Mendapati kenyataan jika tunangannya bermain gila dibelakangnya membuat Fernando Nicholas Sanjaya sangat terpukul, sehingga membuatnya menyeret satu wanita dalam kehidupannya. Wanita yang menjadi budak nafsunya karna salah mengetuk pintu kamar hotelnya.
Bagaimana kisah Nicho dan Ganesa selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sokhibah El-Jannata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TMYS. Aku Ratunya
"Mbak, silahkan duduk," ucap perias sehingga membuyarkan lamunan Ganesa.
"Iya mbak," jawab Ganesa kemudian segera mendudukan dirinya diatas kursi rias. Segera juru rias itu melakukan pekerjaanya.
Ganesa yang duduk terus saja berusaha untuk melepaskan cincin yang melingkar di jari manisnya, tapi masih saja susah.
"Au," lirihnya saat tangannya terasa sakit.
Mungkin usahanya kurang maksimal karna memang jika dipaksa, bekas luka di tangannya terasa nyeri. Alhasil Ganesa memutuskan untuk melepasnya suatu saat nanti, saat luka di tangannya benar benar sembuh. Ganesa menatap cincin itu.
"Apa bagusnya? Kenapa ngotot minta dikembalikan?" kesalnya. Wajah menyebalkan Nicho tampak di pelupuk matanya.
Dua jam berlalu. Kini Ganesa telah siap dengan pakaian pengantin. Cantik? Sangat cantik. Ganesa bak ratu di siang ini. Gaun indah berwarna putih yang melekat di tubuh indahnya membuatya bersinar bak putri mahkota. Mahkota di kepala menghiasi kepalanya dengan indah.
Ganesa menatap dirinya di cermin, dia tersenyum. Apa ini selera Nicho? Ganesa yang suka dengan barang mewah itu tampak berdecak kagum. Tak dipungkiri, ada kesamaan selera antara dia dan Nicho.
"Sempurna, kamu sangat cantik," ucap Nala yang tiba tiba saja masuk ke dalam ruang kamar Ganesa bersama mama dan papa yang ternyata sudah siap dengan riasan juga.
Ganesa menoleh dan melihat semua keluarganya berkumpul.
"Mama, Papa," ucap Ganesa sambil berjalan ke arah papa dan mamanya.
Mama Nina dan juga papa Hendra memeluk putrinya yang kini terlihat sangat cantik.
"Bahagia selalu Nak, doa mama selalu menyertaimu," ucap Mama Nina.
Ganesa memeluk erat mamanya. Sungguh, melihat papa dan mamanya bahagia adalah kebahagiaan tersendiri baginya.
"Terimakasih untuk doa mama yang selalu membuat Ganesa kuat Ma," ucap Ganesa.
Mama Nina tersenyum dan mengusap pelan putri cantiknya. Meski kesedihan menggelayuti hatinya, tapi wanita cantik itu tak mau menampakan kesedihan di hadapan kedua orang tuanya.
"Ya Ampum Nes, kamu cantik banget, Masya Allah," ucap Nala, sepupunya yang cantik itu.
Mendengar ucapan Nala, Ganesa melepas pelukan dari kedua orang tuanya dan menatap Nala yang berada di depannya.
Ganesa tersenyum, entah, walau bagaimanapun pernikahan ini sebenarnya, tapi dia bahagia saat ini. Melihat papa dan mamanya tersenyum, itu adalah hal indah yang menjadi alasannya untuk bahagia, tidak mau saja dia merusak suasana.
"Siang ini aku ratunya," jawab Ganesa.
Nala tersenyum lebar mendengar sahutan Ganesa, dia bahagia melihat senyum yang menghiasi wajah Ganesa, ganesa sangat cantik dan fres, tidak seperti hari sebelumnya.
"Udah siap?" tanya juru rias.
Ganesa menganggukan kepalanya.
"Ya sudah, Bapak, ibu sebaiknya kita segera kesana. Ini sudah saatnya," ucap juru rias sambil menatap papa dan mama.
Papa, mama, dan Ganesa mengangguk. Kini mereka berjalan ke luar untuk menuju ke pelaminan, di bimbing oleh juru rias yang nantinya akan membimbing upacara adat jawa yang akan dilakukan.
Mereka berjalan menuruni anak tangga, Ganesa digandeng oleh papa dan mamanya yang berada di kanan dan kirinya. Sedang Nala dan juru rias tampak memegangi ekor baju panjang Ganesa yang menjuntai.
Kini, Ganesa yang cantik, anggun, menjadi pusat perhatian. Semua mata memandang ke arahnya. Menyaksikan Ganesa, ratu di siang ini berjalan menuju ke arah kursi kebesaran.
Kini, sampailah mereka di atas pelaminan. Mereka berdiri menghadap ke arah foto grafer yang sedang mengambil gambar untuk didokumentasikan.
Tatapan Ganesa kini tertuju pada Dani dan Emely yang sedang menenangkan baby boy mereka. Saat yang bersamaan, Dani dan Emely menatap Ganesa dan tersenyum. Ganesa merasa lega melihat Dani dan Emely yang tersenyum padanya dan tampak bahagia. Tidak seperti saat itu yang penuh dengan emosi.
Ganesa mengedarkan pandangannya, banyak tamu berdatangan. Ganesa membelalakan matanya saat melihat kakak sepupunya, Marvel dan Nada di sana. Vino, Micela dan juga baby girlnya. Delon dan juga wanita cantik di sampingnya. Semeriah inikah? Bagaimana bisa, teman teman dari kakak sepupunya berkumpul?
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...