Seorang Pemuda biasa dari Dunia Modern yang melakukan Transmigrasi ke dalam novel yang tidak diketahui olehnya, menjadi Pangeran Kelima Kekaisaran yang sekaligus merupakan Duke Muda dari Utara, Kepribadiannya berubah menjadi Dingin dan Tidak acuh tepat setelah dia menjadi penguasa Utara dan memerintahkan Wilayah Utara. 2 Kepribadian berbeda dari Pemuda Biasa saja dan Lemah di kehidupan sebelumnya dan sekarang menjadi Duke Muda yang Dingin, apakah dia akan tetap berperan menjadi Duke Muda yang Dingin atau memutuskan merubah kepribadiannya menjadi dirinya sendiri sebelum terlambat, pada akhirnya itu tergantung pada keputusan nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfan von Arcadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketegangan Yang Mereda
(Pelayan Utama Luna mengambil cangkir teh hangatnya dan menyesapnya perlahan, membuat seolah-olah waktu berlalu lebih lambat.)
**HeadMaid Luna**: "Mengenai usia sebenarnya, aku tidak bisa memberitahumu, tapi aku hanya akan mengatakan bahwa aku jauh lebih tua dari yang kamu kira."
(Dia berbicara dengan nada suaranya yang biasa, tanpa ekspresi, tetap tenang dan terkendali. Dia sengaja memberikan jawaban yang samar dan ambigu, membuat Emilia dan Luvia penasaran dan ingin tahu tentang usia sebenarnya.)
**Lady Emilia Blackmoor**: "Aku mengerti, aku mengerti. Jadi, jawaban yang misterius dan enigmatis, persis seperti yang aku harapkan."
(Emilia tersenyum tipis, sedikit memiringkan kepalanya, terhibur oleh jawaban samar wanita tua itu. Dia tahu bahwa Luna menyembunyikan masa lalunya dan usia sebenarnya, dan pasti ada alasan di balik itu.)
**(Dalam pikiran, Emilia: Apakah dia berasal dari ras yang berumur panjang seperti Elf, Iblis, Kurcaci, atau bahkan Naga, tapi dia tidak terlihat seperti salah satunya? Atau bahkan sesuatu yang tidak bisa aku pahami.)**
(Sementara itu, Maid Luvia juga sedang melihat dan mendengarkan, sambil berpikir)
**(Dalam pikiran, Luvia: Begitu misterius... Dia sama sekali tidak bisa memberitahu kita usia aslinya...? Benarkah itu rahasia besar...? Padahal itu hanya sebuah usia, memberitahukan nya tidak akan merubah apapun)**
(Luvia melirik ke arah Kepala Pembantu Luna, alisnya sedikit berkerut saat pikirannya berputar-putar. Dia juga penasaran ingin tahu apa sebenarnya Luna itu, dan ras apa yang dia miliki. Tapi dia tidak bisa bertanya langsung, jadi dia hanya bisa diam-diam memikirkannya dalam benaknya.)
(Baik Emilia maupun Luvia sama-sama penasaran dan tertarik dengan usia dan asal-usul sebenarnya Luna, tetapi mereka tahu bahwa Luna tidak akan memberikan jawaban yang jelas. Emilia tertawa pelan dan mengangguk, menerima jawaban samar wanita tua itu untuk saat ini. Dia bersandar di kursinya, menyilangkan tangannya di dada.)
**Lady Emilia Blackmoor**: "Baiklah, mari kita lanjutkan dengan pertanyaan lain. Bolehkah saya tahu kapan tepatnya Anda bertemu Alfan untuk pertama kalinya? Hanya untuk memuaskan rasa penasaran saya."
**HeadMaid Luna**: "Ah, pertanyaan tentang pertemuan pertamaku dengan Alfan."
(Luna tersenyum tipis, mengenang kenangan pertemuan pertamanya dengan Alfan. Itu adalah momen yang tak akan pernah dia lupakan dalam waktu lama. Dia meletakkan cangkir tehnya kembali di atas meja dan menatap Emilia dengan tatapan datar namun hampir bernostalgia, seolah-olah mengenang masa lalu.)
**HeadMaid Luna**: "Aku bertemu dengannya saat dia masih bayi, tahu? Dia begitu kecil dan lemah saat itu, sepenuhnya bergantung pada orang lain untuk merawatnya."
(Bagaimanapun, Luna dibawa oleh Permaisuri Aurora, yang merupakan ibu dari Alfan. Aurora ingin Luna merawat putra bungsunya dan selalu berada di sisinya serta melayaninya saja, bahkan hingga lima tahun lalu ketika Alfan menjadi Duke of the North dan Luna terus bersamanya hingga sekarang.)
(Saat Alfan masih berada di Ibukota Kekaisaran dan Istana Kekaisaran, saat masih menjadi Alfan menjadi pangeran muda di Kekaisaran, Luna selalu berada di sisinya dalam setiap momennya. Seiring ia tumbuh dewasa, ia belajar tentang hal-hal yang disukai dan tidak disukai Alfan, serta berbagai kepribadiannya, mulai dari sisi baik dan manja, hingga menjadi kepribadian yang dingin dan tidak acuh juga kejam sebagai Duke of the North.)
(Akhirnya, Luna jatuh cinta pada Pangeran Muda Alfan, dan tentu saja, mereka mulai menjalin hubungan romantis seminggu yang lalu, sejak kepribadiannya tiba-tiba berubah lagi dan sejujurnya itu sangat aneh.)
(Tentu saja Luna tidak tahu bahwa Alfan yang dia kenal sudah tidak ada lagi, karena di dalam tubuh Pangeran/Duke Alfan sekarang adalah jiwa yang berbeda dari aslinya, Luna hanya berpikir bahwa Alfan kembali seperti di masa lalu saat masih kecil)
(Mungkin rasa cintanya pada Alfan dari penampilan dan tubuhnya yang masih terlihat sama, membutakan kebenarannya)
**Lady Emilia Blackmoor**: "Oh, jadi kamu bertemu dengannya saat dia masih bayi yang lucu, ya? Lucu sekali!"
(Emilia tak bisa menahan diri untuk membayangkan Alfan yang masih kecil di benaknya, seorang bayi kecil yang lucu, sepenuhnya tak berdaya di tangan Luna. Dia merasa ide itu sangat menggemaskan dan lucu, membuatnya tersenyum tipis.)
**Lady Emilia Blackmoor**: "Aku harus akui, kamu benar-benar setia pada Alfan. Kamu telah melayaninya selama bertahun-tahun. Hampir seperti kamu adalah ibu keduanya."
(Bagaimanapun juga, Luna kini menjadi pasangan kedua dan tunangan kedua Alfan, Lady Emilia Blackmoor adalah tunangan pertamanya, sesuai kesepakatan sebelumnya.)
**HeadMaid Luna**: "Ya, kurasa bisa dibilang begitu. Aku sudah bersamanya sejak dia masih bayi, dan aku melihatnya tumbuh dewasa serta mengalami segala hal bersamanya. Aku selalu berada di sisinya dalam suka dan duka, dan menyaksikan pertumbuhannya menjadi orang seperti sekarang ini."
(Luna terus berbicara dengan nada tenang dan tanpa emosi, namun ada sedikit kebanggaan dalam kata-katanya. Jelas betapa dia peduli pada Alfan, hampir seperti seorang ibu baginya.)
**HeadMaid Luna**: "Jadi, meskipun itu karena kesepakatan kita sebelumnya, di mana kamu menjadi tunangan pertama Alfan dan calon istrinya karena status sosialmu. Untuk keuntungan mu dan keluargamu, pastikan kamu tidak melampaui batas dalam memanfaatkan dia hingga membahayakan dia."
(Luna berbicara dengan tenang namun seolah-olah mengeluarkan ancaman)
(Alfan menerima Lady Emilia Blackmoor sebagai tunangannya, karena Emilia berjanji tidak akan menghalangi hubungan Alfan dan Luna, dan membiarkan Luna menjadi istri keduanya)
**Lady Emilia Blackmoor**: "Jangan khawatir, Kepala Pelayan Luna. Aku tidak berniat melanggar batas dengan Alfan. Meskipun pertunangan ini memang menguntungkan bagiku dan keluargaku, kau bisa yakin bahwa aku tidak berniat menyakitinya atau menyalahgunakan kepercayaannya."
(Emilia menjawab dengan nada tenang namun percaya diri, tidak takut dengan ancaman halus Luna. Dia memahami bahwa Luna melindungi Alfan dan telah lama berhubungan dekat dengannya, jadi kekhawatirannya dapat dimengerti).
**Lady Emilia Blackmoor**: Tentu saja aku akan memanfaatkan status Alfan sebagai Pangeran Kelima Kekaisaran dan Duke Utara, tetapi aku tidak akan pernah menyakitinya.
(Nona Muda Emilia tersenyum untuk sesaat, kemudian mengambil cangkir teh hangatnya dan menyesap nya sejenak, kemudian meletakkan lagi di atas meja)
**HeadMaid Luna**: "Baiklah. Aku senang kamu mengerti, Nona Muda Emilia. Wajar saja kamu memanfaatkan posisimu sebagai tunangannya, mengingat manfaat yang kau dan keluargamu dapatkan darinya."
(Luna mengangguk perlahan, sepertinya puas dengan jawaban Emilia. Dia bisa melihat bahwa gadis muda itu memahami batas-batasnya dan tidak berniat menyakiti Alfan, setidaknya untuk saat ini. Meskipun begitu, Luna tetap waspada, belum sepenuhnya mempercayai Emilia.)
(Disisi lain Luvia yang telah bersama dan melayani Nona Muda Emilia Blackmoor sejak kecil mau tidak mau setuju, meskipun dia tahu Emilia adalah wanita yang sangat licik dan manipulatif seperti Ibunya Emily Blackmoor, tapi disisi lain mereka adalah seseorang yang menghindari hal apapun yang benar-benar bisa merugikan dan membahayakan, apalagi mengingat Identitas Alfan)
**(Dalam pikiran, Luvia: Meskipun Lady Emilia berhasil bertunangan dengannya dan akan menjadi Istri pertama dari Alfan di masa depan demi mendapatkan keuntungan sangat besar, tapi resikonya juga besar jika dia benar-benar berakhir membahayakan Alfan yang merupakan Pangeran Kelima Kekaisaran dan sekaligus Duke Utara)**
(Nona Muda Emilia melihat ke arah Maid Luvia seolah-olah memahami apa yang dia pikirkan dan itu sepenuhnya adalah kebenaran yang harus mereka pahami. HeadMaid Luna kemudian berbicara lagi, Emilia dan Luvia langsung melihat ke arahnya lagi.)
**HeadMaid Luna**: "Jadi, mari kita hentikan pembicaraan tentang hal-hal yang menegangkan. Mungkin kita bisa saling mengenal dan mencoba menjadi lebih akrab sekarang?"
(Head Maid Luna lalu menatap Maid Luvia, yang merupakan pelayan pribadi Emilia, untuk ikut dalam percakapan dan meredakan suasana tegang.)
(Suasana di ruangan itu seolah berubah setelah saran dari Pelayan Utama Luna. Emilia melirik ke arah Pelayan Luvia, yang telah mendengarkan percakapan mereka dengan tenang sepanjang waktu. Emilia tersenyum tipis, menghargai upaya Luna untuk meringankan suasana dan menjauh dari topik-topik yang lebih berat.)
**(Dalam pikiran, Emilia: Hm, Aku baru ingin menyarankan nya perubahan topik, tapi dia sudah mendahului ku terlebih dahulu? Seperti yang diharapkan dari wanita dewasa dan berpengalaman)**
**Lady Emilia Blackmoor**: "Aku harus akui, itu ide yang bagus."
(Emilia setuju, dan pandangannya beralih ke Luvia, menunjukkan bahwa dia juga tertarik untuk lebih mengenalinya.)
**(Dalam pikiran, Luvia: Akhirnya, mereka berhenti membicarakan topik yang begitu tegang. Lagi pula, di masa depan, mereka akan berbagi suami yang sama, jadi setidaknya mereka harus menjalin hubungan yang baik satu sama lain.)**
(Maid Luvia, yang selama ini diam, kini merasa lebih nyaman dengan perubahan topik pembicaraan. Dia memberikan senyuman kecil, merasa lega karena percakapan mulai berbelok ke arah yang lebih santai.)
**Maid Luvia**: "Ya, aku setuju. Akan menyenangkan jika kita bisa lebih mengenal satu sama lain, mengingat... hubungan Lady Emilia dan HeadMaid Luna yang sama dengan Alfan, meskipun saya disini hanya menjadi pelengkap."
(Di salah satu ruangan di Istana Utara yang dingin namun hangat, ketiga wanita itu mulai berbicara dengan lebih nyaman dan santai.)
**Lady Emilia Blackmoor**: "Jangan katakan itu, Luvia. Kamu bukan hanya seorang pelayan biasa. Lagipula, kamu adalah pelayan pribadiku yang selalu berada di sisiku sejak aku masih kecil, sama seperti Pelayan Utama Luna yang selalu berada di sisi Alfan sejak dia masih kecil."
(Bagaimanapun juga, meskipun Nona Muda Emilia Blackmoor adalah seorang wanita yang sangat licik, manipulatif, dan bahkan kejam demi mendapatkan apapun yang dia inginkan, tapi disisi lain Emilia adalah seseorang yang sangat menghargai orang-orang yang setia padanya dan selalu berada di sisinya.)
**HeadMaid Luna**: "Aku setuju. Luvia, kamu adalah anggota penting dalam rumah tangga Lady Emilia. Kesetiaanmu patut dihargai."
(Meskipun HeadMaid Luna tidak benar-benar terlalu berada diantara hubungan mereka dan tidak berasal dari Rumah Keluarga Blackmoor, tapi Luna memahami mereka semua)
(Luna juga ikut berkomentar, menyetujui perasaan Emilia. Dia tahu betapa pentingnya memiliki orang-orang yang dapat dipercaya dan setia di sekitarnya, terutama bagi seseorang dalam posisi Emilia. Kata-kata kedua wanita itu membuat Luvia merasa dihargai, dan senyumnya sedikit melebar saat dia mengangguk sebagai respons.)
(Tentu saja, Maid Luvia mengetahui sifat asli Nona Muda Emilia Blackmoor, yang telah ia layani sejak kecil. Pelayan Luvia selalu menjadi bagian dari keluarga Blackmoor dan selalu mendampingi Emilia Blackmoor sebagai pelayan pribadinya.)
**Maid Luvia**: "Terima kasih, Nona Muda Emilia dan Kepala Pelayan Luna, saya merasa terhormat bahwa kalian menghargai kesetiaan saya."
(Pelayan Luvia membungkuk dengan rendah hati, merasa bersyukur atas kata-kata baik dari kedua wanita tersebut. Ia menghargai pengakuan mereka terhadap kesetiaannya dan peran penting yang ia mainkan di rumah tangga Keluarga Blackmoor.)
(Nona Muda Emilia Blackmoor mengisyaratkan agar Maid Luvia juga duduk agar bisa mengobrol dengan lebih nyaman dan santai. Luvia merapikan pakaian maid nya dan kemudian duduk disisi Nona Muda Emilia)
(Akhirnya percakapan berlanjut lagi dengan nada yang lebih lembut dan nyaman di antara ketiga wanita tersebut, akhirnya mulai saling mengenal satu sama lain dengan lebih baik.)
(Meskipun HeadMaid Luna masih jarang menunjukkan perasaannya karena ia masih sering memiliki ekspresi datar di wajahnya, seperti biasa)
(Suasana di ruangan tersebut semakin terasa nyaman dan rileks seiring para wanita terus berbincang dan saling mengenal. Api hangat di perapian dekat sana berderak pelan, menambah kesan hangat dan nyaman di ruangan. Cahaya lembut dari perapian memancarkan bayangan halus di seluruh ruangan, dan suara salju yang jatuh pelan di luar jendela terdengar samar-samar di latar belakang)
(Selain itu, meskipun Luna tampak tanpa emosi, dia sepertinya mulai melonggarkan pertahanannya sedikit saat berinteraksi dengan Emilia dan Luvia dalam suasana yang lebih santai ini.)