NovelToon NovelToon
Kau Sewa Aku, Ku Dapatkan Cintamu

Kau Sewa Aku, Ku Dapatkan Cintamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikah Kontrak / Anak Yatim Piatu / Romansa / Fantasi Wanita / Pihak Ketiga
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora.playgame

Kau sewa aku, Kudapatkan cintamu

Semua berawal dari selembar kertas perjanjian.
Ia hanya butuh uang, dan pria itu hanya butuh istri… meski sementara.

Dengan tebusan mahar fantastis, mereka terikat dalam sebuah **pernikahan kontrak**, tanpa cinta, tanpa janji, hanya batas waktu yang jelas. Namun, semakin hari, batas itu mulai kabur. Senyum kecil, perhatian sederhana, hingga rasa yang tak pernah mereka rencanakan… pelan-pelan tumbuh menjadi sesuatu yang tak bisa disangkal.

Penasaran dengan kisahnya? Yuk ikuti ceritanya...
jangan lupa kasih dukungannya ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part. 27- Percikan Kecil

Suara pintu kamar mandi terbuka. Uap hangat menyebar, dan Arga keluar dengan rambut yang masih sedikit basah. Dengan kaos putih yang melekat di tubuhnya ia berjalan tenang, lalu mengambil handuk kecil untuk mengeringkan rambut.

Sementara Keira masih berbaring membelakangi dan pura-pura tidur. Tapi napasnya yang belum teratur jelas menunjukkan jika ia belum terlelap.

"Kalau mau ngomel lagi, ngomel aja. Jangan pura-pura tidur," seru Arga yang berdiri di sisi kasur, sambil menatap punggung Keira.

Keira pun membuka matanya sedikit, lalu buru-buru menutupnya lagi. "Hah? Aku tidur, kok. Ngomel? Nggak tuh…" jawab Keira sok polos.

Arga lalu duduk di kursi dekat kasur dan masih mengeringkan rambutnya. "Kamu nggak bisa bohong. Aku tau kalau kamu lagi sebal," ujarnya.

Keira spontan berbalik dan menatap Arga sambil menyembunyikan senyum tipisnya. "Siapa bilang aku sebal? Aku cuma… agak kaget aja. Ternyata suamiku—eh, maksudku ‘kontrakanku’—punya fans club sendiri di kampus. Aku takut besok aku di-bully gara-gara dekat sama idola mereka."

Arga menatap Keira. "Kalau ada yang berani ganggu kamu, kasih tau aku."

"Hehe..." Keira terkekeh, sambil menepuk-nepuk bantal. "Halah, omonganmu tuh kayak pahlawan kesiangan. Lagian aku kan cuma istri kontrak, bukan siapa-siapa. Jadi santai aja."

Arga terdiam, tapi sorot matanya sedikit berubah. "Udah malam. Tidurlah. Besok kamu ada kuliah pagi."

Keira menatap Arga yang sudah naik ke kasur yang super besar itu kemudian spontan bergeser ke pinggir seolah menjaga jarak lalu membenahi guling sebagai pembatas.

"Kalau tidur, jangan dekat-dekat aku, ya. Aku nggak mau jadi headline kampus dengan judul ‘Istri Kontrak Tertidur di Pelukan Dosen Fenomenal’."

Arga menoleh sebentar, sudut bibirnya hampir tertarik membentuk senyuman. "Kamu ini… selalu aja lebay."

Keira pun cengengesan, lalu menutup matanya dengan puas. "Lebih baik lebay daripada murung kayak kamu."

Arga tidak membalas. Namun dalam diam, ia menoleh sekali lagi menatap Keira yang sudah memeluk bantal dengan wajah yang tenang. Hatinya terasa hangat walau ia sendiri enggan mengakuinya.

_____

__________

Pagi itu, Keira turun dari mobil dengan wajah cerah. Rambutnya dikuncir sederhana, dengan ransel hitam yang di gendong di punggungnya.

Ia berjalan masuk ke area kampus sambil bersenandung kecil. Namun, langkahnya terhenti ketika telinganya menangkap bisik-bisik beberapa mahasiswi yang sedang duduk di bangku taman.

"Kemarin aku lihat sendiri, lho. Pak Arga sama Kak Rani jalan bareng. Kayaknya mereka emang beneran deh."

"Iya, cocok banget kan? Dosen ganteng sama mahasiswi cantik. Siapa sih yang bisa saingin mereka?"

"Aku dengar-dengar, mereka tuh udah dekat dari lama. Bahkan keluarga Pak Arga pun udah kenal sama Kak Rani."

Mendengar perbincangan itu, Keira pun tertegun di balik pohon, wajahnya pun mendadak kaku. Saat ini dadanya terasa aneh. Ia merasa geli, sebal, tapi juga… sedikit nyeri.

Ia menegakkan badan lalu berbisik pada diri sendiri. "Halah, apapun. Itu bukan urusanku. Aku cuma kontrakan."

Dengan langkah lebar, Keira melanjutkan perjalanannya ke kelas. Namun sayangnya, saat tiba di koridor lantai dua, lagi-lagi ia mendengar beberapa mahasiswa cowok bergosip.

"Ckck… lihat aja deh kalau Pak Arga lewat. Dosen lain kalah pesona. Pantes aja Kak Rani kepincut."

"Ya ampun, mereka tuh udah kayak pasangan drama Korea. Tinggal tunggu nikahnya aja tuh."

Keira yang baru lewat, tiba-tiba menoleh sambil cengengesan sambil berkata, "Eh, jangan salah. Drama Korea biasanya ada plot twist, lho. Siapa tau tokoh utamanya malah nikah sama orang lain."

Kedua mahasiswa itu saling pandang karena bingung dengan celetukan Keira. Tapi Keira malah cepat-cepat masuk kelas sambil menahan tawanya.

Sesampainya di dalam kelas, ia meletakkan tas dan duduk. Lalu tangannya menopang dagu seakan hendak jatuh ke bawah, wajahnya pun terlihat malas.

"Aduh Keira, kenapa sih kupingmu harus kepo. Dengerin gosip yang bukan-bukan. Ujung-ujungnya malah jadi nyesek sendiri kan..." batinnya.

Tak lama kemudian, pintu kelas terbuka. Dan seperti biasa, sosok Arga masuk dengan tenang sambil membawa buku. Ruangan yang tadinya ramai mendadak hening, semua mata pun tertuju pada dosen muda itu.

Spontan Keira mendesah pelan sambil berbisik lirih. "Tuh kan… pantes aja semua orang heboh."

Arga yang sedang menulis di papan tulis sempat melirik ke arah Keira yang terlihat merengut kecil. Ia mengernyit, karena tak biasanya Keira seperti itu.

**

Saat siang hari, suasana kampus cukup ramai. Mahasiswa hilir mudik dengan wajah lelah tapi tetap bersemangat.

Adapun Keira, ia berjalan santai melewati taman yang mengarah ke area parkiran. Ia berniat pulang, tapi langkahnya terhenti ketika melihat seorang mahasiswa pria tampak panik.

Mahasiswa itu berlari-lari kecil sambil membawa map tebal berisi kertas. Sayangnya, map itu terlepas dari genggamannya karena angin yang kencang, hingga lembaran-lembaran tugasnya itu beterbangan ke arah kolam kampus.

"Astaga! Itu tugasku! Kalau sampai jatuh ke kolam, habis aku!” teriak mahasiswa itu.

Beberapa mahasiswa lain hanya menonton tanpa berniat menolong. Namun, berbeda dengan Keira yang spontan berlari. Dengan reflek, ia menahan lembaran-lembaran kertas yang hampir jatuh ke dalam kolam.

Satu kakinya terjulur, tubuhnya agak miring, dan nyaris saja ia tercebur. Tapi dengan sedikit usaha, ia berhasil menyambar kertas terakhir sebelum menyentuh air.

“Huaaa… hampir saja aku jadi ikan koi barusan," seru Keira merasa lega, sambil terengah.

Mahasiswa tadi segera mendekat dengan cepat. Wajahnya terlihat panik tapi juga kagum. “Kamu… kamu luar biasa! Aku kira kertas ini nggak bisa diselamatkan lagi.”

Keira mengibaskan ujung kertas yang agak kusut, lalu menatap mahasiswa itu dengan ekspresi polos. “Luar biasa apanya? Aku cuma modal nekat. Lagian, kalau aku jatuh ke kolam tadi, mungkin orang-orang malah ngira aku ikan duyung yang kabur.”

Beberapa mahasiswa yang melihat kejadian itu pun tertawa kecil, tapi mahasiswa di depannya itu tetap serius menatap Keira.

“Terima kasih banyak, ya. Kamu udah nyelametin tugasku. Kalau nggak ada kamu, bisa-bisa aku nggak lulus mata kuliah ini.”

“Ah, jangan dibikin serius. Tugasmu yang aku selamatin, tapi reputasiku yang nyaris tenggelam. Lain kali, hati-hati ya," Balas Keira seraya mengangkat bahunya santai.

Mahasiswa itu tersenyum lebar, jelas ia merasa kagum dengan Keira yang terlihat sederhana tapi punya sisi yang unik.

“By the way, aku Riko. Mahasiswa semester empat, jurusan Manajemen. Kalau boleh talu… kamu siapa? Senior, kah?”

Keira sempat melongo, lalu tertawa kecil. “Hah? Senior? Jangan bercanda deh. Aku ini… hmm… bisa dibilang masih baru. Namaku Keira.”

“Keira… cocok dengan gayamu. Nama yang sederhana tapi berkesan.”

Keira menepuk dahinya sendiri seraya menahan tawa. “Duh, jangan gombal. Aku ini cuma penolong tugas, bukan penyelamat dunia, tau.”

Riko pun tertawa, lalu menatap Keira dengan penuh rasa kagum. “Kalau suatu hari aku butuh superhero lagi, aku tau harus cari siapa," ujarnya.

Keira pun menoleh sambil melambaikan tangannya dengan gaya yang konyol. “Baiklah, Riko! Panggil saja aku Super-Kei! Tapi bayarannya cukup traktir aku es krim, oke?”

BERSAMBUNG...

1
Nurul Awula
lanjut Thor seru banget ceritanya
Aurora: siap... di proses
total 1 replies
Nurul Awula
aku selalu menanti dan menunggu
Aurora: Makasih.. 🌹🥰
total 1 replies
Mia Camelia
makin seruu ini , jadi penaran😂🤣🥰🥰
Aurora: lanjut baca lagi kak.... udah update beberapa episode tuh 🥰
total 2 replies
Mia Camelia
🥰👍😄
Aurora
Maksudnya baru lulus sekolah ya, typo😄🙏
Mia Camelia
lanjut thor, makin seruuu🥰🥰🥰
Aurora: siap.. 🌹🥰
total 1 replies
Mia Camelia
lanjut thor ,makin seru nih😍😍😍
Aurora: siap kak... jangan lupa kasih bintang juga ya... 😍😍🙏
total 1 replies
Wiwik Susilowati
hadir kk
Aurora: Terima kasih kakak... Semoga suka dengan karya barunya.. 😍🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!