Bagaimana caranya Hanum si preman pasar yang bar- bar seketika menjadi anggun saat dia harus menikah dengan anak majikannya.
"Ada uang Abang kucinta. Gak ada uang Abang kusita."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bayangan Masa Lalu
"Kamu baik- baik aja?" Hanum membuka matanya, saat ini getaran tak terlalu terasa sebab pesawat sudah mengudara.
Hanum melihat tangannya yang memegang lengan pria di depannya, wajahnya mendadak tak enak hati lalu merenggangkan genggamannya sebelum melepasnya perlahan. "Maaf, reflek."
Pria itu, Andra terkekeh. "Gak papa, aku ngerti."
Hanum menegakkan tubuhnya lalu melihat Andra yang melepas sabuk pengamannya dia pun melakukannya. "Kenapa pergi sendiri kalau pertama kalinya naik pesawat? Kenapa gak pergi sama Mas Arya?"
Hanum melipat bibirnya ke dalam. "Bang Arya lagi sibuk."
Andra mengangguk. "Kamu sendiri mau kemana?" tanya Hanum berbasa-basi.
"Oh, aku pulang untuk mengurus beberapa dokumen. Kakek ingin kembali tinggal di Indonesia. Dan aku juga memiliki pekerjaan yang belum selesai."
"Oh, iya Bang Arya bilang kalau kamu tinggal di luar Negeri." Hanum ingat keluarga Andra memang tinggal di luar Negeri. Dan siapa yang tahu ternyata itu negara yang akan Hanum datangi untuk pengobatan bapaknya sama dengan tempat tinggal Andra.
Andra mengangguk. "Kami tinggal di sana sejak usiaku 7 tahun."
Hanum hanya tersenyum menanggapi.
"Kamu sendiri kemana tujuan kamu?"
"Oh, aku anter Bapakku berobat." Hanum menunjuk dimana Bapaknya duduk.
Andra mengangguk. "Padahal kalau aku jadi Mas Arya, aku bakalan pentingin buat temenin kamu. Apalagi ini buat Bapak pacarku sendiri."
Hanum menipiskan bibirnya, apa dia tak seharusnya terlalu banyak bicara dengan Andra? Bagaimana pun Arya memintanya untuk tidak terlalu dekat dengan keluarganya kecuali kakeknya. Tapi Andra ini sepertinya terlihat baik. Mungkinkah Arya terlalu banyak berpikir.
Hanum tersenyum saat bertatapan dengan Andra, lalu memalingkan wajahnya dan memilih menatap ke jendela. Hanum tersenyum saat untuk pertama kalinya dia melihat pemandangan dari atas langit. Lama menatap kesana dia justru merasa kantuk menyerangnya lalu dia pun tertidur.
Sementara Andra semakin melebarkan senyumnya melihat Hanum yang tertidur, dia memanggil seorang pramugari mendekat untuk meminta selimut.
"Bisakah aku minta selimut?" wanita cantik berseragam biru tua itu mengangguk.
"Anda bisa menunggu sebentar," ucapnya dengan ramah.
"Ah, satu lagi bawakan kotak obat juga."
"Anda terluka?" Andra menaikan lengan kemejanya hingga nampaklah tangannya yang memiliki bekas merah juga memiliki tapak kuku. Beruntung kuku Hanum tidak terlalu panjang hingga lukanya tidak terlalu dalam. Meski begitu Andra merasakan tangannya lumayan perih. Andra kira Hanum mengerahkan seluruh kekuatannya saat meremas tangannya.
"Saya akan segera kembali." Andra mengangguk dan membiarkan pramugari itu pergi.
Beberapa saat kemudian sang pramugari kembali dengan sebuah selimut juga kotak obat di tangannya.
Setelah selimut berpindah ke tangan Andra, Andra menyampirkan selimut tersebut dengan perlahan ke tubuh Hanum.
"Dia kekasih anda?" pramugari itu menekuk lututnya dan mengobati luka kecil di tangan Andra.
"Jika dia kekasihku mungkin dia akan marah kamu menyentuhku?" Pramugari itu tersenyum.
"Maaf, saya kira." Andra menoleh pada Hanum yang tertidur lelap bahkan mendengkur pelan.
"Tapi aku rasa aku menyukainya." Senyum Andra kembali terbit membuat wajahnya terlihat sangat cerah.
.....
Arya baru kembali dari dinasnya. Karena tak ada Hanum yang melayaninya saat ini adalah Ratna. Tentu saja satu- satunya yang berani masuk kekamarnya selain Hanum hanya Ratna sebab wanita paruh baya itu sudah bekerja sejak dia kecil. Jadi dia termasuk yang paling kebal meski dia terkadang menyakitinya, tapi Ratna tak pernah marah dan tetap datang padanya.
"Berapa hari Hanum cuti?" tanya Arya saat Ratna menyajikan teh untuknya.
"Dia bilang sekitar satu minggu, Tuan."
Arya mengernyit dia tahu Hanum bukan orang luar kota yang membutuhkan waktu tempuh jauh jika ingin pulang, bahkan jika dia harus pulang pergi waktu yang Hanum tempuh tak sampai satu jam. Lalu kenapa harus selama itu?
"Kenapa anda menanyakannya, Tuan?"
Arya terdiam. Ya, kenapa dia harus menanyakannya, bukankah itu tidak penting?
"Tidak." Ratna tak lagi bicara dan hanya pamit undur diri.
Arya membuka ponselnya dan membaca pesan terakhir yang Hanum kirimkan.
Aku akan kembali saat urusanku selesai, Tuan.
Hanya itu dan saat Arya bertanya 'kapan?' Hanum tak lagi membalas bahkan pesannya belum terkirim sama sekali.
"Dia mematikan hapenya? Urusan apa yang membutuhkan waktu satu minggu?"
Arya menghela nafasnya, kenapa lagi- lagi dia memikirkannya. Sepertinya kepergian Hanum cukup mengganggunya. Arya bahkan tiba- tiba mengingat bagaimana Hanum menenangkannya dengan memeluknya.
Arya menyentuh dadanya yang terasa berdebar. Perasaan apa ini, kenapa sangat mengganggunya?Namun debaran itu perlahan menjadi terasa sakit hingga Arya meremas dadanya kuat.
"Jatuh cinta akan membuatmu berdebar dan terus mengingatnya. Membayangkannya dan mendambakannya ... ya itu cinta." sebuah suara muncul di telinga Arya, sebuah suara wanita yang terus tertawa seperti hampir gila.
"Aku mencintai kamu!"
"Aku mencintai kamu!"
"Aku akan melakukannya untukmu!"
Bayangan samar berkelebat di pandangannya dimana seorang wanita menjerit dan menangis meneriakan kata- kata permohonan, lalu berganti dengan seoarang anak laki- laki yang terikat tak berdaya dengan tubuh lusuh yang menangis tanpa henti.
"Diam," Arya bergumam dengan memegangi telinganya.
"Diam..."
"Diam!" Arya berteriak lalu melempar benda di depannya termasuk cangkir teh yang tadi di suguhkan Ratna sudah pecah berserakan.
"Menjauh, jangan mendekat!" Tubuh Arya bergetar hebat lalu tangannya mengepal erat, Tubuhnya mencoba bertahan menepis semua bayangan mengerikan itu, menolak jika dia takut dengan bayangan itu. Dan Arya hanya bisa melampiaskannya lewat amarah yang tak bisa terkontrol.
si diam2 menghanyutkan...😏
dimana coba, dapat cewek cantik, somplak, trus jago berantem kayak hanum?
arya sih dapat jackpot namanya.. 😄😄
Kalah duluan sama Hanum yang bertindak
lanjut thor 👍👍👍👍