekasih itu kembali bertemu dengan penampilan yang berbeda. Saling melayangkan senyum kemudian menautkan kedua telapak tangan dan berjalan keluar tanpa halangan.

.

.

.

Sementara di mansion keluarga Nelson, Valerie tengah marah besar. Ia bersikeras menolak Alice sebagai menantu walau sang suami telah memintanya untuk tenang. Kini ia hanya perlu menunggu kepulangan Aldric yang entah pergi kemana malam-malam begini.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tbc.

🌼🌼🌼🌼🌼

1
wardah
Luar biasa
Ryan Jacob
semangat Thor
embun senja
Luar biasa
adel
👍🏻
SUGA 💙💚💛💜💝💘
Luar biasa
Nurul Inayah Kasrul
keren banget thor...bener2 plot twice...olivia ternyata/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Fiyaa
🤣🤣🤣🤣 darier kamu bisa aja
Noorjamilah Sulaiman
mantap
Noorjamilah Sulaiman
Lumayan
MashMellow🍭
dor dor dor dor
tembak tembak tembak
🤣🤣🤣
MashMellow🍭
permulaan, lpas tu kan akan jadi posesif x tentu pasal🤣🤣🤣 barulah ada claim ini tunanganku🤣🤣🤣
Ari Randz
mari mulai berkhayal dan berpusing2 ria /Grin//Grin//Grin//Silent/
Ari Randz
Luar biasa
rosemarie
ini ga ada s2 nya kah
Joey: Ada di profil Author ya😊
total 1 replies
Wulan
mmmmmmmm
Sri Yati
omo omooooo....
kanjeng_ribet
ceritanya sangat bagus, aku sampai terbawa suasana kadang ikut nangis kadang ikut tertawa❤️❤️
Joey: Terima kasih ulasannya❤️❤️. Jangan lupa mampir di karya baru author ya. "Istri Amnesia Tuan G"
total 1 replies
Nur Lela
luar biasa
Hikam Sairi
mampir
kriwil
udah ganti jiwa masih aja gemetar kasih setrum yang kenceng biar kaku
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!