Namaku Alisa zalwa Rojak di umurku yang baru genap dua puluh satu tahun aku harus mendengar ayahku mau menikah kan aku sama kenalannya.
Dalam pikiranku orang itu pasti nggak beda jauh umurnya sama ayahku mau nolak tapi ayahku mengancam akan mengusirku dari rumah dan tidak dianggap anak.
akhirnya aku menerima pernikahan itu tapi aku akan merahasiakan pernikahan ku.
aku bima narutama seorang pebisnis yang disegani orang-orang aku yang sering hidup sendiri harus di buat pusing dengan istriku yang umurnya masih bocah.
aku harus sabar menghadapinya karena janji yang sudah terlanjur aku ucapkan.
apakah aku mampu bertahan sama istri kecilku itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 32
Semakin hari hubungan Salwa dan bima semakin dekat mereka sering menghabiskan waktu bersama.
Hari ini Salwa dan bima mau pergi tadi malam mereka memutuskan untuk berpacaran.
Ini jadi pertama kali mereka ngedate berdua, mereka belum juga berangkat karena Salwa mempermasalahkan pakaian yang di gunakan bima.
"ini itu ngedate om bukan menghadiri meeting aku nggak mau kamu pakai baju itu"protes Salwa.
"semua bajuku begini Salwa aku nggak punya model baju lain"kata bima.
"pokoknya harus ganti"paksa Salwa sambil mencari baju ke dalam almari bima dia membolak-balikkan baju bima saat mau nyerah Salwa melihat kaos dan celana tertumpuk di bagian bawah tumpukan pakaian.
Salwa mengambilnya dan membuka pakaian itu.
"itu pakaian ku saat masih kuliah Salwa nggak muat dan udah nggak cocok untuk ku pakai"kata bima.
"om coba dulu"suruh Salwa sambil memberikan pakaian itu.
"nggak muat Salwa"tolak bima.
"coba dulu"paksa Salwa sambil melotot.
Bima mengambil pakaian itu dan mencobanya tak lama bima keluar dengan memakai baju itu ternyata diluar ekspektasi pakaian itu pas di tubuh bima dan masih cocok.
Bima jauh terlihat lebih muda dan lebih ganteng dari biasanya,Salwa saja sampai mengakui kegantengannya tapi dalam hati dia malu mengakui langsung.
"aku nggak percaya diri pakai baju seperti ini Salwa aku ganti ya"pinta bima.
"nggak boleh,ini sudah cocok untuk kamu kalau kamu ganti kita nggak akan jadi berangkat"ancam Salwa.
Bima akhirnya nurut mereka akhirnya pergi ke tempat tujuan mereka.
Sampai ditempat itu Salwa mengajak bima nonton, setelah selesai mereka makan baru setelah nya Salwa mengajak belanja menghabiskan uang bima.
Ternyata melelahkan menemani perempuan belanja bagi bima karena baru kali ini dia menemani perempuan belanja.
Lelahnya sedikit terobati saat Salwa tanpa malu menggandeng tangannya Salwa tidak pedulikan tatapan dari para cewek memandang mereka.
Tiba-tiba Salwa menghentikan langkahnya dan bersembunyi dia melihat mawar berada disana juga.
Salwa bingung harus bagaimana dia nggak mungkin ketahuan jalan bersama bima besok bisa geger seluruh kantor kalau mawar sampai tahu.
Salwa mengambil topi, kacamata dan masker untuk dipakaikan ke bima.
"kenapa aku harus pakai ini Salwa?"keluh bima.
"udah kamu diam saja"kata Salwa dan kaget mendengar dia dipanggil mawar untuk dia sudah selesai memakaikan masker ke bima.
Bima paham ternyata ada teman kantornya makanya dia sembunyikan dia.
"kamu sama siapa Salwa?"tanya mawar.
"aku sama pacarku"jawab Salwa terbata-bata"ini suamimu?".
"iya kenalkan ini Heru suamiku, kenapa pacarmu pakai masker?".
"dia lagi flu makanya pakai masker"Salwa memberi alasan.
"kok perawakan pacarmu familiar seperti pak bima"duga mawar.
"itu nggak mungkin".
"pasti cuma mirip nggak mungkin juga pak bima jalan sama kamu diakan nggak suka perempuan"kata mawar dan membuat bima tersedak.
"kok kamu bisa bilang begitu?"tanya Salwa sambil menahan tawa.
"karena selama ini tidak ada kabar dia punya pacar dan dekat dengan perempuan bahkan saat ada klien mendekatinya saja dia langsung membatalkan kerja sama nya"jelas mawar dan membuat Salwa tertawa karena dia tidak tahan.
"benar juga CEO kita pasti bengkok"tambah Salwa sambil mengumpat tawa dia juga dicubit bima.
"kalian mau kemana?"tanya mawar.
"kita sudah selesai belanja jadi mau pulang"jawab Salwa.
"ya sayang sekali padahal aku mau ajak kalian bergabung sama kita".
"lain kali saja ya"tawar Salwa dan pamit pergi dulu ke mawar dan suaminya.
Salwa memutuskan untuk pulang tapi bima mencegahnya dia justru membawa Salwa ke toko perhiasan sampai disana bima membuka maskernya.
"ngapain kita kesini sebaiknya kita pulang nanti malah ada yang lihat kita lagi"ajak Salwa.
"biarkan saja itu jauh lebih baik agar mereka tidak berpikir yang macam-macam ke aku"kata bima.
Bima menyuruh karyawan toko memperlihatkan perhiasan yang model terbaru dan paling mahal.
Salwa berulang kali menolak tapi tak di hiraukan bima,bima menyuruh Salwa memilih antara ketiga perhiasan yang diperlihatkan karyawan toko itu.
Pilihan Salwa jatuh ke sepasang Kalung dan cincin berlian walaupun kecil dan biasa saja tapi harganya pasti fantastis.
Bima memakaikannya ke Salwa setelah membayar mereka pulang.
"lain kali kalau jalan sama kamu harus siap masker dari rumah agar aku puas belanja nya"keluh Salwa saat berada di dalam mobil.
Tanpa terasa mereka sampai rumah bima dan Salwa masuk sedangkan belanjaan mereka dibawa masuk pelayan nya.
Didalam bima pamit kesalwa dia mau keruang kerjanya ada yang harus dia kerjakan dan menyuruh Salwa tidur duluan nggak usah menunggunya.
Salwa hanya mengangguk dan masuk ke kamar,Salwa mencoba tidur dulu tapi nggak bisa dia menengok jam ternyata udah hampir jam sebelas malam.
Salwa beranjak dan pergi ke ruang kerjanya bima,Salwa mengetuk pintu dan masuk kedalam dia melihat bima masih setia duduk dikursi sambil menghadap laptop nya.
Salwa mendekat dan duduk di pangkuan bima.
"kenapa belum tidur?"tanya bima sambil menyelipkan rambut Salwa ke telinganya.
"nggak bisa tidur"jawab Salwa dengan manja.
"ya udah kalau begitu aku selesaikan kerjaan ini setelah itu aku temani tidur".
"nggak mau pokoknya sekarang"tolak Salwa sambil mengalungkan tangannya ke leher bima.
Bima kemudian menggendong Salwa sampai kamarnya dan merebahkan tubuh Salwa diatas tempat tidur bima juga ikut merebahkan tubuhnya disamping Salwa.
Salwa kemudian memeluk bima dan memejamkan matanya.
"aku nggak tahu sampai kapan aku bisa bertahan kalau kamu selalu begini Salwa"Gumam bima sambil mencium pucuk rambut Salwa.
Bima pria normal pasti disuguhkan pemandangan seperti itu pasti tergoda apalagi Salwa kadang berbuat sesukanya.
Bima kemudian memejamkan matanya dan ikut tertidur.
Pagi harinya Salwa bertemu dengan mawar di halaman kantor mereka masuk bareng mawar juga menceritakan kejadian setelah bertemu Salwa kemarin.
"badanku capek semua sal,mau nggak setelah pulang kita perawatan?"tanya mawar.
"boleh juga tapi kamu habis ngapain".
"biasalah suami aku minta bayaran kalau habis ku ajak belanja".
"bayaran apa sehingga badanmu capek semua?"tanya Salwa penasaran.
"hubungan suami istri diranjang"bisik mawar"tadi malam suamiku menggempurku terus-terusan makanya badanku capek semua lagian salahku juga karena memancingnya duluan".
"apa suamimu mudah terpancing?"tanya Salwa lirih.
"iya,baru aku duduk dipangkuannya saja dia udah tergoda apalagi aku pakai baju tidur transparan pasti langsung menerkamku".
"tapi om bima nggak begitu apa benar dia nggak suka sama perempuan"Salwa bertanya-tanya dalam hatinya.
"kalau pria tidak tergoda bisa jadi dia cuma menyembunyikan dari kita"tebak mawar.
Mereka berhenti bicara saat atasannya menyuruh untuk meeting.