NovelToon NovelToon
Pria Musim Dingin

Pria Musim Dingin

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Patahhati / Dijodohkan Orang Tua / Teman lama bertemu kembali / Trauma masa lalu / Tamat
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Thenia12 Nurhalimah

Ayahnya mengatakan jika Yura akan di jodohkan dengan pria baik dan ramah. Tapi setelah menikah Yura justru mendapati suaminya itu irit bicara, membuat Yura terkadang frustasi dengan suaminya sendiri.

Ketika berhasil meluluhkan sikap dingin suaminya, Yura harus berjuang melawan penyakit mematikan yang menggerogoti tubuhnya dan trauma masa lalu yang terus menghantuinya. Di tambah, Yura kembali bertemu dengan teman kecilnya yang tak lain kembaran suaminya. Hal itu membuat pernikahan mereka di uji.

Akankah Yura tetap bersama suaminya atau kembali dengan teman masa kecilnya? Yura harus memilih satu di antara mereka disaat tubuhnya di gerogoti sel kanker jahat yang membuatnya hampir menyerah untuk hidup.

-Sesuai namamu aku akan memanggilmu pria musim dingin," kata Yura tersenyum di hadapan Winter.

De Willson series 1 (Menikahi mafia kejam)
De Willson series 2 (The devil's touch)
De Willson series 3 (Pria musim dingin)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Thenia12 Nurhalimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#30

Semalam mereka pulang pukul tiga pagi dan Yura baru bangun jam sepuluh pagi. Ia bahkan lupa menyiapkan sarapan untuk Winter yang pergi ke kantor.

Sepertinya Winter juga tidak sarapan karena meja makan bersih. Pria itu sudah berangkat dari jam tujuh pagi.

Dengan masih memakai piyama, Yura menuruni anak tangga berjalan menuju dapur untuk meminum segelas air. Setelah itu ia membuka kulkas dan mendapati semangka di mangkuk yang sudah di potong.

Yura mengambil mangkuk tersebut. "Bijinya kemana ..." ucap Yura memperhatikan potongan semangka yang bersih dari biji nya.

"Orang tidak ada kerjaan pasti yang mengambil biji semangka satu persatu."

Yura membawa mangkuk semangka itu ke sofa. Ia mengangkat kedua kakinya ke atas sofa, makan semangka dengan menonton tv.

Ponselnya bergetar panjang di atas meja, Yura mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan tersebut.

"Hallo."

"Hallo, selamat pagi Nona Sunshine."

"Dokter Leon ..."

"Ya, saya Dokter Leon, Nona. Saya mau mengabari kalau hasil tes darah sudah keluar. Nona bisa datang ke Rumah Sakit melati."

"Tidak ke yayasan, Dok?"

"Hari ini bukan jadwal saya di yayasan, Nona. Saya ada di Rumah Sakit."

"Oh, begitu. Nanti siang saya ke Rumah Sakit ya, Dok."

Setelah mematikan panggilan telpon nya, wajah Yura berubah menjadi lesu memikirkan hasil tes darah nya. Ia hanya menusuk-nusuk semangka dengan garpuh saja.

*

Siangnya Yura pergi ke Rumah Sakit Melati dengan menaiki bis. Pikirannya yang kalut membuat gadis itu hanya bersandar di jendela bis dengan wajah lesu. Sesekali ia menghela nafas panjang.

"Jatuh lagi?" tanya seseorang yang baru saja duduk di samping Yura.

Yura menoleh dan mendapati Magma tersenyum ke arahnya.

"Kau ... ah menyebalkan, cari kursi lain sana," usir Yura.

"Memangnya ini bis punyamu?"

"Aku duduk lebih dulu di sini."

"Tapi kursi di sebelahmu kosong."

Yura berdecak kesal. "Terserah kau saja lah."

Yura kembali menyenderkan kepala nya di jendela bis.

"Jatuh lagi?" Magma mengulang pertanyaannya.

Dengan malas Yura kembali menoleh. "Apa kau melihat plester baru di tubuhku?"

Magma menggeleng.

"Kalau tidak ada ya berarti tidak jatuh. Bagaimana sih!"

"Tapi mukamu menyedihkan seperti pertama kali aku bertemu denganmu saat jatuh," ucap Magma.

"Aku memang seperti ini," sahut Yura pelan.

*

Beberapa menit kemudian Yura terbangun dari tidurnya setelah supir bis membangunkannya. Ia menguap terlebih dahulu.

"Sudah sampai, Pak?" tanya Yura dengan muka baru bangun tidur.

"Sudah dari tadi, orang-orang sudah turun dari tadi."

Yura menoleh ke samping. "Laki-laki yang duduk di samping saya tadi kemana ya?"

"Sudah turun dari tadi, di halte pertama."

"Oh iya?"

Kemudian Yura menggaruk kepalanya. "Jadi dia pergi ketika aku tidur," gumam nya.

*

Yura turun dari bis dan di halte ada banyak orang yang menunggu giliran naik bis. Tapi mereka malah menatap Yura dengan menahan tawa nya.

Yura yang kebingungan hanya menatap mereka satu persatu.

Mereka kenapa menatapku seperti itu.

Yura bahkan mendengar seseorang yang benar-benar tertawa jelas. Tawa nya seperti meledek. Yura pun buru-buru pergi dari sana dan disaat itu orang-orang di halte meledakkan tawa nya keras sampai terdengar oleh indra pendengaran Yura walaupun gadis itu sudah menjauh dari halte. Dan lagi, kenapa orang-orang di halte meniru suara kucing sambil tertawa.

Yura mengenggam kuat tali tas selendangnya ketika merasa tak nyaman dengan pandangan orang-orang yang terus menatapnya sambil tertawa.

Yura sedang berjalan menuju Rumah Sakit Melati. Ia menatap orang-orang yang terus melihat ke arahnya.

"Kalian kenapa terus melihatku seperti itu hah?!" kesal Yura.

"Meoow ... Meoww ..." Hanya itu jawaban dari mereka.

"Heh!"

"Meoww ... meoww ... hahaha ..." Segerombolan anak kuliahan tertawa puas.

Yura mengerutkan dahinya, kemudian ia memegang pipinya.

"Apa jangan-jangan ada yang salah dengan wajahku?" gumam Yura.

Kemudian ia buru-buru mengeluarkan ponsel dari tas nya dan membuka fitur camera. Ketika ia melihat dirinya di depan camera sontak Yura membulatkan mata.

Wajahnya di gambar mirip kucing. Dengan garis lurus sebagai kumis di kedua pipi nya, tanda bulat hitam di hidungnya.

"Astaga kenapa dengan mukaku."

"Hahaha, hei masa kecil kurang bahagia ya. Masih saja gambar-gambaran di wajah." ledek orang-orang yang berdiri di dekat Yura.

Yura pun segera berlari dengan menunduk. Orang-orang menyuraki kepergian Yura.

Yura masuk ke Rumah Sakit dan langsung mencari kamar mandi. Ia terus menunduk, tidak mau mendongak kan wajahnya. Orang-orang sempat menatapnya heran dengan Yura yang berlari dengan terus menunduk.

Ketika di kamar mandi, ia menghela nafas kasar memandang wajahnya sendiri di depan cermin. Beruntung kamar mandi masih kosong.

"Aaaa Magma sial*n!" Kesal Yura.

Yura sangat yakin seratus persen kalau ini ulah Magma, karena hanya dia satu-satunya yang dia kenal di bis dan duduk di sampingnya. Dia juga turun lebih dulu sebelum dirinya.

Gadis itu menghela nafas panjang kemudian mencuci muka di wastafel. Lalu mengeringkannya dengan tissue.

"Awas saja kau Magma, kalau bertemu denganku!" geram Yura sampai mengepalkan tangan hendak menonjok bayangan dirinya di depan cermin.

*

Yura keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju ruangan Dokter Leon. Ketika ia melihat nama Dokter Leon di salah satu pintu. Ia pun membuka pintu itu perlahan.

"Masuk," ucap Dokter Leon dari dalam ruangan.

Yura membuka pintunya lebar kemudian kembali menutupnya. Ia tersenyum kepada Dokter Leon.

"Silahkan Duduk ..."

Gadis itu pun menarik kursi dan duduk di hadapan Dokter Leon.

"Bagaimana kabarmu, Nona Sunshine?"

"Baik, Dok." Yura berusaha menyembunyikan rasa tegang nya seperti biasa. Tangan nya saja sudah dingin.

Dokter Leon mendorong sebuah amplop. "Ini hasil tes darahmu ... kau boleh membukanya."

Yura menatap amplop itu sejenak kemudian menatap Dokter Leon yang diam membisu. Dengan ragu-ragu, tangannya terulur mengambil amplop itu. Yura menghela nafas karena tangannya tiba-tiba gemetar.

"Apapun yang terjadi, kau pasti bisa melewatinya, Nona Sunshine ..."

Yura tidak tahu maksud perkataan Dokter Leon. Yang jelas perkataan nya barusan seperti sebuah semangat untuk Yura.

Dengan tangan gemetar, wajah pucat ia menelan Saliva nya susah payah dan perlahan membuka kertas dari amplop tersebut.

Yura membulatkan mata ketika melihat hasil tes darahnya. Ia sampai ternganga dan menutup mulutnya tak percaya. Diagnosis Dokter Leon sama dengan gejala penyakit yang ia lihat di google beberapa hari yang lalu.

Yura terkena kanker darah (Leukimia)

"Dok ..." Yura menatap Dokter Leon dengan tatapan sendu.

Dokter Leon menghela nafas. "Kau harus membutuhkan kemoterapi secepatnya. Ini penyakit serius, Nona Sunshine."

"A-apa aku bisa sembuh?" Hanya itu yang ada di benak Yura. Ia tak perduli jika harus merasakan jarum suntik lagi yang terpenting hasilnya ia akan sembuh.

Ia tidak mau jika kemoterapi tidak menyembuhkan penyakitnya.

"Nona ..." Dokter Leon menggantung kalimatnya sesaat.

"Sel kanker itu seperti akar pohon. Yang harus kita lakukan bukan hanya menghentikan akar itu tumbuh tapi juga mencabutnya. Sel kanker itu mudah berkembang, semoga dengan pengobatan yang Nona Sunshine lakukan tidak hanya membuat sel kanker itu berhenti berkembang tapi juga hilang."

"Apa perkiraan sembuhnya seratus persen jika kemoterapi itu berhasil?" tanya Yura dengan mata berkaca-kaca.

"Nona ... jangan memikirkan yang lain dulu, lebih baik kita jadwalkan kemoterapi dari sekarang."

"Jawab saja dulu, Dok. Aku harus tau, apa di masa depan aku benar-benar akan sembuh tanpa terkena leukimia lagi?"

Dokter Leon menggelengkan kepala membuat dunia Yura seakan runtuh seketika.

"Di beberapa kasus, mereka yang sembuh hanya bertahan 3-5 tahun, kemudian sel kanker kembali tumbuh. Ada yang hanya bertahan satu tahun, lalu kembali menjalani kemoterapi. Tapi jangan khawatir Nona ... ada juga mereka yang hidup hampir sepuluh tahun dan mereka terbebas dari sel jahat itu."

Bersambung

1
Bukhori Muslim
good story
Rifana Sitorus
Luar biasa
Upin Ipin
ya aku jg mau dong magma.../Grin/
Upin Ipin
😱😱😱😱
Upin Ipin
kalo aja ada kakak spt Magma di dunia nyata..
Upin Ipin
good kak magmaa
Upin Ipin
baguuss. tegassss dan lumayan menjatuhkan👏👏👏
Upin Ipin
gimana gak marah, Yura yg hamil, winter yang semakin aneh dgn sikapnya.
Hope
asli nangis bacanya.... bener2 sedih ceritanya..../Sob/
KaylaKesya
terbaek Thor👍 ceritanya umph💪
KaylaKesya
hahahahahahha Julian jahat🤣
KaylaKesya
hahahahaha Julian berani ya🤣
KaylaKesya
hahahahaah🤣
KaylaKesya
hahahahaha yura🤣
KaylaKesya
hahahaha🤣🤣 aduiiii
KaylaKesya
memang menghargai SANGAT🤣🤣
KaylaKesya
hahahahahah...🤣lusi hebat uhuuuu
Apit Maulan
ko gbar visual nya ga muncul thor /Grimace/
Apit Maulan
ko gambar visual nya ga muncul thor /Grimace/
lapak nasi khansa
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!