Istri Big Boss

ZAYN

Setelah bertemu Kaisar yang ternyata sudah babak belur karena ulahnya sendiri, aku kembali ke kamar untuk beristirahat. Dera sedang apa ya? Apa dia sudah tidur?

Aku masuk ke kamar tapi sangat sepi, aku mencarinya ke semua sudut kamar ini tapi tidak juga menemukannya. Aku juga sudah memanggilnya berulang kali tetap saja tidak ada jawaban.

Akhirnya, aku mencarinya di kamar mandi lagi, meski tadi juga sudah mencari di tempat ini tapi nihil. Siapa tahu saja dia tertidur sambil berendam, atau jangan-jangan dia tenggelam di bak mandi.

Aku bergegas menuju bathup, ada handuk yang tergeletak di sana, tapi berkali-kali aku memanggilnya tetap tidak ada jawaban.

Apa ini? Dia tidur di dalam air begini? Bisa-bisanya sih dia tidur memakai earphone begini.

Aku melepaskan earphone wireless dari telinganya, dan berusaha membangunkannya, tapi tetap saja gadis ini tidak mau bangun.

Apa dia benar-benar mengantuk? Sudahlah, lebih baik aku mandi dulu, nanti dia pasti syok saat bangun dan melihatku mandi. Aku akan pura-pura tidak tahu kalau dia ada di sini. Pasti akan menyenangkan melihat wajahnya yang kesal.

Aku memutuskan untuk mandi, di kamar mandi yang sama tempat Dera tertidur.

Bahkan sampai aku selesai mandi, gadis ini masih belum juga bangun, dia tidur seperti orang mati saja.

"Hei, Dera bangun!"

Aku terus memanggilnya, tapi gadis ini benar-benar seperti orang mati. Karena dia masih belum juga merespon, aku memberanikan diri untuk menyentuh tubuhnya. Tujuanku tentu saja lengan atasnya.

Aku memasukkan tanganku ke dalam air, tapi aku melakukannya dengan sangat pelan takut kalau aku salah menyentuh benda kembarnya yang sore tadi berhasil membangunkan si Juna, adik kecilku.

Setelah aku menggoyangkan tangannya, Dera berhasil bangun juga. Ia mengerjap, menggemaskan sekali, membuatku semakin ingin menjahilinya.

"Bangun cepat!" Aku memercikkan air di wajahnya, supaya dia kesal dan bangun.

"Kak Zayn. Ngapain di sini?" Dera menutupi dadanya dengan kedua tangan. Sepertinya dugaanku, dia sangat panik saat ini.

"Mandilah, di kamar mandi mau ngapain kalau nggak mandi, memangnya kamu, tidur di kamar mandi," jawabku sambil mengusap rambutku yang basah dengan handuk.

Dera terus memperhatikanku, mungkin ia terpesona dengan bentuk tubuhku yang terawat, dan juga otot perutku yang sempurna, pasti membuatnya semakin mencintaiku.

"Ngapain masih di sini sih, Kak? Aku mau pakai baju." Dera semakin terlihat kesal. Aku jadi semakin semangat untuk menjahilinya.

"Emang kenapa? Aku suka pemandangan di kamar mandi ini," jawabku lalu menatap pemandangan malam melalui kaca besar. Bathup di sini memang mempunyai view yang menyuguhkan pemandangan ibu kota di malam hari.

"Ke kamar sana kan bisa? Sengaja banget ya pengen lihat aku mandi," omelnya. Dera semakin lucu saat marah begini.

"Enak aja, bagusnya juga apa? Segede pingpong mana enak dilihat," jawabku berbohong. Sebenarnya, dua benda itu terlihat padat dan menggemaskan, sama seperti pemiliknya, tapi aku tidak mungkin berterus terang padanya.

"Enak aja, bawa sini pingpongnya, kalau lebih gede punyaku, aku lempar pingpongnya ke muka Kak Zayn yang nyebelin ini." Dera benar-benar terlihat marah kali ini.

"Belum apa-apa udah KDRT aja," sahutku sambil kembali memercikkan air ke wajahnya.

"Makanya jangan menghina!" Dera membalas dengan mencipratkan air ke tubuhku, aku tak peduli, melihatnya kesal benar-benar menyenangkan.

"Aku nggak menghina Dera. Aku ngomongin kenyataan," jawabku tanpa rasa bersalah.

"Kak Zayn tuh nyebelin banget tau nggak. Lihat ke sana, jangan ngintip!" pekiknya yang membuatku berhenti menjahilinya.

"Apa juga yang mau diintip," jawabku sambil berbalik badan memunggunginya.

Aku benar-benar berbalik dan tidak ada niatan sedikitpun untuk mengintipnya. Sudah cukup bermain-main untuk hari ini, dia pasti lelah setelah seharian pesta, sampai tertidur di bathup seperti tadi.

Sampai aku mendengar suara pintu dibanting, aku tidak lagi mendengar ocehan Dera. Setelahnya aku berganti baju dan kembali ke kamar untuk tidur.

Saat aku sampai di kamar, ranjang berukuran sangat besar itu terlihat kosong. Namun, aku menemukan sosok yang meringkuk tidur sofa. Kenapa dia tidak tidur di kasur saja?

♥️♥️♥️

...Karena kamu menyebalkan abang....

Jangan lupa like, komen, hadiah dan vote nya.

Sampai ketemu lagi 😘😘😘