NovelToon NovelToon
Terlahir Kembali Sebagai Kaisar Iblis

Terlahir Kembali Sebagai Kaisar Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Kelahiran kembali menjadi kuat / Reinkarnasi
Popularitas:439
Nilai: 5
Nama Author: BUBBLEBUNY

Arsenio Elvarendra, mafia kejam yang dihianati orang kepercayaannya, terlahir kembali di sebuah singgasana yang sangat megah sebagai Kaisar Iblis. Di dunia barunya, ia bertemu seorang wanita cantik—Dia seorang dewi yang menyembunyikan identitasnya.

Bisakah Arsenio mengungkap jati diri sang Dewi? Akankah cinta mereka mengubah jalan takdir di antara kegelapan dan cahaya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BUBBLEBUNY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Persatuan Melawan Kultus Nirkala

Setelah tangan dua raja saling bertemu, suasana yang tadinya tegang berubah menjadi penuh harapan. Pasukan kedua kerajaan mulai bekerja sama membersihkan kawasan pertempuran, sementara penyihir dari Valerius dan Kerajaan Iblis bergandengan tangan merawat korban yang terluka.

"Lilith," ujar Putri Aurelia, mendekati Ratu Iblis dengan langkah hati-hati, "aku ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya atas kata-kataku yang tidak pantas dulu. Aku berpikir darah bangsawan adalah satu-satunya yang membuat seseorang layak memimpin, tapi kamu telah membuktikan bahwa kekuatan sejati ada pada kesetiaan dan perhatianmu terhadap rakyat."

Lilith mengangguk dengan senyum hangat. "Tidak apa-apa, Aurelia. Kadang kita perlu melihat dengan mata kita sendiri untuk memahami kebenaran. Kalau kamu mau, aku sangat senang jika kamu bisa belajar bersama aku tentang pemerintahan dan bagaimana kita bisa membuat kerajaan kita lebih baik."

"Aku sangat menginginkannya," jawab Aurelia dengan mata bersinar. "Mungkin suatu hari nanti, aku bisa menerapkan apa yang aku pelajari di Kerajaan Valerius juga."

Sementara itu, Lucifer dan Raja Theron sedang membahas tentang kelompok yang baru saja menyerang mereka — yang dulunya disebut "Pecah Belah", tetapi kini terbongkar identitas sebenarnya.

"Kita menangkap beberapa anggota mereka yang terluka," kata Lucifer kepada Raja Theron. "Dari informasi yang kita dapatkan, mereka bukan sekadar kelompok yang ingin kekacauan. Mereka adalah bagian dari Kultus Nirkala yaitu kelompok yang percaya bahwa dunia harus kembali ke kegelapan primordial sebelum ada kerajaan atau tatanan apapun."

Raja Theron mengerutkan kening. "Kultus Nirkala? Aku pernah mendengar nama itu dari cerita nenek moyangku, tapi aku kira mereka sudah punah berabad-abad yang lalu."

"Sepertinya mereka telah bersembunyi dan berkembang biak di bayangan," sambung Ezra, yang baru saja datang membawa laporan. "Pemimpin mereka menyebut diri sendiri Lord Malakor adalah seorang penyihir gelap yang telah hidup selama berabad-abad dan menginginkan kehancuran semua kerajaan yang ada."

Lord Kaelen mendekati mereka dengan wajah penuh rasa bersalah. "Yang Mulia, aku harus mengakui sesuatu. Sebelumnya, Kultus Nirkala pernah menghubungiku, menawarkan kekuatan jika aku membantu mereka memecah belah hubungan antara kedua kerajaan. Aku hampir menyetujuinya karena marah dengan penolakan dari Yang Mulia Lucifer."

Raja Theron menatapnya dengan tatapan tegas tapi penuh pengertian. "Kamu telah membuat kesalahan, Kaelen, tapi kamu telah memilih berdiri di pihak yang benar saat pertempuran tadi. Itu yang penting. Sekarang kita harus memastikan bahwa tidak ada orang lain yang tergoda oleh janji mereka."

Lucifer mengangguk. "Kita perlu bekerja sama secara erat. Kultus Nirkala tidak akan berhenti hanya dengan satu kekalahan. Mereka pasti memiliki markas utama di suatu tempat, dan kita harus menemukan dan menghancurkannya sebelum mereka bisa menyerang lagi."

"Kita punya informasi dari salah satu tahanan," ujar Lilith yang kini bergabung dengan mereka. "Mereka menyebutkan sebuah gua tersembunyi di Pegunungan Geloap, jauh di dalam wilayah Shadowfen. Itu adalah markas mereka yang sebenarnya."

Raja Theron menginjakkan kakinya ke tanah dengan keras. "Maka itu adalah tujuan kita selanjutnya. Pasukan Valerius akan bergabung dengan pasukanmu, Lucifer. Bersama kita akan menghancurkan Kultus Nirkala dan Lord Malakor sekali untuk selamanya!"

"Baiklah," sahut Lucifer dengan mata yang penuh semangat. "Tetapi kita tidak bisa menyerang secara gegabah meskipun berada di wilayahku. Maka Kita perlu merencanakan dengan cermat, mengumpulkan informasi sebanyak mungkin, dan memastikan bahwa rakyat kita terlindungi saat kita pergi berperang."

"Aku akan membantu mengumpulkan informasi tentang Pegunungan Geloap," kata Aurelia dengan tekad. "Aku pernah membaca manuskrip kuno tentang wilayah itu. Mungkin ada jalan tersembunyi atau rahasia yang bisa kita manfaatkan."

Lord Kaelen mengangkat tangannya. "Yang Mulia, izinkan aku untuk memimpin pasukan depan. Aku ingin membayar hutang budi karena telah hampir mengkhianati kerajaan dengan membantu kultus itu."

Raja Theron mengangguk setuju. "Baiklah, Kaelen. Buktikan kesetiaanmu dengan tindakanmu."

Beberapa hari kemudian, pasukan gabungan dari Kerajaan Iblis dan Valerius berkumpul di perbatasan Shadowfen. Lucifer berdiri di depan barisan pasukan, dengan Lilith di sisinya, sementara Raja Theron dan Aurelia berdiri di sebelahnya.

"Pasukan yang terhormat dari kedua kerajaan!" seru Lucifer dengan suara yang menggema. "Hari ini kita bukan lagi musuh. Kita adalah sekutu, bersatu untuk melindungi rumah kita dan rakyat kita dari ancaman yang sama. Kultus Nirkala ingin menghancurkan segalanya yang telah kita bangun, tetapi mereka akan menemukan bahwa persatuan kita lebih kuat dari kegelapan yang mereka bawa!"

Raja Theron melanjutkan pidato. "Mari kita tunjukkan pada dunia bahwa ketika kerajaan bekerja sama, tidak ada yang bisa menghentikan kita! Maju untuk kejayaan kita, untuk rakyat kita, dan untuk masa depan yang lebih terang!"

Pasukan bersorak dengan suara menggema yang mengguncang langit, lalu bergerak menuju Pegunungan Geloap untuk menghadapi Lord Malakor dan Kultus Nirkala. Lilith dan Aurelia berjalan berdampingan membahas taktik, Lord Kaelen memimpin depan dengan tekad, sementara Lucifer dan Raja Theron berjalan bersama sebagai bukti persatuan.

Perjalanan tidak mudah — jalur penuh jurang dalam, hutan belantara gelap, dan medan terjal yang memperlambat gerakan. Aurelia terus membaca manuskrip kuno, terkadang berhenti untuk memeriksa batu pertanda yang tersembunyi.

"Lihat itu!" teriak Aurelia, menunjuk ke sebuah formasi batu yang berbentuk seperti kepala naga. "Menurut manuskrip, jalan rahasia ke dalam gua berada tepat di belakang batu ini!"

Lord Kaelen segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membersihkan area sekitar batu tersebut. Setelah lapisan tanah dan lumut dibersihkan, sebuah gerbang batu tua dengan ukiran simbol-simbol mistis terlihat jelas.

"Simbol ini sama dengan yang ada pada baju anggota Kultus Nirkala," ujar Ezra, yang sedang memeriksa ukiran tersebut. "Ini pasti jalan yang benar."

Lucifer mengangkat pedangnya dan memberikan isyarat kepada penyihir dari kedua kerajaan. "Siapkan mantra pembukaan. Kita tidak tahu apa yang akan kita temui di dalamnya."

Setelah beberapa saat merapal mantra, gerbang batu perlahan terbuka dengan suara menggelegar, mengungkapkan lorong gelap yang menembus ke dalam gunung. Udara dingin dan menyengat keluar dari dalam, membawa aroma tanah basah dan energi gelap.

"Pasukan akan bergerak dalam formasi tiga baris," perintah Raja Theron kepada para pemimpin pasukan. "Kaelen akan memimpin barisan depan, penyihir di tengah, dan aku bersama Lucifer akan mengawal bagian belakang. Jaga jarak dan tetap waspada!"

Setelah pasukan siap, mereka memasuki lorong tersebut. Di dalam, jalan semakin sempit dan jalanan menjadi licin karena genangan air. Tiba-tiba, beberapa sosok berpakaian hitam muncul dari balik stalaktit, menyerang dengan senjata tajam dan mantra gelap.

"Serangan dari sisi kiri!" teriak Kaelen, segera menarik pedangnya dan menghadang serangan seorang kultis. Prajurit Valerius dan Kerajaan Iblis bereaksi cepat, bekerja sama dengan kohesi yang luar biasa meskipun baru saja menjadi sekutu.

Lilith mengangkat tangannya, memancarkan cahaya kemerahan yang membungkus para kultis, membuat mereka tidak bisa bergerak. "Serang sekarang!" panggilnya kepada pasukan yang berada di dekatnya.

Aurelia juga tidak ketinggalan, merapal mantra perlindungan yang membentuk bidang cahaya di sekitar kelompok penyihir. "Jangan biarkan mereka menyentuh kita! Kita akan memberikan dukungan dari sini!"

Setelah mengusir serangan awal, mereka melanjutkan perjalanan dan akhirnya sampai di sebuah ruangan besar yang menjulang tinggi. Di tengah ruangan, terdapat sebuah panggung tinggi dengan takhta besar yang dibuat dari batu gelap. Di atas takhta itu duduk sosok tinggi berpakaian jubah hitam yang panjang — Lord Malakor.

"Lucifer Morningstar, Raja Theron," ucapnya dengan suara yang kasar dan terdengar seperti bisikan beragam orang sekaligus. "Aku sudah menunggu kedatanganmu berdua. Terima kasih telah membawa pasukanmu kesini — mereka akan menjadi persembahan sempurna untuk kegelapan yang akan datang!"

Dari sudut-sudut ruangan, ribuan anggota Kultus Nirkala muncul, menyelimuti seluruh ruangan. Kekuatan mereka tampak jauh lebih banyak dari yang diperkirakan.

"Ternyata kita telah masuk ke dalam perangkapmu, Malakor," kata Lucifer dengan tenang, meskipun matanya memperhatikan setiap gerakan musuh.

"Perangkap? Tidak, aku hanya mengundangmu untuk menyaksikan kelahiran dunia baru!" seru Malakor, berdiri dari takhtanya dan mengangkat tongkat kayu hitam yang dihiasi dengan batu merah menyala. "Dengan kekuatan dari hati kegelapan yang terkubur di bawah gunung ini, aku akan menghancurkan semua tatanan dan membawa dunia kembali ke awal yang murni!"

Dia mulai merapal mantra dengan cepat, dan tanah di bawah kaki mereka mulai bergoyang. Sebuah cekungan besar terbuka di tengah ruangan, memancarkan cahaya ungu pekat yang menusuk mata.

"Kita tidak bisa membiarkannya menyelesaikan mantra itu!" teriak Raja Theron, segera memimpin serangan ke arah panggung.

Kaelen memimpin pasukan depan dengan keberanian yang luar biasa, menghadang serangan para kultis untuk membuka jalan bagi raja-raja tersebut. Lilith dan Aurelia bergandengan tangan merapal mantra besar, mencoba menahan energi gelap yang keluar dari cekungan.

"Ezra, bantu aku!" panggil Lilith, napasnya terengah-engah karena harus melawan kekuatan besar Malakor. "Kita perlu membuat bidang penghalang untuk menghentikan energi itu!"

Sementara itu, Lucifer dan Raja Theron telah mencapai panggung. Mereka berdua menyerang Malakor secara bersamaan, tetapi penyihir gelap itu dengan mudah menghindari serangan mereka menggunakan kekuatan gelapnya.

"Kalian tidak mengerti!" teriak Malakor, mengusir keduanya dengan benturan energi. "Tatanan yang kalian bangun hanya membuat dunia terbelenggu! Hanya kegelapan yang bisa membawa kebebasan sejati!"

"Aku tidak percaya pada kebebasan yang dibawa oleh kehancuran!" balas Lucifer, bangkit kembali dan menyerang dengan kekuatan penuh. Pedangnya bersinar dengan cahaya putih kemerahan saat bertabrakan dengan tongkat Malakor.

Raja Theron juga ikut menyerang dari sisi lain, membuat Malakor harus berjuang untuk menghadang kedua serangan sekaligus. Pada saat yang sama, bidang penghalang yang dibuat oleh Lilith, Aurelia, dan Ezra mulai menguat, perlahan-lahan menekan energi gelap kembali ke dalam cekungan.

"Tidak!" jerit Malakor, mencoba fokus pada mantra nya namun terganggu oleh serangan kedua raja. Akhirnya, bidang penghalang meledak dengan cahaya terang, dan energi gelap yang terperangkap meledak ke segala arah, mengenai Malakor dan para kultisnya.

Ketika debu dan cahaya mereda, ruangan kembali tenang. Lord Malakor terbaring tak bergerak di atas panggung, tongkatnya pecah di sebelahnya. Anggota Kultus Nirkala yang tersisa tampak kebingungan dan kehilangan semangat perang.

"Kalah sudah, para kultus itu!" seru Kaelen kepada mereka. "Lord Malakor telah terkalahkan! Jika kalian menyerah, kami akan memberikan kesempatan untuk kembali ke jalan yang benar!"

Banyak dari mereka menjatuhkan senjatanya dan menyerah, menyadari bahwa perjuangan mereka sia-sia. Beberapa yang masih bersikeras untuk melanjutkan perang akhirnya ditahan oleh pasukan gabungan.

Setelah semua terkendali, Lucifer dan Raja Theron berdiri di tepi cekungan yang kini telah ditutup oleh kekuatan positif. Lilith, Aurelia, dan Ezra mendekati mereka dengan wajah yang penuh kelelahan tapi juga kegembiraan.

"Itu sudah berakhir," ujar Lilith dengan lega, meraih tangan Lucifer.

"Belum sepenuhnya," jawab Raja Theron. "Kita perlu memastikan bahwa tidak ada sisa energi gelap yang tersisa di sini, dan membantu mereka yang mau kembali ke kehidupan yang benar."

Aurelia mengangguk. "Aku akan membantu mengumpulkan semua buku dan manuskrip kultus itu. Kita bisa menyimpannya dengan aman dan mempelajarinya agar tidak ada yang mengulangi kesalahan yang sama lagi."

Lord Kaelen mendekati mereka dengan wajah penuh rasa lega dan bangga. "Yang Mulia, pasukan kita telah berhasil. Semua anggota kultis yang menyerah sedang kita rawat dan akan diberikan kesempatan untuk memulai hidup baru."

Lucifer menatap sekeliling ruangan, lalu melihat ke arah Raja Theron. "Kita telah membuktikan bahwa persatuan bisa mengalahkan segala kegelapan. Mari kita pastikan bahwa kerja sama kita tidak berhenti sampai di sini."

Raja Theron memberikan tangan padanya. "Sepakat. Kerajaan Valerius dan Kerajaan Iblis akan selalu menjadi sekutu yang setia. Bersama, kita akan membangun masa depan yang lebih baik bagi semua rakyat kita."

Pasukan gabungan bersorak dengan suara penuh kegembiraan. Mereka mulai meninggalkan gua tersebut, membawa pulang korban yang terluka dan harapan baru untuk dunia yang lebih damai. Di jalan pulang, Lilith dan Aurelia terus berbicara tentang rencana mereka untuk bekerja sama memajukan kedua kerajaan, sementara Kaelen memimpin pasukan dengan kepemimpinan yang lebih bijaksana dan penuh rasa tanggung jawab.

Dunia mungkin pernah hampir terjatuh ke dalam kegelapan, tetapi karena persatuan dan kerja sama yang tulus, mereka berhasil menemukan jalan kembali ke cahaya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!