Legenda Pendekar Langit

Zhou Yun melihat beberapa bangunan asrama yang berhadapan serta berderet cukup panjang dan semuanya memiliki warna biru yang cerah dan terlihat semua gedung asrama itu memiliki tiga lantai.

Zhou Yun dan Zhou Shen masuk ke asrama yang bertuliskan nomer ke sepuluh yang telah di arahkan oleh beberapa penjaga Akademi saat mereka berjalan tadi.

Saat mereka masuk, mereka melihat seorang pria yang berusia sekitar 40 tahun sedang duduk di kursi dan sedang sibuk menulis sesuatu di meja yang cukup besar. Sepertinya itu adalah Penjaga Asrama ini, walaupun dia hanya seorang penjaga asrama tetapi Zhou Yun bisa merasakan bahwa orang ini mempunyai kultivasi yang cukup bagus.

Zhou Shen dan Zhou Yun menghampiri pria yang sedang sibuk menulis itu.

"Paman Huang lama tidak bertemu"Zhou Shen tersenyum dan menyapa pria tersebut.

"Ouh... Tuan Zhou Shen, Kamar anda berada di lantai 2, nomer ke empat belas, seperti biasanya baju dan seluruh peralatan untuk belajar di Akademi sudah di siapkan di lemari kamar masing-masing"Ucap Pria itu dengan memberikan Zhou Shen sebuah kunci.

Penjaga Asrama itu memandangi sosok remaja asing yang belum pernah ia lihat di Akademi

"Dan siapa remaja tampan ini?"

"Halo, nama saya Zhou Yun"Zhou Yun menyapa penjaga asrama itu.

"Ouh, jadi anda adalah Zhou Yun yang sedang banyak di bicarakan orang-orang, Kamar anda berada di lantai 2 nomer ke dua belas. Baju Akademi dan peralatan lainya sudah di siapkan di kamar anda"Pria penjaga asrama ini memberikan sebuah kunci kepada Zhou Yun.

"Terimakasih paman, kalau begitu kami tinggal dulu"Ucap Zhou Yun.

Zhou Yun dan Zhou Shen berbalik pergi, saat mereka sedang berjalan pergi, pria penjaga asrama itu memandang punggung kedua remaja yang sedang berjalan pergi menjauh, dan ia mulai bergumam di hatinya.

"Kedua remaja itu memiliki masa depan yang cerah"

Setiap lantai di Asrama ini memiliki sepuluh kamar yang hanya boleh di tinggali 1 murid saja, ini karena perlakuan Khusus Akademi kepada murid yang sudah berada di tingkat murid senior dan elit saja.

Menaiki tangga, Zhou Yun dan Zhou Shen akhirnya tiba di depan pintu kamar mereka yang bersebelahan.

"Zhou Yun kalau kau butuh sesuatu panggil saja aku, aku pasti akan membantumu"Ucap Zhou Shen dengan tersenyum tipis.

"Ouh, baiklah"

Zhou Yun merasakan bahwa sikap Zhou Shen kepadanya sekarang sudah berubah, ia terlihat sedikit lebih ramah dan terlihat sedikit menghilangkan sifat kesombonganya.

Zhou Shen mulai masuk ke kamarnya, dan begitu pula Zhou Yun yang juga masuk ke dalam kamar, di dalam kamar ia melihat sebuah kasuh yang besar, dua lemari logam, satu meja yang cukup besar dan empat buah kursi, di atap ada lampu yang cukup besar dan bagus, di pojok dinding timur terdapat jendala dan di pojok sisi selatan kamar terdapat kamar mandi.

Zhou Yun mulai melepaskan pakainya dan mulai mandi, setelah menyelesaikan mandinya dia dengan segera memakai pakaiannya yang berwarna hitam, dia membaringkan dirinya di kasur dan mulai tidur.

Di malam hari suara ketukan pintu yang cukup keras terdengar dari luar, Ketukan yang cukup keras itu membangunkan Zhou Yun dari tidurnya, ia pun berjalan ke arah pintu untuk mengetahui siapa yang mengetuk pintunya itu. Saat dia membuka pintu, Zhou Shen sudah ada di depan matanya.

"Apakah kau lapar?"Tanya Zhou Shen.

"Iya sedikit, setelah tidur aku merasa sedikit kelaparan"Ucap Zhou Yun yang masih mengantuk.

Zhou Shen akhirnya membawa Zhou Yun ke kantin yang berletak di belakang asrama mereka, di situ sudah cukup ramai para murid akademi yang sedang makan. Di dalam kantin terdapat delapan jendela untuk membeli makanan dan harganya di tandai di luar setiap jendela, dan warna piring makanan di setiap jendela berbeda-beda, serta harganya makin mahal dari ujung kiri ke kanan.

Zhou Yun membeli makananan di paling ujung kanan yang terlihat lebih lezat dan menggoda, jendela paling ujung kanan ini adalah yang paling mahal dari jendela lainya.

Zhou Yun memesan satu ekor ayam panggang dan memesan sebotol minuman bersoda. Zhou Shen juga ikut membeli makanan di jendela paling ujung kanan ini. Dia memesan dua ekor lobster yang cukup besar, dan memesan sebotol minuman bersoda sama seperti milik Zhou Yun.

Zhou Yun dan Zhou Shen mulai melahap makanan mereka di meja kantin. Ayam panggang yang dia makan rasanya juga cukup lezat, dan total uang yang ia bayarkan adalah 1 koin emas saja, harganya lebih murah dari pada Restoran Hutong miliknya. Akan tetapi rasa makanan yang paling lezat menurutnya tetap saja di Restoran Hutong. rasa masakan yang sangat lezat di restoran Hutong memang tak akan pernah tergantikan di hatinya.

Setelah menyelesaikan makanannya, Zhou Yun kembali ke Asrama bersama Zhou Shen dan kembali lagi masuk ke dalam kamar mereka masing-masing. Seperti kata pepatah, seseorang yang memulai pertama kali dialah yang akan menghasilkan sesuatu yang lebih bagus, Zhou Yun menyadari untuk segera mempercepat kultivasinya, karena siapa yang akan tau? Musuh kuat seperti apa yang menantinya di masa depan? Dia tidak bisa membuang waktu sedikitpun.

Zhou Yun mulai duduk bersila di ranjang kasurnya yang empuk dan mulai untuk bermeditasi, dan mulai menumbuhkan Teknik Surgawi Misterius

Meskipun kecepatan kultivasinya jauh lebih cepat dari pada dirinya di masa lalu, Zhou Yun masih bisa menaikan kecepatan kultivasinya tersebut. Setelah mengubah teknik kultivasinya menjadi Teknik surgawi misterius, ia sekarang bisa melipatkan gandakan kecepatan kultivasinya, selain itu, setelah beberapa hari berkultivasi di dalam perjalanan yang telah Zhou Yun lakukan, kekuatan jiwanya yang semula kacau dan tidak tersingkron dengan baik ini, akhirnya kembali normal bahkan lebih baik lagi saat dia meggunakan teknik kultivasi yang ia peroleh dari Kitab Dewa Kaisar Langit, yaitu Teknik Surgawi Misterius. Teknik Surgawi Misterius ini dapat menyuburkan setiap meridian di dalam tubuhnya dan bahkan dapat memperkuat kekuatan fisiknya.

Teknik kultivasi Surgawi Misterius ini sangat hebat dan sangat cocok untuk kondisi Zhou Yun saat ini. Kondisi tubuh Zhou Yun telah banyak berubah selama beberapa hari terakhir dan daya tahan tubuhnya secara bertahap meningkat.

Setelah ia menyelesaikan sesi meditasinya, langit di luar sudah berubah cerah. Setelah membersihkan diri, Zhou Yun berjalan ke luar, ia menuju ke kantin yang sudah pernah di tunjukkan oleh Zhou Shen malam tadi. Saat dia telah sampai di kantin, ia mulai memesan banyak makanan, sejak dia mulai mengembangkan Teknik Surgawi Misterius, nafsu makanya telah meningkat secara konstan. Memperkuat fisik seseorang membutuhkan nurtisi yang cukup. Zhou Yun sekarang sangat tidak khawatir bahkan tidak terlalu memikirkan dengan banyaknya pengeluaran yang telah ia keluarkan, bahkan harta di dalam cincinya belum terkuras sampai satu persen sedikitpun.

Apakah ini nasib menjadi orang yang sangat kaya raya di benua timur ini? Mungkin bahkan di seluruh dunia.