NovelToon NovelToon
Bangkitnya Sang Putra Ketiga

Bangkitnya Sang Putra Ketiga

Status: sedang berlangsung
Genre:Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:14.9k
Nilai: 5
Nama Author: Irawan Hadi Mm

Waren Wiratama, 25 tahun adalah seorang pencuri profesional di kehidupan modern. Dia dikhianati sahabatnya Reza, ketika mencuri berlian di sebuah museum langka. Ketika dia di habisi, ledakan itu memicu reaksi sebuah batu permata langka. Yang melemparkannya ke 1000 tahun sebelumnya. Kerajaan Suranegara. Waren berpindah ke tubuh seorang pemuda bodoh berusia 18 tahun. Bernama Wiratama, yang seluruh keluarganya dihabisi oleh kerajaan karena dituduh berkhianat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irawan Hadi Mm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 30

Di dalam gua, Warren pikir sudah tidak ada jebakan lagi. Namun begitu Warren melangkah semakin jauh ke dalam, hawa lembap menyambutnya. Aroma tanah tua bercampur logam berkarat menusuk hidung. Cahaya redup dari batu-batu berlumut yang berpendar samar hanya cukup untuk memperlihatkan jalur sempit ke depan. Warren tahu, setiap jengkal di dalam gua ini bukan sekadar lorong, melainkan arena kematian.

"Ini seperti brangkas sebuah bank. Tidak mungkin bisa dimasuki dengan mudah bukan?" gumamnya.

Dia menajamkan indranya. Detak jantungnya stabil, gerakannya ringan, dan kemampuan barunya membuat matanya bisa menangkap kilatan halus yang bagi manusia biasa tak terlihat. Itu adalah kemampuannya untuk menghindari jebakan.

Tak jauh dari pintu masuk, lantai batu tampak biasa. Namun Warren merasakan tekanan udara aneh. Begitu ia menapakkan kaki, lantai tiba-tiba bergeser. Dari sela-sela batu, puluhan bilah pisau baja melesat ke atas, berputar seperti kipas raksasa, siap mencincang siapa pun yang terjebak di atasnya.

"Sudah kuduga!" ucapnya.

Warren menginjak sekali, lalu tubuhnya melesat seperti cahaya. Dalam sekejap, ia sudah melayang di udara, melewati rentetan pisau berputar itu. Bayangan kakinya bahkan hampir tergores, tapi ia mendarat dengan sempurna di sisi lain. Kemampuan dari sistem benar-benar bisa menyelamatkan nyawanya. Bayangkan saja, kalau dia tidak memiliki kemampuan dari sistem. Sudah tercincang-cincangg dia.

Warren kembali melangkah, dia masih terus menggunakan kemampuannya untuk menghindari jebakan karena dia yakin kalau jebakan tadi bukan jebakan terakhir yang ada di dalam gua ini.

Lorong berikutnya lebih panjang dan sunyi. Warren melangkah perlahan, lalu tiba-tiba

Dinding kiri dan kanan terbuka, memperlihatkan ratusan lubang kecil. Dari dalamnya, panah menyala api meluncur tanpa henti, menyalakan lorong itu seperti neraka kecil. Panah-panah itu bukan hanya panas, tapi juga dilumuri minyak menyala yang akan membakar siapa pun yang terkena.

"Yang membuat jebakan ini, benar-benar punya pikiran yang mengerikan!" gumamnya.

Bayangkan saja, kalau jebakan itu mengenai seorang manusia bukankah dia akan terpanggang hangus dengan tubuh tidak utuh. Itu sangat mengerikan.

Namun, Warren menyempitkan matanya. Sekali hentak, tubuhnya melejit maju, berkelok di antara hujan panah api, seolah-olah ia adalah petir yang membelah badai. Api hanya menyambar bayangannya, tak sekalipun menyentuh tubuhnya. Dalam tiga kali kedipan mata, ia sudah sampai di ujung lorong. Untung saja, Dia memiliki kecepatan yang sangat cepat seperti kilat. Jika tidak, mana mungkin dia bisa lolos dari jebakan itu.

Begitu kakinya menapak lagi, suara berat bergema dari atas. Langit-langit gua bergerak, menurunkan deretan roda gigi dan gergaji raksasa yang berputar, turun semakin cepat, siap menggiling siapa pun di bawahnya. Batu di sekitarnya bahkan sudah penuh bekas sayatan.

Warren menghirup napas dalam. Lalu meluncur ke depan secepat kilat, tubuhnya hampir rata dengan tanah, meluncur di antara celah sempit sebelum gergaji itu menutup total. Tepat ketika roda gergaji menyentuh tanah dengan suara

Krangggg

Beruntungnya, Warren sudah tidak berada di tempat itu.

Warren tempat dibuat takjub sebenarnya karena pasti yang membuat jebakan seperti itu punya pikiran yang sangat modern. Bayangkan saja, gerigi besi. Bukankah hal itu sangat dipikirkan dengan matang.

Setelah melewati semua itu, Warren akhirnya sampai di hadapan sebuah pintu raksasa dari emas dan baja hitam. Ukiran naga dan singa terpahat di permukaannya, simbol kerajaan Suranegara.

Dengan dorongan ringan dari tangannya, pintu itu terbuka. Cahaya emas menyilaukan memancar dari dalam ruangan. Di hadapannya, tumpukan batangan emas, peti berlian, permata berkilauan, dan senjata pusaka tertata seperti gunung cahaya. Ruangan itu luas, langit-langitnya tinggi dengan tiang batu yang dipenuhi ukiran.

"Wah, ini lebih banyak dari yang ada di ruang penyimpanan istana" gumamnya takjub melihat semua harta berharga itu.

"Sistem"

[Ting]

"Simpan semua ini, semuanya. Jangan ditinggalkan satu barang berhargapun" katanya dengan mata yang bersinar.

[Proses pemindahan ke dalam ruang selesai]

Cling

Dan semua benda berkilau itu menghilang dari hadapan Warren dalam sekejap. Berpindah ke sistem ruang. Bayangkan seperti apa Raja Dharmawangsa juga mengetahui semua harta yang dia kumpulkan dari memeras rakyatnya sendiri hilang seperti itu. Dia pasti akan sangat murka. Warren sungguh ingin melihat bagaimana ekspresi wajah Raja itu. Tapi, sepertinya dia memang harus pergi dulu dari tempat ini karena tadi dia memang melihat salah satu penjaga malam melepaskan sinyal permintaan bantuan.

Warren bergerak dengan sangat cepat dengan kemampuan barunya. Dia segera keluar dari dalam gua. Menghampiri komandan Jagabaya yang bahkan tidak menyadari kalau Warren sudah ada di hadapannya.

"Kamu..."

"Bagaimana komandan? apa kamu melihat semuanya tadi?" tanya Warren.

"Wiratama bagaimana kamu melakukan semua itu?" tanya komandan Jagabaya tercengang.

Warren menepuk bahu komandan Jagabaya, pria yang bahkan tubuhnya dua kali lebih besar daripada dirinya.

"Rahasia! ayo pergi, bala bantuan dari kerajaan akan segera datang!"

Komandan Jagabaya mengangguk. Dia juga tidak mau mati konyol di tempat itu. Meski, jika ada warung di situ hal itu tidak akan terjadi.

Mereka meninggalkan tempat itu.

'Sistem'

[Ting]

'Hapus jejak kuda dari tanah'

[Baik, penukaran 5 batang emas untuk menghapus semua jejak kuda dari tanah berhasil]

"Wiratama, apa di dalam gua tidak ada harta berharga?" tanya komandan Jagabaya di jalan.

"Ada, aku akan tunjukkan pada kalian nanti" jawabnya sambil terus memacu kudanya dengan cepat. Karena para prajurit kerajaan sudah mendekat ke tempat itu.

***

Bersambung...

1
anggita
👏👌👍..,,
anggita
like👍 dukungan utk novel kaga fantasi lokal. moga lancar.
anggita
maaf sekedar saran🙏, klo jaman kerajaan dulu, setahu saya belum ada sebutan jendral adanya panglima untuk gelaran pangkat tertinggi pasukan kerajaan.
Aulelie Aulelie
sungguh bgs kzk ceritanya aku sukz👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾
Nudu
semangat terus kak
hamba allah
di tunggu up nya thor
Leslie Cheung
maju terus thor
Leslie Cheung
up terus donk thor
Saputra
lanjutkan up nya thor
Uswatun Chasanah
semangat terus thor
Erlina Vikha
jangan lupa up nya thor
Gerry
lanjutkan thor up berikut nya
Uswatun Chasanah
buruan up donk thor
Erlina Vikha
di tunggu up thor
Uswatun Chasanah
sangat keren
Erlina Vikha
lanjutkan thor
Abdulah FC
sedikit ada adegan hottt nya donk thor
My love
up nya jangan lama" thor
My love
semangat thor
My love
pokok'e the best
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!