NovelToon NovelToon
3 Ratu Sakti

3 Ratu Sakti

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Balas Dendam / Epik Petualangan / Perperangan / Dendam Kesumat / Fantasi Wanita
Popularitas:14.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rudi Hendrik

Ratu Ani Saraswani yang dihidupkan kembali dari kematian telah menjadi "manusia abadi" dan dianugerahi gelar Ratu Sejagad Bintang oleh guru ayahnya.

Aninda Serunai, mantan Ratu Kerajaan Siluman yang dilenyapkan kesaktiannya oleh Prabu Dira yang merupakan kakaknya sendiri, kini menyandang gelar Ratu Abadi setelah Pendekar Tanpa Nyawa mengangkatnya menjadi murid.

Baik Ratu Sejagad Bintang dan Ratu Abadi memendam dendam kesumat terhadap Prabu Dira. Namun, sasaran pertama dari dendam mereka adalah Ratu Yuo Kai yang menguasai tahta Kerajaan Pasir Langit. Ratu Yuo Kai adalah istri pertama Prabu Dira.

Apa yang akan terjadi jika ketiga ratu sakti itu bertemu? Jawabannya hanya ada di novel Sanggana ke-9 ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rudi Hendrik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Elang Pingit Mengabdi

Melihat semua rekannya mati, Elang Pingit yang badannya tersangkut di cabang pohon di tebing tanah, menjadi panik.

“Akk!” erang Elang Pingit menahan sakit sambil mencoba mengeluarkan badannya dari jepitan dahan tebal.

Dia bisa lepas dan berpegangan pada dahan agar tidak jatuh ke bawah. Meski dia masih memiliki sayap yang masih bagus, tetapi dia tidak mau memilih terbang. Dia tidak mau bernasib sama dengan Gelak Rawok dan rekan-rekannya.

Dia pun tidak mau turun karena sama saja minta mati. Jadi dia mencoba naik ke atas tebing. Cara mudahnya adalah memanjat pohon, lalu melompat ke sisi tebing yang lebih tinggi.

Apa yang dilakukan oleh Elang Pingit yang belum mau mati itu, mendapat perhatian dari kelima wanita di bawah.

“Jatuhkan orang itu!” perintah Ani Saraswani, yang entah ditujukan kepada siapa, tapi yang jelas kepada keempat abdinya.

Sulastri dan Sulaman jelas tidak mampu untuk menjatuhkan Elang Pingit karena posisinya terlalu tinggi. Kesaktian mereka berdua tidak lebih dari kesaktian prajurit bayaran belaka.

Cira Keling tidak bertindak. Dia menengok kepada Nyai Bale, satu-satunya wanita yang berdiri di tanah.

Siiit! Set!

Nyai Bale segera melaksanakan perintah. Dia lesatkan senjata piringan besinya jauh ke atas. Senjata itu melesat secepat peluru senpi. Tahu-tahu sudah melintas mengenai batang pohon di dinding tebing. Senjata itu menembus batang pohon seperti pisau memotong tahu bandung.

Sruakrs!

“Aaa!” jerit Elang Pingit saat jatuh bersama dahan pohon yang sedang dipanjatinya.

Dia ingin melompat naik ke sisi tebing, tetapi terlambat. Jatuhnya dahan pohon yang besar karena dipangkas oleh senjata Nyai Bale, lebih dulu membawa dirinya meluncur turun.

Insting Elang Pingit yang terbatas kuotanya segera bekerja. Dari pada jatuh bersama dahan pohon yang berpotensi menimpanya saat pendaratan, dia memutuskan melompat memisahkan diri dari kayu itu.

Bruakr!

Ketika dahan pohon besar itu menghantam tanah jalanan, Elang Pingit dapat terbang dengan sayapnya yang masih utuh. Namun, ketinggian terbangnya sudah rendah.

Dagk!

“Hukh!” keluh Elang Pingit saat tahu-tahu ada yang menghantam punggungnya.

Hantaman itu membuat sakit dan membuat tubuh Elang Pingit yang tengkurap di udara langsung jatuh lurus ke bawah.

Ternyata, sesuatu yang mendarat di punggung Elang Pingit adalah sesosok wanita berpakaian serba hitam dan berwajah hitam. Siapa lagi jika bukan Cira Keling.

Rendahnya ketinggian terbang Elang Pingit membuat gadis itu mampu melompat dan mendarat di punggung Elang Pingit. Tentu pendaratannya sedikit mengandung tenaga dalam.

Blogk!

“Aaakk!” jerit Elang Pingit sejenak setelah wajah dan badan depannya menghantam tanah. Hantamannya keras. Jika pelan, tentunya dia tidak mendesah. Menjerit maksudnya.

Tanpa sungkan, Cira Keling yang tidak meninggalkan punggung Elang Pingit, tetap menginjak punggung itu, tetapi kaki kirinya bergeser menekan tengkuk.

“Apa yang harus aku lakukan terhadap lelaki ini, Gusti Ratu?” tanya Cira Keling seraya menengok kepada junjungannya.

Belum lagi Ani Saraswani memberi perintah, Elang Pingit yang kesakitan lebih dulu berteriak.

“Jangan bunuh aku! Aku tadi tidak ikut menyerang kalian!” teriaknya dengan mulut yang penuh oleh darah.

Memang, ketika Gelak Rawok dan para anak buahnya terbang menghujani rombongan Ani Saraswani dengan bola-bola sinar biru, Elang Pingit tidak termasuk melesatkan sinar ilmu Utusan Langit. Karena itulah, meski ada sepuluh lelaki yang terbang di atas, tetapi hanya ada delapan belas sinar biru yang dilesatkan, bukan dua puluh.

“Tanya dia, apakah mau mati atau hidup!” perintah Ani Saraswani.

“Kau mau mati atau hidup, Kisanak?” tanya Cira Keling sambil menambah tekanan pada pijakan kakinya di tengkuk Elang Pingit.

“Hidup!” teriak Elang Pingit, khawatir Cira Keling tidak mendengar jawabannya.

“Mengabdilah kepadaku sebagai budak!” perintah Ani Saraswani, yang ditujukan kepada Elang Pingit.

“Tapi jangan bunuh aku!” teriak Elang Pingit lagi, memberi syarat.

“Beraninya kau memberi syarat!” kecam Cira Keling sambil menambah kekuatan pijakannya, membuat pemuda itu merasakan tulang lehernya hendak patah.

“Ba-ba-baik. Aku bersedia menjadi budak! Akkk!” teriak Elang Pingit lagi. Dia semakin kesakitan.

“Lepaskan!” perintah Ani Saraswani.

Seketika Cira Keling mengangkat kakinya dari tengkuk Elang Pingit dan kaki yang satunya turun dari punggung pemuda itu.

“Akkr!” erang Elang Pingit sambil menengok untuk melihat wanita yang memberi perintah.

Posisinya pemuda itu masih tengkurap.

“Akr! Uhhukr uhhukr uhhukr!” pekik tertahan Elang Pingit lalu langsung terbatuk-batuk, membuat darah di dalam mulutnya sampai termuncrat-muncrat. Itu menjadi jenis batuk yang sangat menyakitkan.

Entah apa yang ada di dalam otak Elang Pingit saat melihat jelas paras dan sosok Ratu Sejagad Bintang, sehingga membuatnya terkejut. Yang pasti, dia tidak sedang mengenali wajah mantan pacar.

“Cepat menyembah, Budak!” bentak Cira Keling sambil menyepak pelan ujung kaki Elang Pingit.

Pemuda itu jadi menengok sejenak memandang wajah wanita yang telah menyiksanya.

“Huakk!” jerit Elang Pingit terkejut sambil buru-buru berbalik dan bergeser sedikit menjauhi Cira Keling.

“Hahaha!” tawa Nyai Bale melihat keterkejutan Elang Pingit setelah melihat wajah hitam Cira Keling.

“Cepat menyembah kepada Gusti Ratu Sejagad Bintang!” bentak Cira Keling tanpa peduli dengan keterkejutan pemuda itu. Tatapannya yang melotot membuat Elang Pingit mengerenyit.

Elang Pingit mengerenyit karena menahan sakit, bukan karena tatapan galak Cira Keling.

“Bikin kaget saja. Untung aku lelaki sejati,” sungut Elang Pingit sambil pelan-pelan bergerak bangkit berlutut menghadap kepada Ani Saraswani.

Elang Pingit lalu perlahan turun bersujud.

“Sembah hormat hamba, Gusti Ratu Bintang,” ucap Elang Pingit.

“Gusti Ratu Sejagad Bintang!” bentak Cira Keling meralat.

Elang Pingit menengok kepada Cira Keling dengan posisi tetap menungging. Setelahnya, dia kembali meluruskan wajahnya ke tanah.

“Sembah hormat hamba, Gusti Ratu Sejahat Bintang!” ucap Elang Pingit lagi.

Dak!

Sontak Cira Keling menendang pinggul Elang Pingit, membuat lelaki itu terguling ke samping. Hanya satu gulingan.

“Jangan melucu! Sekali lagi kau melucu, aku patahkan hidungmu!” bentak Cira Keling marah dan mengancam.

“Aku tidak melucu, lihat saja tidak ada yang tertawa!” bantah Elang Pingit sewot kepada Cira Keling. Lalu katanya lirih, “Aku salah apa?”

Cira Keling semakin dibuat gusar. Dia lalu menghampiri Elang Pingit dan menjambak rambut gondrong pemuda itu. Maklum, Cira Keling Adalah wanita yang fitrahnya suka jambak rambut orang.

“Menyembah yang benar. Gusti Ratu Sejagad Bintang!” kata Cira Keling sambil menarik paksa Elang Pingit agar kembali bersujud.

Elang Pingit tidak melawan. Selain kondisinya memang lemah karena terluka, dia pun tidak mau mati.

Sementara Ani Saraswani hanya memandang, membenarkan tindakan Cira Keling.

“Sembah hormat hamba, Gusti Ratu Sejagad Bintang!” seru Elang Pingit lagi. Sepertinya dia tadi salah kuping saat mendengar nama sang ratu disebut oleh Cira Keling.

Kali ini Cira Keling tidak membentak lagi, tanda bahwa Elang Pingit sudah belajar dari kesalahan.

“Siapa namamu?” tanya Ani Saraswani.

“Elang Pingit, Gusti Ratu Sejagad Bintang,” jawab Elang Pingit dengan posisi dahi masih menempel di tanah.

Ingin tertawa para wanita itu mendengar nama “Elang Pingit”, tapi hanya ingin. Mereka khawatir justru membuat ratu mereka yang sedingin udara subuh itu tersinggung.

“Siapa kau sekarang?” tanya Ani Saraswani lagi.

“Elang Pingit, Gusti Ratu Sejagad Bintang,” jawab Elang Pingit lagi.

“Salah!” bentak Cira Keling yang tahu maksud dari pertanyaan Ani Saraswani. Lalu tanyanya dengan tetap membentak, “Siapa kau sekarang?!”

“Hamba lelaki sejati, Gusti Ratu Sejagad Bintang,” jawab Elang Pingit memilih jawaban lain.

“Salah!” bentak Cira Keling lagi, kali ini pakai main sepak kaki, tidak begitu kuat.

Elang Pingit sempat terdiam sejenak untuk berpikir, mencari jawaban yang tepat.

“Hamba budak Gusti Ratu Sejagad Bintang!” seru Elang Pingit.

Cira Keling tidak bersuara kali ini, menunjukkan jawaban Elang Pingit sudah benar.

“Sekarang namamu Budak Elang Pingit. Kau wajib mengabdi. Jika kau tidak mau dinamai Budak, saat ini juga kau akan menjadi budak di neraka,” kata Ani Saraswani.

“Tapi aku belum mati, Gusti Ratu Sejagad Bintang. Tidak mungkin aku jadi budak di neraka,” kata Elang Pingit.

“Bunuh!” perintah Ani Saraswani.

“Jangaaan!” teriak Elang Pingit cepat dan panjang, sambil menutup kedua telinganya dengan talapak tangannya.

“Tahan!” perintah Ani Saraswani lagi,

“Hamba memilih jadi budak Gusti Ratu. Jangan bunuh. Aku masih lelaki sejati!” teriak Elang Pingit dengan perkataan yang buru-buru. (RH)

1
❤️⃟Wᵃf🍁🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️🤎
yesss ratu sejagad bintang Ani saraswani benar benar tak terkalahkan bertambah lagi budaknya si nenek liang sesat 👍😍
DavidS
dlu pernah ngetren pada masa.y kan om si bulu ketek ini...
❤️⃟Wᵃf🍁🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️🤎
ratu sejagad bintang kamu harus menang masa kalah sama nenek2 yang bener aja😆😆🤭
DavidS
pasti takut dikatai author.y belahan bokong.y item
❤️⃟Wᵃf🍁🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️🤎
kirain tadi tuh Santun Glegar jadi Ardo kenconowoto habisnya tiba tiba cadel gitu 😛🤭🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
👣Sandaria🦋
Om gagal fokus lagi nih. pasti gegara semalam kita begadang tempur habis-habisan🤣
Om Rudi: hahahahaha
total 1 replies
👣Sandaria🦋
dih. nyindiiir... nyindir aku Om ya?😭😂
DavidS
goyang y kay biduan di acara kawinan kah om???
Om Rudi: hehehehehe🤭
total 1 replies
rajes salam lubis
iya ya ya ya
rajes salam lubis
anak itik gula aren
asik lagi keren
Om Rudi: hahahahahah
total 1 replies
DavidS
selera orang2 bule ini om
Om Rudi: oh iya betull. Om juga baru tahu
total 1 replies
DavidS
pasti sodara.y yg lain nama.y gampang basah sm gampang keluar
Om Rudi: hehehehehe🤣🤣
total 1 replies
DavidS
yg jelas ngga dilarikan ke igd terdekat
DavidS
untung lah om bukan si permaisuri....kasian tanah.y dijatuhin 2 gunung
DavidS
ya ky gini klo nonton tanpa bayar karcis
👣Sandaria🦋
iya. Ani kan memang lumayan pintar Om. dia hanya dungu kalau ketemu burung🤣
Om Rudi: hahahahaha 🤣🤣
total 1 replies
👣Sandaria🦋
jangan-jangan yg terpegang.....🤔
👣Sandaria🦋
Asap Racun nih harusnya lawan Ani@🏡s⃝ᴿ 𝕸y💞🅰️nny 🇮🇩🍁❣️ nanti, Om. jangan pernah berduel denganku nanti, kak Ani!😭😂
🏡s⃝ᴿ 𝕸y💞🅰️nny 🇮🇩🍁❣️: 😅😅😅😅😅
total 1 replies
👣Sandaria🦋
ingin sekali aku punya ilmu cengkraman jarak jauh ini, Om. ingiiiin banget!😆
👣Sandaria🦋
tabib Rakitan Jamu bagaimana kabarnya sekarang, Om? dia mahir mengobati burung yg bangun mulu gak mau tidur kan Om? kek burung Joko yg tegak terus kek Monas?bolehlah dia kupesan untuk Tomy @𝒯ℳ yg sangeeeean mulu baca komen 🤔🤣
𝒯ℳ: berapa no hape tabibnya,, biar aku suruh permak lobang tante biar di bordir dan dikasih renda 😄😄😄
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!