Di nikahi karena hamil anak sang majikan tidak menjamin membuat hidup Kanaya Bahagia. Ia justru semakin menderita dari sebelumnya.
Belum seberapa lama ia menikah, Kanaya harus kembali menelan pil pahit ketika suaminya dengan tega menikah lagi dengan wanita yang di cintainya.
Sakit, lahir dan batin Kanaya rasakan saat Aditya sang suami lebih mengutamakan istri mudanya di bandingkan dirinya.
Terlebih, sebuah fitnah yang datang dari ibu mertua dan madunya membuat Kanaya di usir dalam keadaan hamil muda.
Terpaksa Kanaya Harus merawat anaknya seorang diri dengan penuh ketulusan. Hingga beberapa tahun setelahnya Kanaya bertemu dengan seorang pria Duda beranak dua yang mampu menerima dirinya apa adanya.
Akankah Kanaya bahagia dengan Pria tersebut? Atau Justru sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
(Bukan) Karma
"Oweeeekkkkk....
Suara tangisan bayi tersebut melengking terdengar ke penjuru Ruangan bersalin, Bahkan terdengar hingga keluar ruangan.
"Alhamdulillah.. Bayinya sudah lahir nak..."Ucap bu Ningsih menangis. Wanita paruh baya itu mencium seluruh wajah Kanaya yang penuh dengan keringat merasa terharu.
"Iya bu... Kanaya juga gak nyangka, dia akan lahir secepat ini..."Mata Kanaya ikut berkaca-kaca. Setetes cairan bening menetes di pipinya.
Kanaya menangis. Sungguh makhluk yang ia harapkan lahir juga ke dunia.
"Bayinya sudah Kami bersihkan, Silahkan di Adzani dulu..."Ucap salah satu perawat sembari menggendong bayi yang masih merah tersebut.
bu Ningsih mendekat ke arah perawat tersebut. Ia mengambil alih bayi yang baru lahir kedunia itu dan membawanya kehadapan sang ibunda.
"Ibu akan panggil bapak dulu ya.. Biar di Adzani dan di Iqamahi sama bapak..."Ucap bu Ningsih tersenyum
Kanaya pun mengangguk. Ia mengizinkan bayi yang tengah berada di gendongan ibu Ningsih tersebut untuk di Adzani. Jika tidak, siapa yang akan mengadzani bayi yang berjenis kelamin lakil-laki tersebut.
Air mata Kanaya mengalir lagi. Selain merasa terharu karena sudah mampu mengandung dan melahirkan tanpa seorang suami. Di sisi lain, Kanaya sangat bersedih. Mustahil jika Batinnya sekuat itu.
Kanaya sama seperti manusia lainnya. Ia hanya manusia biasa yang terkadang tidak akan mampu melawan takdir yang sudah di tetapkan.
Tapi mau bagaimana lagi, Tugas manusia hanya bisa menerima apa yang sudah Allah gariskan. Kuncinya hanya sabar, sabar dan sabar. Mungkin saja Tuhan mempunyai skenario yang indah untuknya dan putranya kelak.
Tangisan Kanaya membuat para perawat yang masih menangani Dirinya heran. Pasalnya Kanaya menangis tersedu, mereka kira Kanaya tidak kuat menahan sakit akibat jahitan yang sedang di lakukan oleh salah satu perawat itu.
Cukup lama Kanaya di tangani oleh dokter paska melahirkan. Kini Wanita Yang kemarin genap berusia dua puluh tahun itu di pindahkan ke salah satu ruang rawat.
Kanaya belum memiliki tenaga lebih, Ia cukup terheran-heran ketika ia di tempatkan di sebuah ruangannya yang begitu luas dan nyaman tentunya.
"Loh.. Sust.. kok saya di tempatkan di kamar ini.. ini kan..?
"Maaf Bunda, saya hanya melaksanakan perintah saja..
"Perintah? Siapa?
"Maaf, Saya kurang tau. Tapi yang jelas dokter memerintahkan kami untuk menempatkan Bunda di kamar ini..."Setelah mengatakan itu, Dua perawat tersebut pamit undur diri. Kanaya yang sempat mengantuk kini mata wanita itu kembali segar, Batinnya bertanya-tanya siapa yang memerintahkan mereka menempatkan dirinya di kamar rawat versi VVIP ini. Rumah sakit ini memang tidak sebesar rumah sakit di ibu kota. Akan tetapi rumah sakit ini juga memiliki kamar dengan fasilitas yang tinggi. Itu artinya hanya sebagian orang ber uanglah yang bisa menempati kamar tersebut.
Bu Ningsih dan pak Yanto masuk ke dalam kamar itu. Keduanya terkagum-kagum ketika memasuki ruangan tersebut. Di belakangnya seorang suster nampak ikut masuk sembari mendorong box bayi dan di Letakkan bayi tersebut di samping ranjang ibunya.
"Terima kasih Sust..",Ucap Kanaya tersenyum.
"Sama-sama Nona..Kalau begitu saya permisi.."Jawab perawat tersebut menampilkan senyum ramahnya. Baru hendak melangkah keluar dari kamar ...
"Sust..bentar dulu.. saya mau tanya.,??",Ucap pak Yanto menghentikan langkah Perawat tersebut.
"Kalo kamar mewah seperti ini kira-kira berapa ya .. biayanya..."Tanya pak yanto, Pria paruh baya itu takut tidak memiliki banyak uang untuk membayar biaya administrasi rumah sakit dengan fasilitas mewah seperti ini.
"Oh...semua biaya persalinan, kamar dan lainnya yang beratas namakan Nona Kanaya sudah lunas pak.. "penjelasan Perawat itu membuat Kanaya, Bu Ningsih dan pak Yanto melongo
"Jadi ceritanya saya tidak perlu bayar sust.."perawat itu menggeleng.
"Tidak perlu pak..Sudah ada yang menanggung semuanya.. kalau begitu saya permisi.."Perawat tersebut berlalu keluar.
Seperginya perawat tadi, Kanaya cukup heran. siapa manusia di balik semua ini..? Kanaya menatap putranya yang tampak tidur nyenyak dalam mimpinya.
"Siapapun orang itu semoga dia orang yang benar-benar tulus kepada kita sayang...
.
.
.
Jika Kanaya kini bahagia dengan kelahiran sang putra, Sangat jauh berbeda dengan Keluarga Aditya saat ini. Tepat pukul 00.45 Keluarga Sanjaya mendapat telfon dari kepolisian bahwa salah satu keluarga dari mereka yang bernama Aline Iskandar telah mengalami kecelakaan di jalan Xx. Mobil mewah yang berwarna merah menyala itu tampak ringsek parah setelah sebelumnya mobil tersebut di hantam oleh sebuah truk container 20 feet.
Kecelakaan maut itu cukup banyak memakan korban. Supir truk sendiri mengalami luka di bagian kepalanya. Sementara dua Korban yang lainnya meninggal di tempat, dua orang selamat namun mengalami luka cukup parah. Dan Aline termasuk salah satu korban yang selamat namun wanita itu harus kritis malam ini.
Ceklek
Pintu ruang operasi terbuka dan muncullah seorang seorang dokter pria dengan pakaian hijaunya.
Aditya yang sejak tadi memasang wajah tenang kini menunjukkan raut kepanikannya. Apalagi mayang,Wanita paruh baya itu sangat menyayangi menantunya yang satu ini. sangat jauh berbeda dengan Tuan Wira dan Shayra yang hanya diam saja. Bahkan gadis tujuh belas tahun itu sedang cekikikan membalas pesan dari sang pujaan hatinya. Di sampingnya Tuan Wira mengintip apa isi pesan tersebut. Pria itupun tampak mencebik.
"Iih.. Papa paan sih.. kepo.. "Ucap Shayra sedikit bergeser demi menghindari papanya..
"Kan papa penasaran saja.. kok bisa kamu jatuh cinta sama pria tua itu.."Shayra cemberut, Ia memukul lengan papanya karena merasa malu.
Sementara di sebuah ruangan salah satu dokter di rumah sakit itu. Aditya dan mayang duduk di kursi yang sudah di sediakan. Keduanya tampak begitu tegang menunggu penjelasan dokter.
Dokter yang ber name tag Romi tersebut menjelaskan jika Benturan yang terjadi membuat bayi yang ada dalam kandungan Aline tidak dapat di selamatkan. Dokter Romi juga menjelaskan jika kemungkinan Aline akan sulit hamil setelah ini.
"Apa dok... jadi istri saya tidak bisa hamil lagi..?"Tanya Aditya dengan wajah terkejut begitupun dengan Mayang. Padahal wanita itu selalu mengharapkan cucu dari menantu seperti Aline
"Saya tidak mengatakan jika Nyonya Aline tidak dapat hamil lagi, Saya hanya mengatakan kemungkinan pasien akan sulit hamil kembali.. Tapi itu hanya prediksi saya Tuan.. Saya ini hanya manusia biasa.. Sisanya kita serahkan pada yang maha kuasa...
Aditya menghela nafas panjang. Ia memang sangat kecewa pada Aline, Tapi dia juga sangat mengharapkan anak yang ada dalam kandungannya. bagaimana pun anak itu adalah darah dagingnya. Jika sudah seperti ini, ia harus apa?Apakah ini adalah karma dari Tuhan, karena sudah menyinyiakan Wanita setulus Kanaya serta tidak mengakui anak dalam kandungannya?
.
.
.
TBC