BALAS DENDAM ANAK YANG TERBUANG

"Memang Sarah dulu Ingin sekali menjadi desainer tapi saat itu ayah malah tidak mengijinkannya."

"Kenapa ayah tidak mengijinkan kak Sarah untuk menjadi seorang desainer."

"Apa kamu tahu saat kamu bersekolah di luar negeri, Saat itu ada lomba tentang desainer untuk usia tujuh belas Sampai dua puluh tahun, Sejak saat itu Sarah berusaha untuk mengikuti lomba tersebut dan dia berusaha untuk menang."

"Sarah sangat berusaha keras untuk menyempurnakan Desainernya hingga dia sampai melupakan kesehatannya, Sejak saat itu ayah melarang Sarah untuk mendesain baju apapun karena ayah takut akan berdampak pada kesehatannya."

"Berapa lama kak Sarah di rawat dan kenapa aku tidak mengetahui sama sekali?"

"kakakmu di rawat di rumah sakit selama seminggu dan kenapa kami semua tidak memberitahu kamu karena aku ingin kamu fokus untuk belajar."

"tapi bukankah sekarang dia sudah sembuh apa ayah tidak mau memberikan kesempatan untuk Kakak."

"Aku memang ingin memberikan kesempatan untuk Sarah supaya dia mau belajar tentang desain lagi tapi ayah takut dia terlalu memaksakan dirinya."

"tenang saja untuk masalah itu, aku akan berbicara dengan kakak."

"Baiklah aku serahkan semuanya padamu."

andy kini pergi dari perusahaan RD. "Apa kamu tidak ingin menemui ibumu."

"Aku masih ada urusan lain, mungkin nanti malam aku akan mengajak kalian keluar apa kalian ada waktu untuk nanti malam."

"Memangnya kamu mengajak ke mana nanti malam."

"Kita akan mengadakan makan malam keluarga."

"Baiklah nanti aku akan menyampaikan kepada istriku dan kedua kakakmu."

Andy kini sudah berada di dalam mobil dan dia menyuruh Zeyhan untuk mencarikan desainer terkenal agar bisa menjadi pembimbing kakaknya.

Kakaknya memang pintar dalam mendesain baju tapi menurut Andy kakaknya masih membutuhkan bimbingan.

Andy kini pergi ke pusat perbelanjaan dia ingin mengadakan pesta makan di rumahnya.

Sampailah Andy di tempat tersebut, Andy mengambil sebuah troli lalu memilih sayuran dan daging untuk di masak.

Setelah selesai belanja dia langsung pulang ke rumah untuk menyiapkan makanannya.

Singkat Cerita hari semakin malam, Andy sedang menunggu anggota keluarganya.

Ayah dan ibunya akhirnya datang bersama dengan Kedua kakaknya.

Andy langsung menyambut mereka.

"Selamat datang di rumahku."

"terimakasih mau mengundang kami kesini Alex." ucap Mita kemudian dia langsung memeluk anaknya.

"Mari masuk yah, Bu, kak" ucapnya, lalu mereka semua masuk ke dalam rumah. saat mereka masuk mereka sangat tertegun dengan ornamen rumah milik Alex.

"Rumahmu sangat bagus, Alex" ucap Anthony.

"eh, tidak kok kak menurutku ini sangat sederhana sangat cocok sekali dengan karakterku."

mereka semua sudah duduk di ruang makan dan Pelayan pun sudah menyiapkan makanan yang dia buat tadi siang.

"Silahkan di makan" ucap pelayan tersebut.

"Terimakasih."

Mereka akhirnya makan dengan sangat lahap , Saat keluarganya menyantap makanan entah kenapa Andy tiba-tiba meneteskan air matanya.

"Ada apa sayang." ucap Mita.

"Tidak apa-apa Bu, aku hanya merasa sangat bahagia akhirnya aku bisa berkumpul dan makan bersama dengan kalian."

"Bukankah kita sudah sering makan bersama lalu kenapa kamu menangis."

"Mana mungkin aku tidak menangis saat aku bisa makan sebagai Alex anak kalian, bukan sebagai Andy pemilik perusahaan W'Z."

Mita akhirnya mengerti apa yang di katakan oleh Anaknya lalu dia berusaha untuk menenangkan anaknya sambil memeluknya.

andy sudah tak bisa menahan air matanya, lalu dia menangis di pelukan ibunya. "Aku sangat merindukan Kalian semua, Saat pertama kali aku masuk ke dalam rumah ingin sekali aku mengatakan bahwa aku adalah Alex.

Tapi Saat itu aku masih belum bisa mengatakannya karena aku masih mencari tahu siapa yang telah menjebak aku dan ayah.

akhirnya perjuanganku tak sia-sia aku berhasil memenjarakan orang yang menjebak aku dan ayah, tapi aku harus kehilangannya.

"Andy bukankah kamu sudah mengatakan bahwa kamu sudah melupakannya, Saatnya kamu fokus ke depan karena kakak tidak ingin Kamu masih memikirkannya."

Andy mengusap Air matanya lalu kemudian memberikan sesuatu pada kakaknya.

"kak aku ingin memberikan sesuatu untukmu." ucapnya.

"Apa yang ingin kamu berikan untukku." Ucapannya.

Andy yang memberikan sebuah undangan. Sarah yang menerima undangan tersebut kaget sekaligus bahagia.

"Apakah ini benar, Alex."

"Bulan depan akan ada lomba desain, aku ingin kakak mengikuti lomba tersebut. Bukankah kakak sangat pintar dalam mendesain baju."

"Nanti aku akan mengirim seseorang untuk menjadikan pembimbing untuk Kakak, Tapi satu hal yang harus kakak ingat."

"Apa?"

"kakak harus bisa menjaga kesehatan kakak, aku tidak ingin kejadian seperti dulu terulang lagi."

"Maksudmu."

"Apakah aku tidak tahu kakak pernah masuk ke rumah sakit, Karena kakak terlalu memaksakan diri."

"dari mana kamu tahu, bukankah saat itu kamu berada di luar negeri, apa jangan-jangan Kamu tahu dari ayah."

"Benar ayah, sudah memberitahu aku semuanya mungkin besok dia akan datang ke sini."

"Siapa?"

"Orang yang yang menjadi pembimbing kamu."

"Kenapa kamu melakukan semua ini."

"Bukankah kakak dulu ingin sekali menjadi designer, bukankah ini adalah cita-cita kakak, kebetulan aku sedang membuka usaha baru Yaitu usaha butik dan fashion baju kekinian, aku ingin nanti kakak yang akan menjadi pemilik usaha tersebut."