Seorang pria bernama Boby Goloberg berusia 25 tahun, mati mengenaskan ditabrak oleh Truck-kun.
Bagaimana nasibnya selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A Giraldin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 13.13 V2: Newspaper
“GRAAWWRRRR!!!” aumannya.
Keras sekali dan cukup menakutkan. Gigi-gigi tajamnya bisa mengoyak-ngoyak tubuh manusia biasa dengan mudah. Ukurannya besar sekali, mungkin sekitar 10 meter.
“AAAAAA!!!” teriak keduanya sangat keras.
Misaki langsung melirik ke arah belakang. “CEPAT BAWA AKU PERGI DARI SINI!!!”
“BA-BAIK... MI-MISAKI-SAMAAA!!!”
Saat mereka berdua pergi begitu saja layaknya Misaki sedang duduk di atas kursi terbang dan kursi terbang super cepat itu adalah Clay, Boby terlihat berlari sekuat tenaga.
Hebat sekali, yang satu licik, satunya berlari cepat. “Oyy! Berani-beraninya kalian meninggalkanku!”
“RAAAAWWWWWRRRRRRR!!!”
Karena teriakannya lebih keras lagi, Boby auto menunjukkan ekspresi ketakutan lebih mendalam lagi. “Oke, waktunya berlari lagi.”
“AAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHRRRGGGGHHHH!!!”
Teriakan hebat disertai melompati batu-batu besar penghalang, pohon yang tiba-tib roboh, pohon terlempar ke arahnya, dan lain sebagainya.
Itu semua dilakukan dengan sangat keren dan menakjubkan. Seperti para pemain profesional dalam hal ice skating, dance, jump, dsb. Ketika semua ilmu itu dan lain sebagainya dicampurkan menjadi satu, jadilah Boby Goloberg.
Boby kemampunnya lebih dari itu, tapi biar gampang saat dirinya panik, semua hal keren bisa dilakukannya.
“Gyahahaha. Jangan sampai anjing itu menggigitmu ya, Boby!” pinta Found-jichan.
“GYAAHHH!!! MA-MANA MUNGKIN AKU BISA MELAKUKANYAAA!!!”
Saking cepatnya dia berlari, debu-debu sampai tak bisa mengimbanginya. Anjing saja sampai kemasukan debu. “Ogg! Eee... gekku.”
Bahkan sampai pingsan. “Wohoho. Anak angkatku memang hebat.”
Setelah dia berhasil kabur dan merasa aman, Found-jichan ada begitu saja di belakangnya. Dirinya yang sedang duduk santai di atas batang kayu jatuh rapi, dikagetkan. “Baa!”
“KYAAA!!!” teriaknya keras. Sudah seperti cewek saja.
“Bwahahaha! Anak hebat. Larimu kencang sekali ya!” pujinya.
“Tidak.” Dia tidak menerimanya dan memilih menundukkan kepalanya. “Aku tak sehebat Found-jichan. Kau tak pernah takut, tapi aku selalu.”
Mendengar itu, Found-jichan tersenyum lebar. Ia mengelus-elus kepalanya disertai berkata, “Hehehe. Kalau mau tidak takut sepertiku, jadilah orang paling takut di dunia ini.”
Karena bingung, Boby melirik ke arah belakang. “Apa maksudmu, Found-jichan?” tanyanya.
“Saat manusia ketakutan, segala hal akan menjadi aneh. Seringkali, keberanian muncul begitu saja. pikiranmu akan terfokus ke satu. Bagaimana cara mengatasinya. Seperti itulah maksudku.”
Karena belum mengerti, Boby sempat memikirkannya, tapi otaknya malah berasap.
Found-jichan yang melihatnya malah tertawa terbahak-bahak. “Bwahahahaha! Aaaa... heeh...” senyumnya lebar. “Tak perlu dipikirkan sekarang. saat kau tahu jawabannya, lakukanlah. Aku tahu kau bisa melakukannya, Boby.”
Mengingat hal itu, Boby yang saat ini sedang berlari ketakutan dengan sangat kencang, dirinya tersenyum lebar. “BWAHAHAHAHAHA!.” Disertai tertawa terbahak-bahak.
“AKAN KU PERLIHATKAN PADAMU. JADI, LIHATLAH DENGAN BENARRRRR!!!” teriaknya sangat keras. Kata-kata penuh keyakinan membuat Misaki langsung berkata:
“Berhenti.”
Clay berhenti begitu saja. “Baik.”
Ia tersenyum tipis. “Walau kau jelek, sepertinya ada sesuatu di dalam dirimu. Cobalah kalahkan makhluk itu, dasar Budak jelek.”
Clay di dalam hati berkata: “Misaki-sama sepertinya sangat yakin akan apa yang dia lakukan selanjutnya. Senyumnya terlihat berani. Sepertinya, orang tanpa sihir itu bisa melakukannya.”
Terlihat, Boby berdiri di tengah-tengah. Tegak lurus disertai memperkuat segala otot-otot tubuhnya, lalu... siap-siap untuk berlari, pemandangan seperti ini tak bisa untuk tidak dilihat.
“Huhhh...” embusan napas panjang. Keringat panas super banyak, menghilang satu detik lebih lama. Dan...
“RAAAAWWWRRRRRGGGHHHHH!!!”
Teriakannya begitu keras. Saking miripnya, Orca sampai menatap tajam Boby. Pertengahan, adalah medan tempur sebenarnya.
“Hehh...” gigi-gigi tajamnya ia perlihatkan. Makhluk seperti banteng ini langsung berlari cepat seperti mau menggigitnya.
“GRAAWWRRRRHHHH!!!”
Setelah ia berhasil memancing Orca ke depannya, di dalam hatinya dirinya berkata: “Kalau mati, aku tak bisa menjadi Raja Iblis. Hidup... hahaha. Walau otot-otot ini lemah, semua yang ku jalani berat.”
Senyumnya penuh rasa yakin. Ia melirik ke arah kiri. “Found-jichan, batang pohon itu bisa ku ambil bukan?”
“Hahaha. Coba angkat terus!”
“Eeeggg! I-ini berat sekali. Mana mungkin benda seberat ini bisa ku angkat.”
Terlihat pemandangan Found-jichan dan Boby yang sedang melakukan dua hal berbeda. Found hanya menonton, sedangkan Boby berusaha mengangkat batang pohon agar bisa membuktikan dirinya kuat.
“Eeeggg!!! Berat sekaliii!!!”
“Hehh...” senyumnya lebar. “Kalau tak bisa, minta bantuan ke siapa gitu. Bukan bantu angkat, tapi sebuah semangat, akan membuatmu berada di puncak segalanya.”
“Semangat? Dari Found-jichan kah!” tebaknya.
Dirinya tersenyum tipis agak kesal. “Dari para wanita jahat. Walau mereka menyebalkan, teriakan mereka lucu. Cobalah meminta dukungan dari mereka, Boby!”
“O-oke. Tapi di sini tak ada wanita.”
Senyum lebar ditunjukkannya lagi. “Mungkin disuatu tempat, akan ada wanita. Mintalah kepadanya ya, Boby!”
“Ba-baiklah.”
Selesai mengingat hal itu, ia langsung membalikkan badannya ke belakang. Dirinya menarik napas dalam-dalam, dan... “MISAKIIIII!!! DUKUNG AKUUU!!!” pintanya sambil teriak sangat keras.
Misaki yang mendengar hal itu dengan sangat jelas, langsung tersenyum lebar.
“Dia tidak sopan sekali!” marahnya. “Jangan memenuhi keinginannya, Misaki-sama!” pintanya.
Dia melirik ke belakang sebentar. Tatapannya menjadi mengerikan. Clay langsung keringat dingin dan hilang begitu saja. “La-lakukan saja, hahaha.”
“Terimakasih.”
Senyumannya sangat indah, hal itu membuat wajah Clay memerah hebat. “Sa-sama-sama.”
Begitu Misaki melirik ke arah depan, ia langsung menarik napas dalam-dalam dan... “KALAHKAN MAKHLUK ITU, BUD__ BOBY JEL__”
“OYYY! KAU NIAT ATAU TIDAK MENYEMANGATIKU!?”
Ekspresi lucunya, membuat Misaki tertawa kecil. “Kekeke. Kalau dilihat dari jauh, laki-laki yang lebih muda dariku, ternyata tak seburuk itu.”
Ia mengembuskan napas panjang. “BOBY-SAMAAAAA!!! KALAHKAN DIA UNTUKKUUUU!!!”
Teriakan yang menyebut namanya, membuatnya terdiam sebentar. Senyum lebar ditunjukkan. Sesuatu, di dalam dirinya, sepertinya muncul. Apa itu?
“Hahaha. AAAAARRGGHHHH!!! AKAN KU KALAHKAN DIA UNTUKMU, MISAKIIII!!!”
Teriakan disertai semangat, membuatnya langsung membalikkan badan dan melihat dengan jelas lawannya.
Misaki yang menerima jawaban itu, membuat wajahnya agak memerah sedikit. Dirinya tersenyum kecil dan langsung berkata, “Hehh... dasar Boby jelek. Aaahh! Jangan panggil dia lagi budak.”
Raut wajahnya muram. “Bahh... aaaa... aku harus memanggilnya ‘sama’. hahh...” embusan napas kecil. Ia tersenyum kecil dan lanjut berkata, “Terserahlah.”
Saat ini, beralih dari itu semua, raut wajah Boby terlihat sangat menakjubkan. Dua ekspresi dalam waktu bersamaan, itu keren sekali.
Ketakutan dan keberanian, ditutupi oleh senyuman, dua dengan satu, tangan kanan ke atas, dikepal, lalu dilentangkan lurus ke arahnya. Saat jarak masing-masing sekitar 1 meter, Boby langsung berbisik kecil, yakni: “Air mancur.”
Dari bawah, tepat menyelimuti seluruh tubuh Orca, jeda satu detik, membuat semuanya terhenti.
Semua mata langsung tertuju kepada Boby. Misaki menunjukkan ekspresi kaget, Clay matanya membelalak, dan Orca ketakutan sekali.
Click. Ia menjentikkan jari jempol-telunjuk kanannya dan... “Hehh... aku menang.”
Air mancur super deras muncul dari bawah dan membuat Orca terpental ke atas. entah apa yang ada di dalamnya, tapi karena Orca tak bisa bernapas di dalam air, ia kehabisan napas dan pingsan begitu saja.
Air hilang begitu saja dan Orca kalah. Selain pingsan, entah kandungan apa yang ada di dalam air, seluruh badannya terasa terpanggang begitu saja.
Mungkin air panas tepatnya. Walau tak seperti air mancur, tapi karena disuruh bilang begitu, jadinya Boby mengatakan hal itu.
Orca hilang begitu saja dan... mata Misaki masih tak percaya akan apa yang dilihatnya. “Aaaa... a-air... kenapa dia__ sihir... maksudku... sejak kapan ada yang memilihnya?”
“O-orca tak bangkit lagi. Perjuangan kita selama bertahun-tahun terbayarkan, Misaki-sama.”
Misaki walau masih ketakutan, ia langsung menggertakkan giginya. Dirinya tersenyum lebar dan langsung berkata, “Apa-apaan kau ini, Boby Goloberg?”
“Turunkan aku, Clay-kun!” pintanya.
Ia tersenyum kecil. “Baik.”
Keduanya turun dengan santai. Boby yang terlihat berdiri tegak di jarak 3 meter dari mereka, membuat keduanya berjalan pelan ke arahnya.
“Aneh. Orca begitu menghilang, air pun sama saja. apa yang sebenarnya dia lakukan tadi?”
“Daripada itu, Boby-sama sepertinya dalam kondisi kritis, Misaki-sama!”
Mendengar perkataannya, jalannya menjadi agak cepat. “Boby!” teriaknya kecil. Begitu menyentuh pundak kanannya, Boby membalikkan badannya ke belakang.
“A-aku menang bukan?” tanyanya memastikan. Kondisi tubuhnya terlihat sangat lemah.
Misaki tersenyum lebar. “Iya, kau menang, Boby-sama.”
“Hahaha. Syu-syukurlah.” Kedua matanya tertutup rapat dan kepalanya jatuh tepat di tengah-tengah dadanya.
Walau ingin marah, tapi karena dia sudah berusaha, Misaki langsung mengelus-elus kepalanya. “Tadi hebat sekali, Boby-sama.”
“Hahaha.” Tawa kecil Clay. “Orang yang sangat kuat, hebat, dan... lainnya. Pantas saja dia bisa menyelamatkanmu, Misaki-sama.”
Ia tersenyum tipis. “Sepertinya kau benar, Clay-kun.”
“Kalau begitu, mari membawanya ke kamar kosong!” ajaknya.
“Tak perlu. Biarkan dia tidur di sini.”
“Ba-baiklah.” Clay membalikkan badannya. “Kalau begitu, Misaki-sama mari ikuti saya menuju__”
Belum selesai bicara, dipotong begitu saja olehnya sembari dirinya terduduk di atas rumput. Kepala Boby sekarang pindah ke tengah-tengah pahanya.
“Aku mau tidur di sini. Kau saja yang tidur di sana.”
“EEH!! EEEHHHH!!!”
Walau agak kaget, ia langsung tersenyum lebar. tanpa membalikkan badannya setelah melirik ke belakang sebentar, dirinya lanjut berjalan ke depan.
“Kalau itu permintaan anda, saya tak bisa berkata apa-apa lagi. Kesananya juga terserah Misaki-sama. kalau butuh apa-apa, kunjungi saja tempat tinggalku.”
Clay pergi begitu saja tanpa mengatakan apa-apa lagi. Mendengar hal itu tanpa melihatnya ke belakang, membuatnya tersenyum tipis. “Aku mengerti.”
Setelah itu, kepalanya melihat ke bawah. Ia mengelus-elus atas kepala Boby. “Tidur yang nyenyak ya, Boby-sama.”
Senyuman lebarnya, terlihat sangat indah. Sepertinya, dia tulus memberikan senyuman itu kepada Boby.
Tanpa berkata apa-apa lagi, kedua matanya tertutup rapat begitu saja. hari ini selesai. Orca kalah dan Boby mendapatkan sihir.
Terdapat dua hal langka, yakni api dan air. Raja Iblis mendapatkan api dan Boby air. Sepertinya, pertarungan ini akan cukup menyenangkan.
Air Vs Api, seperti apa kira-kira pertarungan mereka nanti?
Entahlah. Intinya, tidak akan seburuk itu untuk ditonton.
Beralih dari itu semua, pagi pun tiba. “Eeemm...” Boby membuka kedua matanya perlahan. “Aaa... sudah pagi. Ini di mana?” tanyanya.
Begitu menanyakan itu, suara tiba-tiba muncul dari atas. “Ini di tempat kemarin Boby-sama mengalahkan Orca. Lalu... selamat pagi.”
Kata-kata dengan senyum manisnya membuatnya bangkit dari terbaring. Ia berdiri tegak lurus di depannya. “Eeemm... ma-maaf sudah membuat kedua pahamu menjadi bantalku.”
Misaki tersenyum lebar. “Tak apa-apa.”
Boby yang melihatnya aneh, ekspresinya langsung kebingungan disertai kepalanya dimiringkan ke kiri. “Apa ada yang salah denganku, Misaki?” tanyanya.
Misaki tetap tersenyum lebar dengan kedua matanya tertutup rapat. Ia mulai berdiri tegak dan berjalan pelan menuju pundak kirinya.
Melihat Misaki ke arahnya, membuat Boby agak ketakutan. “Ma-maafkan aku. Lu-lupakan saja yang tad__”