NovelToon NovelToon
Tawanan Bos Mafia

Tawanan Bos Mafia

Status: tamat
Genre:Komedi / Contest / Mafia / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Trauma masa lalu / Tamat
Popularitas:14.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ranty Yoona

Zayn J. Scott, seorang bos mafia yang berparas tampan dan berkharisma, namun memiliki temperamen yang tinggi. Trauma akan masa lalunya, kedua orang tuanya di bunuh tepat dihadapannya.

Dan kegagalan cinta pertamanya membuat dirinya menutup rapat pintu hatinya. Semakin dingin dan menjadi pria yang keji terhadap wanita. Meskipun ada seorang wanita cantik yang mendampingi dirinya.

"Kau hanya tawananku, jadi jangan berharap dengan pernikahan ini!" - Zayn -

"Menikah denganmu adalah kesialan untukku. Tapi kenapa aku tidak bisa membencimu! Aku pasti akan membuatmu jatuh cinta padaku dan melupakannya." - Angela -

Cerita ini merupakan kelanjutan dari Novel 'Elleana And The King Of Mafia'.. sangat disarankan membaca Novel tersebut terlebih dulu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ranty Yoona, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wanitaku, hanya boleh aku yang menyakiti

Beberapa dari kelompok itu tertawa begitu melihat Angela dan Elleana yang tidak berdaya. Merasa tidak terima temannya terkena pukulan, Elleana menendang perut pria tersebut.

Namun dari arah berlawanan seseorang menarik kasar tubuh Angela.

Bug

Angela dan Elleana terlonjak kaget saat pria yang sempat ingin melukai Angela terkapar begitu saja karena pukulan dari seseorang.

Mereka melihat seseorang yang baru saja datang dengan beberapa pria yang mengenakan pakaian serba hitam.

"Jack?" Ya, yang datang menyelamatkan mereka adalah Jack. Angela dan Elleana dapat bernapas lega karena sudah ada Jack dan anak buahnya sehingga sekelompok bandit itu tidak akan bisa melukai mereka.

"Kalian tidak apa-apa?" Jack berjalan mendekat, memastikan bahwa Elleana dan Angela baik-baik saja.

"Kami baik-baik saja, Jack. Terima kasih telah datang tepat waktu," ucap Elleana diiringi senyum kelegaan.

"Terima kasih banyak Tuan Jack," timpal Angela. Ia nyaris saja terluka jika Jack datang terlambat sedikit saja.

"Ya. Bos menugaskan kami untuk diam-diam menjaga kalian." Jack tidak punya pilihan lain selain memberitahukannya, ia memang ditugaskan untuk menjaga mereka. Saat ia tengah bermain dengan Baby Darren, bosnya memberinya perintah untuk mengawasi dan menjaga Elleana serta Angela.

Elleana tak mempermasalahkannya, suaminya itu selalu cepat bertindak demi keselamatannya. Jika tidak, ia akan merasa bersalah jika terjadi sesuatu pada Angela karena dirinya.

"Sebaiknya Nyonya dan Nona Angel berlindung di samping mobil. Biar kami yang mengurus mereka."

Sepertinya mereka bukan orang-orang bayaran biasa. Dari gerakan dan auranya, mereka terlihat berpengalaman.

Jack menatap sekolompok itu satu persatu. Dengan hanya melihatnya saja sudah dapat memastikan bahwa kelompok itu lumayan cukup kuat dan berbahaya.

Untung saja kami cepat datang. Jika tidak, Millie akan memiliki seorang suami yang cacat.

Jack membatin, bosnya akan mematahkan kakinya jika kali ini Elleana terluka. Ada kelegaan yang dirasakannya karena ia cepat menyelamatkan istri dari bosnya dan istri dari Zayn. Jack serta yang lainnya bersiap menghadapi para sekelompok bandit yang sudah siap menyerang. Sedangkan Angela dan Elleana berjalan menjauh saling berpegangan tangan. Mereka berharap Jack dan yang lainnya dapat menyingkirkan kelompok bandit yang ingin melukai mereka.

"Ck, jangan pikir kami akan takut dengan kalian. Jumlah kami lebih banyak, jadi kami akan menghabisi kalian lebih dulu sebelum membawa kedua wanita itu." Salah satu dari mereka berbicara dengan penuh percaya diri. Jumlah mereka yang lebih banyak, membuat mereka sangat yakin akan menang dan membawa kedua wanita yang diperintahkan oleh bos mereka dalam keadaan hidup.

"Kita lihat saja nanti," sahut Jack.

Sekelompok itu berdecak meremehkan, sebelum kemudian mulai menyerang. Angela dan Elleana memperhatikan mereka yang saling baku hantam. Beruntung kelompok itu tidak menggunakan senjata untuk menyerang.

Krak

Salah satu anak buah Jack berhasil mematahkan lengan salah satu dari mereka. Angela dan Elleana meringis ngeri saat melihat Jack yang begitu mudah mematahkan lengan seseorang.

Lihatlah hubby. Tidak kau, tidak Jack, sangat menyeramkan saat menghajar seseorang.

Elleana menggelengkan kepala. Melihat Jack yang begitu brutal menghajar sekelompok tersebut, tak ada bedanya dengan sang suami.

Melihat keadaan yang sudah aman serta para kelompok bandit itu sudah dibuat tumbang oleh Jack dan yang lainnya, Angela dan Elleana berjalan menghampiri.

"Apa mereka semua mati?" Angela memperhatikan kelompok itu tidak berdaya dan tergelatak di tanah.

"Tidak Nona, bos tidak mengizinkan mereka untuk mati lebih dulu!" ucap Jack tersenyum puas saat melihat kelompok itu sudah terkapar dengan berlumuran darah.

"Aku akan menghubungi bos." Jack merogoh ponselnya yang terselip di saku jaket dan mulai menghubungi bosnya tersebut.

***

Xavier dan Edward begitu serius membicarakan keseharian mereka masing-masing. Menjadi Hot Daddy tidak membuat para kaum hawa berhenti memuja, justru mereka selalu menjadi pusat perhatian dan semakin dikagumi oleh banyak wanita.

Sedangkan Zayn yang belum pernah merasakan menjadi Hot Daddy hanya bersikap acuh namun ia memasang telinganya untuk mendengarkan percakapan Xavier dan Edward. Entahlah ada hal yang menarik bagi dirinya, karena sebenarnya ia sulit berhadapan dengan seorang anak kecil.

Suara dering ponsel memecah percakapan mereka. Xavier mengenali suara yang berasal dari ponsel miliknya, ia segera meraih ponsel miliknya yang sejak tadi tergeletak di atas meja. Melihat layar ponsel yang tertera nama Jack disana, ia menduga jika telah terjadi sesuatu.

"Apa ada yang terjadi, Jack?" Xavier bertanya dengan gusar setelah menjawab panggilan itu.

"Benar bos."

"Dimana?"

"Jalan Condos Lake, tepatnya tidak jauh dari taman Condos, bos. Disini terlihat sangat sepi dan sepertinya sudah direncanakan dengan matang." Suara Jack di seberang sana terdengar yakin, sehingga Xavier percaya bahwa istrinya di serang bukan sebuah kebetulan.

"Apa istriku dan Angel terluka?" Xavier memastikan keadaan Elleana dan Angela. Seperti yang ia katakan sebelumnya, jika istrinya sampai terluka maka Jack harus menerima hukuman darinya.

"Hm, sepertinya bos." Jack ragu menjawabnya. Kali ini ia pasti akan mendapatkan hukuman.

Xavier mendengkus kesal. "Tangan mana yang menyentuh istriku, patahkan! Aku akan datang dalam waktu 15 menit lagi."

"Baik bos."

Xavier memutuskan sambungan teleponnya. Zayn dan Edward sudah mendengar percakapan Xavier, mereka tidak bertanya lebih lanjut.

Tatapan Zayn mengarah pada Xavier dengan tajam. "Sepertinya mereka sudah bosan hidup!"

"Apa kau mengkhawatirkan istrimu?" tanya Xavier seraya menyunggingkan senyum. Setau dirinya Zayn tidak mempedulikan Angela.

"Wanita ku, hanya boleh aku yang menyakitinya, bukan orang lain!" Zayn beranjak berdiri dengan kesal. Pertanyaan Xavier cukup mengusik dirinya. Khawatir? Tentu saja, wanita itu adalah miliknya. Tidak akan pernah membiarkan orang lain menyentuhnya, terlebih lagi sampai melukai.

Melihat Zyan yang sudah berjalan menjauh, Xavier berdecak tak percaya seraya mengenakan kacamata hitamnya. "Dasar bodoh. Memangnya dia tau harus pergi kemana!" Xavier bangkit dari duduknya dan menoleh ke arah Edward. "Ed, kau ikut dengan kami atau tidak?"

Edward mengulas senyum. "Tentu saja aku ikut dengan kalian. Pertunjukan menarik mana boleh dilewatkan."

Xavier mengabaikan ucapan kakak iparnya itu. Ia berjalan menuju mobilnya. Sedangkan Mobil Zayn sudah lebih dulu berlalu meninggalkan mereka.

"Ck, malang sekali nasib mereka yang akan mati di tangan kedua mafia itu." Edward menggelengkan kepala, sebelum kemudian berjalan mengikuti Xavier masuk ke dalam mobil.

Xavier melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Di depannya terlihat mobil Zayn. Menambah kecepatan, Xavier melewati mobil Zayn dan membunyikan klakson mobil, mengisyaratkan agar Zyan mengikuti di belakang mobilnya.

***

Jack memerintahkan anak buahnya untuk tidak membiarkan para bandit itu kabur atau melepaskan diri sebelum bos datang.

Dua mobil yang baru saja datang itu mengalihkan perhatian mereka. Xavier dan Zayn keluar mobil secara bersamaan menghampiri Jack, diikuti oleh Edward yang berjalan dibelakang mereka.

"Sweety!" Xavier melangkah panjang mendekati Elleana. "Kau tidak apa-apa. Mana yang terluka?" Memastikan dan mengecek setiap inci tubuh istrinya.

"Aku baik-baik saja hubby," sahut Elleana menenangkan suaminya itu.

"Baguslah. Kau harus selalu ingat, tanpa persetujuanku, kau tidak boleh terluka. Karena selain aku, semua orang yang berusaha menyentuh dan melukai mu, mereka akan menjadi mayat." Xavier menekankan perkataannya seraya menangkupkan kedua pipi Elleana dan mencium singkat bibir istrinya tersebut.

Elleana terperangah dengan perkataan Xavier. Suaminya itu selalu dapat membuat hatinya tersentuh. Pun dengan Angela yang berada di samping Elleana. Sungguh pria yang sangat posesif sekaligus mengerikan.

Zayn yang berdiri tidak jauh dari Xavier menatap malas. "Ck, dilarang bermesraan. Hati-hati, cepat mati!" serunya memperingatkan.

Saat mendengar ucapan Zayn. Edward dan Jack menahan tawa mereka. Mereka memang sudah tidak heran lagi dengan sikap Xavier yang tidak tau malu itu namun tidak dengan Zyan yang begitu malas.

"Kalau kau iri, kau bisa melakukannya dengan istrimu." Ekor mata Xavier melirik ke arah Angela.

Angela terbatuk-batuk saat mendengar ucapan Xavier. "Sialan kau, Vier." Membulatkan mata dan melayangkan tajam pada Xavier. Xavier hanya tersenyum tanpa dosa.

"Bos, kita apakan mereka?" tanya Jack menatap mereka yang dalam keadaan setengah tersadar. Dan beberapa dari mereka hanya luka ringan.

"Patahkan kaki dan tangan mereka. Pastikan mereka mengatakan siapa yang memerintahkan mereka," perintah Xavier.

"Tidak perlu! Serahkan saja padaku," sela Zayn lebih dulu saat Jack hendak membawa mereka. "Mereka akan menjadi makanan ular-ular ku. Hari ini mereka akan mendapatkan banyak makanan dan aku tidak perlu mengeluarkan uang. Lihatlah tangan yang berotot ini, akan seperti apa jika sudah dimakan oleh ular-ular perliharaan ku." Zayn menginjak-injak lengan salah satu pria yang terduduk di tanah, hingga ia hanya dapat menjerit dalam hati. Ia tidak berani mengeluarkan suara, serta tubuhnya sudah merinding ketakutan. Pun dengan teman-temannya lainnya yang sangat ketakutan.

"Jangan lakukan itu. Tolong maafkan kami," ucapnya seraya menangkupkan kedua tangan memohon penuh.

"Apa kau pantas untuk dimaafkan? Ah, kau terlalu jelek untuk hidup, jadi kau mati saja, ya?" Zayn tersenyum sarkasme dengan mata yang seperti hewan buas yang siap melahap saat itu juga. Mata yang sangat menyeramkan, siapapun yang melihatnya akan sangat ketakutan hingga tidak ada pilihan lain selain mati.

"Haha kau bawa saja. Aku tidak butuh mereka. Dan satu hal lagi, sepertinya mereka mengincar istrimu." Xavier menyerahkan sekelompok bandit yang tidak berdaya itu pada Zayn. Ia tidak perlu membuang tenaga untuk memberikan mereka pelajaran.

Xavier merangkul pundak Elleana. "Kita pergi dari sini sweety." Elleana mengangguk. Walaupun ia sudah sering melihat kekerasan namun semakin diliat, ia semakin merinding dan ingin sekali muntah.

"Ayo Ed," ajak Xavier pada Edward untuk meninggalkan tempat tersebut.

Edward melihat Zayn yang masih berdiri di antara sekelompok bandit itu. Sebelum kemudian menyusul Xavier dan Elleana yang sudah lebih dulu masuk ke dalam mobil. Jack dan para anak buah pun memasuki mobil mereka dan tak lama, satu persatu mobil mereka meninggalkan Jalan Condos Lake.

Setelah kepergian mereka, anak buah Zayn baru saja tiba. Atas perintah Zayn mereka menghabisi sekelompok bandit itu, memberikan pukulan, menginjak tanpa ampun hingga beberapa dari mereka sudah merenggang nyawa.

Lagi-lagi Angela harus menyaksikan adegan yang sangat menyeramkan di hadapannya. Berulang kali ia harus memejamkan kedua matanya bersamaan dengan tubuhnya yang bergetar hebat. Angela terperanjat kaget saat tangan besar menarik tubuhnya. Ia dapat mencium aroma mint milik Zayn.

"Jangan dilihat, kau akan bermimpi buruk nanti. Biarkan aku menghukum mereka. Mereka pantas mati karena telah melukai wanita dari ketua Red Dragon." Nada bicara Zayn begitu lembut, hingga hati Angela dibuat terombang-ambing akan sikap Zayn saat ini.

Zayn yang memeluk dirinya sudah membuatnya membelalak tidak percaya, dan kini pria itu berusaha menenangkannya dengan caranya sendiri.

Angela mengangguk pelan dan membalas pelukan Zayn. Jeritan dari mereka yang memekakkan telinganya itu tak lagi membuat tubuhnya bergetar dan menjadi hangat karena pelukan Zayn.

Dengan ragu-ragu, Zayn mengusap punggung Angela. Ia meruntuki kebodohannya karena menarik anak buahnya yang selama ini menjaga Angela. Namun dengan kejadian ini, ia akan memerintahkan beberapa anak buahnya untuk mengawasi Angela kembali.

Musuh tidak hanya akan menyerang dirinya, tetapi juga wanita yang sudah menjadi istrinya. Tidak, ia belum mengizinkan wanita itu untuk mati di tangan orang lain. Wanita miliknya, tawanan miliknya, hanya boleh terluka karenanya.

Zayn melepaskan pelukannya. Ia melihat luka salah satu sudut bibir Angela. "Lain kali jangan terluka." Jemari Zayn mengusap luka itu dengan lembut.

Angela terperangah, ada apa dengan Zayn? Kenapa pria itu terlihat sangat berbeda. Apa Zayn benar-benar mencemaskan dirinya?

"Masuklah ke dalam mobil. Aku akan memerintahkan mereka untuk mengantar mu kembali ke mansion. Aku akan mengurus mereka," perintah Zayn.

Angela hanya dapat mengangguk, ia terlalu terkejut dengan sikap pria di hadapannya itu, hingga ia hanya dapat menjawabnya dengan anggukan kepala.

Zayn berbalik badan hendak pergi. Namun Angela menahan tangannya dan membuat Zyan menoleh. "Apa kau tidak akan pulang lagi?"

Zayn terdiam sesaat dan menatap lekat wajah Angela. "Apa kau ingin aku pulang?" Angela mengangguk kecil. Entah kenapa ia merasa takut jika Zayn tidak pulang malam ini.

"Kalau begitu nanti malam aku akan pulang."

Karena begitu senang, Angela mengulas senyumnya, senyum yang sangat cantik di manik mata Zayn dan hal itu membuat Zayn terpana akan senyuman wanita itu. Namun hanya beberapa saat saja, sebelum kemudian Zayn tersadar kembali.

"Aku harus pergi. Lepaskan tanganmu!" Zayn melihat tangannya yang masih di genggam oleh Angela.

Mendengar ucapan Zayn, Angela melepaskan tangannya. "Maaf." Ia begitu tidak sadar jika tangannya masih memegang tangan Zayn.

Zayn tidak mempedulikannya, ia berbalik badan dan berjalan menuju anak buahnya. Ia memerintahkan dua di antara anak buahnya untuk mengantarkan Angela ke mansion. Sedangkan sisanya ikut dengannya ke markas.

Angela mengikuti anak buah Zayn saat mereka mempersilahkan dirinya untuk masuk ke dalam mobil terlebih dahulu. Ia masih memperhatikan Zayn yang baru saja memasuki mobil. Kedua mobil mereka melaju dengan sedang, namun saling berlawanan arah saat sudah berada di jalan raya.

Di sepanjang perjalanan, Angela tercenung. Kedua matanya menatap keluar jendela, namun pikirannya melayang entah kemana. Perlakuan Zayn beberapa saat lalu masih segar di ingatannya. Pria itu berkali-kali lipat lebih tampan jika bersikap lembut seperti itu. Andai saja hubungan mereka selalu seperti itu, sudah pasti ia akan senang dan menerima Zayn dengan sepenuh hati.

Namun saat ini ia masih ragu dan takut. Zayn seperti memiliki dua kepribadian, terkadang baik dan terkadang menyeramkan. Hal itu membuat dirinya harus bisa menjaga diri serta hatinya jika tidak ingin terluka oleh pria itu.

Sikap Zayn yang baru saja penuh perhatian, belum membuktikan jika pria itu telah jatuh cinta padanya. Karena itu, ia harus berusaha lebih keras lagi membuat Zayn jatuh cinta padanya dan membuka hati untuknya.

.

.

BERSAMBUNG

.

.

Jika kalian suka dengan cerita bang Zyan jangan lupa dukungannya ya.. Seperti biasa, Like, komentar, follow dan vote kalau berkenan.... terima kasih banyak yang selalu menunggu kelanjutan ceritanya ❤️

1
Fareza Gmail.Com
tasya ya
Fareza Gmail.Com
vin pasti nih
soraa
ada yang tau novel tentang gadis yang disiksa gara gara dikira melukai kakak si cowo ga sih
Muryati Yati
zayn terlalu tampan ❤️❤️❤️❤️❤️
Liya Fatih
babang nill cakep tapi sayang... tapi nggak tau ah author nya..
jen
visualnya cakep"... sukaaaa.... cocok menurutku sm karakter nya
jen
curang bgt Zayn.... semoga ada Angel yg ninggalin Zayn hehehee

terlalu menang sendiri.
jen
tp kok mudah bgt sih Angel, luluh gtu aj sm Zayn yg dah jahat dulu awal"
jen
lebih suka angel yaa timbang Elle
jen
brarti Xavier lebih keren dr Zayn ya Thor?
/Sob//Sob/


Samuel ternyata kerennn ya... berkuasa tanpa harus lelah hahaha
kawai🍎🍎🍎🍇🍇🍇
Luar biasa
jen
Angel knp gag dr awal aja sm Sam . tampan, baik, tajir, perhatian, orang berada atau orang penting pula... hidup damai sejahtera
jen
kenapa gag sm Sam aja sih Angel. dia lebih baik dan gag neko". ga serem dunianyaa
jen
menurut ku malah keren Zayn timbang Xavier. cantiknya Angel timbang Elle. hehhehee
keliatan dr visual nya jg.

tapi klo dr ceritanya hebat an Xavier dan Elle ya.....
jen
Xavier atau Zayn
Muryati Yati: suka dua duanya
total 1 replies
jen
zayn dan vier gantengan siapa yaaa
jen
knp aku suka Angel ketimbang Elle
jen
knp harus membuatnya jatuh cinta. biarkan sj dia yg akan mengejar mu.

lagian Elle trus ,, berasa paling cakep.
hehhe
jen
apa segitu cantik dan spesial nya Elle ya... sampai banyak laki" hebat memperebutkan dia...
masa kalah sih pesona Angel
jen
vier itu jahat ga sm Zayn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!