NovelToon NovelToon
Wanita Pertama Presdir

Wanita Pertama Presdir

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Cintapertama / Cintamanis / Chicklit / Tamat
Popularitas:52.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: ade eka

Keanu Wiratmadja
Presdir muda yang tak pernah tertarik pada seorang wanita selama hidupnya, tiba-tiba hatinya tergerak dan ingin sekali memilikinya. Karena dia wanita pertama baginya.

Keana Winata
Putri semata wayang yang sangat disayangi ayahnya, tapi bukan berarti dia putri yang manja. Dia berbeda, sehingga dapat membuat seseorang tergerak hatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ade eka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 30

Takut-takut Ana mengangkat kepalanya. Jantungnya berdegup sangat kencang saat dia melihat Ken yang ternyata sedang memandangnya dengan seringai licik.

***

Dengan cepat Ana menundukkan kepalanya lagi. Kini Ken berdiri di samping Ana, dia menundukkan kepalanya agar sejajar dengan kepala Ana. Ken menoleh ke arah Ana sambil menahan senyumnya.

"Selamat pagi, Nona Ana!", ucap Ken setengah berbisik.

Ana menoleh ke arah suara yang berada di sebelahnya masih dengan posisi membungkuk. Dan dengan gerakan cepat Ken mengecup bibir Ana. Mata Ana terbelalak, tubuhnya menegang. Lagi-lagi dia mendapat serangan dadakan. Ana mematung layaknya robot, kesadarannya hilang tiba-tiba.

"Morning kiss", bisiknya di telinga Ana. Kini wajah Ana sudah merah dan mengepulkan asap seperti wajan panas.

Dari arah pandangan mereka, Sam dan Han tidak mengetahui apa yang sudah dilakukan kakaknya sehingga membuat wanita di sebelahnya menjadi kaku. Mereka hanya menjadi penonton setia bagi kakaknya saja.

"Ikuti aku!", ucap Ken langsung menggenggam tangan Ana dan menariknya masuk pintu lift khusus. Kesadaran Ana belum pulih benar, dia hanya bisa mengikuti Ken dengan langkah terseok.

Dengan percaya dirinya Sam akan masuk ke dalam lift mengikuti Ken dan Ana. Tapi baru sampai depan pintu lift, Sam sudah mendapat tatapan tajam dari kakaknya. Tatapan itu sangat tajam sehingga bisa menusuk langsung mata Sam. Dan tatapan itu mengisyaratkan bahwa keberadaannya tak ingin diganggu oleh siapa pun. Sam mengerucutkan bibirnya dan berbalik saat Han berada di belakangnya. Jadilah Sam menubruk Han, benar saja Han langsung memasang wajah jijik pada Sam. Adegan romantis ini langsung memulihkan kesadaran Ana.

Ana memandang jemarinya yang digenggam oleh Ken dan ada dua orang lagi di hadapannya. Wajahnya bersemu lagi. Ana mengguncangkan tangannya agar Ken melepaskan genggamannya, karena dia malu apabila ada yang melihat. Tapi Ken tak urung melepaskannya, malah mempererat genggamannya sambil menyunginggkan senyum termanisnya.

Kini Ana malah tak bergeming memandang wajah Ken yang luar biasa tampan, tak seperti biasanya. Pipi Ana merona sudah seperti tomat dengan kepulan asap di atasnya.

"Aku tampan bukan!", ucap Ken tersenyum.

Tanpa sadar Ana mengangguk pelan membuat Ken melebarkan senyumnya. Ana membulatkan matanya lebar saat dia sadar dengan apa yang dilakukannya. Ana membuang pandangannya ke samping sambil merutuki diri sendiri dan Ken pun melihatnya jadi tersenyum gemas.

"Ah, Kak Risa!", Ana tiba-tiba ingat bahwa sekretaris ayahnya itu masih ada di luar. Ana akan melangkah menghampiri Risa, tapi genggaman tangan Ken menahannya. Dan dia mengurungkan niatnya.

"Han!", Ken memerintahkan Han menggunakan isyarat matanya untuk membawa sekretaris Risa bersamanya.

"Baik Tuan", pintu lift pun tertutup bersamaan dengan Han mengangguk mengerti.

Saat ini di dalam lift tinggal hanya mereka berdua, Ken dan Ana. Ken dengan santainya menggenggam tangan Ana sambil, sedangkan tangan yang satunya dia masukkan ke dalam saku celana. Ana hanya pasrah menerima perlakuan Ken dan memandang lurus ke depan sambil menahan rasa gugupnya.

Dari pantulan dinding lift tanpa sengaja pandangan mereka bertemu, hal itu membuat Ana kikuk. Ana mencoba melepaskan tangan Ken dari tangannya. Namun seakan terbuat dari besi, tangan Ken sangat sulit untuk dilepasnya. Ken mengurai senyumnya, dia menaikkan dagu Ana agar wajahnya sejajar dengan wajah milik Ana. Hingga mata mereka saling beradu.

Jantung Ana dan Ken berdetak saking kencangnya hingga terdengar saling bersaut-sautan. Keduanya mengalihkan pandangan ke arah berlawanan untuk membuang rasa canggung di antara mereka.

"Hah, kenapa harus seperti ini. Sungguh memalukan! Mau dikemanakan harga diriku!", umpat Ken dalam hati.

Ken berdehem untuk menetralisir perasaan gugupnya, "eherm, eherm".

Dirasakannya tangan Ana yang kedinginan menahan rasa gugupnya, Ken berinisiatif memasukkannya ke dalam saku jasnya agar lebih hangat.

Ana yang mendapat perlakuan manis seperti itu, dia refleks menoleh. Matanya terbuka lebar dan dia mengangkat satu alisnya. Ana memandang Ken dengan wajah penuh tanda tanya.

"Tanganmu dingin!", ucap Ken santai sambil mengedikkan kedua bahunya.

Pipi Ana otomatis merona. Ana sangat malu, di menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan pipinya yang sudah seperti tomat.

Ken mengulurkan tangannya untuk mengangkat dagu Ana lagi agar wajahnya terlihat jelas. Ken ingin sekali melihat wajah Ana yang sedang bersemu sehingga begitu menggemaskan baginya. Ana sangat malu saat wajahnya berhadapan dengan wajah Ken, apalagi saat ini pipinya yang sedang merona. Ana menoleh ke samping untuk menghindari tatapan mata Ken.

"Ting!", suara yang menunjukkan lift itu sudah sampai di tempat tujuan pun mengalihkan perhatian keduanya. Ken melirik ke arah pintu lift yang sudah terbuka dan memutuskan untuk melangkah keluar yang diikuti oleh Ana.

"Hah, padahal hampir saja!", ucap Ken dalam hati sambil menggiring Ana keluar lift.

***

Sementara di bawah, sepeninggalan Ken dan Ana, Sam membuat pengumuman yang membuat semua orang yang ada di sana tercengang.

"Kalian lihat tadi, dia merupakan Nyonya masa depan kalian. Jadi ke depannya jika kalian bertemu dengannya lagi, kalian harus menghormatinya seperti kalian menghormati kami. Dan jangan sekali pun di antara kalian berani membocorkan informasi ini pada media. Simpan baik-baik untuk diri kalian sendiri. Jika sampai hal itu terjadi, maka tamatlah hidup kalian", pengumuman yang dibarengi ancaman diberikan oleh Sam yang biasanya terlihat santai. Wajahnya nampak serius kali ini.

Sebenarnya tadi saat Ken sudah berada di hadapan Ana, Sam sudah memberi aba-aba agar para karyawan itu berdiri tegak dan tidak membungkuk memberi hormat lagi. Dan tingkah Ken pada Ana tak luput dari pandangan mereka. Sungguh keajaiban yang luar biasa terjadi pagi itu, pikir mereka kebanyakan. Pasalnya bos mereka itu selalu dingin dan angkuh terhadap wanita. Mereka menjadi saksi bahwa setiap ada wanita yang berkunjung untuk menemui Ken, baik dengan alasan bisnis atau bukan, Ken tidak pernah menanggapinya. Dia lebih memilih Han untuk menanganinya. Meskipun semua wanita yang datang adalah dari kalangan terpandang, Ken tak pernah peduli.

Pernyataan yang Sam berikan tak mendapat bantahan maupun sanggahan. Semuanya hanya bisa berkomentar dalam hati. Karyawan yang bekerja pada perusahaan Ken, dituntut untuk memiliki integritas dan loyalitas yang tinggi dan itu berbanding lurus dengan gaji yang mereka dapatkan. Mereka mendapat gaji tiga kali lipat dari gaji karyawan kebanyakan.

"Baiklah, kalian bisa bubar!", perintahnya kemudian. Dan semua bergerak teratur membubarkan barisan dan terlihat mengantri lagi di depan lift. Sedang Risa masih terlihat mematung.

d p

"Nona Risa, silahkan ikuti saya", ucap Han sopan pada Risa. Risa pun mengangguk membalas ucapan Han.

"Hai, Nona Risa! Apa kabar? Namaku Sam", Sam memperkenalkan diri dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman pada Risa.

"Ya, tentu saja! Siapa yang tidak mengenal anda Tuan Sam", Risa membalas tangan Sam dan tersenyum sopan padanya.

Han sudah mengerti pada tingkah Sam yang selalu sok ramah pada semua wanita.

"Cih dasar!", umpat Han dalam hati.

"eherm, eherm", Han berdehem untuk menetralisir suasana tapi tak luput dari perhatian Sam dan Risa.

Risa yang nampak bingung hanya memasang wajah datarnya. Sedangkan Sam hanya tersenyum menanggapi tingkah Han.

"Mari nona", Sam menunjukkan tangannya ke arah lift agar Risa mengikutinya. Tak lupa Sam memasang senyum semanis mungkin, sayangnya Risa hanya menanggapinya dengan tersenyum sopan.

Han memutar bola matanya tak percaya. Akhirnya dia menjadi penonton langsung dari aksi yang biasa di jalankan Sam untuk menggoyahkan wanita.

Pintu lift terbuka, mereka bertiga pun memasukinya bersamaan.

1
Yuly Yanty
sekarang hadir kembali di tahun 2025 untuk membaca novel yang sama😁
Dian Astutik
Luar biasa
Ananda Muthaharoh
semangat sam mendapatkan cinta sarah, semoga km bahagia sam. jngan pntang menyerah sblum jnur kuning melengkung hahaha
Ananda Muthaharoh
hahahaha siHan dijadikan kelinci percobaan sm siKen, semangat Han, basmi pelakor berbulu domba.
Ananda Muthaharoh
si joice halu, kepedeannya tingkat tinggi, pas nanti siken dateng bawa pasangan baru deh km jatuh.
Ananda Muthaharoh
jngan protes sam, biarkan kakakmu bahagia dg caranya, hahahaha
Ari_nurin
tapi kan mereka tega membunuh ayahmu Ana .. jangan terlalu naif lah.. bahkan target berikutnya adl kamu ana .. ayo ikut aja saran Ken ..
Yuly Yanty
Udah lama baca novel ini,waktu pake hp yang lama.sekarang ketemu lagi,baca lagi aja.maaf aku lupa like, keasyikan baca maraton Thor..
Rinda
harusnya Ken jadi Sam, banyak yg seperti ini 😊
ganti nama
kagetlah woy si ana nya Krn luma dapat informasi lengkap dari ayah nya Danu
ganti nama
masa Ken tak tahu itu rumah orang yang membantunya saat susah dulu
Ayla Anindiyafarisa
aku baca lagi thor,udah lama banget aku baca ini dulu, ini aku baca lagi karena ganti hp
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Ely
sedikit.horor
Rara Kusumadewi
misi penguntit di mulai
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Budi Raka
sarah💗sam
Mamah Kekey
pemula
hartatik hartatik
mampir kaya pernh bc tp lupa..
nina nurjamilah
sangat menghibur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!