Cinta Yang Belum Usai
Tap!
Tap!
Tap!
Di sebuah koridor, terlihat gadis cantik sedang berlari sambil membawa sebuah buku. Sesekali, dia melirik jam tangannya.
"Astaga, aku telat. Pasti pak bayu akan memarahiku." Gumam gadis itu.
Cklek!
"Maaf pak saya telat, saya ...."
Mendadak suasana hening, sebab ruang kelas yang dia masuki kosong. Dengan heran, gadis melangkah masuk.
"Loh, kok kosong? apa aku salah masuk kelas?" Gumam gadis itu.
Karena bingung harus apa, dia pun memutuskan untuk pulang. Namun, saat dia berbalik. Dirinya di buat terkejut saat melihat pria tampan sedang memegang mawar merah dan menatapnya dengan senyuman manis.
"Ka-kak Darren." Gumamnya.
Bruk!
Pria bernama Darren itu berlutut, dia menyodorkan mawar merah pada gadis itu. Teman-teman mereka ada di belakang Darren sedang menggoda mereka.
"Savanna, aku tak pandai berkata manis. Aku tak pintar merayu seorang wanita, aku tidak tau bagaimana bersikap romantis. Tapi Savanna, aku hanya bisa mengatakan ... maukah kamu menikah denganku? jadi istri serta ibu dari anak-anakku? menua bersamaku? will you marry me Savanna Aurellia?"
Savanna Aurellia, gadis cantik berumur 21 tahun. Sosok gadis yang menjadi tambatan hati Darren Atmajaya, mereka sudah lama saling mencintai sejak duduk di bangku 1 SMA. Namun, karena Savanna ingin fokus belajar dan tak ingin berpacaran. Darren pun menerima, hingga sampai di saat ini. Darren menyampaikan niat baiknya.
Masih dengan keterkejutannya, Savanna hanya menatap mawar merah itu dengan tatapan berkaca-kaca. Dirinya tak menyangka jika sosok pria yang dia cintai itu mengajaknya untuk menikah setelah lama mereka menjalin hubungan kekasih.
"TERIMA! TERIMA! TERIMA! TERIMA!!"
Teriakan teman-teman menggema di kelas itu, Savanna menatap Darren yang tengah menunggu jawabannya.
"Aku ... Tidak mau."
Mendadak suasana kelas menjadi hening, tatapan mereka menatap ke arah Darren yang tengah tertunduk lesu. Melihat hal itu, Savanna membekap mulutnya menahan tawa.
"Aku tidak mau menolaknya."
Darren sontak saja mengangkat wajahnya, senyum terbit kembali di bibirnya. Binar mata nya sangat teduh, dia berdiri dan akan memeluk Savanna.
"Eit's, tunggu sah dulu dong bro!!!" Seru teman Darren sambil menarik kerah pria itu.
"Ganggu aja lo!" Kesal Darren.
Savanna tersenyum malu-malu sambil sesekali menciumi bunga yang Darren berikan padanya tadi. Bunga-bunga berterbangan di hatinya, rasanya ini adalah hari yang paling membahagiakan.
Namun, di sisi lain. Seorang wanita menatap kedua sepasang kekasih itu dengan tatapan sendu. Tangannya mengusap perutnya sambil berkata lirih.
"Mana tega aku menghancurkan kebahagian mereka, tapi ... bayiku akan lahir tanpa ayahnya." Gumam wanita itu.
***
Pulang dari kampus, Savanna masuk ke dalam rumahnya dengan mawar yang Darren berikan. Hatinya tengah berbahagia, sebentar lagi Darren dan dirinya menikah.
"Wah, kayaknya anak bunda lagi bahagia nih."
Savanna menoleh, dia melihat bundanya yang berjalan mendekatinya. Savanna tersenyum, dia memeluk bundanya dengan erat.
"Bundaa ... Savanna lagi seneeengg banget! Kak Darren lamar aku bun!" Seru Savanna.
Farah, ibunda dari Savanna sangat terkejut mendengar nya. Dia melepaskan paksa pelukan putranya dan menatap sang putri dengan tatapan tak percaya.
"Darren, anak orang kaya itu?" Tanya Farah saat mengingat jika pemuda itu dulunya sering datang untuk menemui putrinya.
Farah berkata seperti itu karena mereka hanyalah orang sederhana saja, ayah Farah bekerja sebagai karyawan biasa dan ibu Farah hanyalah ibu rumah tangga. Namun, walau begitu. Savanna bisa berkuliah berkat orang tuanya.
"Iya bun," ujar Savanna.
"Apa keluarganya juga setuju?" Tanya Farah dengan sorot mata yang serius.
Tiba-tiba, senyuman Savanna hilang saat mendengar perkataan ibunya. Benar, bagaimana jika keluarga Darren tak menyukainya sebab dia berasal dari keluarga sederhana?
"Sav, bunda bukan ingin menghancurkan impian kamu dan Darren. Tapi, sebaiknya kamu pikir-pikir lagi. Darren ana orang kaya, sedangkan kita? kita harus sadar diri, kebanyakan orang kaya akan memilih bersama dengan orang kaya. Dari pada kamu sakit hati dengan penolakan keluarga Darren, saran bunda lebih baik jangan."
"Bunda, kak Darren gak seperti itu. Kami sudah saling menyukai sejak SMA," ujar Savanna membantah.
Farah pun terdiam, perasaannya sangat ragu terhadap Darren. Di pikirannya, orang kaya hanya ingin bersama dengan yang sederajat dengan mereka. Farah hanya tak ingin anaknya sakit hati jika keluarga Darren tak merestui mereka.
"Terserah kamu saja Sav, bunda sudah memperingati. Jika nantinya mereka merestui kalian, mungkin perjalanan cinta kalian beruntung." Ujar Farah dan berbalik pergi masuk ke dalam kamarnya.
Savanna menghela nafas pelan, ibunya selalu saja seperti itu jika menyangkut orang kaya. Mengapa ibunya sangat tidak suka dengan orang kaya? menurut Savanna, nasih banyak orang kaya yang baik.
Malam hari, Darren berjalan menuruni tangga dengan pakaian santainya. Dia berniat makan malam dengan keluarga besarnya, dirinya juga berniat memberitahukan tentang niatannya yang ingin melamar sang pujaan hati.
"Hai son, wajahmu terlihat sangat senang." Sapa seorang pria paruh baya yang kini duduk di meja makan.
Darren tersenyum, dia menghampiri pria paruh baya itu dan menarik kuris tepat di sebelahnya. Dia duduk dan membalikkan piringnya untuk mengambil makanan.
"Sangat senang dad," ujar Darren. Raut wajahnya tak bisa bohong, hari ini adalah hari yang paling membahagiakan untuknya.
"Coba ceritakan pada daddy, apa yang membuatmu senang,"
Recky atmajaya, merupakan daddy dari Darren. Sifatnya tegas dan penyayang, membuat anak-anaknya sangat menyayangi dan menghormatinya.
"Wah daddy, bang Darren seperti nya sedang kasmaran," ujar remaja cantik yang duduk berhadapan dengan Darren.
"Hei bocah malas! lebih baik kau diam saja!" Seru Darren dengan kesal.
Dania Atmajaya, adik dari Darren sekaligus anak bungsu Recky. Sifatnya manja, humoris, judes dan juga pemalas. Namun walau begitu, dia merupakan sosok yang baik. Umurnya, baru saja menginjak 13 tahun.
"Daddy, liat abang." Adunya pada sang daddy.
Recky menepuk keningnya, punya anak dua saja dia sudah sangat stres. Sebab kedua anaknya sering sekali ribut, padahal umur mereka sangat jauh berbeda.
"Darren, umurmu sudah 22 tahun. Lebih baik kau mengenalkan kami dengan calon istrimu, dari pada kau ribu selalu dengan adikmu. Iya kan sayang," ujar Recky pada istrinya yang duduk di sampingnya.
Delia putri Giotama, dia merupakan ibu dari Darren. Darren sangat menyayangi ibunya, apapun perkataan sang ibu darren akan menurutinya. Delia adalah wanita penyayang, cantik dan anggun. Namun, dirinya sangat tegas dan sedikit memiliki sikap sombong.
"Benar, mommy sangat menginginkan menantu. Mommy akan ajak dia shopping, nyalon, arisan. Pokonya mommy mau pamer sama teman-reman mommy." Seru Delia.
Darren tersenyum, dia semakin yakin ingin meminta restu orang tuanya untuk melamar Savanna. Namun, rencana hanyalah rencana. Darren tidak tau, kedepannya dia akan melewati bada yang besar.
"Mommy, sebenarnya ...,"
Ting tong!
Ting tong!
"Wah, tamu mommy sudah datang!" Seru Delia dan menghampiri tamunya.
Darren dan Recky saling tatap, mereka sama-sama menggedikkan bahu karena tidak tahu tamu siapa yang Delia maksud.
"Darren!" Seru Delia membawa seorang gadis cantik pada keluarganya.
Darren yang melihat siapa yang di bawa sang mommy pun sontak membulatkan matanya, wajahnya berubah menjadi pucat pasi.
"Na-nadia?" Gumam Darren.
"Mommy rencana mau jodohin Darren dengan Nadia, gimana dad. Daddy setu ...,"
"ENGGAK!!! AKU ENGGAK MAU!!" Bantah Darren sambil bangkit dari duduknya
_________
Jangan lupa dukungannya yah😍😍😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
yumna
tuh kah cwe yg d koridor kampus lg hamil
2024-07-30
1
Afternoon Honey
menyimak dulu 📖
2024-07-20
0
itin
biasanya 1 bacaan asik lanjut ke bacaan lain. seperti saat ini nih.
sedikit komen: sudah calon istri tapi belum dikenalin ke keluarga. emang boleh?
2024-05-16
0