Cinta Itu Budeg bukan Buta..Tahu kenapa? Karena terkadang cinta tak mampu mendengar suara. Tak peduli orang mau bilang apa..ya cinta saja..!!
Bercerita tentang cinta yang mengalir lucu, menggemaskan, menyebalkan, sekaligus mengharukan antara dua remaja tanggung. Aluna dan Galang yang memiliki dua kepribadian yang bertolak belakang.
Aluna dengan semua kesempurnaannya. Bintang kelas, berparas cantik, kesayangan semua orang dengan otak yang cemerlang. Sampai - sampai punya fans garis keras bernama Aluna Lovers.
Galang, cuma laki-laki dengan tampang biasa, otak biasa, prestasi tak ada, dan semua yang ada padanya hanya dalam kadar minus. Kasarnya Galang ini cuma lumut yang gak sengaja tertempel di sekolah.
Tapi ada satu kejadian yang membuat Luna begitu mengangumi dan mencintai sosok Galang. Hingga pada akhirnya mereka dipersatukan oleh kisah cinta yang menggelitik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YuBee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kencan yang Gagal
Setelah pertemuan Ardi dengan Aluna sepulang sekolah, sepertinya Ardi benar-benar kapok. Dia takut Aluna akan nekat melaporkan semua perbuatannya pada pihak sekolah yang akan bisa membuat dia dikeluarkan dari sekolah karena telah melakukan tindak kekerasan kepada Galang dan Aluna.
Hubungan Galang dan Aluna pun semakin membaik, ya setidaknya sekarang Galang lebih mempunyai inisiatif untuk menghubungi Aluna duluan. Seperti pagi ini, berhubung hari Sabtu dan sekolah libur, Galang mengajak Aluna untuk pergi ke salah satu mall di kota Bandung. Hal yang amat sangat jarang Galang lakukan.
Tentu saja Aluna girang bukan main, selama hampir dua bulan ini dia berpacaran dengan Galang, tak pernah sekalipun mereka jalan-jalan bersama. Maka hari ini adalah moment yang bersejarah untuk Aluna.
Sudah hampir satu jam, Aluna mematut-matut diri di depan cermin. Memadu padankan pakaian agar terlihat cantik ketika jalan berdua bersama Galang.
Pertama, Aluna mencoba memakai hoodie berwarna pink baby yang dipadukan dengan jeans biru yang agak belel, kemudian melepaskannya lagi karena terlihat seperti cewek tomboy pikirnya. Aluna ingin terlihat eye catchy dan feminin untuk kencan pertamanya.
Kemudian mencoba memakai busana off shoulder berwarna marun agar terlihat seksi, tapi pada akhirnya dia jadi bergidik sendiri.
" Ini cuma jalan ke mall, Alunaaa...bukan mau candle light dinner. Pake baju bahu terbuka segala. Entar dikira Galang aku nih cewek lenjeh lagi. No..no..ganti ah.." Aluna bicara sendiri di depan kaca.
Kemudian dia memilih kemeja dengan celana formal.
" Aduuuh...emangnya mau interview pakai baju begini??" Aluna jadi uring-uringan sendiri.
Akhirnya dia memutuskan untuk memakai babydoll berwarna peach dengan jeans hitam. Kemudian menyampirkan tas selendang berukuran kecil dibahunya yang hanya cukup untuk diisi handphone, dompet dan lipbalm saja. Dirambutnya, dia kenakan jepit yang Galang hadiahkan untuknya.
" Oke perfecto..!!! Aa Galaaang, wait for me yaaa.." ucapnya sambil mengerlingkan sebelah mata kearah cermin yang memantulkan bayangannya sendiri.
Aluna pergi ke mall tersebut tanpa di jemput oleh Galang. Hal ini sengaja dia lakukan agar orang tuanya tidak mengetahui kalau saat ini dia akan pergi dengan laki-laki. Entahlah, Aluna belum kuasa untuk memberitahukan perihal Galang kepada kedua orang tuanya. Dia masih takut orang tuanya tidak mengijinkan bila Aluna berpacaran semasa sekolah.
Jam sudah menunjukkan pukul 11 siang, Aluna sudah sampai di mall yang telah mereka sepakati. Rencananya, Galang akan menunggunya di depan mall kemudian masuk bersama-sama. Ketika Luna sedang mengitarkan pandangan, seseorang menepuk pundaknya.
" Hei.." ucap orang tersebut.
Galang sudah ada di depan matanya, mengenakan kaos jersey berwarna biru tua dengan tulisan besar-besar 'PERSIB NU AING' . Rasanya Aluna ingin menepuk jidatnya, ketika dia berdandan habis-habisan hampir satu jam. Galang malah dengan santainya mengenakan baju club sepak bola kesayangannya, seperti habis pulang dari stadion Jalak Harupat..!!
Tapi Aluna tetap menyunggingkan senyum termanisnya. Setidaknya, pacarnya tidak terlambat datang kali ini dan membuatnya menunggu lama seperti biasanya.
" Kamu cantik pakai jepit itu." puji Galang. Pipi Aluna langsung bersemu merah. Rasanya tubuhnya seperti melayang karena dipuji oleh Galang.
" Hayuk masuk.." ajak Galang. Aluna mengangguk bersemangat.
" Jadi rencananya kita ngapain sekarang?" tanya Aluna ingin tahu.
" Nonton aja yuk. Udah lama Galang gak nonton di bioskop. Semenjak Galuh sakit jadi malas nonton sendiri. Biasanya suka nonton bareng ayah, ibu dan Galuh." jelas Galang. Aluna hanya mengangguk-angguk mengerti.
" Ada film seru emang hari ini? jadwalnya apa? aku kurang update sih kalau soal film."
" Hemm..kurang tau juga sih. Kita lihat diatas aja." ajak Galang, dan Aluna mensejajarkan langkahnya dengan Galang. Merasa tak berimbang karena langkah kaki Galang lebih lebar dari langkah kakinya.
Ketika mereka sedang asyik berjalan bersama, tiba-tiba seseorang berteriak kepada Galang.
" Anyiiiing...si Galang bobogohan (pacaran) euuy..!!!" teriak orang tersebut. Galang dan Aluna langsung mencari sumber suara. Dan ternyata, seonggok makhluk pengganggu sedang tertawa-tawa mendekati mereka. Siapa lagi kalau bukan Kemal, sahabat kentalnya Galang.
Ini manusia satu kenapa harus muncul sekarang sih, Thor??? skip dulu kenapa? Lagi kencan iniiii...
*Author : sorry, Na. Di skripnya begitu. Yang sabar yak. Hehehe
Wajah Aluna langsung cemberut melihat Kemal mendekat kearahnya.
" Witwiiiw..duaan wae atuh bray siga ban motor. Bareng atuh hayu.." (berdua terus, bray kayak ban motor, bareng aja yuk) ucap Kemal seenak jidat.
" Mun aya awewe jeung lalaki keur duaan, nu katilu na setan. Nya maneh setan na, nyet!" ucap Galang sambil menoyor kepala Kemal.
(kalau ada perempuan sama laki-laki lagi berduaan, yang ketiganya tuh setan. Elo setannya tuh, nyet!)
" Bareng atuh lah, kesepian nih. Nasib jomblo! Mau pada kemana?" tanya Kemal lagi tak tahu situasi.
" Mau nonton" ucap Galang jujur.
" Waah kebetulan, saya juga mau nonton Na. Barengan gak apa-apa ya, biar makin syeruu.." Kemal makin tak tahu diri sambil menyunggingkan senyum lebarnya.
Galang memandang Aluna, mencari persetujuan. Aluna hanya merengut kemudian berjalan duluan meninggalkan dua lelaki cungkring tersebut dibelakang.
" Tuuuh...menangeun (dibolehin) kan??" ucap Kemal semakin menyebalkan. Sambil berlari menyusul Aluna.
Sesampainya di lantai atas tempat bioskop berada. Ketiganya melihat jadwal film yang akan di putar di masing-masing studio. Aluna ingin menonton komedi romantis. Tapi kedua cecunguk itu malah ingin nonton film horor. Aluna kalah suara dan akhirnya harus mengikuti kemauan mereka. Sejujurnya Aluna sangat tidak suka dengan film bergenre horor seperti itu, sound effect nya selalu membuat Aluna jantungan. Belum lagi jump scream yang suka tiba-tiba nonggol tak tahu diri sering kali membuat Aluna menjerit-jerit lepas kendali. Tapi karena sang kekasih menginginkan hal itu, jadilah Aluna menurut saja asalkan dia duduk berjauhan dari Kemal.
Sekitar pukul 2 siang film akan ditayangkan. Sebelum itu, mereka bertiga shalat dzuhur terlebih dahulu dan membeli beberapa cemilan. Sebenarnya Aluna dongkol bukan main, dari rumah dia sudah menggadang-gadangkan akan jalan berdua saja bersama Galang. Mengobrol, bercanda, membahas hal-hal receh yang tak penting, atau bahkan bergandengan tangan selama berjalan di mall. Tapi entah kenapa, semesta harus mempertemukan mereka dengan Kemal yang pada akhirnya berhasil merusak moment romantis yang ingin Aluna lewati dengan Galang hampir 50 persen nya.
" Aluna suka makan popcorn apa? asin atau caramel?" tanya Galang.
" Apa aja " jawab Aluna jutek.
" Kalau minumnya?" tanya Galang lagi.
" Terserah" Aluna makin jutek.
Tapi meskipun air muka Aluna sudah terlihat tak enak dipandang, Galang cuek saja seperti tak menyadarinya. Dia malah asyik memesan popcorn caramel dan tiga botol air mineral untuk mereka bertiga, bahkan terkadang lebih sibuk bercanda dengan Kemal di sela-sela pesanan yang sedang disiapkan.
Panggilan studio satu sudah menggema, mereka segera mengantre untuk menyerahkan tiket yang sudah mereka beli dari kasir. Galang dan Kemal bersemangat, sedangkan Aluna seperti ingin menampol kepala dua lelaki cungkring itu dengan sepatu nya.
" Pasti seru nih filmnya." ucap Kemal sambil melongokkan kepalanya melihat Aluna setelah mereka duduk sesuai nomor tiket masing-masing. Galang duduk di tengah dan kanan kirinya oleh Kemal dan Aluna.
Lampu bioskop mulai gelap, tayangan film mulai tampak di layar. Aluna terpaku di tempat duduknya dengan keringat yang sudah mencelati dahi. Dia benar-benar ketakutan.
Ketika adegan jump scream mulai bermunculan, Aluna seketika menjerit-jerit histeris. Tangannya mencengkram lengan Galang dengan kuat. Mata Aluna mengatup kencang. Rasanya buku-buku jarinya sampai terasa kram gara-gara begitu kuat mencengkram lengan Galang dengan sekuat tenaga.
Tiba-tiba saja, dua telapak tangan menutup telinganya. Aluna membuka mata, dan tampak Galang sedang memandanginya, menutup kedua telinga Aluna dengan tangannya untuk menghalau suara film yang menggelegar menakutkan. Saking ketakutannya Aluna sampai menangis. Melihat air mata Aluna meleleh, Galang sempat kaget. Kemudian melepas sebelah tangannya dan membisikkan sesuatu. Wajah Galang begitu dekat dengan wajah Aluna, bahkan hampir menempel.
" Mau keluar aja?" tanya Galang lembut.
Aluna mengangguk, dia benar-benar ketakutan. Air matanya sudah bercucuran tak terkendali.
*
*
*
*
*
Jangan lupa like, vote, dan komennya ya reader. Agar othor makin semangat bikin adegan uwu antara Aluna dan Galangnya. Terimakasih sudah membaca karya iniii..
*big hug*