menceritakan tentang lika liku kehidupan setelah menikah dan mendapatkan mertua yang super julid
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama D², isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab:28
"huh capek banget ya"Mira menghempaskan bokong nya dikursi
"iya kita kan nggak nginap jadi kerasa banget capek nya"bima melepaskan helm nya lalu duduk disebelah Mira
"semoga Mardi benar benar sudah berubah ya mas,dan semoga hubungan pernikahan mereka masih bisa diperbaiki"ujar Mira tangan nya memijat kaki sebelah kiri
"iya dek, kita mandi bareng yuk udah lama nggak"bima menatap Mira dengan nafsu alisnya naik turun
"hmm , nggak mau aku mau duluan mandi udah keburu gerah"Mira beranjak meninggalkan bima
Mira mengguyur seluruh tubuhnya dengan air yang dingin terasa sangat menyegarkan, kulit tubuhnya yang terkena debu dan polusi menjadi kusam dia mulai menggosok badannya dengan spons yang telah Dia gosok dengan sabun.
Ditengah Mira yang sedang fokus menggosok badannya, tiba-tiba datang Bima dari belakang lalu memeluk dirinya Mira kaget dengan kedatangan bima yang langsung nyosor.
"ih mas lepasin aku masih sabunan"Mira berusaha melepaskan tangan Bima yang memeluk erat dirinya
Bahkan bibir sensual Bima mulai menelusuri tengkuk belakang Mira lalu naik ke dekat telinga nya, membuat bulu kuduk Mira bergidik.
Bima membalikkan badan Mira agar menghadap kearah dirinya melihat badan dan wajah Mira yang basah dengan rambut yang tergerai indah nafsu bima semakin menggebu-gebu.
Perlahan-lahan tangannya mulai menyentuh bibir merah merona istrinya, sesaat dia melumat pelan karena tidak ada balasan dari Mira.
Bima mulai memainkan tangannya bergerak menekan tengkuk Mira, akhirnya Mira pun terpancing dengan perlakuan bima dia mulai membalas lumatan bibir suaminya suasana yang tadi tenang berubah menjadi gairah nafsu yang ingin dituntaskan.
bima tidak mau menganggurkan dua bola kenyal yang dimiliki Mira yang terpampang indah didepan matanya, tangan nya meremas pelan kemudian dia berhenti berciuman dengan istrinya bibirnya menelusuri setiap inci wajah Mira kemudian turun ke leher Mira setelah puas dia turun ke arah dua gundukan yang tadi diremas oleh tangan kekarnya.
Mata bima sayu tetapi penuh nafsu saat menatap dua gundukan kenyal tersebut, bibir nya mulai menghisap sambil memainkan putingnya membuat sang empu mendesah
"ahhh "desahan lolos dari bibir Mira
Bima yang melihat istrinya sudah terangsang dengan permainan nya dia tersenyum puas bima sengaja berlama lama tidak langsung menyatukan tubuhnya dia mau melihat seberapa lama Mira kuat dengan rangsangan yang diberikan oleh dirinya.
Bima terus melumat pentil kenyal tersebut sampai Mira bergerak tidak karuan,Mira menekan tengkuk bima supaya bima bisa menghisap lebih lama lagi dan Mira pun membusungkan dadanya nya supaya bima bisa lebih leluasa melakukan nya.
"mas aku udah nggak tahan ayo cepat lakukan jangan bertele-tele" ujar Mira matanya terpejam
Bima terus melakukan aksi liarnya tangan kanannya mulai mengangkat kaki kiri Mira, bibir nya tidak lepas dari pentil Mira sudah seperti bayi yang menyusui.
Dengan nakal bima memainkan biji kacang yang mencuat milik Mira Melihat istrinya yang seperti akan mencapai klimaks bima mengentikan permainan nakal tangan nya dia mulai mengarahkan tubuh Mira supaya menghadap dinding lalu dia mengambil posisi di belakang Mira dan mulai memasukkan pusakanya ke dalam liang kenikmatan milik Mira .
Mereka berdua sama sama mengeluarkan desahan bima mulai memaju munduran pinggulnya .
"mas enak banget"ucap Mira tanpa sadar
Bima yang mendengar istrinya berucap seperti itu tersenyum jail karena dia bisa mengolok-olok Mira nanti nya.
udara yang seharusnya dingin malam itu, mendadak panas karena permainan panas mereka. keringat bima sudah membasahi tubuhnya bima sudah mendekati ejakulasi nya begitu juga dengan Mira sebentar lagi dia akan klimaks.
Area sensitif Mira semakin berkedut dan sangat menjepit milik bima.
"sebentar lagi sayang tahan"ucap Bima tepat ditelinga Mira
Bima menghentakkan pinggulnya dengan tempo cepat akhirnya mereka keluar bersamaan dalam posisi Bima memeluk Mira erat.
"terimakasih sayang" Bima mencium kening Mira
Mira hanya tersenyum wajahnya nampak lelah setelah melakukan kewajibannya sebagai istri.
Bima menyabuni tubuh Mira, melihat punggung Mira mulus dan putih tanpa menggunakan sehelai benang membuat nafsu birahinya naik lagi.
"dek "bima menempel kan wajah tepat di bahu Mira
Mira yang mengerti dengan maksud bima langsung membalikkan badannya menghadap bima yang tinggi nya 175cm.
"mas udah berapa lama kita disini aku lapar mas" ucap Mira memasang wajah cemberutnya
Bima mencubit hidung Mira, sehingga wanita itu meringis menahan perih sambil memegang hidungnya .
"sudah ah, aku duluan mas mandi yang bersih.
Aku mau siapin makan malam kita dulu " Mira keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit tubuhnya yang seksi dan hanya bisa dilihat oleh bima suaminya seorang.
Selang lima belas menit Bima sudah siap dengan pakaian santai nya, lalu dia menyusul Mira kedapur untuk makan malam bersama melihat istrinya yang sedang memotong sawi.
"kamu masak mie instan dek"tanya bima dari arah belakang Mira hidung nya mengendus aroma wangi mie instan rasa soto membuat perut nya semakin keroncongan
"iya, nih aku tambahin sawi dan telur kamu tungguin disana aja biar aku bisa lebih cepat masaknya
Tanpa menjawab Bima langsung duduk kursi makan tersebut matanya terus memperhatikan istrinya yang cekatan, Lima menit berlalu sudah tersaji diatas meja dua mangkuk mie instan dengan asap yang mengepul.
Mereka berdua menikmati makan malam yang sederhana dengan rasa nikmat dan syukur.
"Rian terimakasih nak, karena sudah menerima perjodohan ini"ucap Bu Hana kepada Rian yang sudah duduk dimeja makan untuk sarapan bersama
"biasa aja Bu, nggak usah berlebihan"balas Rian acuh
"kamu tau nggak sih, keluarga Zara itu kaya raya jadi ayah nya kan punya banyak koneksi untuk menyalurkan hasill panen kebun teh kita " ujar Bu Hana tersenyum bangga
"ibu itu baru kenal keluarga mereka belum lama, hati hati nggak semua yang kelihatan baik didepan kita dibelakang belum tentu dia juga baik" ujar Rian sambil meneguk air putih
"kamu itu ya selalu berpasangka buruk dengan orang lain, nggak beres otak kamu isinya Mira semua "Bu Hana mencibir
"ibu apa apa selalu bawa bawa nama Mira,Rian mau tanya siapa yang sebenarnya nggak bisa lupain Mira Rian apa ibu "ujar liat melihat kearah ibunya dengan senyuman mengejek
"kamu ngeledek ibu ha, kurang ajar!" Bu Hana emosi dipagi hari
"ada apa ini pagi pagi sudah ribut"juragan Ali datang membuat Bu Hana berhenti mengomel
Rian tidak menjawab pertanyaan ayahnya dia hanya tersenyum, ayah nya paham dengan apa yang dimaksud Rian ketika dia melihat kearah ibunya.
"Bu jangan terlalu berlebihan tau nggak ,kita kenali dulu seperti apa keluarganya Zara "ujar juragan Ali
"Halah bapak sama anak sama saja, sudah nggak mood ibu sarapan "Bu Hana meninggalkan Rian dan ayahnya dimeja makan Padahal mereka belum sarapan Rian yang melihat ibunya marah hanya mengangkat bahu nya.
Akhirnya pagi ini juragan Ali dan Rian hanya sarapan berdua saja setelah sarapan seperti biasa hari ini Rian pergi ke kebun teh tetapi ditemani oleh juragan Ali, karena dia sedang tidak ada urusan bisnis ke kota.
"gimana panen teh kita waktu ayah tinggal dua Minggu?"tanya juragan Ali pandangan nya kearah luar jendela mobil
"makin berkembang pesat yah"jawab Rian sambil mengemudi mobil J*e*
juragan Ali menikmati pemandangan desa yang begitu asri,padi warga yang mulai menguning menandakan sebentar lagi akan ada panen besar kampung mekar jati termasuk kampung yang makmur.
"