NovelToon NovelToon
Behind The Executive Desk

Behind The Executive Desk

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rosee_

Ivana Joevanca, seorang wanita ceria dan penuh ide-ide licik, terpaksa menikah dengan Calix Theodore, seorang CEO tampan kaya raya namun sangat dingin dan kaku, karena tuntutan keluarga. Pernikahan ini awalnya penuh dengan ketidakcocokan dan pertengkaran lucu. Namun, di balik kekacauan dan kesalahpahaman, muncul percikan-percikan cinta yang tak terduga. Mereka harus belajar untuk saling memahami dan menghargai, sambil menghadapi berbagai tantangan dan komedi situasi yang menggelitik. Rahasia kecil dan intrik yang menguras emosi akan menambah bumbu cerita.

“Ayo bercerai. Aku … sudah terlalu lama menjadi bebanmu.”
Nada suara Ivy bergetar, namun matanya menatap penuh keteguhan. Tidak ada tangis, hanya kelelahan yang dalam.

Apa jadinya jika rumah tangga yang tak dibangun dengan cinta … perlahan jadi tempat pulang? Bagaimana jika pernikahan ini hanyalah panggung, dan mereka akhirnya lupa berpura-pura?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 - Kebohongan Tak Berujung

..."Kekayaan, kuasa, dan satu pernikahan yang penuh tipu daya."...

-

-

-

"Anda dari mana saja, Nyonya?" Trevor bertanya sambil melihat jam di tangannya. "Nyali Anda besar sekali karena tuan sudah sampai lebih dulu dari Anda."

"Terserah aku mau dari mana!" jawab Ivy ketus.

Lagipula siapa yang tidak memberitahunya?!

"Tuan menyuruh Anda pulang, bukan berkeliaran lagi." Trevor tidak terganggu dan tetap melanjutkan.

"Terserah kau saja." Ivy mendekat padanya hingga Trevor berinisiatif mundur beberapa langkah.

"Tolong kondisikan diri Anda, Nyonya!"

Bibir Ivy segera menunjukkan cibiran disertai tatapan jengah. "Kau bukan tipeku, dasar bodoh! Kecuali kau setampan suamiku!" Membuat Trevor berdehem keras untuk menetralkan rasa malunya.

"Kau sudah membujuknya, kan? Seperti yang aku katakan dalam pesan teks," desak Ivy kemudian.

"Sudah saya lakukan, tapi tuan adalah bos terakhir yang sulit ditaklukkan," jawabnya berlebihan.

"Kalau begitu aku nona ksatria pertama yang akan menaklukkannya!" timpalnya gamblang.

"Anda tidak seharusnya berkata begitu setelah empat tahun menikah," kelakar Trevor.

"Sialan ka —"

"IVANA!"

"Astaga, bos terakhir memanggilku!" Ivy tanpa memedulikan Trevor lagi segera berlari masuk ke rumah. Trevor hanya menggeleng dan mengikuti sang nyonya masuk.

Ksatria apanya.

"Sayangg ... " Ivy mendekati Calix yang sedang duduk di ruang tengah dengan cengiran lebar. "Kau sudah pulang ternyata. Trevor tidak bilang apa-apa, tuh," katanya sok polos.

Trevor di dekat mereka langsung memejamkan mata bersama helaan nafas pasrah. Sudah bukan sekali dua kali sang nyonya menjadikannya umpan tanpa perasaan begitu. Seperti biasa, mari tenangkan diri dengan sabar seperti gantungan kunci yang tidak bisa bicara.

"Apa aku mengizinkanmu berkeliaran lagi?" Nada dingin pria itu masih sama seperti tadi pagi.

Ivy lantas terkekeh canggung. Matanya tertuju pada Trevor yang menahan tawa.

Awas saja kau, ya!

"Aku tidak ke mana-mana, hanya berkunjung ke rumah Joevanca," jawab Ivy cepat.

"Carol memanggilmu?"

"Iya!" Ivy mengangguk.

"Larissa baru saja selesai menghubungiku," sahut seseorang dari arah meja makan di belakangnya, cukup membuat Ivy terkejut meski tak terlihat.

"Catherine? Lucas?" Mengapa mereka di sini? Bukan — maksudnya mengapa mereka berdua di sini tanpa pemberitahuan? Lagi-lagi, Ivy melayangkan tatapan tajam pada Trevor.

Kau tidak memberitahuku lagi?! Begitu arti tatapan matanya, namun yang ditatap segera menggeleng cepat.

Aku juga tidak tahu ini! Trevor berbicara dengan matanya.

"Maaf kami datang tanpa memberitahu. Kami hanya kebetulan lewat dan ingin melihat kalian." Catherine mengklarifikasi.

Siapa yang akan percaya itu? Kau datang untuk memastikan kami akur, kan? Ivy memaksakan senyum.

Catherine Theodore dan Lucas Theodore, sepasang suami istri yang merupakan ibu dan ayah mertuanya. Dua orang yang sangat mirip dengan suaminya ini!

"Tidak apa-apa. Maafkan aku karena tidak menyambut kalian." Ivy menampilkan senyum palsunya.

"Kamilah yang minta maaf karena membuatmu terkejut." Lucas angkat bicara dengan suaranya yang berat.

Hampir saja!

Untungnya ia bersikap manja bahkan memanggil sayang pada anak mereka, walaupun secara kebetulan karena beginilah respons otomatis sebagai pelindungan diri saat menghadapi suaminya yang kaku dan pemarah.

"Apa yang dikatakan Larissa?" tanya Calix. Ibu dan ayah itu beranjak. Ruang makan dan ruang keluarga tidak dibatasi oleh sekat sehingga keduanya berpindah duduk di sofa depan mereka.

Wanita paruh baya yang masih awet muda itu menyilangkan satu kakinya. Meski sudah berumur, ia adalah sosok yang tegas dan disegani. Jangan bertanya bagaimana ayah mertuanya. Pria itu sangat mirip dengan Calix dari segi fisik dan sifatnya tak berbeda jauh dengan istrinya. Intinya — suami istri itu sangat dingin dan menjaga jarak.

Rasanya seperti pertemuan bisnis, bukan keluarga, Ivy membatin dengan bosan. Tidak keluarga Joevanca, tidak juga keluarga Theodore. Mengapa ia harus berdiri di antara dua keluarga besar itu?

"Soal mengapa putrinya belum hamil," jawab Catherine tanpa berbasa-basi. Terdengar helaan nafas Calix di sebelahnya.

Sebegitu takutnya kalian jika keluarga ini membuangku? Ivy sudah terbiasa dengan sikap keluarganya sendiri.

"Aku juga penasaran. Pemeriksaan kalian dinyatakan normal, lalu apa yang terjadi?" tanya Catherine dengan raut wajah datar. Kebetulan Calix juga menjalani pemeriksaan.

Pantas saja dia datang hari ini. Ingin memastikan kami tidak berbohong soal hubungan kami, kan?

"Kami baik-baik saja, Catherine. Mungkin kami belum dipercaya untuk memiliki anak," jawab Ivy tenang, meskipun berbanding terbalik dengan isi hatinya.

Catherine mengangguk, meski matanya tidak berhenti menelisik keduanya dengan curiga.

"Keluargamu ingin kami mempertimbangkan dirimu lagi meski aku tidak tahu untuk apa itu. Kami bukan mertua yang akan memaksa putra kami untuk menceraikan istrinya yang tidak bisa hamil," ucapnya tegas. "Kecuali —" Catherine tidak melanjutkan ucapannya.

"Kami berdua baik-baik saja, Mom," sambung Calix. "Kami saling mencintai saja sudah cukup," lanjutnya.

Ivy tidak mengeluarkan suara. Wanita itu terdiam dengan pandangan menatap meja yang kini terisi empat gelas jus dan cemilan kecil, namun ia tahu Calix sedang menatapnya diam-diam.

Bukankah terlalu banyak kebohongan? Kapan mereka akan berhenti berpura-pura? Rahasia mereka tidak mungkin disimpan selamanya.

"Naiklah ke kamar. Aku menyusul sebentar lagi," perintah Calix pada Ivy. Wanita itu mengangguk patuh dan berdiri.

"Ah, benar. Mereka pasti lelah. Kita sebaiknya pulang, Sayang," ujar Lucas pada istrinya.

"Mengobrollah dengan Calix sebentar. Aku akan meninggalkan kalian," kata Ivy tersenyum.

Ketiganya memperhatikan Ivy hingga wanita itu menghilang dari atas tangga.

"Aku yakin sudah membahas ini." Calix akhirnya bersuara lagi.

"Mom memang bilang tidak akan ikut campur, tapi mom tidak akan menahan wanita itu di sini." Catherine berkata dengan tegas.

"Lalu, apa bedanya itu?" cibir Calix sinis.

"Dia wanita yang menyukai kebebasan, tapi hidupnya ditekan seperti ini. Mom tidak mengerti mengapa kau mempertahankannya, padahal cinta itu saja adalah kebohongan."

"Mom." Calix berusaha menahan diri meski rahangnya sudah mengeras.

"Sayang ..." Lucas memberi rangkulan pada istrinya. "Biarkan mereka berdua."

Catherine menghela nafas, kemudian beranjak bangun dan meraih tas tangannya. "Aku lebih suka dia pergi, tapi jika kau tetap ingin dia di sini, itu terserah padamu," ucapnya, sebelum melangkah pergi dari sana.

Lucas belum menyusul. Ia mendekati putra semata wayangnya itu, kemudian menepuk-nepuk pundaknya.

"Jangan pusingkan perkataan ibumu. Tidak perlu khawatirkan apa pun jika kau memang mencintainya." Kecuali, cinta itu memang kebohongan.

"Daddy pulang." Calix hanya menjawab dengan anggukan.

...~o0o~...

1
safaana
terkena jebakan sendiri kan ivy
safaana
kenapa perhatiannya yang begitu manis,di lakukan nya sewaktu ivy tidak sadar,jdi terasa tidak lengkap calix
safaana
apa yang di tulis Thor aku pahami ajah,semisalnya ada salah kata atau typo aku ma' lumi dan pahami selagi ceritanya masih di mengerti
safaana
ivy alasanmu terlalu ringan jdi terlalu mudah di curigai,apalagi CEO nya terkenal galak kaga ada yg percaya dengan alasanmu,
safaana
thor jangan yg berat2 konfliknya takut berpisah dan gak nyambung lagi putus deh
safaana
kasih sayang dan cinta dari keduanya sudah ada cuman belum saling mengakui,di kasih yg manizz manizz meleleehh akoh,
WOelan WoeLin
next kak
firna khusnul
pagi2 🔥🔥🔥 thor /Smile/
ig: arosee23: Hehee😜
total 1 replies
Trituwani
hareudang hareudang...🔥/Joyful/
ig: arosee23: pake kipas angin yak😆
total 1 replies
Nani Naya
manis terus juga gpp KK😀, semangat ditunggu up nya
luzy_rm
Rasanya hangat campur sedih, sesusah itu mencari teman ya ivy...
Trituwani
masya allah meleleh adek bang....
mungkin si ivy klo melek jg bakal meleyot ya /Applaud/emhh manisnya abang cal/Kiss/
semangat kaka sehat selalu
firna khusnul
emmm sooo sweat bangettt
Nani Naya
bebas apa kata othor aja💪💪💪
Nani Naya
seneng sama ceritanya, kalau bisa konflik nya jangan berat2
Trituwani
lanjut ka semangattd/Kiss/
ig: arosee23: Makasii
total 1 replies
Cing_
Semangat thor🔥 emm Niatnya mempermudah thor, tapi secara Pribadi aku lebih srek sja bila di tulis dengan nominal dollar sj, soalnya pas aku baca scene bgian uang yg di tulis dalam rupiah, vibes yg aku rasakan tentang latar western novel ini hilang seketika di otakku thor🏃‍♀️
Cing_: Sebenarya tdk perlu revisi bab ini, toh sdh jadi juga kan. Tpi secara pribadi aku, keinginanku untuk bab selanjutnya nanti pakai dollar sj✌️
maaf kesan ny ngatur thor, piccc🙏😁
total 2 replies
Cing_
Semangat thor, sampai tamat ceritanya ya🔥
pliss thor jangan sampai hiatus lagi yaa and jaga kesehatan selalu
WOelan WoeLin
lanjut thor
smangat 💪💪💪
firna khusnul
seru.. penasaran alur crtanya... trus karakter tokohnya beda... jd spesial
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!