Arissa Diamanda seorang gadis berusia 18 tahun memiliki sifat centil dan sedikit bar-bar, terlahir dari keluarga sederhana yang harmonis membuat ia merasa hidup nya selalu sempurna.
❤️❤️❤️
Gael haydar guinandra seorang duda yang di tinggal mati saat malam pertama membuat ia menjadi sosok yang gampang emosi dan sedikit menghindar dari makhluk yang bernama perempuan karna rasa trauma nya yang membuat ia memilih menjaga jarak oleh kaum hawa tersebut.
-> JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emak naufal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32 : Semakin yakin
Sejak satu minggu yang lalu Ica beserta ketiga teman nya sudah masuk ke dalam dunia perkuliahan, sedangkan Gilang juga sudah berangkat ke jerman sejak sebulan yang lalu, sesuai dengan rencana yang sudah mereka buat jika mereka akan berkualiah di universitas yang sama dan sekarang berbukti mereka sudah berkuliah di kampus yang sama hanya saja jurusan yang mereka ambil berbeda, Ica dengan jurusan kedokteran nya, Kinan dengan jurusan hukum sedangkan Rivan dan Carol mengambil jurusan manegement bisnis, karna nanti mereka yang akan meneruskan bisnis keluarga.
" Nyak Ica berangkat dulu !" Ucap Ica pada sang Ibu yang sedang menyapu halaman dan memhampiri Enyak Romlah untuk di salami.
" Iye hati-hati, kuliah yang bener biar cepet jadi dokter !" Jawab Enyak Romlah menyodorkan tangan nya untuk di salimi oleh sang anak.
" Beres Nyak, pokok nya Ica janji bakal lulus tepat waktu !" Ucap Ica memberi hormat pada sang ibu layak nya seorang prajurit yang hendak berperang.
" Ya udah kalo gitu Ica pergi dulu Nyak, assalamuallaikum !" Sambung Ica seraya menaiki motor nya, memang sejak ia masuk dunia perkuliahan kedua orang tua nya kembali memberi izin untuk ia kembali menggunakan motor nya.
" Wa'allaikum salam !" Jawab Enyak Romlah lirih karna Ica yang sudah melajukan motor nya.
" Ck anak bontot gua udah kuliah aja ternyata !" Decak Enyak Romlah dengan tatapan sendu nya memandang motor Ica yang semakin lama semakin menjauh dari pandangan nya.
Sedang kan di posisi Ica gadis itu mengendarai motor nya dengan perasaan riang sambil terus menggumam kan sebuah lagu tatapan Ica tetap fokus pada jalanan di depan nya hingga ia berhenti di sebuah lampu merah dan tidak menyadari jika ada sepasang mata yang tengah memperhatikan nya.
" Ica !" Ucap orang itu dengan lirih mengumam kan nama wanita yang di kagumi nya.
Dan orang itu semakin kagum saat melihat Ica memberikan selembar uang kepada seorang pengamen kecil yang dengan senyum tulus nya dan tanpa sungkan Ica mengacak rambut anak kecil itu dengan gemas.
Sekarang Gael semakin yakin untuk mendekati Ica, Ya orang yang sedang memperhatikan Ica adalah Gael.
Pagi ini ia akan berangkat menuju ke kantor nya tetapi jalanan yang biasa ia lewati sedang macet parah karna ada sebuah kecelakaan, jadi Gael memutus kan untuk putar balik dan mengambil jalan lain walaupun akan lebih jauh untuk sampai ke kantor nya.
Dan ternyata jalan yang Gael lewati searah dengan kampus Ica, dan beruntung nya lagi lelaki itu bahkan bisa melihat Ica walaupun Gael tau jika Ica tidak melihat nya mengingat jika kaca mobil Gael yang terlihat gelap jika dari luar.
Lampu sudah berganti menjadi warna hijau dan Ica pun kembali melajukan motor nya menuku kampus, begitu pun dengan Gael yang kembali melajukan mobil nya menuju perusahaan milik nya.
Setelah ini Gael akan memikirkan bagaimana cara nya mendekati Ica dan wajah sang keponakan pun langsung terlintas dalam fikiran Gael, lelaki itu berfikir apakah ia harus meminta bantuan Carol mengingat jika Ica adalah sahabat keponakan nya itu.
" Ah nanti biar aku pikirin lagi, hari ini kerjaan menumpuk jadi jangan fokus dengan yang lain !" Ucap Gael begitu ia sudah tiba di loby perusahaan nya.
Sang asisten pribadi sudah menunggu di depan Loby lengkap dengan wajah datar nya.
" Selamat pagi bos !" Sapa Ethan dingin dan di angguki oleh Gael.
" Pagi !" Jawab Gael singkat dan kedua lelaki tampan itu pun langsung melangkah memasuki perusahaan, hampir seluruh karyawan yang berpapasan menunduk hormat dengan mereka.
Gael dan Ethan masuk ke dalam lift khusus untuk para petinggi jadi mereka tidak perlu harus mengantri lebih dulu.
Tidak lama kemudian kotak besi itu berhenti tepat di laintai 30, lantai yang hanya berisikan beberapa ruangan saja.
Anya sudah lebih dulu tiba dan sudah ada di meja nya, ia segera berdiri untuk sekedar menyapa kedua nya.
" Apa saja jadwal saya hari ini ?" Tanya Gael begitu mereka sudah berada di ruangan nya.
" Hari ini anda bla bla bla !" Ucap Ethan menjelaskan apa saja pekerjaan Gael hari ini.
" Oke, kamu bisa keluar !" Sahut Gael saat Ethan sudah menjelaskan apa saja jadwal nya hari ini.
Gael pun segera memulai pekerjaan nya dan melupakan sejenak tentang misi nya untuk mendekati Ica.
**
Saat ini Ica sedang berada di kantin kampus karna jam mata kuliah nya sedah selesai dan tiba-tiba saja perut nya berdemo minta di isi, alhasil sekarang Ica berada di kantin dan sudah menghabiskan satu piring nasi beserta satu mangkuk soto.
Saat sedang asik menikmati makanan nya ada beberapa orang yang menhampiri Ica karna memang gadis itu duduk sendirian.
" Hay !" Sapa salah satu dari mereka.
Ica mendongakan kepala nya melihat ke arah orang itu dan ternyata ia tidak sendiri melainkan ada tiga orang lain di belakang nya.
" Ada apa ya ?" Tanya Ica to the point karna ia merasa ketenangan nya di usik.
" Kamu Arissa Diamanda kan, mahasiswi baru dari fakultas kedokteran ?" Tanya balik orang tersebut membuat Ica spontan mengangguk.
" Kenalin gua Rio mahasiswa semester 5 dan kita satu fakultas !" Lanjut orang tersebut yang ternyata senior Ica yang bernama Ario bratawijaya.
Ica menganggukan kepala nya tanpa berbiat membalas uluran tangan dari kaka senior nya itu.
" Ohhh !" Jawab Ica hanya berohria saja membuat lelali bernama Rio itu kembali menarik uluran tangan nya dengan perasaan malu.
" Kamu sendirian aja ?" Tanya Rio lagi dan seperti nya ia berniat mendekati Ica dan Uca si buaya betina sudah bisa menebak dari gelatan si kambing jantan.
Ica menaikan sebelah alis nya mendengar jawaban lelaki di hadapan nya ini, apakah ia tidak mempunyai mata sehingga harus bertanya seperti itu.
" Menurut anda ?" Jawab Ica dengan nada datar.
" Boleh kita gabung ?" Ucap Rio dan di angguki oleh Ica.
" Boleh, silakan aja !" Jawab Ica seraya berdiri dari duduk nya.
" Loh kamu mau kemana ?" Tanya Rio saat melihat Ica berdiri.
" Saya sudah selesai makan nya dan harus segera pulang !" Jawab Ica dan tanpa menunggu jawaban dari Rio ia pun segera melangkah kan kaki nya meninggalkan area kantin, untung saja tadi sebelum makan ia sudah lebih dulu membayar nya jadi Ica tidak perlu berlama-lama di kantin.
Bukan tanpa alasan Ica bersikap seperti itu karna ia sudah berjanji ingin berubah dan menghilangkan sikap centil nya, saat ini hati Ica sudah di isi oleh nama seseorang walau pun Ica tidak tau orang itu menyukai nya juga atau tidak.
*
*
***Maaf ya kalo Echi baru up dan untuk ke depan nya Echi gak tau bisa up rutin apa engga 😥 karna belakangan ini kondisi Echi yang lagi kurang fit 😷tapi Echi bakal usahain untuk tetap up 😀 terima kasih untuk kalian yang selalu mendukung karya Echi dan selalu setia menunggu up dari Echi 🙏 sekali lagi Echi minta maaf dan terima kasih 😊
Luv yu 😘😘😘😘😘***