NovelToon NovelToon
SEPENGAL CERITA

SEPENGAL CERITA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Ketos / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:736
Nilai: 5
Nama Author: Faz16

Felicia Darmaris. Gadis cantik dengan penuh energik dan juga ke gilaan nya yang selalu membuat semua orang menyukai dirinya, gadis muda berusia 15 tahun yang kini sedang mengenyam pendidikan pertama nya di SMA Dirga Pertiwi. Wajah ceria yang mampu membuat semua orang tersenyum dan tertawa itu menyimpan sebuah rasa sakit dan kehilangan yang mendalam di hidup nya. Kecerian nya hanya temeng untuk menutupi setiap luka dan rasa sakit yang dia rasakan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faz16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pelukan Melati

Menatari pagi bersinar dari balek dedaunan pepohonan rindang membuat kedua anak manusia yang sedang tertidur lelap itu mengerjabkan mata nya saat mentari menusuk mata mereka.

Fellicia yang berada di pelukan Argha seketika bangun mengerjapkan matanya, gadis itu nampak sedikit terkejut saat tahu bahwa dia tidur dalam pelukan Argha. Wajah nya begitu tenang saat terlelap wajahnya begitu bersih dan menawan, Fellicia terdiam memperhatikan setiap jengkal wajah Argha.

" Aku tahu aku tampan, berhenti memperhatikan ku seperti itu Fellicia. " Celetuk Argha membuat Fellicia langsung mengalihkan pandangan nya dan bangkit dari pelukan Argha.

" Apa sih, orang aku cuma... cuman... cuman apa yah.. " Gumam nya bingung dengan ucapan nya sendiri. Argha tertawa pelan membuat Fellicia semakin tercengang melihat pertama kalinya pemuda itu tertawa dan tersenyum.

" Dia bisa sehangat itu, tapi kenapa dia muncul pada diri orang lain?. " Batin Fellicia. Argha berdiri membersihkan pakaiannya dan melihat keadaan yang sudah mulai stabil untuk kembali melanjutkan perjalanan mereka kembali.

" Ayo lanjut jalan, hari sudah mulai terang matahari akan membantu kita keluar dari sini. " Ucap Argha mengajak Fellicia untuk kembali berjalan untuk mencari jalan. Gadis itu mengganguk kemudian berjalan beriringan bersama.

" Kak Argha. " Ucap Fellicia.

" Hemz." Argha hanya membalas panggilan Fellicia dengan deheman pelan.

" Kembali dingin?, emang manusia paling aneh sedunia deh. " Batin Fellicia yang sedikit kesal namun dia juga tak enak jika mengucapkan nya langsung mengingat Argha datang hanya untuk menolong dirinya.

" Kenapa?. " Argha berbalik menatap Fellicia yang berjalan di belakang nya dan langsung berenti menabrak dada bidang Argha.

" Iiihhh, ngapain sih jalan pakek berhenti mendadak.. " Sunggut gadis itu dengan kesal menatap Argha yang kembali terkekeh pelan.

" Aku nanya kamu kenapa, eh gak di jawab. " Ucapnya singkat langsung meninggalkan Fellicia yang masih kesal. Argha tersenyum melihat tingkah Fellicia, hari harinya terasa lebih berwarna saat bertemu dengan gadis itu, senyuman yang tidak pernah di perlihatkan dan tawa yang belum pernah ada orang yang dengar bisa dengan mudah dia lepaskan bersama gadis yang baru saja dia kenal beberapa waktu itu.

Fellicia mengikuti langkah besar kaki Argha dengan gerutuan tak jelas, sepanjang jalan hanya terdengar suara Fellicia yang mengomel dan juga bertanya banyak hal namun Argha sama sekali tidak tertarik untuk menjawab pertanyaan nya itu yang kian membuat nya kesal.

***

" Paaa, ini udah siang dan tim SAR belum juga terlihat keberadaan nya bagaimana jika terjadi sesuatu pada Fellicia pa.. " Melati terlihat mondar-mandir menunggu kabar dan juga kembali nya tim SAR yang sedang mencari keberadaan putri semata wayang mereka.

Miko menahan tangan Melati membawanya kedalam pelukan dan berusaha menenangkan wanita itu, kedatangan Miko seketika membuat para guru dan murid lain terkejut karena mereka tidak tahu jika Fellicia adalah anak dari seorang pengusaha yang terkenal dan cukup di segani.

" Hadeee wanita itu, sekarang dia merasa takut kehilangan Fellicia kemarin kemarin kemana aja coba bahkan menatap Fellicia aja tak sudi. " Gumam Cantika tak suka melihat Melati.

" Ya ampun Can, kita ni lagi sedih mikirin keadaan Fellicia anjir. Kok bisa lo malah mikirin hal yang gak penting gitu sih. " Alexi mencubit pelan pinggang Cantik membuat gadis itu meringis pelan.

" Tapi kan emang fakta nya gitu, jangan jangan cuma formalitas aja kali. " Timpal Sherly membuat Cantika mengangukan kepala nya setuju dengan pemikiran Sherly.

" Udah deh, mending kita berdoa untuk keadaan Fellicia dan kak Argha jangan mikirin hal yang gak penting. " Ucap Alexia dengan penuh penekanan.

Tak lama tim SAR muncul dengan bersamaan terlihat di antara mereka ada 2 muda mudi yang mereka tunggu kembali dengan selamat, air mata Melati turun begitu saja saat melihat keadaan Fellicia yang baik baik saja. Wanita itu berlari kencang menghampiri putri nya memeluk nya dengan erat berderaian air mata.

Mereka semua menghampiri Fellicia dan Argha yang nampak kotor dan berantakan.

" kamu gak papa sayang, ada yang luka atau ada yang.. " Ucapan Melati terpotong saat tangan Fellicia melepaskan tangan dan menatap acuh Melati yang khawatir melihat nya itu.

Fellicia berjalan menghampiri Miko tanpa peduli dengan Melati yang terpaku melihat tingkah Fellicia yang acuh padanya, dia hanya mengikuti nuraninya. Dia adalah seorang ibu bagaimana pun Fellicia adalah putri nya tidak salah jika dia begitu kacau dan khawatir.

Fellicia memeluk erat tubuh Miko.

" Papa seneng kamu baik baik saja kak, setelah i i kita kerumah kita cek keadaan kamu papa takut kamu ada luka dalam atau cidera. " Gumam Miko memeluk erat tubuh Fellicia.

Teman teman menghampiri Fellicia dan memeluk nya dengan haru melihat keadaan sahabatnya yang selamat dan baik baik saja.

" Gue gak papa kok, ini semua atas doa kalian girls. " Ucap Fellicia kembali berpeluang bersama dengan sahabat baik nya itu.

Sedangkan Argha sedang berada di tempat kesehatan ada lebam di tangan pemuda itu yang harus di periksa, Fellicia mencari keberadaan Argha.

" Kak Argha, paa kak Argha yang datang nolongin Fellicia di tengah hutan sendiri dan hujan deras. Kalau gak ada dia aku gak tau apa aku masih bisa ketemu sama papa lagi atau enggak. " Ucap Fellicia membuat Miko segera mengedarkan pandangan nya melihat pemuda yang sedang di periksa tersebut.

" Iya sayang, kita kesana papa juga mau terima kasih karena dia usah nolongin anak papa. Kita juga harus tau apa dia terluka atau tidak nak. " Miko dan Fellicia menghampiri Argha yang sedang duduk dengan beberapa tenaga medis berada di samping nya.

Kedatangan Miko dan Fellicia membuat Argha tertegun.

" Terima kasih nak Argha sudah menolong Fellicia dan membawa nya pulang dengan selamat, om benar-benar berhutang balas budi sama kamu. Jika butuh sesuatu atau ada yang kamu perlukan hubungi saya segera dan jangan pernah sungkan. " Ucap Miko mendapat anggukan dari Argha.

" Saya kurang kerjaan saja om, makanya saya pergi mencari keberadaan gadis itu. " Ucap Argha datar membuat Miko nampak tercengang mendengar penuturan pemuda itu.

" Dia emang kek gitu pa, jangan di masukin hati. Dia orang baik baikkk banget asal papa tahu. " Fellicia berbisik pelan di telinga Miko membuat pria itu mengerti.

" Luka di punggung mu harus segera di bawa ke rumah sakit, saya takut jika terjadi infeksi. Karena disini kekurangan alat. " Ucap seorang tenaga kesehatan.

" Luka, luka apa yah mbk?. " Ucap Fellicia.

" Ada luka goresan di punggung nya, mungkin karena hawa dingin yang di rasakan nya membuat rasa sakitnya tidak dominan. " Fellicia langsung berjalan mendekati ke arah punggung Argha yang begitu nampak goresan cukup panjang membekas di sana.

" Kok bisa sih kak, kapan luka nya?. Apa karena gendong aku semalam yah apa kakak jatuh dan gak ngomong sama aku?. Paaa mana tadi malam aku tidur di pelukan kak Argha otomatis punggung nya benar-benar kesakitan tapi dia gak ngomong pa.. " Fellicia terus saja berbicara sesuai isi otaknya tanpa memikirkan apa yang baru saja dia ucapkan itu.

Hal itu sontak membuat Miko dan tim medis menahan tawa melihat tingkah Fellicia, sedangkan Argha memijit pelipisnya mendengar celotehan Fellicia yang tiada henti itu.

" Sayang, kamu sadar dengan apa yang kamu ucapkan barusan?. " Gumam Miko membuat Fellicia memikirkan apa yang baru saja dia katakan itu. Pipinya langsung memerah dan merasa benar-benar malu.

Fellicia berjalan meninggalkan Miko Argha bersama para tenaga kesehatan yang sedang tersenyum dan terkekeh melihat tingkah Fellicia yang langsung pergi tanpa berkata kata.

1
Texhnolyze
wow, thor! Gak sabar nunggu karya selanjutnya!
Faz: makasih kaka sudah meninggal kan jejak/Drool/
total 2 replies
Dzakwan Dzakwan
Aku jatuh cinta dengan ceritamu, tolong update sekarang juga!
Faz: ahhhhhhh maksih kome pertama kuuuu lopeee tunggu yah nanti aku update yang banyakk❤❤❤
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!