NovelToon NovelToon
SHE LOVE ME, I HUNT HER

SHE LOVE ME, I HUNT HER

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Dokter / Transmigrasi / Idola sekolah
Popularitas:24.3k
Nilai: 5
Nama Author: Noveria

Agatha Aries Sandy dikejutkan oleh sebuah buku harian milik Larast, penggemar rahasianya yang tragis meninggal di depannya hingga membawanya kembali ke masa lalu sebagai Kapten Klub Judo di masa SMA.

Dengan kenangan yang kembali, Agatha harus menghadapi kembali kesalahan masa lalunya dan mencari kesempatan kedua untuk mengubah takdir yang telah ditentukan.

Akankah dia mampu mengubah jalan hidupnya dan orang-orang di sekitarnya?


cover by perinfoannn

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noveria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Persahabatan 2

Reza awalnya masih ingin menyembunyikan rahasia itu. Jika ayahnya menyewa preman untuk mencelakai Aries. Ia tahu alasannya, mungkin dengan mencelakai Agatha, Reza bisa menggantikannya di klub Jodo. Ayahnya tahu, Agatha memang saingan Reza sejak SMA, selalu unggul dalam akademik dan ekstrakurikuler.

Reza keluar dari area Bumper Car. Semangatnya pudar setelah berterus terang, lega bercampur cemas sahabatnya akan menyudutkannya atas kesalahan yang tak ia perbuat.

"Za, tunggu! Aku mau bicara. Santai dulu, makan sambil bahas ini," ucap Agatha, menepuk bahu Reza.

Reza hanya diam. Mereka menuju food court, ke tempat bakso langganan setelah bermain di TimeZone.

Setelah Reza membayar dua mangkuk bakso dan dua es jeruk, mereka duduk berhadapan. Reza tampak menghela napas berkali-kali.

Pelayan datang mengantar es jeruk. Agatha masih ragu, maju-mundur untuk bertanya lebih jauh.

"Jadi, gara-gara itu kamu nonjok bokapmu?" Agatha mencoba mencairkan suasana dengan pertanyaan ringan.

"Gue kaget aja, bokap masih ngelakuin hal kayak gini. Padahal gue udah gede dan bisa atasin masalah ini sendiri," jawab Reza.

Trauma dan tekanan akibat ayahnya yang selalu menggunakan kekerasan membuat Reza takut melangkah. Ia takut orang di sekitarnya terluka karena ulah ayahnya jika menjadi penghalang. Ini bukan pertama kalinya.

"Terus, kamu mau gimana, Za? Maksudku, kamu mau terus diam menyembunyikan ini?" Agatha membujuk Reza agar tak merasa bersalah.

"Gue bingung, Ries…" Reza mengusap wajahnya kasar.

Pelayan mengantar dua mangkuk bakso, menghentikan obrolan mereka sejenak.

"Makan dulu, nanti kita bahas lagi," ucap Agatha, menuangkan sambal dan saus ke mangkuknya dan Reza. "Sambalnya sedikit atau banyak?"

"Empat sendok, biar keringetan," jawab Reza.

Agatha tersenyum. "Kalau sakit perut, jangan ngeluh ke nyokap gue, awas!" Ia mengingatkan, karena Reza sering mengeluh pada ibunya jika terjadi sesuatu. Ibunya selalu sayang pada Reza, bahkan tak pernah memarahinya, membuat Agatha merasa seperti anak tiri di rumah sendiri saat Reza datang.

Keduanya menikmati makanan sambil menyeka keringat. Entah berapa tetes keringat bercampur dalam kuah bakso.

Setelah menghabiskan semangkuk bakso, mereka bersandar di kursi, mengusap perut yang kenyang.

Drrr… Drrr…

Ponsel Reza bergetar. Ia membuka tas dan melihat nama di layar, "Pak Ujang," gumamnya, lalu mengangkat telepon.

"Iya, Pak," sahut Reza.

"Den, disuruh Bapak pulang. Cepat, sebelum Bapak tambah marah," kata Pak Ujang.

Tanpa menjawab, Reza langsung mematikan telepon.

"Disuruh balik ke rumah?" tebak Agatha.

Reza mengangguk, menyeruput sisa es jeruk, dan bangkit. Agatha ikut berdiri. Mereka keluar dari area food court.

"Za, aku harap kamu lebih bijak. Jangan karena dia bokapmu, kamu menyembunyikan kesalahannya," tutur Agatha, menepuk bahu Reza.

Reza terdiam. "Terus gue harus gimana? Semua udah terjadi, Leo juga udah dioperasi dan nerima duit dari bokap,kan?"

"Ya terus, kamu nggak ada niatan minta maaf sama Leo?"

"Kalau gue minta maaf, semua orang bakal tahu bokap gue yang ngelakuin. Anak-anak lain bakal mikir aneh-aneh," jelas Reza, mengungkapkan alasannya bergeming.

"Dengan bersikap kayak gini, kamu bakal tenang? Hidup dalam bayang-bayang kesalahan yang nggak kamu lakuin? Setidaknya dengan minta maaf, kamu lega," Agatha membujuk sahabatnya mengakui kesalahan.

"Udah lah, Ries, masalah juga udah selesai," jawab Reza lesu.

"Selesai gimana?" Agatha naik pitam dan menjitak dahi Reza. "Karena kesalahan bokapmu ini, Leo di masa depan… eh, maksudnya, Leo hidupnya sengsara nantinya."

"Lagian kamu kan juga nggak kenapa-kenapa. Keluarga Leo juga nerima duit itu. Selesai, kan?" Reza menunjukkan ekspresi kesal karena Agatha menyudutkannya.

"Bego! Ini nih yang bikin kamu, hati kamu, mata kamu, sampai tua merasa duit bisa nutupin semua kesalahan!" Agatha berkacak pinggang, menatap Reza kesal.

"Kok kamu ngomong gitu? Gue pastiin gue nggak bakal kayak bokap gue!" gertak Reza, lalu berlari meninggalkan Agatha.

"Berhenti! Aku belum selesai ngomong!" Agatha tak mau kalah, berlari menyusul Reza.

Reza menghentikan taksi di pinggir jalan, lalu masuk, meninggalkan Agatha.

"Rezaaaa!" teriak Agatha menggelegar.

Dengan napas terengah-engah, Agatha mengepalkan tangan. "Balik nggak loe! Dasar bocah tengil."

"Duh, perutku habis makan bakso buat lari… hah… hah… jadi laper lagi, kan," keluh Agatha.

Agatha berjalan ke halte dengan bingung. Kalau pulang sekarang, ayahnya pasti ada di rumah dan melihatnya bolos sekolah, pasti kena pukul.

"Haaaah… harusnya aku nggak ngikutin keinginan anak itu," Agatha menggaruk kepalanya kasar, dihimpit ketakutan untuk pulang.

Agatha memutuskan duduk di halte, bukan karena tidak ada bus lewat, tapi menunggu ayahnya berangkat kerja untuk menghindari amukan komandan di rumah.

"Ya udah, balik ke dalam aja, panas banget di luar… cari hadiah sekalian buat Larast, biar cepet sembuh," Agatha kembali masuk ke plaza.

Matanya menyapu sekeliling di area toko boneka dan aksesoris. Melihat boneka beruang besar berwarna merah muda setinggi 50 cm membuatnya tersenyum. Ia teringat putrinya, Riry, di masa depan, sangat menyukai boneka seperti itu.

"Hah… beli ini aja deh. Biar anget kalau dipeluk Larast." Agatha mengambil boneka itu dari rak. Namun, tangan lain meraihnya bersamaan, membuat Agatha menoleh.

"Rena!" Agatha terkejut melihat Rena berdiri di sampingnya.

"Kamu!" Rena juga terkejut, matanya membulat.

"Kamu bolos sekolah ya?" Suara Agatha meninggi, membuat Rena cepat-cepat membungkam mulut Agatha dengan tangannya.

"Hust, diem! Berisik amat!" keluh Rena.

Agatha menarik tangan Rena hingga terlepas.

"Bisa-bisanya kamu bolos di jam segini!" Agatha mengomel lirih.

Rena mengernyit. "Loe sendiri, emang nggak bolos?" Rena mendorong dada Agatha, lalu mengambil boneka beruang merah muda itu dan mengantri di kasir.

"Padahal bagusan yang itu, malah diambil dia," gerutu Agatha, akhirnya memilih boneka lain.

Setelah lama berkeliling, Agatha memilih boneka beruang coklat. Ia mengantri di belakang Rena.

"Buat siapa?" Rena menoleh sedikit.

"Larast," jawab Agatha santai, tidak menyembunyikan apa pun.

"Ah… begitu," sahut Rena singkat, lalu kembali menghadap depan.

"Kamu juga suka boneka?" tanya Agatha, menepuk bahu kiri Rena.

Rena diam sejenak. "Nggak, cuma… saat lewat tadi, boneka itu mengingatkanku pada seseorang," jawab Rena lirih. Ia memeluk boneka itu erat-erat. Entah mengapa dadanya terasa sakit dan ingin menangis hanya karena sebuah boneka.

"Aku yang bayarin aja," Agatha menarik sedikit bahu Rena agar mundur.

Namun, Rena yang sedang melamun terkejut dengan sentuhan Agatha. Punggungnya terdorong ke belakang tepat bersandar di dada Agatha. Tanpa sengaja, tangan kiri Agatha melingkar di pinggang Rena. Membuat Rena mendongak dan kedua mata mereka bertemu.

Agatha menelan ludah, ketika melihat kedua mata Rena yang sedikit merah dan basah seperti menahan air mata. Tanpa sadar, jari Agatha mendekat dan menghapus air mata yang hampir tumpah di pipi Rena. Perasaannya kacau dengan diiringi suara degup jantung yang semakin keras.

Bersambung..

1
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝
ngak benjol kan kepalamu agatha? 🥴🤣
Xlyzy
ah bos uang mu boleh banyak sekarang tapi liat aja nanti pas kau mati ga ada gunanya tu uang
sunflow
semangat ries..
sunflow
waduh .... jalan buntu. pinjem pintu doraemon ris
rokhatii
kasian ternyata reza😭
rokhatii
ayo baikan😄😄
Dasyah🤍
wkwk Dia punya kekuatan super makanya lari dia laju 🤣
Dasyah🤍
wkwkwk jangan gitu dong saking Pengen nya kamu mengulang kembali Waktu sampai kejedot kan ( nada bercanda)😭🤣
TokoFebri
sepertinya tidak pak Haris.
TokoFebri
lah.. pak Haris setuju nggak ya? 😢
Xia Ni Si☀
Yap! satu langkah perubahan yang bagus, Agatha!
Xia Ni Si☀
apa sih Bu?! calon mantu-calon mantu/Smug/ gak ya! Agatha gak bakal kepincut lagi sama Rena!
Xia Ni Si☀
Yah, badannya keren kolornya superman😭
Xia Ni Si☀
Tapi minus akhlaknya/Sly/
Xia Ni Si☀
Ngapain sih ni cewek?! caper banget/Smug/ mentang-mentang ibunya Agatha friendly
Xia Ni Si☀
itu namanya cinta, ries😌
Xia Ni Si☀
Semoga dengan ini masa depanmu berubah, rast/Smile/
Xia Ni Si☀
Love language nya Agatha physical touch kah?/Chuckle/
Shin Himawari
iyaaa lagi dari tadi mikirin larast aku tuuh😢
Shin Himawari
Aga-kunnnnn kamu harus kuattt 😢
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!