Setelah di khianati oleh cinta pertamanya, Alex memutuskan pergi ke Australia untuk mengembangkan perusahaan ayahnya yang ada disana. Sampai akhirnya, dia kembali lagi ke Indonesia dan dia dijodohkan dengan seorang gadis cantik yang ternyata gadis itu pernah menolongnya ketika ia masih berada di Australia. Bagaimana kisah selengkapnya?
Gambar yang terdapat dalam novel ini hanyalah sebagai ilustrasi. Bukan milik author sendiri. Author hanya mengambilnya dari berbagai sumber di internet. Hak cipta sepenuhnya milik masing-masing pemilik bukan milik author...
IG : @embunpagi544
salam hangat author❤️❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon embunpagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 31
*Alex baru bangun tidur.
*Anes baru bangun tidur.
Pagi harinya, Alex dan Anes membuka mata mereka secara bersamaan dan pandangan mereka bertemu.
"Pagi," ucap Anes dengan menyunggingkan senyuman.
"Pagi," balas Alex yang kemudian mengecup bibir Anes.
"Morning Kiss," lanjutnya tersenyum.
"Apa kamu mau mandi sekarang?" tanya Alex.
"Sebentar lagi mas, aku masih mau rebahan, badan rasanya remuk semua," jawab Anes sembari merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku.
"Baiklah kalau begitu, aku yang mandi duluan," ucap Alex sambil membelai rambut Anes. Kemudian, berlalu menuju kamar mandi.
Anes tidak mengatakan apapun, dia hanya mengangguk dan kemudian membenarkan posisi tidurnya.
🌼🌼🌼
"Aku udah selesai, sana gantian kamu mandi udah aku siapin air hangat buat kamu," ucap Alex sambil menghampiri Anes. Namun, tak ada jawaban dari sang istri.
Alex duduk di samping Anes yang ternyata terlelap kembali. Dengan lembut ia membelai rambut Anes dengan senyum tersungging dari bibirnya.
"Kamu pasti lelah, maaf, aku terlalu bernafsu sama kamu, kamu seperti candu buatku, terima kasih karena kamu selalu melayaniku tanpa mengeluh, semoga yang kamu lakukan karena cinta bukan semata hanya karena kewajibanmu sebagai seorang istri," ucap Alex lirih, kemudian mencium kening Anes dengan lembut.
Anes menggeliat dan pelan-pelan membuka matanya. Ia melihat Alex tengah duduk di sampingnya.
"Mau tidur lagi atau mandi?" tanya Alex sambil memegang pipi Anes.
"Mandi," ucap Anes sambil menggeser posisi tidurnya, lalu melingkarkan tangannya di pinggang Alex dan membenamkan wajahnya diperut sang suami yang duduk disampingnya.
"Aku, rasanya aku tidak ingin bangun, semua gara-gara mas Alex," ujar Anes dengan posisi masih memeluk Alex.
Alex hanya tersenyum menanggapi ucapan Anes.
"Terus apa kamu menyesal?" tanya Alex sambil membelai rambut Anes.
Anes mendongak menatap wajah suaminya lalu menggelengkan kepalanya dengan senyum yang membuat hati Alex tenang.
"Cepetan sana mandi!"
"Iya iya bawel!" ucap Anes. Kemudian, dengan malas dia bangun dan menuju kamar mandi.
🌼🌼🌼
Kini Anes tengah menyabuni badannya dengan posisi membelakangi pintu kamar mandi. Tanpa ia sadari, ada seseorang yang masuk dan memperhatikannya.
Anes terus bersenandung kecil dan saat ia membalik badannya ia terkejut.
"Aaaaaaa!" teriaknya, dengan mata terpejam dan tangannya berusaha menutupi tubuhnya walaupun tetap kelihatan.
Dengan cepat seseorang tersebut membungkam mulut Anes dengan ciuaman
"Mmmph..."
Menyadari benda kenyal sedang mencium bibirnya, Anes sekuat tenaga mendorong orang tersebut dan membuka matanya.
"Hei ini aku, suami kamu!" ucap Alex sedikit berteriak.
"Mas Alex?" sahut Anes lega karena ternyata yang masuk itu adalah suaminya sendiri.
kamu pikir siapa yang berani masuk ketika istriku lagi mandi hemmm?"
"Mas ngagetin aja, aku hampir jantungan tau! lagian mas ngapain kesini?" sungut Anes.
"Mau mandi sama kamu," jawab Alex datar.
"Tadi kan mas udah mandi, sana keluar!" usir Anes.
Tanpa aba-aba, Alex langsung menggendong tubuh Anes dan memasukkannya ke dalam bathub yang sudah berisi air hangat tersebut.
"Mas mau ngapain?"
"Mau olah raga lagi, boleh?" Alex meminta persetujuan Anes.
Anes mengangguk menyetujui permintaan suaminya. Dan terjadi lagi olah raga diantara pasangan suami istri tersebut. Anes tak kuasa menahan kenikmatan yang diberikan oleh suaminya. Walaupun tak selama tadi malam, namun, mampu menidurkan junior Alex yang bangun ketika tadi Anes memeluknya.
🌼🌼🌼
"Hari ini, kita mau ngapain Mas?" tanya Anes dengan bergelayut manja di lengan Alex.
"Pagi ini, aku mau ngajakin kamu olah raga, baru nanti sore kita akan membeli berbelanja oleh-oleh," jawab Alex.
"What? olah raga lagi? maaaas," wajah Anes memelas.
"Bermain sepeda maksudnya,"
"Ooohhh, kirain hehehe," Anes menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Kamu pikir aku mau ngajak olah raga apa hemmm? gulat lagi? ck.dasar mesum!" Anes menyentil jidat Anes.
"Mas tuh yang mesum!" sungut Anes.
"Sebenarnya, aku juga tidak keberatan kalau harus gulat terus sama kamu, rasanya tidak ada bosannya, tapi kasihan kamu kalau terlalu terforsir untuk melayaniku," batin Alex.
"Terus sepedanya mana?" tanya Anes.
Alex menggandeng tangan Anes menuju ke sepeda yang akan mereka naiki.
Ya, hari ini Alex ingin menggantikan keinginan Anes mengelilingi Maafushi Island dengan sepeda, walaupun tidak di Maafushi, tapi setidaknya Alex berusaha menggantinya.
"Kok dua mas sepedanya?" tanya Anes.
"Kenapa emangnya kalau dua?"
"Ya, nggakpapa, kirain satu terus boncengan gitu."
"Pengen banget ya, aku boncengin? supaya bisa peluk-peluk?"
"Ih siapa juga yang mau diboncengin!" Anes melipat kedua tangannya sambil memanyunkan bibirnya.
"Biasa aja tuh bibir, nggak usah manyun gitu, sengaja mancing biar aku cium, iya?"
"Apaan sih mas, dasar mesum!"
"Udah ayo naik, nggak usah banyak protes, adanya ini sepedanya, mau nggak?"
Dengan berat hati, Anes mengayuh sepedanya sendiri, padahal dalam benaknya, dia ingin diboncengin Alex dan bermesraan kayak di film-film gitu.
"Nggak boncengin di belakang, kan bisa di depan, malah lebih romantis, dasar nggak peka!" umpat Anes dalam hati.
Anes terus mengayuh sepedanya dan diikuti oleh Alex dibelakangnya.
"Huh, harusnya kan berjalan beriringan sepedanya, lha ini dia malah di belakang, nggak asyik banget."
Kemudian Anes mengayuh sepedanya dengan cepat.
"Ayo mas, cepat kejar aku kalau bisa!" teriak Anes sambil menoleh ke belakang,ke arah suaminya.
"Nggak usah ngebut, nanti bisa jatuh!" sahut Alex berteriak.
"Bruk!" dan benar saja yang dikatakan alex, Anes melewati sesuatu didepannya sehingga ia jatuh tertindih sepedanya.
"Awww!!"
Alex segera menghampiri Anes dan menolongnya.
" Kamu nggak papa?" tanya Alex sambil membangunkan Anes.
"Nggak Papa mas, cuma kaget aja," jawab Anes.
"Makanya hati-hati! ceroboh! coba aku lihat, ada yang terluka nggak?" ucap Alex.
"Nggak ada mas, aku baik-baik aja."
"Sana ngebut lagi, biar jatuh lagi!" Alex menaikkan alisnya.
"Iya iya maaf."
"Udah, ayo naik!" ajak Alex.
Anes segera menaiki sepedanya kembali
"Bukan naik sepeda itu lagi, tapi sepedaku," ucap Alex yang melihat Anes sudah menaiki sepedanya kembali.
"Kan nggak ada boncengannya mas, aku suruh duduk dimana?"
"Di sini" Alex mengisyaratkan agar Anes duduk didepannya.
"Mas yakin?" Anes memastikan sambil duduk menyamping didepan Alex.
"Bukannya ini yang kamu mau?" jawab Alex seolah mengerti pikiran Anes.
"Ya ampun, lagi-lagi dia tahu apa yang aku mau" batin Anes sembari senyum-senyum sendiri.
Alex pun ikut tersenyum melihat istrinya tersenyum. Dengan pelan tapi pasti Alex mengayuh sepedanya.
Anes merasa senang dan sesekali ia merentangkan kedua tangannya. Ia menoleh kearah Alex dan....
"Cup." Alex sedikit membungkukkan badannya dan mengecup bibir Anes.
Perlakuan Alex tersebut mampu membuat Anes tersipu dan langsung melihat kearah depan lagi. Alex menyunggingkan senyumnya melihat tingkah istrinya yang menggemaskan itu.
💠Selamat membaca, terima kasih untuk para reader sudah yang sudah mampir di sini jangan lupa like, komen n votenya ya, biar author lebih semangat up-nya.terima kasih 🙏💠