Kesalahan Satu Malam

Semua sudah siap untuk ke acara nikahan Anya, bapak Joni, ibu Melly terlebih dahulu yang memimpin di ikuti oleh bang Dimas dan sang istri kemudian Alena dan Alvaro.

Semua orang memandang keluarga tersebut penuh tanya, Alena pun sebenarnya gugup tapi bagaimana pun dia akan menghadapinya, terlebih Alvaro yang dari tadi terus menguatkannya.

Sampai di rumah Anya, di sana sudah ramai tamu undangan. Alena langsung menghampiri Anya yang sudah cantik dengan gaun pengantinnya, tadi pagi sebelum Alena datang Anya sudah akad dan sekarang tinggal resepsi saja.

"Mbk Alena," teriak Anya merasa senang akhirnya tamu spesial nya datang juga.

"Anya selamat ya," ucap Alena senang sekali dan membalas pelukan Anya.

"Akhirnya mbk Alena datang juga, aku udah pesimis loh mbk Alena bakalan dateng." lirih Anya terharu.

Namun dia tiba-tiba melihat seorang pria tampan di belakang Alena dengan menggendong bocah tampan pula.

Alena yang melihat Anya bengong sambil melihat Alvaro dan Arsen pun tersenyum dan memperkenalkan mereka.

"Kenalkan ini Alvaro suami aku dan ini Arsen anak aku." ucap Alena.

"Wah suami mbk Alena ternyata cakep banget gak salah kalau anak mbk Alena juga tampan sekali." bisik Anya.

"Kamu itu, ingat kamu sekarang udah punya suami masih aja jelalatan matanya." ucap Alena tahu sifat Anya yang hanya bergurau tadi.

"Yah itu soal lain mbk," ucap Alena sambil tertawa terbahak-bahak.

"Sayang kenapa?" tanya suami Anya Dito.

"Ih kamu mah kepo," tutur Anya.

Setelah berbincang-bincang sebentar dan foto bersama, Alena dan Alvaro turun menghampiri ibu melly dan bapak Joni yang baru saja membantu bantu sebentar di sana.

"Nak kamu makan dulu aja ya," ucap bu melly.

Alena pun membawa sang suami dan anaknya untuk duduk dan mengambilkan makanan untuk mereka.

"Sayang mau makan ini?" tawar Alena kepada sang suami dan sang anak.

"Mas mau makan apa?" tanya Alena.

"Terserah aja sayang."

Alena mengambilkan makanan soto untuk suami dan anaknya karena Alena tahu kalau sang anak sangat suka dengan makanan berkuah, sedangkan sang suami bilang bahwa dia terserah ya udah Alena ambilkan sama.

"Arsen bunda suapin aja ya," ucap Alena karena takut jika makan Arsen belepotan.

"Iya bunda."

Mereka makan dengan khidmat, beberapa tetangga yang duduk di samping Alena juga bertanya-tanya tentang suami dan anaknya, namun dengan sabar Alena pun menjawab seadanya bahwa Alvaro itu suaminya dan Arsen itu anaknya.

Hari semakin malam, bapak Joni dan keluarga pamit untuk pulang karena Arsen juga sudah tertidur di gendongan varo.

Sebelum itu Alena menghampiri Anya dan memberikan sebuah amplop yang tadi di isi oleh sang suami yang Alena kira akan bermanfaat untuk kehidupan Anya nanti.

"Mas kamu langsung tidur ya," ucap Alena saat sang suami baru saja selesai mandi yang kebetulan memang hanya ada satu kamar mandi di rumahnya yaitu dekat dapur.

"Iya sayang," jawab Alvaro sambil mencium gemas pipi sang istri yang terlihat semakin berisi.

🥕🥕🥕

Keesokan harinya alena terlambat bangun, dia bangun saat matahari sudah di atas sekitar jam delapan membuat dia jingkrak kaget.

Dia melihat kasur di sampingnya kosong dan hanya ada sang anak yang memang sedang tidur di box yang di siapkan oleh Alvaro memang di mobilnya dan di bawa ke kamar Alena.

Sedangkan jika kalian tanya di mana mbk ayu dan pak Darto makan jawabnya mereka berada di villa yang Alvaro sewa untuk tempat tinggal mereka berdua dan ada Jack juga di sana.

"Ibu," panggil Alena keluar dari kamarnya.

"Loh tumben baru bangun nak?" tanya ibu Melly.

"Enggak tau bu, biasanya Alena bangun pagi tapi kok ini malah jam segini baru bangun." tutur Alena juga heran.

"Mungkin karena lagi hormonnya sayang jadi kamu ngantuk dan malas buat bangun," ucap ibu Melly dan mendapatkan anggukan dari Alena dan setuju dengan ucapan sang ibu.

"Oh ya bu, mas varo kemana kok waktu Alena bangun dia nya udah gak ada?" tanya Alena bingung saat bangun tadi mencari sang suami tapi tidak ada.

"Oh suami kamu dari pagi buta ikut bapak kamu ke ladang nak, kamu kan tau kalau hari ini ladang sedang panen." jawab ibu Melly santai.

Sedangkan Alena yang mendengarnya pun di buat terkejut dan langsung membelalakkan matanya tak percaya, suaminya ke ladang pagi pagi buta.

"Ibu jangan bercanda deh mana mungkin mas varo ke ladang," ucap Alena merasa jawaban sang ibu bercanda.

"Kamu mah di kasih jawaban jujur malah di kira bercanda, nih ibu mau anter sarapan buat mereka." ucap bu Melly.

"Apa! Jadi itu bener bu?"

"Iya Alena."

"Ibu tunggu di sini Alena mau ikut, sebentar lagi mbk ayu dateng buat jagain Arsen." ucap Alena dan benar saja tak lama mbk ayu datang, Alena pun menitipkan sang anak kepada baby sitter anaknya itu.

Alena dan bu Melly berjalan menuju ke ladang, saat sedang berjalan banyak pasang mata menatap Alena dengan banyak tatapan aneh yang Alena tak bisa jabarkan satu persatu.

"Eh bu Melly kok mau sih terima anak gak tau diri itu lagi? bu Melly gak inget gimana dulu Alena mempermalukan keluarganya dengan hamil di luar nikah!" teriak salah satu tetangga yang melihat Alena dan ibu Melly berjalan beriringan.

Alena yang mendengar hal itu pun di buat sedih, ternyata kehadirannya di sini banyak yang menentang dan menolak.

"Bu ambar bisa diam tidak atau mau saya laporkan polisi dengan mengganggu anak saya!" teriak ibu Melly yang sudah habis kesabaran padahal ibu Melly terkenal dengan sifat baik dan lembutnya tidak pernah marah, namun sekarang malah terlihat ibu Melly berusaha menahan amarahnya.

"Gitu aja marah bu," ucap bu Ambar yang juga terkejut dengan balasan ibu Melly.

"Lebih baik ibu urus saja anak ibu yang baru satu minggu nikah udah di tinggal kabur sama suaminya." tegas ibu Melly kemudian menarik tangan sang anak menjauh dari sana.

Bu Ambar yang terkejut dengan ucapan ibu Melly pun marah marah tak jelas, namun ibu Melly tidak ambil pusing karena sudah sangat tahu sifat bu Ambar yang sangat iri dengki dengan siapa pun yang lebih dari pada dirinya dan keluarganya.

"Ibu," lirih Alena saat mereka sudah jauh dari permukiman dan sudah mulai memasuki persawahan.

"Kamu jangan dengarkan ucapan bu Ambar tadi ya, ingat kamu datang ibu sangat senang apa lagi bisa melihat cucu tampan ibu dan juga calon cucu tambahan nenek ini." ucap ibu melly sambil mengelus perut Alena dengan sayang.

.

.

Bersambung.....

...FOLLOW IG @Lala_Syalala13...

...PENILAIAN NYA YA 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟...

...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...

...VOTE 💌...

...LIKE 👍🏻...

...KOMENTAR 🗣️...