Cowok Tengil yang Tampan dan bikin heboh seantero jagat raya, selalu bikin gaduh di Sekolah Menengah Atas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bella Anggun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32
"Aku..... " imbuh Bimbim.
"Aku, apa Bim? " tanya Laras, makin dibuat penasaran oleh Bimbim.
"Aku akan menjauhi kamu Ras, karena aku tidak ingin rasa ini terlalu dalam, sedangkan kamu sama sekali sedikitpun tidak ada rasa untukku, aku tidak mau membencimu" jujur Bimbim, membuang muka ke sembarang arah.
Laras menggeleng tidak terima, dan memegang wajah Bimbim lekat.
"Laras, selamat jalan dan semoga kamu menemukan pria yang bisa mencintai mu, bukan hanya kamu yang mencintai pria itu, tapi pria itu juga bisa mencintai kamu" Bimbim menenangkan hati Laras, yang masih syok.
"Bim, stop! " Laras membungkam mulut Bimbim dengan ibu jarinya.
"Anter aku pulang saja oke! " pinta Laras, tak ingin panjang cerita, karena Laras tak kuasa menahan air matanya.
"Ya sudah, bentaran ya aku mau mengambil motor dulu di parkiran" ijin Bimbim untuk mengambil motor terlebih dahulu. Laras pun mengangguk bertanda mengiyakan.
"Ayuk naik Laras, udah mau sore juga kan, kamu lapar tidak, kita makan dulu aja ya" ajak Bimbim seperti biasanya.
"Loh, bukannya kamu sudah makan ya? " tanya Laras.
"Iya, aku temenin kamu makan, aku yang bayarin kok" sahutnya.
"Baiklah" Laras setuju.
Di sepanjang perjalanan, Bimbim melihat pedagang bakso langganan dan berhenti didepan pedagang bakso.
"Mau pesan bakso apa Ras, nanti aku yang pesenin, sekalian juga minuman ya" ujar Bimbim, yang tersenyum melihat Laras.
"Seperti biasa aja Bim, " balasnya.
"Ras, ini pesanannya, selamat menikmati dan semoga kenyang" ucap Bimbim.
Laras menikmati baksonya, sedangkan Bimbim senyum-senyum sendiri melihat ponselnya.
Laras mengerutkan keningnya curiga, dan sepertinya ada rasa cemburu saat Bimbim tersenyum senang dengan ponselnya.
" Kamu kenapa kok tersenyum aneh gitu sih, dapat lotre? " tebak Laras, sambil menyeruput es jeruk.
"Ada deh, mau tahu aja atau tahu banget? " tanya Bimbim, sambil bergurau.
"Main rahasia an ya sekarang, mentang-mentang sudah ada gebetan baru" imbuh Laras.
"Kok tahu " sahut Bimbim.
Deg.
Hati Laras mendadak pecah terbelah menjadi dua bagian. Laras pun tak berkomentar apa- apa lagi, mendadak air matanya terjatuh lagi dan lagi, padahal ia sudah mewanti-wanti untuk tidak menangis.
Laras balik badan untuk mengusap air matanya, supaya Bimbim tidak melihat kesedihannya.
"Bim, sudah yuk pulang, terimakasih ya sudah mentraktir aku makan bakso dan es jeruknya, " ucap Laras, menutup mulutnya dengan tissu supaya tidak terlihat.
"Kamu kenapa menangis, ada yang sakit? " tanya Bimbim.
"Aku kepedesan, Bim" bohongnya.
"Eh mau hujan, yuk cepat pulang, kita ngebut takut nanti kamu sakit, biasanya kan kayak gitu, kamu kalau terkena hujan pasti sakit" Bimbim masih mengingatnya.
Ada rasa haru saat Bimbim mengatakan itu, tapi apalah daya, Bimbim sudah memiliki gebetan baru. Laras pun menyadari itu.
"Bim, setelah kamu antar aku pulang, boleh tidak aku minta sesuatu, " ucap Laras.
"Apa itu? " tanya Bimbim.
Bimbim pun langsung mengantarkan Laras pulang ke rumah, sesampainya di rumah Laras, Laras mempersilahkan Bimbim masuk terlebih dahulu, karena seperti biasanya juga seperti itu.
"Aku bikinin minuman aja dulu ya, Bibi lagi pulang kampung, mama sedang tidak ada, aku lagi sendirian, nunggu mama pulang ya baru balik" pinta Laras pada Bimbim.
"Tapi kita menunggu di luar saja ya, ngobrol bareng Satpam kamu disana" ucap Bimbim.
"Baiklah" imbuhnya.
Laras pun ke dapur dulu, karena akan membuatkan minuman untuk Bimbim, dan mengambil beberapa camilan di dalam lemari makanan.
"Diminum dulu dong, dan di makan ya camilannya" Laras menyodorkan nampannya.
Bimbim pun keluar, saat Laras berada di atas untuk mengganti pakaian dan tidak lupa juga mandi terlebih dahulu, sebab hari sudah sore.
"Kenapa dia masih mau ya nungguin gue dirumah, padahal dia sudah ada gebetan baru" pikir Laras saat berganti pakaian tidur.
Laras pun harus kuat melihat kebahagiaan Bimbim yang baru, agar tidak sakit hati yang kedua kali. Tapi saat sama Brian tidak sesakit ini, tapi kok dengan Bimbim rasanya beda sekali.
Terasa sangat pedih, perih, sakit dan juga air mata selalu tidak bisa di konfirmasi kan. Jatuh tak bisa dibendung.
"Bim, kok makanannya belum dimakan, didiemin aja sih, nanti nangis loh yang punya nya" tegur Laras, saat mendapati makanan yang sudah diatas meja belum disentuh sama sekali.
"Masih kenyang Ras, maaf bukan maksudnya begitu Ras, " Bimbim merasa tidak enak hati.
Mama Laras sampai pukul lima sore belum juga pulang, sehingga Bimbim pun merasa tidak enak sama Satpam di rumahnya. Dan pamit ingin pulang ke rumah.
"Laras, aku pulang dulu ya, maaf sudah merepotkan kamu dan Pak Satpamnya. Aku permisi pamit pulang ya Laras, " pamit Bimbim.
Bimbim pun menaiki motornya, dan keluar dari arae rumah Laras.
Laras diem sesaat ketika Bimbim keluar dari halaman rumahnya.
"Non, kenapa melamun terus? " tanya Satpam, membuyarkan lamunannya.
"Tidak ada Pak" bohonngnya.
"Ya sudah Pak, Laras mau masuk kedalam lagi ya" Laras pun masuk ke dalam rumah, dan masuk ke kamar, untuk istirahat.
Sesampainya dirumah Bimbim, ia langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur. Dan melihat ponselnya, memfoto Laras yang sedang menangis saat makan bakso.
"Dia menangis, aku suka dia menangisi diriku" Bimbim tersenyum sendiri, seketika tahu bahwa Laras sudah mulai ada rasa pada dirinya.
"Sejauh mana dia merasa kehilangan diriku, maafkan aku Laras, aku berbohong padamu, bukan untuk menyakitimu tapi aku hanya ingin memastikan bahwa benar apa yang dikatakan Tania itu, bahwa kamu sadar bahwa aku lah yang pantas untuk dirimu" gumamnya panjang lebar, saat memandang fotonya dan dirinya.
Sebelum berangkat kampus, Tania mengabarkan pesan pada Bimbim, bahwa Laras terus menerus menanyakan dirinya, seperti khawatir dan sebagainya.
Dan sejak itu Bimbim pun membuat rencana dengan Tania dan yang lainnya.
Dan ternyata berhasil membuat Laras menangisi dirinya, tapi yang bikin khawatir lagi Tania dan para sahabatnya akan menagih traktiran banyak nih. Bimbim harus membawa uang ekstra nih.
Bisa-bisa jebol nih kantong.
" Besok akan bagaimana ya si Laras, lihat besok saja deh" Bimbim jadi kepikiran Laras.
Sedangkan di rumah Syifa, Brian baru saja sampai di depan rumah Syifa, dan disambut mesra oleh istri, yaitu tak lain adalah Syifa.
"Pasangan ini bikin Mama mengeluarkan tanduk hutan aja nih" sindir Rani, saat Syifa menciun tangan Brian, suaminya.
Syifa langsung menarik tangan Brian, tak mau meladeni mamanya yang super duper cerewet, dan selalu menyindir mereka.
"Fa, mama kalau gitu terus, bisa bahaya nih, aku gak bisa ngena-ngena bebas sama kmu dong Fa, boleh gak sih kamu nanti, ikut sama aku aja di Apartemen pribadi aku? " ajak Brian..
"Emmmm"
Lanjutkan ceritanya
semangat 😘
udah gak berhenti kuliah trus cintanya tak terbalas 😭😭😭
jangan kelamaan marahnya entar jamuran lo 🤪🤪🤪
kalo aku jadi Syifa sudah tak tinggal baru tahu rasa looo🙄🙄🙄
gak papa bang Fatih yang penting makmum mu baik dan taat beribadah😘😘 jangan cari yang sempurna. maka kamu tidak akan pernah mendapatkan nya ☺️☺️☺️
Bri gimana rasanya di kacangin oleh sang istri 😇😇😇
bang Bri kok gampang cembukur 🤭🤭
takut istrinya di embat orang yaaa😅😅
awas Bri Syifa kamu tinggal pergi sebentar saja langsung di bawa kucing garong 😊😊😊
baru tau rasa looo 😡😡😡
tp jangan lupa PJ nya PJ nya 🤭🤭🤭
ayo Bri Syifa ajak aja menjauh dari orang tua nya ganggu saja🤭🤭🤭 jadi gak bisa ena-ena deh 🤭🤭🤭
pasti suatu saat pasti ada orang yang tulus mencintaimu 😘😘😘