NovelToon NovelToon
Bitter Sweet

Bitter Sweet

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan Tentara
Popularitas:290.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: sinta amalia

Sekejap manis, sekejap pahit. begitulah urusan hati seorang Dinata Mahika Jennar, patah hati yang berulang membuat sikap egoisnya memaksa untuk selalu berpindah kampus tempatnya belajar dan trauma untuk menjalin rasa itu kembali terhadap seseorang.

"Gue mau jadi biksu aja, seumur hidup ngga akan pernah mau lagi ngerasain jatuh cinta sama manusia."

Namun kepulangannya ke tanah air justru mempertemukannya dengan seorang penggombal receh dimana nasib justru menghadapkan keduanya di situasi pernikahan yang terpaksa.

Adalah Prasasti Dirgantara, prajurit militer bersenjata negri yang lahir dari keluarga sederhana dan harus turut menerima derita menikahi Dina secara paksa, sepaket sifat menjengkelkan gadis kaya raya itu.

"Jangan lupa uang panainya! Pendidikan gue itu sarjana, om. Minimal 150 juta..." sengak Dina congkak. Prasasti menjedotkan kepalanya ke dinding beton markas militer, "mesti minjem kemana?!"

Sanggupkah keduanya menjalani pahit manisnya kehidupan sebuah pernikahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 30 ~ Menyayangi dengan caranya

Tangan Pras sudah meraba-raba area pinggang, dimana ia menyimpan senjata api, demi berjaga-jaga, jika mereka menyadari identitasnya.

Ia tak memikirkan apapun, selain dari mengontrol perasaan dan mimik wajah di balik badan motornya saat sedang berpura-pura sibuk memperbaiki.

"Coba sa pu selotip...biar sa bantu menyambungkan..." ia mulai mencari ujung selotip miliknya yang cukup sulit karena di tengah penerangan yang minim diantara malam.

"Coba sa lihat." Yang lain ikut bergabung.

"Waduh, terimakasih e...jadi merepotkan..." angguk Pras, berada diantara musuh memang membuatnya khawatir bukan main, namun ia sudah biasa.

Pras memperhatikan pemuda yang membantunya memperbaiki kabel listrik yang memang sengaja ia rusak sebelumnya, namun sudut matanya beberapa kali melihat para pria yang kini sedang berada di sekelilingnya, meneliti satu persatu dari mereka yang hampir ke semuanya menaruh senjata di bagian tubuh tertentu.

Ia menghitung dan memperkirakan akan bagaimana nantinya jika -apesnya- harus melawan mereka sendirian.

"Hey bung, apa yang kamorang lihat?" tegur salah seorang ber-alis menukik yang rupanya sejak tadi memperhatikan dan mengawasi Pras seolah ia adalah ancaman, dan sontak saja ucapan itu memantik atensi lainnya pada Pras.

"Saya? Tidak." Jawab Pras menggeleng, namun ia sudah bersiap mengeluarkan senpi, melihat situasi mulai tak berpihak padanya.

Tatapan mereka mulai mengancam, "kau seperti...." ia maju, dan kembali memancing kecurigaan yang lain.

Hingga akhirnya Pras menatapnya mantap, "seperti aparat, atau bayangan hitam untukmu?" Melihat gelagat mengeluarkan senjata, Pras pun ikut mengeluarkannya dengan memundurkan langkah dan menodongkan pistol, tak ingin dan tak boleh kalah cepat.

"Intelll!" teriak mereka mengeluarkan pistol dan pisau, memancing keterkejutan papi Rendra, "shit!"

Dorrr!

Pras melesatkan tembakan ke arah si pria yang menyadari penyamarannya untuk pertama kali, memecah kerumunan hingga mereka berhamburan berpencar, lalu ia berlari dan berguling ke arah pepohonan yang memang ada di sekitar jalanan, ia juga sudah memperhitungkan semuanya sejak tadi.

Dorrr!

Dorrr!

Lesatan peluru berhamburan seiring dengan kaburnya mobil papi Rendra. Unit 1 baru saja tiba, mereka langsung membantu Pras beradu tembak dan baku hantam dengan beberapa dekeng papi Rendra.

Psyuth! Dorrr!

"Si alan, Owl terbang liar. Saya meminta sepeda motor untuk mengejar! Unit Chettah, meminta status!" Pras berlari seraya berjongkok menyerbu sepeda motor milik rekan lain, "jaguar come in, silahkan pakai sepeda motor di arah jam 3 dari lampu jalan."

Pras berlari dan segera menggeber motor demi mengejar mobil papi Rendra, bersama beberapa yang berhasil membekuk habis dekeng papi Rendra.

Kedua jarinya memberikan kode ke arah depan diangguki rekan lain, Pras tidak hanya ahli dalam manuver pesawat saja, ia juga mahir mengemudikan motor bahkan di arena balap sekalipun. Lengan jaketnya sempat tercium oleh lesatan peluru tadi, untung saja hanya melintas tak sampai menyentuh kulit, meski tetap saja jaketnya sobek.

Dalam kegelapan malam ditemani lampu-lampu jalanan yang bahkan belum semuanya rampung di fasilitasi pemerintah, mereka berkejaran layaknya kawanan cheetah yang mengejar menjangan.

Brummmm, ckitttt! Mobil papi Rendra menukik berbelok, begitu pun motor-motor unit intel dan raider kepolisian yang sudah bergabung.

Di tengah kejaran pihak aparat, papi Rendra merutuki keadaan, "shit!"

Drtttt!

Ponselnya bergetar hebat di dalam saku jas.

Dilihatnya nama dekengnya yang sengaja ia tempatkan di hotel, "hah, kenapa?"

"Pak! Pak Dipta dan pak Ammar digiring pihak berwajib, baru saja. Mereka membawa surat perintah dari pihak berwenang, sepertinya aksi pak Dipta sudah terlacak..."

"Guoblokkk! Kau pikir saya sedang apa sekarang?! Kau tak tau, jika saya sedang dikejar intel aparat?! Siapkan penerbangan kembali ke ibukota, sekarang!" suruhnya berguncang-guncang ketika supir membawanya ngebut demi menghindari kejaran aparat, bahkan jalanan rusak pun ia lalui.

Prasasti masih menajamkan pandangan ke arah mobil yang cukup jauh jangkauannya, "papi mau kemana, pi?" melihat jalanan kurang memungkinkan untuk dilewati, Pras dan tak mau kehilangan incaran begitu saja, Pras merogoh pistolnya dan mengarahkan itu pada ban mobil yang ditumpangi papi.

Dengan ancang-ancang kèkeran sudut yang pas, ia melesatkan peluru senpinya.

Dorrr!

Dessshhhhh----

Mobil sempat oleng ketika peluru itu bersarang di bannya, hingga bunyi suara keras ban kempes terdengar.

"Damnnn!" Papi Rendra mengumpat.

"Tenang pak, kita pasti bisa lewati." Laju mobil bisa sedikit melamban karena tembakan Pras, sehingga pria itu dapat perlahan menyusul mobil papi Rendra.

"Pak! Hentikan mobil!" Pras berteriak, "cepat hentikan!" ia kembali menyarangkan peluru di badan mobil.

Diantara rasa takutnya, alis pria tua itu mengernyit, mengenali suara orang yang mengejarnya.

"Pi!" kembali ia bersuara, manakala orang yang sedang ia pikirkan nyatanya sudah berada tepat di belakangnya.

"Papi sudah tidak bisa lari lagi kemanapun. Menyerahlah, pi."

Benar! Telinganya belum tuli. Pras berdecak menggeleng karena mobil tak jua berhenti, ia melajukan kembali lebih kencang sehingga kini ia dapat bersisian dengan mobil yang beberapa kali hampir menghimpit dirinya ke arah tebing jalan.

Papi Rendra membuka kaca jendela mobilnya dan praktis terkejut melihat kini menantunya sendirilah yang sedang mengejarnya layaknya hewan buruan, "Prasasti?"

"Pi, sebaiknya papi hentikan mobil dan bersikap kooperatif. Semua kegiatan, pekerjaan dan kasus sudah terbongkar....Pras minta papi menyerah, Dipta dan Ammar sudah ditangkap. Bukti keterlibatan papi sudah dikantungi negara."

Papi Rendra mendengus geram, ia menyunggingkan senyuman yang jelas bukan senyuman ramah apalagi hangatnya, "menantu kurang ajar. Kamu meminta saya untuk menyerahkan diri....kamu pikir saya bodoh!"

"Tak tau diri! Saya kasih anak saya sama kamu, tapi ini balasan kamu pada saya?! Sebaiknya kamu yang berhenti mengejar saya!" jawab papi.

Pras menggeleng, tak tau harus mengatakan apa demi membalas semua ucapan papi Rendra, katakanlah apa yang diucapkan mertuanya itu memang benar adanya.

"Siapa yang kamu bela, hah?! Saya itu ayah dari istrimu! Wanita yang tengah mengandung da rah dagingmu! Saya begini pun untuk membesarkan Dina, wanita yang kini menunggumu di rumah! Harusnya kamu membela saya!"

Pras mengeraskan rahang menyadari jika semua itu benar, ia memang menantu tak tau berterima kasih, hanya saja papi Rendra terlupa satu hal, jika ia adalah seorang ksatria yudha, ia akan berterima kasih pada mertuanya dengan caranya sendiri, "Saya sangat menghormati papi sebagai ayah dari wanita yang saya nikahi. Tapi jauh sebelum mengenal dan bersumpah setia terhadap Dina. Saya sudah terlebih dahulu bersumpah setia pada bumi pertiwi..."

"Justru dengan cara inilah saya amat sangat menyayangi papi."

Pria tua itu berdecih ria, "dengan cara menjebloskan saya ke penjara begitu?! Munafik. Kalau begitu pilihannya hanya dua, kamu yang enyah dari hadapan saya, atau saya yang membawa Dina kembali! Saya tidak rela putri saya menikah dengan pria yang tidak mau membela keluarganya sendiri!"

Diluar dugaan papi Rendra mengeluarkan senpi dari jasnya, Pras yang memang tak menduga hal itu akan dilakukan mertuanya itu, lantas bergegas menghindar hingga sepeda motornya terguling ke samping, Pras sengaja mengarahkan jatuhnya motor ke semak belukar agar tubuhnya tak terbanting tak karuan di jalanan serta menghindari kembali lesatan yang mungkin saja akan ditembakan kembali oleh papi Rendra.

Brukkkk!

Grusukkkk!

Badannya terjatuh dan menghantam semak belukar, "argh, shitt.."lirihnya mengaduh.

Mobil papi semakin menjauh, meskipun tak lama disusul oleh personel unit lain.

.

.

.

.

.

1
Queen Mother
Bisa ga Dina buka bawang? 🤭
Queen Mother
Modus banget 🤣🤣🤣
Maldini
wahhh salah paham 🤦🏻‍♀️🤭😂
ikawulandari Bru sembiring
kapan up kak?
Queen Mother
Ga semuanya begetoh Diin, lagian ini kalian udah sah suami istri.
Queen Mother
Modus kesempatan dalam kelapangan 🤣🤣
Queen Mother
Ngambek si Oom
Queen Mother
Hadeeeehhh lagi asek” malah mikirin orang lain 🤦🏻‍♀️
Queen Mother
Ngakak bet daah 🤣🤣
Queen Mother
Iyang kemana? Apakah ada ceritanya Iyang? 🤭
Queen Mother
Jadi kepo aq, berapa jadinya uang panainya, Pras? 🤭
Queen Mother
Wkwkwkwk… namanya juga bocil, perasaannya kadang kaga jelas 🤭
Karyati Yati
Buruk
Hikmal Cici
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Tyas Wulandari
semangat kak sinta.. 💪🥰
Tyas Wulandari
semakin hari ceritany menarik dan bikin penasaran..😊..
Yulida Nurhainy
q merinduuu.......
thorrr...g nongol2 babang black nya..
lg ngapain sih 🤔
Queen Mother
Ketiwi sendiri gw 😅
Queen Mother
Ngakak woooeee
Queen Mother
Hadeeehh mimpi apa lo Pras dapet kejadian kek gini 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!