Terjebak di sebuah negri yang tak dikenal.
Di sanalah kisah ini bermula, pertemuan yang tak terduga antara DEVNIA ANGGARA RISMA dengan pangeran ALFATIH LYSANDER menumbuhkan benih cinta di hati sang pangeran, di sini demi cinta dia rela menyusul Nia dan menjalani hidup sebagai manusia, namun ketidak pekaan Nia terhadap rasa cinta yang dimilikinya membuat kegilaan laki-laki itu muncul.
Cinta beda alam akankah semesta mendukungnya?
Yuk ikuti kisah mereka!
Untuk kalian semua pembaca setia novel Toon salam kenal dariku Diomira antika.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diomira antika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29
"Maaf ma, Nia janji nggak akan lewat jalan itu lagi."
"baik sekarang masuklah ke kamarmu, bentar lagi papamu pulang."
"baik ma." bergegas Nia naik ke lantai atas di mana kamarnya berada.
Di posisi pangeran Ly Dia sedang mencoret tanggal menghitung hari.
Ke esokan harinya seperti biasa Nia berangkat ke kampus, sampai di sana dia berjalan cepat menuju ke toilet. setelah menuntaskan hajatnya yang ingin buang air kecil Nia pun menghela nafas lega dan berjalan santai keluar dari sana, tiba-tiba Nia menghentikan langkahnya, di depanya ada segerombolan manusia pembuat onar, senyum tipis mereka terbitkan saat melihat Nia.
"hai cantik, kenalan dulu yuk." seseorang diantara mereka mendekat lalu mengulurkan tangannya kearah Nia,
Nia menatap tangan yang masih mengambang di udara itu dengan rasa yang serba salah, di sambut tidak ada kebaikan serta ketulusan di sana, namun tidak di sambut ini adalah sumber kesalahannya.
"Namaku Nia kak." jawabnya tanpa menyambut uluran tangan itu.
Jujur untuk saat ini Nia merasa sangat ketakutan, meskipun laki-laki di depan nya ini belum berbuat yang aneh-aneh tapi sebagai wanita saat berhadapan dengan laki-laki brandalan modelan ini pastinya takut, meskipun tak tau takutnya kenapa tapi yang pasti saat ini Nia ingin segera pergi dari sana.
"oh... jadi ini toh orangnya, yang selalu menjadi topik perbincangan anak-anak beberapa hari ini katanya anak baru fakultas ekonomi yang cantik nya pake banget itu, emang cantik sih, tapi kayaknya nggak bisa apa-apa deh." salah satu dari ketiga pemuda itu kembali berkata membuat tambah takut.
"permisi kak, aku mau lewat." ucap Nia.
"mau kemana sih buru-buru amat, sini aja dulu gabung sama kita-kita, ya nggak?"
Yang dua kompak mengangguk.
"maaf kak tapi aku harus ke kelas sekarang." ucap Nia berjalan cepat namun lansung di hadang oleh salah satu dari mereka.
Nia panik rasa takut bercampur kesal kini menyergap hatinya.
"kak plis deh aku mau lewat!" ucap Nia nada suaranya sedikit naik.
"sayangnya kita ngak kasih izin lo buat lewat, lo harus tetap di sini seneng-seneng sama kita." pemuda itu mengulurkan tangannya menyentuh helaian rambut Nia, dan Nia lansung menipisnya.
"jangan kurang ajar ya kalian, cepat menyingkir sebelum aku teriak!" ucap Nia dengan nada tegas.
"bawa dia!" ucap salah satu dari mereka.
Saat salah satu dari mereka maju dan meraih tangan Nia, saat itu juga pangeran Ly datang dengan lantang dia membentak mereka semua yang mengganggu Nia.
"lepaskan dia!"
ketiga pemuda itu membawa pandangannya ke arah pangeran Ly yang kini berdiri tegak dengan jarak dua meter dari mereka.
"siapa lo, pergi kalo nggak mau muka lo itu hancur di tangan kita-kita." salah satu dari mereka bicara dengan penuh percaya diri.
"gadis yang kalian ganggu itu dia adalah milikku, lepaskan dia sebelum kupatahkan tangan kalian satu persatu." pangeran menjawab tak kalah berani dari mereka.
"cih...sombong!" ucap salah satu dari mereka sambil sedikit meludah, lalu tanpa peringatan dia lansung menyerang pangeran Ly.
Dengan sangat mudah pangeran Ly menghindari serangan demi serangan yang di berikan oleh ketiga anak brandal itu.
Hingga tak membutuhkan waktu sampai 5 menit ketiga pemuda itu sudah tunggang langgang di lantai yang dingin.
Dan kata ampun pun terucap dari mulut mereka semua. pangeran Ly tidak perduli dia tidak membunuh karena tau ini bukan ranahnya untuk membunuh,
Pangeran Ly menghampiri Nia lalu menaik tangan istrinya itu pergi dari sana.
Di tengah perjalanan Nia menghentikan langkah, pangeran Ly berbalik badan dan bertanya, "ada apa nia?"
"siapa kamu sebenarnya?"
Bukannya menjawab pangeran Ly balik bertanya, "kamu ingin aku jawab apa?"
"Pangeran Ly, aku tau itu kamu, kanapa kamu bisa ada disini?"
"menurutmu?"
"antara kita sudah selesai." jawab Nia menatap lekat wajah pangeran Ly.
"Justru itulah yang menyebabkan aku ada di sini Nia, karena kamu yang berusaha mengakhiri sesuatu yang tidak bisa diakhiri, kita sudah menikah dan kemanapun kamu pergi aku akan tetap bersamamu, kita sudah ditakdirkan untuk bersama dan kamu tidak bisa menghindari itu."
"tapi kita...."
"Beda alam?" ucap pangeran Ly cepat memotong ucapan Nia.
Lalu kembali berkata, "buktinya sekarang aku di sini di tempat yang sama denganmu."
Nia terdiam tanpa tau lagi harus berkata apa. Nia berbalik badan ingin pergi tapi pangeran menarik tanganya, Nia terbenturkan dada pangeran Ly, di sini di jarak sedekat ini keduanya saling menatap.
"aku cinta kamu Nia, aku ada di sini untukmu." ucap pangeran Ly.
Belum sempet Nia menjawab tanganya kini sudah di tarik oleh Ridwan yang sedari tadi memang menyaksikan adegan ini dari jauh.
"Dia calon istriku, jangan mendekatinya lagi karena secepatnya kami akan menikah!" ucapnya menatap tajam Pangeran Ly.
Nai menatap bergantian antara Ridwan dan Pangeran Ly.