NovelToon NovelToon
Sopirku Mantan Dosaku

Sopirku Mantan Dosaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Saling selingkuh / Cinta Terlarang / Menyembunyikan Identitas / Obsesi / Lari Saat Hamil / CEO
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Laila_Anta

Pernikahan seharusnya membuka lembaran yang manis. Tapi tidak bagi Nayara, dia menyimpan rahasia kelam yang akhirnya merenggut kebahagiaannya.

Suaminya membencinya, rumah tangganya hampa, dan hatinya terus terjerat rasa bersalah.

Hingga suatu hari sumber masalahnya sendiri datang dan berdiri dihadapannya, laki-laki yang kini memperkenalkannya sebagai sopir pribadi.

“Sudah aku katakan bukan. Kamu milikku! Aku tidak akan segan mengejarmu jika kau berani meninggalkanku.”

Apakah Nayara akan mempertahankan rumah tangganya yang hampa atau kembali pada seseorang dimasa lalu meski luka yang ia torehkan masih menganga dihatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laila_Anta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Nay melepaskan genggaman tangan Dev dengan kasar. "Cukup kak. Kau tidak berhak berkata buruk tentang suamiku. Aku tidak bisa menerimanya."

Dev menyoroti Nay dengan tatapan menusuk. "Meski itu sebuah kebenaran?"

Gadis itu mendelik. "Aku percaya suamiku. Dia laki-laki yang baik."

Tawa Dev pecah. "Hahaha, kamu benar-benar polos Nay. Apa kamu sebegitu yakin kalau dia memang laki-laki baik. Kau bahkan tidak pernah tau kehidupan luar seperti apa dan bagaimana kehidupan suamimu yang sebenarnya," berkata tajam.

"Dia laki-laki brengsek yang memperdaya seorang gadis polos sepertimu."

"Kak!"

Dev menubrukkan tubuh hingga ia berada di atas Nay yang kini terlentang. Kedua tangannya ditarik keatas hingga terkunci. "Lepas kak!"

"Sadarlah, Nay. Kamu memang diperdaya olehnya. Dia sudah bermain api dibelakang mu."

"Kak." Gadis itu berusaha meronta hingga selimut yang menutupi buah dadanya sedikit tersingkap.

Jakun Dev naik turun saat matanya menangkap sesuatu yang menggoda. "Nay, jangan memancingku." Laki-laki itu mengeram dengan suara parau.

Wajah Nay pias hingga iapun susah payah menelan ludahnya sendiri. Dev mendekatkan wajahnya hingga kini berjarak beberapa inci. Bahkan nafasnya pun bisa Nay rasakan menyusuri leher jenjangnya.

"Jangan lakukan, kak. Atau aku akan semakin membencimu."

Dev menghentikan gerakannya. 'Sial. Kenapa aku tidak bisa menguasai diriku.'

Laki-laki itu menarik diri menjauhi tubuh Nay yang masih tergeletak di atas ranjang. Dev keluar dari kamar dengan perasaan kacau.

Hingga akhirnya iapun memutuskan masuk ke kamar mandi guna menuntaskan sesuatu yang saat ini mendesak keluar.

* * *

Bian sudah membawa Mona ke RS. Tidak mengada-ada, Mona memang terluka bahkan saat ini wanita itu tidak bisa bergerak leluasa karena kaki dan tulang ekornya sedikit bergeser.

"Sayang, lalu bagaimana keadaanku setelah ini. Siapa yang akan merawat ku? Aku mohon kamu tinggal bersamaku di apartemen saja ya." Mona kembali merengek.

"Tidak bisa, Mon. Aku tidak mempunyai alasan lagi untuk tidak tinggal di rumah."

Wanita itu mengerucutkan bibir. Tapi setelah itu sebuah ide brilian menurutnya muncul. "Kalau begitu bawa aku ke rumahmu."

Bian mendelik. "Kamu gila! Bagaimana mungkin aku membawamu ke rumah dan memperkenalkan mu pada istriku," sergahnya.

Mona merangkul lengan Bian. "Sayang, kamu bisa membawaku ke sana dengan alasan kamu perduli pada bawahanmu yang malang ini."

Kening Bian mengkerut. "Maksudmu?"

Mona menjawab antusias. "Iya. Tidak ada salahnya seorang atasan perduli pada bawahannya. Kamu lihat, aku tidak bisa melakukan apapun saat ini. Dan di rumahmu aku bisa mendapatkan pelayanan sebelum kondisiku benar-benar pulih. Kamu juga tidak perlu repot-repot bolak-balik untuk berbagi waktu dengan para istrimu," jelas Mona panjang lebar.

"Tapi tetap saja, Mon. Aku tidak bisa-"

"Sayang, aku yakin istrimu itu wanita yang baik. Bisa dilihat dari caranya tidak pernah mau tau dengan urusanmu di luar rumah. Iya kan?"

Pandai sekali Mona merayu. Hingga Bian akhirnya mengiyakan ide gila istri keduanya tersebut.

* * *

Keesokan harinya.

Nay kembali ke rumah bersama Dev. Bian berdiri di teras untuk menyambut kedatangannya.

"Mas, kau sudah di rumah?"

"Heum. Aku menunggumu. Aku-"

"Selamat siang, Bu."

Seorang wanita berdiri menggunakan Kruk dibagian kanannya menyela perkataan Bian. Kening Nay mengkerut. Sedangkan Dev yang baru saja turun dari mobil mengangkat satu alisnya.

Bian berdehem. "Eum, Nay, dia Mona sekretaris pribadiku di kantor. Untuk sementara dia akan tinggal bersama kita di sini."

Bian tampak gugup sedangkan Mona mengulas senyum terbaiknya. "Saya terkena musibah Bu. Kemarin saya habis mendapat perawatan di RS dan dokter menyuruh saya untuk beristirahat dan-" melihat ke arah Bian. "Pak Bian menyuruh saya untuk tinggal sementara, karena beliau tau saya tidak mempunyai siapa-siapa di sini," papar Mona.

"Dia benar, Nay. Mona hanya sebatang kara. Aku khawatir dia tidak mendapatkan pemulihan terbaik. Jadi aku menyuruhnya untuk tinggal disini bersama kita dan Bi Yati yang akan melayani kebutuhannya. Apa kamu keberatan?"

Bian menelisik dengan seksama setiap ekspresi istri pertamanya tersebut. Dan Nay sangat ahli dalam menyembunyikan perasaannya yang sesungguhnya.

Jika awalnya gadis itu terkejut, tapi secepat kilat ia bisa merubah ekspresinya. "Tentu saja, Mas. Dia boleh tinggal disini selama dalam pemulihan. Lagian aku yakin kamu sangat membutuhkannya di kantor."

"Terimakasih, Nay."

Bukan cuma Bian yang bernafas lega, tentu Mona bersorak dalam hati.

Dan tentu saja seorang Dev hanya menyeringai tipis. Ia tidak pernah menduga Bian akan melakukan hal sejauh ini.

Seperti biasa Nay masuk ke kamarnya, Bian menyusul. "Nay, mulai saat ini kau bisa pindahkan semua barang-barang mu ke kamarku."

Nay tidak cepat merespon. Jika dulu kalimat itu begitu ia nantikan, tapi untuk saat ini entah kenapa ia malah ragu dengan sikap Bian akhir-akhir ini. Apalagi melihat suaminya secara terang-terangan membawa wanita lain ke rumah.

"Terimakasih, Mas. Tapi saya sudah sangat nyaman di kamar ini." Perkataannya pun kembali formal. Semakin ada jarak yang membentengi hatinya.

"Baiklah kalau begitu. Aku tidak akan memaksa."

Nay sibuk membereskan pakaian dan menaruhnya kembali ke dalam lemari. Bian yang merasa diacuhkan pun keluar dari kamar.

Makan siang di meja makan.

Formasi mereka berubah. Ada Mona yang kini duduk tepat di samping kanan Bian. Tidak terlihat canggung sama sekali, Mona bersikap seolah bagian dari rumah itu.

"Maaf, pak. Boleh saya minta ambilkan udang menteganya. Maaf saya sedikit kesulitan."

"Tentu saja." Bian bergerak cepat membuat Nay menghela nafasnya berat.

Nay berusaha tidak ingin terpengaruh, tapi sikap mereka terlalu mencurigakan.

'Apakah yang dikatakan kak Dev itu benar. Apakah dia wanita itu.'

Sampai makan siang selesai pun hanya Nay yang tidak mengeluarkan sepatah kata. Justru Mona lah yang lebih mendominasi.

Dev yang baru saja masuk ke dapur melihat Nay membawa piring kotor dan menaruhnya di wastafel.

Pemuda itu perlahan mendekat. "Sudah aku katakan, bukan. Kau akan tau sendiri kelakuan busuk suamimu," bisik Dev.

Nay tidak merespon, membuat Dev tidak tinggal diam. "Kau tentu tidak bodoh. Dialah wanita yang-"

"Cukup. Itu bukan urusanmu. Pergilah. Dan urus urusanmu sendiri," ketus Nay.

Pemuda itu terkejut melihat responnya. Apalagi seolah tak perduli gadis itu keluar meninggalkan Dev yang kini diam mematung.

"Aku tidak akan gentar Nay. Kau harus membencinya dan kembali padamu. Demi apapun aku tidak rela dirimu disia-siakan oleh laki-laki sepertinya," tekad Dev begitu kuat.

Setelah kepergian Nay ke kamarnya. Dev melihatnya Bian membopong Mona dan masuk ke kamarnya.

"Anda ficik sekali, Tuan. Kau salah jika menganggap Nayaraku sepolos itu. Jangan salahkan aku, karena ulahmu itu aku ingin sekali memilikinya kembali."

Dev mengusap dadanya yang berdebar. Ia tidak sabar saat membayangkan wanita yang begitu ia cintai kembali ke dalam pelukannya.

1
Sudarti Mahmud
bian mandul
Laila_Anta: makasih udah mampir dan tinggalkan jejak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!