Hallo semua ini adalah karya pertamaku ya, aku baru pertama kali menulis novel ya jadi maklumin aja yah kalau kata-katanya kurang sempurna heheh.
selamat membaca ya
jangan lupa like dan coment biar author tambah semangat nulis nya.
Gbu..
Cerita ini menceritakan tentang cinta segiempat antara ketiga pria mencintai gadis yang sama.
Fitri adalah gadis jenius yang terlahir dengan segala kemampuannya baik dalam bidang IT mau pun bisnis dan yg lainnya. Namun sayang takdir berkata lain, ternyata gadis itu menderita kanker otak stadiun lanjut. Bagaimana kah Fillipo dan Dhanny mencari kesembuhan untuk Fitri? akankah cinta segitiga berakhir bahagia? atau sebaliknya?
Hingga suatu hari, ketika Fitri tahu bahwa ketiga pria itu adalah ketua mafia. Ia memilih kabur menghilang karena takut mereka juga akan membunuhnya. Dia juga harus mengetahui bahwa kedua orangtuanya dibunuh oleh Dhanny.
"Kumohon jangan bunuh aku". Pekik Fitri ketakutan sambil menangis histeris.
"Bagaimana mungkin aku membunuhmu? jauh darimu saja aku tidak sanggup". Tandas Fillipo.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FitrianiYuriKwon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Fitri terus berlari dengan sesekali membungkuk, dia berjalan keluar dari rumah sakit. Dia melihat Leo yang berjalan menghampirinya dengan wajah panic. Dia tidak mungkin meminta tolong Leo
“ Fitri, apa yang kau lakukan disini?”. Tanya Leo menghampiri gadis itu dengan wajah penuh khawatir
“ Akuuuuu…….”. Fitri melihat Dhanny, Fillipo dan Juga Lucas yang berlari kearahnya, serta beberapa anak buah yang mengepungnya.
Untung saja taksi itu berhenti didepannya, Fitri langsung menaiki taksi itu dengan langkah cepat.
“ Cepat jalan Paman”. Suruh Fitri pada supir taksi itu.
“ Baik Non”. Sang supir taksi langsung meninjak pedalnya dan menjalan kan mobil itu dengan begitu cepat
“ Cepat kejar dia. Kerahkan semua anak buah. Dia dalam keadaan bahaya”. Tintah Fillipo tegas kepada semua anak buahnya
“ Baik Tuan”. Sahut mereka
“ Leo, Lucas, Dhanny ayo kita kejar”. Mereka langsung masuk kedalam mobil wajah panic tergambar dari raut wajah mereka.
“ Apa yang terjadi Tuan?”. Tanya Leo sambil menyetir
“ Leo aku tidak butuh pertanyaanmu. Cepat lajukan mobilnya dan kejar gadis itu”. Bentak Fillipo. Leo langsung menambahkan kecepatan mobilnya.
“ Lucas, cepat kau lacak keberadaanya”. Perintah Fillipo
“ Baik Po”. Sahut Lucas langsung membuka laptopnya
“ Dhanny, kerahkan semua anak buahmu”. Suruh Fillipo
“ Sudah”. Sahut Dhanny singkat. Tampak sekali dia tidak tenang. Air matanya terjatuh tanpa dia sadari, wajah khawatir dan menyesal benar-benar tergambar begitu jelas.
“ Maafkan aku Fit”. Lirih Dhanny
“ Apa yang membuatmu sangat takut padaku?”. Gumam Fillipo sambil terus mematau Leo supaya mempercepat kelajuan mobil.
“ Jangan kan untuk membunuhmu jauh darimu saja aku hampir gilaaa”. Batin Fillipo lagi. Rasanya sulit sekali untuknya bisa bernafas jika harus terpisah dengan gadis itu.
Fitri semakin panic kala melihat mobil anak buah Fillipo yang mengejarnya.
“ Aku harus cari cara”. Gumamnya sambil terus berpikir.
“ Mereka pasti melacak taksi yang kutumpangi ini”. Ucap Fitri lagi. Dia harus menemukan cara supaya mereka tidak bisa mengejarnya.
“ Paman boleh aku pinjam ponselmu? Ponselku tertinggal”. Ucap Fitri dengan wajah memelas dan gaya imut. Supir taksi itu melihatnya sekilas
“ Pakailah Non”. Senyum supir taksi itu sambil memberikan ponselnya, pria paruh baya yang ramah.
“ Terima kasih Paman”. Senyum Fitri walaupun hatinya panic. Dengan cepat dia menghilangkan jejak dan menghapus denah lokasi taksi dia juga mengubah KB taksi itu dengan KB taksi lain sehingga dia bisa mengelabui mereka dan mereka akan tersesat karena mengejar taksi yang lain. Wajahnya tampak serius bahkan rasa sakitnya sudah tak dipedulikannya lagi, yang ada dipikirannya adalah lari dan menghilang sejauh mungkin dia tidak ingin hidup bersama kumpulan mafia yang kejam itu.
“ Kalian tidak akan bisa menemukanku”. Senyum Fitri setelah selesai melakukan aksinya dan benar saja anak buah Fillipo tak lagi mengejarnya, karena pelacak yang dia buat telah aktif tentu saja KB mobil taksi yang lain yang terlihat dilayar pelacak mereka.
“ Mereka tidak tahu aku siapa!!!”. Gumam Fitri sambil tersenyum sinis
“ Non, mau diantar kemana?”. Tanya supir taksi itu
“ Bandara Internasional Paman”. Senyum Fitri. Supir taksi itu juga tersenyum melihat gadis ceria itu
“ Nona mengingatkan saya pada putri saya”. Senyum supir taksi itu masih sambil serius menyetir.
“ Apa dia secantik diriku Paman?”. Tanya Fitri menggoda lelaki paruh baya itu. Sehingga lelaki itu tertawa melihat wajah menggemaskan Fitri
“ Dia sangat cantik Nona. Sekarang dia sudah tenang dialam sana”. Ucap supir taksi itu tersenyum kecut kala mengingat putrinya yang sudah meninggal beberapa tahun silam.
“ Jangan bersedih lagi Paman. Anggaplah aku putri Paman. Perkenalkan namaku Fitri cantik, baik hati, tidak sombong, dan juga jenius”. Ucap Fitri antusias dengan wajah menggemaskannya
“ Hahahha, Nona benar-benar menggemaskan. Terima kasih Nona sudah membuat saya tertawa hari ini”. Ucap supir taksi itu dengan penuh rasa syukur.
Tidak terasa mereka sudah sampai kebandara, dalam perjalanan yang asik bersama supir taksi itu, Fitri seakan melupakan semua kesakitan dan rasa takut yang dia alami.
“ Astaga, aku tidak akan uang”. Gumamnya sambil mengigit bibir bawahnya sambil menepuk jidatnya
“ Bagaimana ini”. Gumamnya lagi
“ Paman, aku tidak punya uang untuk membayar ongkos. Seperti yang sudah kuceritakan padamu tadi aku kabur”. Ucap Fitri dengan wajah bingung
“ Tidak apa-apa Nona. Tidak usah bayar. Justru saya harus berterima kasih pada Nona karena sudah membuat saya tertawa hari ini”. Senyum supir taksi itu tulus
“ Baiklah Paman, terima kasih”. Ucap Fitri
“ Paman ini ponselmu, aku sudah menciptakan sebuah aplikasi yang bisa kau gunakan untuk memperluas usaha taksimu. Kau hanya perlu memasukkan beberapa data pribadimu saja. Kau sudah bisa menggunakannya sekarang”. Senyum Fitri. Tentu sang supir taksi tidak mengerti
“ Apa Non?”. Tanya supir taksi itu tidak mengerti sambil mengambil ponselnya ketangan Fitri
“ Sudahlah Paman, aku tidak punya waktu banyak aku harus pergi dari Negara ini. Terima kasih Paman”. Ucap Fitri sambil keluar dari mobil. Supir taksi masih saja bingung dan tidak mengerti maksud dari gadis itu.
Fitri masih berjalan pelan sembari memegang perutnya yang terasa sakit. Dia merasa sudah aman, karena sebelum sampai bandara dia sudah meretas semua rekaman CCTV yang bisa mengambil gambarnya. Dia menciptakan virus untuk meretas semua rekaman itu, sehingga saat dirinya dibandara semua CCTV seakan tidak berfungsi. Ya dia meretasnya menggunakan ponsel sang supir taksi.
🤗🤗🤗😇😇😇😎😎😎😎👍👍👍👍🙏🙏🙏🙏
kasian fitri 😔😔😞😞
aku punya pandangan berbeda menurutku terlalu lebayy ya mencintai boleh tapi gak perlu berlebihan hingga lupa ada yang juga minta perhatian juga layak seorang adik
Dan kenapa kaka2nya gk ada yg minta tolong ke fitri utk mengetahui haker yg menghilangkan data2 perusahaan nya..kadang ceritanya gk masuk akal..
sungguh di luar nurul..