NovelToon NovelToon
Keluarga Lecit

Keluarga Lecit

Status: tamat
Genre:Horor / Dunia Lain / Pusaka Ajaib / Iblis / Tamat
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rika komalia

Entah wanita dari mana yang di ambil kakak ku sebagai calon istrinya, aroma tubuh dan mulutnya sungguh sangat berbeda dari manusia normal. Bahkan, yang lebih gongnya hanya aku satu-satunya yang bisa mencium aroma itu. Lama-lama bisa mati berdiri kalau seperti ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rika komalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rintangan

Kami percepat langkah ini, namun makhluk yang menjelma menjadi pak Karto tersebut masih terus mengikuti kami.

Hari juga mulai tampak gelap, simpang dua yang di katakan ibu masih juga belum muncul.

"bagaimana ini," ucapku mulai gusar, pasalnya hari sudah mau memasuki magrib.

"lanjut terus Laras, ingat nyawa kita semua di pertaruhan di sini." ucap Galuh.

" tapi ini sepertinya mau hujan," ucap Bowo.

" benar, kalian lihat awan gelap di ujung sama itu hujan, tak lama lagi akan tiba di sini."

" jadi bagaimana?" ucapku.

" sebaiknya kita buat tenda saja,"

"tapi ini lembah Bima, takutnya banjir." ucapku lagi.

Tanpa berkata lagi, Bima langsung menurunkan tasnya, mengeluarkan gergaji lipat dan langsung memotong kayu-kayu bulat yang mengelilingi area jalan.

"bantu aku membawanya ke sana." ucap Bima.

" Galuh tolong jaga mas Rama, biar aku dan Bowo yang membantu Bima"

Dia mengangguk, aku dan Bowo lekas membantu Bima membawa kayu-kayu yang besarnya se lengan tangan.

Tak butuh waktu lama akhirnya, kayu sudah terkumpul, dengan cepat Bima langsung merangkai membuatnya seperti amben atau sejenis tempat duduk tapi tak bersandar.

"aku rasa ini sudah cukup lebar untuk kita berlima."

" benar, tingginya juga pas, takut-takut kalau ada banjir." sahutku.

Untungnya kami juga menawa tenda jadi seandainya hujan tidak basah kuyup.

"cepatlah Bim, hujannya sudah mau sampai." ucapku panik.

" iya sedikit lagi."

Gerakan tangan bima semakin cepat, di tambah Bowo juga sudah meletakkan semua barang di atas tempat duduk kayu sementara mas Rama hanya diam bengong dengan tatapan kosong.

"bawa Rama ke sini, cepat sebentar lagi hujan sampai sini!" perintah Bima.

Galuh dengan sigap mengajak mas Rama duduk, tak lupa kaki nya juga di lipat ke atas, setelah dia aman barulah kami ikut masuk dan breeeeeessss hujan deras menghantam bumi.

Untungnya hanya hujan tak ada angin yang menyertai.

"hari sudah semakin gelap kak," ucap Bowo seraya melihatku.

" hmmm, tetap waspada kita tidak tau hal apa yang akan terjadi di depan."

" lihat airnya mulai naik," ucap Galuh sembari menunjuk area bawah.

Dengan menggunakan senter aku dapat melihat dengan jelas kalau air itu benar-benar mulai naik. Agak panik juga, untungnya ini dipan tinggi jadi tidak perlu khawatir.

Senter yang ada di tangan, sengaja sengaja ku sorot kan pada hujan deras di sana, antara penasaran dan iseng kali aja jelmaan pak Karto masih mengikuti kami.

Dan deg,.. ternyata jelmaan itu masih berada di sana. Masih sama dengan tatapan datarnya.

"astagfirullah!" ucapku spontan.

"kau lihat apa?" ucap Galuh.

"itu di sana!" ucapku sembari menyorotkan lampu senter ke arah jin itu.

"bapak!" ucap Bowo.

"dia bukan bapakmu, dia itu jin." sahut Bima.

Aku setuju dengan apa yang di katakan Bika, itu bukan pak Karto tapi jin yang menyerupai nya.

"abaikan saja," ucap Bima.

Hanya mengandalkan cahaya senter kami bertahan di gubuk alakadarnya ini, hujan turun semakin deras, jarak kayu dengan dengan air hanya tinggal dua jengkal saja.

"kayak ada ikan yang berenang di sini." ucap Galuh.

Senter langsung ku arahkan ke bawah dan benar apa yang yang di katakan Galuh. Ada ikan berenang di bawah sana.

"itu lele," ucap Bima.

"benar, lihat gigi nya kak, tajam."

Mataku kembali melihat ke bawah, dan benar gigi ikan itu seperti bertaring bahkan jumlahnya sampai puluhan ekor.

"ada yang tidak beres ini," ucap Bima.

" benar, jangan sampai kaki kita turun ke bawah bisa habis nanti."

Semua menjaga kaki masing-masing, para ikan itu wara-wiri melihat bagian tubuh siapa yang menjuntai. Kami semua tetap waspada, jangan sampai ada korban di sini.

"giginya tajam sekali Ras, mirip Drakula!" ucap Galuh seraya memegang erat lengan mas Rama.

"itu anak tuan tampan dan berkharisma kak,"

" dih, siapa tuan tampan dan berkharisma itu? Siluman lele berbadan katak itu, iya!" ucap Galuh sewot.

" dia memang tampan kak, "

"tampan apa, muka gepeng gitu kok tampan."

Aku hanya tersenyum, lain hanya dengan Bima dia tetap waspada bahkan gergaji yang di gunakan untuk memotong kayu juga masih di genggamnya.

Hujan masih terus melanda, belum ada tanda-tanda reda, kami kami juga masih berada di di sini, dan sejurus kemudian tiba-tiba saja hujan berhenti bahkan air yang naik tadi seketika surut.

"ayo cepat kita pergi dari sini," ucap Bima seraya beranjak.

Saat menapakkan kaki, aku kira licin ternyata tidak sama sekali.

"kita seperti berada di hutan siluman, ayo cepat sebelum tengah malam." ucapku.

Kaki kami percepat melangkah, di tengah gelapnya malam hanya senter yang menemani.

Krooosek krooooosek krooooosek, seperti ada suara yang mengikuti.

"suara apa ya?" ucap Galuh.

Ku tulikan telinga ini, mau suara apa terserahlah. Lagian itu rumah Kiyai dimana sih, kok sampai-sampai.

"lihat itu!" teriak Bowo seraya mengarah kan senternya di samping jalan setapak.

Seketika kami semua menoleh, dan deg ikan lele bergigi tajam itu mengikuti kami. Padahal tidak ada air di sana, tapi mereka...?

"lari!" teriak Bima.

Persetan dengan lele siluman itu, lari kata Bima lari lah jadinya.

Krooooosek krooooosek krooooosek krooooosek krooooosek, bunyi krooooosek itu semakin jelas, sepertinya lele itu juga ikut lari.

"mau kemana kalian!" teriak salah satu siluman itu.

" rasakan ini!" teriak Bima seraya melayangkan gergaji tajam itu ke salah satu makhluk aneh tersebut.

"creeeesssss,"

Bukannya takut, siluman itu malah menampakkan giginya yang tajam.

"larii!" teriak Bima.

Pontang-panting kami berlari, hingga si Bowo berteriak.

"itu kak, itu...!" teriak Bowo seraya menunjuk arah belakang kami.

Leherku masih sempat sempat menoleh, ternyata pak Karto . Bahkan sekarang dia menggendong ikan siluman itu

Dadaku semakin bergemuruh, dasar Surti sialan aku yakin dia yang mengendalikan semua ini. Lihat saja, jika mas Rama sudah sembuh, aku akan membalas mu sialan.

"itu simpang nya, kak!" ucap Bowo girang, aku yang yang tadi hampir putus asa akhirnya bersemangat kembali.

Akhirnya, kami bertemu juga dengan simpang di maksud, dengan semangat kami berempat melangkah bersama memasuki tempat di mana kyai Mustofa berada. Dan jangan lupakan lele siluman itu dan pak Karto hilang lenyap seketika.

Benar saja, tak jauh dari gang tersebut tampak gubuk khas ladang dengan di terangi lampu sentir terlihat jelas dari sini.

"akhirnya kita sampai juga." ucap Galuh dengan nafas ngos-ngosan.

"akhirnya kalian datang juga." ucap seseorang yang langsung membuat kami semua terkejut, bagaimana bisa kiyai Mustofa tau dengan kedatangan kami. Apa ibu, sudah memberitahunya terlebih dahulu? Aneh.

1
🍒D͜͡ ๓КυЯИΙ ¢α¢αН🍒
bikin karya baru lagi kak tapi jgn yg terlalu serem ya hehehe cerita horor tapi klok bisa rada ada komedinya gitu biar ngk serem serem amat 😁
🍒D͜͡ ๓КυЯИΙ ¢α¢αН🍒
dikit bgt Thor udah tamat ...sat set sekali
Rika Lia: iya kak, soalnya susah bagi waktunya. Pulang kerja udah tepar kadang mau nulis mata udah lengket. Salam kenal akak 😊
total 1 replies
Siti Yatmi
udah end aja Thor...Gpp biar ga jenuh juga. berkarya terus ya Thor jgn patah semangat👍👍💪💪💪
Rika Lia: terimakasih akak❤️
total 1 replies
🍒D͜͡ ๓КυЯИΙ ¢α¢αН🍒
bagus
Rika Lia: terimakasih akak ❤️
total 1 replies
Siti Yatmi
betul itu tindakan mereka,,,ngapain itu si Sinta ditampung..Haduhhh ..SM aja naro setan di rumah
Rika Lia: waduh
total 1 replies
Siti Yatmi
cerita nya bagus, alur nya jelas, ngga bertele tele ..layak untuk dibaca
Rika Lia: Terimakasih 💞
total 1 replies
Siti Yatmi
salam kenal juga
Siti Yatmi
ayo KA up...sorry baru komen, marathon bacanya...bagus ceritanya...saya suka, apalagi tkoh adeknya Rama, keren....👍
Rika Lia: Terimakasih kak, salam kenal❤️
total 1 replies
Rika Lia
😄 salam kenal Akak ❤️
Akbar Aulia
bagus
Rika Lia: terimakasih ❤️
total 1 replies
Akbar Aulia
Bowo gak boleh ngomong saru2 ,kamu masih kecil le,
Rika Lia
terimakasih 😍
Its just a lunch
seru..seru kaka...,tetap semangat lanjutkan kisah nya ya,jangan kau gantung cintaku😍👍💪
Rika Lia
terimakasih 😍💪
Its just a lunch
ceroboh ya si laras...,malah pro siluman nya aku jadinya🤣
Its just a lunch
seru kak,msh banyak typo nya,tetap semangat ya..💪👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!