NovelToon NovelToon
LOVASAINS

LOVASAINS

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Playboy / Anak Genius / Teen School/College / Identitas Tersembunyi / Bad Boy
Popularitas:28.4k
Nilai: 5
Nama Author: Reyni Rahma

Sinopsis Lovasains

Bagaimana jika cewek tomboy dekat sama cowok pintar sains yang dingin nggak banyak bicara apalagi satu bangku? Raut wajahnya penuh ambisius dan dendam. Bisa bersatu nggak layaknya komponen minyak dan air. Namanya Tama pindahan dari SMA Pelita Indah dia cakep sih cuma nggak banyak bicara, misterius. Kedekatannya membuat ketua geng Dewa yang bernama Keenan, geng motor yang terkenal tapi anti tawuran membuka kembali kartu joker yaitu kartu kematian.

Dera dan Tama yang makin lama dekat dengan Tama mulai jatuh hati, sampai akhirnya saat berada di rumahnya sebuah rahasia besar terbongkar. Rahasia di luar nalar. Saat setelah selesai olimpaiade sains, geng Elang membuka rahasia besar yang membuat geng Dewa marah besar dan terjadi tawuran.

Apa rahasia tersebut? Apakah ini ada kaitannya dengan Tama?







Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyni Rahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PESAN RAHASIA OLIMPIADE SAINS

Ruangan ballroom sudah penuh dengan supporter olimpiade Sains. Iya SMA Tunas Bangsa dan SMA Pelita Indah akan di ambil salah satu untuk perwakilan lomba Sains selanjutnya tingkat provinsi. Dera yakin Tama bisa menenangkan lomba ini, tapi geng Elang sekolah SMA Pelita Indah tak akan tinggal diam.

Bagai diikat di pohon besar dan di ikat kuat-kuat. Rasanya ingin sekali lepas dari jeratan hati dan cinta dari Tama. Geng Elang dengan bangganya bahwa SMA Pelita Indah akan menang.

“Ra, Lo ngelamunin apa?” Tanya Dinda anak kelas XII IPA 1 yang terkenal rajin dan disiplin.

“Din, Lo yakin nggak SMA kita bakalan menang?”

“Yakin lah, kan ada Tama. Si genius. Makanya Bu Yasmin memilih Tama. Udah gue yakin kok SMA kita akan menang dan Lo tahu akan jadi sejarah SMA Tunas Bangsa lolos olimpiade untuk perwakilan tingkat Provinsi.” Dinda menyemangati.

Dera hanya tersenyum kecil, dia tahu endingnya akan seperti apa. Tama akan tetap memilih SMA Pelita Indah. Panitia olimpiade di mulai. Penghuni yang tadi riuh sekarang terdiam dan menyimak panitia memberi sambutan. Sepertinya lomba ini adu cepat dan uji coba penemuan sederhana. Panitia membacakan susunan acara lomba.

Dari seberang depan Tama menggunakan jas almamater warna merah dan SMA Pelita Indah warna biru. Kedua peserta akan saling adu dengan tes kecepatan.

Lomba di mulai dari materi sumber energi, listrik statis, rangakaian arus searah, hukum New Ton. Sorak-sorak bergembira saat Tama mendapat 600 point dari SMA Pelita indah hanya 300 point. Terlihat Geng Elang kesal melihat skor SMA nya kalah.

Prit!

Istirahat di mulai. Lomba akan di laksanakan setengah jam lagi. Tama bergegas pergi dan di ikuti geng Elang.

“Ra, Lo mau kemana?” Tanya Dinda yang bingung dengan tingkahnya yang bingung.

Dera tidak menanggapi Dinda dan melihat Tama di ikuti Tama. Mereka tidak lagi tampak di mata Dera. Seseorang menggeret tubuhnya sampai di belakang hotel.

“Mau mata-matain gue?”

Ternyata dia adalah Tama. Dera melihat geng Elang juga berada di sini. Tatapan mereka horor apalagi Ziko yang dari tadi tidak henti-hentinya memandangnya seolah Dera adalah buronannya.

"Cewek ini memang nyalinya gede juga. Lo di kasih makan apa sama orang tua Lo? Hah!" Ziko mendekati Dera. Tama mencegahnya, dia takut anak geng Elang brutal kepada Dera. Ini bukan waktu dan tempat yang tepat.

"Dengar baik-baik Quissy. Gue tidak suka Lo mata-matahin gue. Asal Lo tahu aja. Dengerin telinga Lo lebar-lebar jangan di sumpeli kapas. Gue akan tetap dukung SMA Pelita Indah." Tama menunjuk ke arah wajahnya. Makin lama.Tama tidak punya etika.

Langsung ditarik jas almamater SMA Tunas Bangsa yang dipakai Tama. Dera mendekatkan wajahnya.

"Gue tahu lo adalah Tama yang baik yang pernah gue kenal. Cuma lo nggak mau saja persahabatan lo dan geng Elang buyar. Gila yah lo mengorbankan bidang Sains demi persahabatan nggak jelas." Ucap Dera dengan nafas naik turun. Bukan karena takut tapi tatapan Tama membuat Dera tidak karuan iya meskipun perlakuan Tama tidak mengenakkan kepadanya.

Tama mengangkat alisnya sebelah kanan seolah tidak peduli dengan perkataan Dera. Perlahan dia mendekatkan wajahnya.

"Lo tahu nggak salah satu sifat cermin datar?"

"Apa hubungannya?" Dera bingung. "Sejak dengan geng Elang lo tambah aneh tahu nggak."

Tama tersenyum sinis dan mengusap wajahnya dengan tangan kanannya. Sekilas Geng Elang menatapnya horor. Dera serasa di kepung makhluk buas yang tak bertaring.

"Jadi anak IPA jangan bodoh-bodoh banget, makanya tidak pernah ikut lomba apapun." Tama mendorong kepala Dera. "Dia adalah bayangan yang bersifat maya yang tidak tertangkap layar. Lo ngerti kan apa maksudnya?" Tama menyakinkan lagi.

Mendengar perkataan Tama. Dera hanya diam tidak bisa berkata apa-apa.

"Gue balik dulu." Tama melangkah pergi dan kemudian menoleh ke arah Dera sekilas. Tubuhnya sudah hilang dari pandangan.

"Oh ... Oh ... Ternyata Quissy yang di cari Mr In adalah Dera murid SMA Tunas Bangsa. Dunia sempit juga." Sindir Ziko.

"Auw ...!" Dera merintih kesakitan saat Ziko memegang pergelangan Dera sangat kencang. "Lepasin!" Dera mencoba melepas cengkraman dari Ziko, tapi makin lama dia berontak Ziko semakin kencang memegangnya.

"Dengerin baik-baik, Tama itu anak yang baik dan geng Elang juga. Namun karena keluarga Lo kita jadi brutal. Kok bisa? Karena bagi kita cinta itu nggak ada alias bulshit. Awas hidup Lo bakalan terancam." Ancam Ziko dan pergi melewati dirinya. Marvel anggota geng Elang malah menyenggol bahu Dera sehingga hampir jatuh.

***

Perlombaan sesi kedua akan di mulai. Ini adalah sesi final penentuan siapa yang akan mewakili olimpiade tingkat Provinsi. Dera kembali lagi ke duduknya dengan perasaan campur aduk. Panik, gelisah dan bingung. Makin lama malas juga melihat Tama ikut lomba. Ujung-ujungnya hasilnya bakalan mengecewakan.

"Lo, kenapa? Pulang aja iya. Wajah Lo pucat banget." Dinda khawatir melihat Dera dengan kondisinya yang tidak mendukung.

"Gue nggak apa-apa. Gue akan tetap di sini sampai lomba selesai."

Dinda mengelus punggung Dera. Hati Dera saat ini bagai di cabik-cabik. Ingin rasanya dia menjerit dan bilang kalau Tama jangan jadi pengecut, supportif.

Panitia naik ke podium. Tama dengan santainya masih stay di sana. Seharusnya Tama tidak pantas ikut olimpiade sains.

"Baik, untuk sesi ke dua lomba hari ini adalah percobaan sederhana dan waktu yang di butuhkan adalah lima belas menit. Tema percobaan kali ini terserah bisa fisika, matematika, biologi atau kimia yang jelas harus ada kaitannya di dunia Sains. Apakah peserta kita memahami?"

Tama dan peserta dari SMA Pelita Indah mengangguk.

"Baik. Kita akan mulai dari sekarang dimulai dari SMA Pelita Indah."

Peserta yang berjenis kelamin tersebut dengan penuh konsentrasi. Supporter SMA Pelita Indah bersorak ria menyemangatinya.

Ternyata dia membuat percobaan baterei dan uang logam, dia menyusun selang seling logam aluminium dan tembaga.

Memang bisa uang menjadi logam. Kan, harus ada listrik. Batin Dera

"Baik, peserta atas nama Dhimas, bisakah komponen ini menghasilkan listrik?" salah satu juri bertanya.

"Bisa. Asalkan susunan baterai benar, koin alumunium di atas dan tembaga di bawah baterai." jelas Dhimas.

Juri tersebut hanya mengangguk. Menunggu hasil karya peserta SMA Pelita indah. Dera sekilas melihat Tama. Hanya terdiam dan mengamati Dhimas. Bagi Dera ini tidak supportif. Tama hanya mementingkan SMA Pelita Indah. Akhirnya peserta SMA Pelita Indah selesai. Karya Sains bidang fisika yang menakjubkan.

Dera yakin SMA Tunas Bangsa tidak akan menang.

Makin lama dia malah tidak mood berada di ballroom.

Perlombaan di mulai selanjutnya SMA Tunas Bangsa. Dera tidak henti-hentinya melihat percobaan apa yang akan di lakukan Tama. Sorak-sorak supporter menggema agar Tama semangat.

Peralatan yang di bawa Tama membuat Dera bingung. Buat apa bawa lemon sama lilin mau ngepet dia.

Tuh, kan benar. Tama memang benar-benar tidak supportif. Buat percobaan aneh. Nggak kaya SMA Pelita Indah bawa baterai sama koin. Pasti percobaan ilmu fisika. Batin Dera menggerutu.

"Anjir, Tama ngapain bawa lilin, lemon mau ngepet dia. Gila bakalan kalah SMA kita?" Dinda ngedumel sendiri.

Para supporter dan guru juga bingung kenapa Tama membawa percobaan yang aneh.

"Woh, saudara Tama percobaan apa yang ingin kamu lakukan?" Panitia penasaran dengan apa yang dilakukan Tama.

Di depan meja Tama hanya ada lilin, cotton bud, kertas putih dan sendok. Apakah bisa Tama membaut juri kagum.

"Pesan rahasia."

Semua yang ada di ballroom hanya saling pandang.

"Apakah ini berhubungan dengan sains?"

"Iya." Jawab Tama singkat.

"Membuat orang penasaran saja peserta satu ini. Baiklah jangan lama-lama. Kau bisa mulai dari sekarang."

Tama menghela nafas panjang. Dera yang melihat dari jauh hanya pasrah dengan apa yang akan di lakukan Tama. Percuma saja semuanya akan sia-sia.

Pesan masuk dari Keenan.

Pacar, gue dan geng Dewa ada di depan hotel tempat Tama olimpiade. Kita nggak bisa masuk karena telat. Semoga saja Tama menang.

Dera tidak bisa berkata apa-apa. Tangannya mau membalas pesan Keenan bergetar. Jika geng Dewa dan geng Elang bertemu bisa jadi perseteruan antar mereka karena olimpiade ada yang menang dan kalah. Masih beruntung geng Dewa tidak tahu kalau Ziko sekolah di SMA Pelita Indah.

Di sisi lain Tama masih sibuk dengan percobaan sainsnya

Si cowok dingin dan keras kepala sedang menyiapkan mangkuk dan memotong lemon menjadi setengah, dan memeras lemon ke dalam mangkuk

serta menambahkan beberapa tetes air dan mengaduk kedua bahan tersebut menggunakan sendok. Ternyata campuran tersebut sebagai tinta tak terlihat untuk menulis pesan rahasia.

"Dinda, gue nggak yakin sama kemampuan Tama." Natasya pasrah.

"Kenapa?"

"Gila iya, Tama itu mau lomba sains atau lomba masak sih? Pokonya SMA Tunas Bangsa harus menang."

"Kita lihat saja gimana endingnya. Dah, lihat saja Tama beraksi."

Semua mata tertuju kepada Tama.

Dia mencelupkan cotton bud ke dalam campuran air dan lemon dan menggunakan cotton bud tersebut untuk menulis di atas kertas putih. Tama terhenti sejenak.

"Saudara Tama kenapa diam? Kenapa kau tidak meneruskan percobaanmu?" Juri langsung bingung Tama malah diam padahal waktu semakin berjalan cepat.

"Saya menunggu hingga tulisan itu kering sehingga tulisan menjadi tidak terlihat."

"Kamu menulis apa?"

"Tunggu hasilnya pak juri."

Tama tersenyum. Dera melihat kelakuan Tama tanpa berkedip dan tidak disangka mata mereka saling bertabrakan. Tama melihat Dera memandanginya dengan was-was. Namun Tama tak peduli.

Percobaan Tama kembali lagi dia menyalahkan satu buah lilin dan taruh kertas di atas lilin.

Panas dari lilin akan menyebabkan tinta berubah warna sehingga tulisan menjadi terlihat.

Saat tulisan itu terlihat ternyata pesan rahasia tersebut adalah i love u.

Semua orang kagum dengan apa yang di lakukan Tama. Begitu juga sebaliknya dengan Dera. Bukan karena hasil eksperimen tapi tulisan yang dia buat.

"Saudara Tama saya tidak bisa berkata apa-apa. Bagaimana bisa pesan cinta di adu oleh ilmu sains. Anda hebat. Oh iya kata tersebut untuk siapa? Hem ... pacar iya?" Panitia sekaligus pembaca acara menggoda Tama.

Jantung Dera lari maraton. Apakah Tama akan menembak dirinya di depan umum? Dera yakin Tama juga ada rasa dengan dirinya.

"Orang yang saya cintai, dia mengajarkan saya arti ketulusan. Siapa lagi kalau ibu yang mengandung saya selama sembilan bulan."

Tepuk tangan menggema di arena ballroom. Betapa malunya dia ternyata tulisan itu bukan untuk dirinya. Maklum jika itu untuk ibunya. Papa Dera sudah merenggut semuanya.

Juri memutuskan untuk satu kali pertanyaan karena point SMA Pelita Indah dan SMA Tunas Bangsa sama.

Geng Elang tidak sabar untuk memenangkan olimpiade Sains. Membawa nama baik sekolahnya adalah harapan mereka. Tama atau Mr In berjanji akan mendukung SMA Pelita Indah. Sesi ini yang paling di tunggu.

"Untuk peserta olimpiade sains. Ini adalah sesi pertanyaan yang terakhir. Waktu jawab satu menit dan peserta tidak boleh salah dalam menjawab. Siapa cepat dia dapat. Baik, silahkan salah satu juri untuk memberikan pertanyaan dan satu lagi di mohon agar supporter olimpiade bisa tenang karena ini adalah babak penentuan. Silahkan juri."

Ruangan di ballroom mendadak hening. Mata Dera tak pernah lepas dari pandangan Tama Ravindra Shan.

"Terima kasih waktu yang di berikan. Susah sekali dari kita menentukan pemenangnya karena kedua peserta ini sangat genius. Siap untuk pertanyaan?" Juri perempuan menatap ke arah peserta.

"Siap." Jawab Tama dan Dhimas serempak.

"Pertanyaannya, Ayah mengayuh sepeda dengan kecepatan konstan 15 m/s pada arah θ terhadap sumbu x positif. Diketahui bahwa kecepatan kayuhan sepeda ayah pada arah sumbu x adalah 12 m/s. Dengan demikian, nilai θ adalah ...."

Tama langsung mengepalkan kedua tangannya kenapa harus kata ayah dalam pertanyaan tersebut. Ayahnya adalah laki-laki yang tidak tanggung jawab. Teringat mamanya harus depresi di tinggal papanya dan itu semua karena mama Dera.

"Tama, ayo! Bu Yasmin jadi ketar-ketir." Ucap Bu Yasmin gugup. Tama belum menekan belnya.

Tet!

"Jawabannya 37°"

"Baik, saudara Tama bisa di jabarkan penghitungannya seperti apa? Mohon di tulis di kertas yang di sediakan. Waktunya satu menit dari sekarang."

Tama masih terdiam. Tangannya enggan untuk menulis, dia melirik Dera yang mengangguk agar Tama bisa. Tama melengos tak mempedulikan Dera. Perlahan dia menghitung pertanyaan tersebut.

vx \= 12 m/s dan v \= 15 m/s

Kecepatan ayah berdasarkan sumbu x dicari dengan persamaan

Vx \= v cos θ

Nilai θ dapat dihitung dengan memasukkan pada persamaan berikut

12 \= (15) cos θ

Cos θ \= 12/15

Cos θ \= 4/5

θ \= arc cos (4/5)

θ \= 37°

Tama memberikan jawaban tersebut kepada juri. Geng Elang tidak henti-hentinya melihat Tama.

Awas lo, Tam jika Lo sampai berkhianat tamat riwayat Lo. Ziko geram.

Juri melihat jawaban dari Tama dan menilai hasil tersebut. Semua orang di buat tegang. Dan pada akhirnya.

"Kami sudah memutuskan hasilnya. Jawaban dari peserta Tama Ravindra adalah benar. Selamat kamu terpilih masuk ke olimpiade tingkat provinsi."

"YESSS.....!!!!SELAMAT TAMA!!!" Sorak-sorakan terdengar di penjuru ballroom.

1
sherin
Thor, gue likeeee
sherin
hei Lo kata guru .sebel sama ni cowokkkk . hedeh
RISA
kasihan keenan. besok sama siapa sih endingnya 😭😭
RISA
Thor aku padamu. ceritanya seru
RISA
ngakak
RISA
lanjut thor
RISA
Tama the best
RISA
Woh wohhh senyumannya bikin candu
RISA
dera semangat kejar cintanya Tama. tapi mending kamu sama Keenan. cowok yang mencintaimu dengan tulus
nana
ahh lanjutin Thor. gue harap bisa jadi buku cetak, film, series 😭😭😭
nana
Ziko makin lama makin jahat gaes. males gue sama tuh cowok
nana
Thor, episodenya agak panjang jangan tamatin dulu... baper
nana
visualnya kereeeeeeennn. Novel ini toppp
nana
Kee, ente yang nolongin gue yang salting
nana
astaga si dera toy story aja . ngakak plus guling2
GERAL
anjayy
GERAL
tam cowok harus jaim
GERAL
lanjuttt. gue suka nihhh nopel
GERAL
gue di mall udah gratisan Thor.
bee happy
zikooooooooo jahat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!